Member D'Warlords, kecuali Jayden tengah berkumpul di cafe Galaxy.
"Oke siap, bye."
Tut.. Tut.. Tut..
Felix baru saja di telpon oleh bodyguardnya Jayden.
"Guys, guys. Aku baru dapat kabar nih. Katanya si Jayden bakal nembak Yuna malam ini," ucap Felix heboh.
"Wah memang gila tu anak!" ucap David geleng-geleng kepala.
"Emang kamu tau darimana, Fel?" tanya Arthur.
"Tadi bodyguardnya telpon aku, dia bilang Jayden bakal bikin dinner yang romantis gitu sama Yuna," jawab Felix.
"Wih sok romantis banget tu si Jayden," celetuk Nathan.
"Kayaknya Jayden bakalan menang deh," ucap Davin yakin.
"Ya kan belum tentu si Yuna mau nerima Jayden. Kalau dia nolak gimana? Ya tetap William lah yang menang," ucap Levin.
"Ya sih, kita liat aja nanti. Kalau misalnya si Jayden diterima kan, secara otomatis mobilnya William akan lenyap tuh. Gimana nih Wil? Kamu udah siap belum kehilangan mobil kesayangan kamu itu?" tanya Felix menatap William dengan tatapan meledek.
William yang sedang membaca majalah itu langsung menatap tajam ke arah Felix.
"Eitz santai bro, biasa aja kali ngeliatnya," ucap Felix dengan terkekeh diakhir ucapannya.
...****************...
Sesampainya di mansion, Yuna langsung berlari ke kamarnya, lalu menuju ke lemari besar miliknya. Ia pun sibuk memilih dan memilah pakaian yang akan ia kenakan nanti malam waktu dinner dengan Jayden.
Yuna pun sampai mengobrak-abrik isi lemarinya, mencari pakaian yang cocok untuk ia kenakan.
"Ish! Jelek-jelek banget sih baju aku, mau pergi makan malam aja ribet banget sih!"
Yuna terus mengoceh tentang semua pakaian yang ada di lemarinya, padahal semua pakaiannya yang ada di dalam lemari tersebut semua masih baru dan bagus-bagus. Tentunya dengan brand-brand terkenal.
Tiba-tiba saja Jasmine masuk ke dalam kamar Yuna, betapa terkejutnya ia melihat kamar putrinya itu sangat berantakan.
"Ya ampun Yuna. Mau di apakan sih semua baju-baju kamu ini? Mau kamu jual?" pekik Jasmine dengan heboh. Yuna sampai menutup telinga mendengar pekikan mamanya.
"Ya enggaklah lah Ma," ucap Yuna malas.
"Terus kamu mau ngapain dong? Mau kabur dari mansion ini? Iya?!" tanya Jasmine ketus.
Naya memutar malas matanya. "Astaga, enggak lah Mama. Ya kali Yuna kabur dari mansion, aneh-aneh aja deh."
Jasmine berdecak. "Makanya jawab dong kalau Mama nanya," ucapnya greget.
"Itu... Sebenernya Yuna mau pergi makan malam sama cowok Ma," ucap Yuna malu-malu.
"Hah? Kamu mau pergi makan malam sama temen cowok kamu? Aaaaaaaa akhirnya anak Mama yang cantik ini punya pacar juga," ucap Jasmine dengan heboh hingga jingkrak-jingkrak. Yuna sampai melongo melihat tingkah mamanya seperti anak kecil itu.
Kini Lukas yang datang ke kamar Yuna, ia tadi lewat kamar Yuna dan tak sengaja mendengar percakapan antara istri dan putrinya itu.
"Pergi sama cowok? Beneran nak? Siapa dia? Namanya siapa? Nanti kalian mau pergi kemana? Terus naik apa?" tanya Lukas bertubi-tubi. Yuna menghela napas berat mendengar pertanyaan bertubi-tubi dari papanya.
"Yuna itu mau di ajak makan malam sama senior Yuna di kampus. Soalnya Yuna udah deket sama dia dari Ospek Pa," jelas Yuna.
"Oh cuma makan malam. Tapi kamu yakin kan yang bakal di apa-apain sama dia?" tanya Lukas sedikit khawatir.
"Iya Yuna yakin 1000% Papa," jawab Yuna agar menyakinkan papanya.
"Oke kalau gitu Papa izinin kamu pergi sama cowok itu. Tapi pulangnya jangan kemalaman ya?" pesan Lukas.
"Bener kata Papa, kamu harus pulang sebelum jam 10 malam," titah Jasmine.
"Oke siap, Ma, Pa."
Malam pun telah tiba. Setelah tadi sibuk-sibuk memilih pakaian, sampai mengobrak-abrik isi lemarinya. Akhirnya Yuna pun memilih dress hitam yang panjangnya sampai di atas lutut, dengan motif polkadot putih tulang. Dipadukan juga dengan heels berwarna hitam, penampilan Yuna malam itu terlihat sangat cantik dan anggun.
Yuna pun langsung pergi ke alamat restoran yang Jayden kirimkan menggunakan taksi.
Sesampainya Yuna di restoran, ternyata ada Jayden sudah menunggunya di depan restoran tersebut. Jayden terpesona melihat penampilan Yuna pada malam itu, menurutnya sangat cantik.
'Sial! Aku nggak boleh terpesona sama dia! Sadar dia itu cuma bahan taruhan kamu aja, Jayden!' batin Jayden mencoba untuk mewaraskan dirinya kembali. Dengan langkah yang anggun, Yuna menghampiri Jayden.
"Hai kak," sapa Yuna tersenyum manis.
"Eh hai Yun," balas Jayden.
"Kakak udah lama ya nunggu?" tanya Yuna.
"Nggak kok, aku juga baru sampai. Kalau gitu ayo kita masuk," ajak Jayden.
"Eh tunggu, aku mau kasi sesuatu buat kakak." Yuna mengeluarkan sesuatu dari dalam tas selempang nya, ternyata ia mengeluarkan novel milik Ernest Hemingway yang sempat Yuna beli di toko buku tadi. Ia sengaja membelikan itu untuk Jayden.
"Ini untuk kak Jayden," ucap Yuna menyodorkan novel tersebut pada Jayden.
"Wah thank you Yuna, nanti aku baca deh."
"Kalau gitu sekarang kita masuk yuk," ucap Jayden sambil menggandeng tangan Yuna.
Namun, ketika Jayden melewati sebuah tempat sampah, ia langsung membuang novel yang Yuna berikan tersebut ke tempat sampah.
Ternyata ada seseorang yang sedari tadi mengawasi mereka berdua, dan orang itupun mengambil novel yang Jayden buang tadi.
Sesampainya di dalam restoran, Jayden telah reservasi meja yang berada di rooftop restoran tersebut.
Jayden menarik sebuah kursi untuk Yuna duduki.
"Ayo duduk," titah Jayden.
"Makasih kak," ucap Yuna setelah duduk di kursi. Jayden hanya mengangguk, lalu ia pun juga duduk berhadapan dengan Yuna.
"Tolong jangan panggil aku kakak. Panggil aku Jayden aja," ucap Jayden.
"Baiklah kak- eh Jayden maksud aku," ucap Yuna sedikit malu. Jayden terkekeh kecil mendengarnya.
"Oh ya aku ada sesuatu buat kamu." Jayden mengeluarkan sebuah kotak hadiah berwarna hitam yang cukup besar dari bawah meja.
"Ini untuk kamu," ucap Jayden sambil menyodorkan kotak tersebut pada Yuna.
"Ini untuk aku?" tanya Yuna.
Jayden mengangguk. "Bukalah," titahnya.
Yuna membuka kotak hadiah tersebut, ternyata isinya sebuah dress cantik berwarna merah.
"Wah dress ini cantik sekali," puji Yuna.
"Dress itu nanti kamu gunakan pas malam acara ulang tahun kampus ya Yun? Dan kebetulan D'Warlords juga tampil malam itu. Pasti kamu bakalan terlihat sangat cantik menggunakan dress itu," ucap Jayden tersenyum.
"Iya Jay, pasti akan aku kenakan dress ini pas malam acara ulangtahun kampus nanti. Thank you ya?"
Jayden hanya tersenyum dan mengangguk. Jayden juga mengeluarkan buket bunga mawar yang ukurannya lumayan besar. Lalu Jayden berjongkok di depan Yuna. Hal itu membuat Yuna terkejut bukan main.
"Eh kamu mau ngapain Jay?"
"Yuna," panggil Jayden sambil menatap dalam mata Yuna.
"Kenapa Jay?" Jantung Yuna sudah berdetak tak karuan.
"Kamu..."
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments