Ketahuan William

"Liat deh Ma, anak kita ini makin dewasa makin cantik ya," puji Lukas pada putrinya. Yuna hanya tersenyum mendengar pujian dari papanya.

"Nggak kerasa ya Pa, anak kita sekarang udah dewasa. Udah kuliah aja," ucap Jasmine yang masih tak percaya dengan pertumbuhan putrinya itu.

"Iya bener, mungkin bentar lagi kita bakalan punya mantu nih Ma," ucap Lukas yang sepertinya pagi ini ingin terus-terusan menggoda putrinya.

"Apaan sih Pa! Bahas nya itu mulu deh dari tadi!" ucap Yuna kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

Lukas dan Jasmine langsung tertawa lepas melihat putri kesayangannya memasang wajah cemberutnya yang menurut mereka sangat menggemaskan.

"Iya maafin Papa, kalau gitu ayo kita berangkat nak," ajak Lukas.

"Iya Pa. Ma Yuna berangkat dulu ya," pamit Yuna seraya mencium pipi Jasmine.

"Iya nak, kamu hati-hati ya?" Yuna hanya tersenyum dan mengangguk.

"Sayang aku juga berangkat dulu ya?" pamit Lukas sambil mencium kening dan bibir istrinya sekilas.

Seperti biasa Yuna mengalihkan pandangannya dari adegan mesra orangtuanya itu.

"Kamu juga hati-hati di jalan ya sayang?" ucap Jasmine sambil memegang tangan suaminya. Lukas hanya tersenyum dan mengangguk.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba saja mobil Lukas yang di kendarai oleh Paul berhenti dengan sendirinya.

"Mobilnya kenapa berhenti pak?" tanya Lukas bingung.

"Maaf Tuan, saya kurang tau. Coba saya periksa dulu mesinnya," jawab Paul.

Lukas hanya mengangguk, lalu Paul langsung keluar dari mobil untuk memeriksa mesin mobil.

"Mobilnya kenapa Pa?" tanya Yuna.

"Entahlah nak, sepertinya mogok," jawab Lukas.

"Maaf Tuan, sepertinya mobil ini mogok," ucap Paul setelah memeriksa keadaan mobil.

"Yah gimana dong Pa? Yuna bisa telat nih," ucap Yuna lesu.

"Gimana kalau Papa cariin taksi aja buat kamu?" tawar Lukas.

"Tapi biasanya taksi di jam segini lagi banyak penumpangnya, Pa."

"Coba kita keluar dulu, siapa tau ada taksi yang mau berhenti," ajak Lukas. Yuna hanya mengangguk menyetujui ucapan papanya. Lalu mereka berdua keluar dari mobil.

Lukas mencoba untuk memberhentikan taksi-taksi yang lewat, tapi sepertinya taksi-taksi tersebut sudah ada penumpangnya atau memang sudah ada orang yang memesannya duluan.

Tiba-tiba saja ada mobil jenis Mercedes Benz S-Class berwarna putih menghampiri Yuna dan Lukas.

Orang yang di dalam mobil tersebut membuka kaca mobilnya dan ternyata orang tersebut adalah William. Sontak Yuna sangat terkejut dan panik melihat laki-laki itu.

'Mampus ada William lagi yang liat. Gimana nih? Ketahuan lagi deh aku.' batin Yuna resah saat ini.

"Mobilnya kenapa?" tanya William.

"Em, ini mobil Papa aku mogok Wil," jawab Yuna sedikit gugup.

Lalu William keluar dari dalam mobilnya.

"Dia siapa nak? Apa dia senior yang pernah kamu ceritakan itu?" bisik Lukas pada Yuna.

"Bukan Pa, tapi dia juga salah satu senior Yuna di kampus," jelas Yuna.

"Perkenalkan saya William, Tuan," ucap William sedikit membungkukkan badannya ke arah Lukas sebagai salam sapa.

"Saya Lukas Kim, Papa dari Yuna," balas Lukas.

William sangat terkejut, ketika mendengar nama dari Papanya Yuna. Karena yang dia tau Lukas Kim adalah salah satu pengusaha tersukses di Korea Selatan.

"Anda kan pengusaha real estate yang terkenal itu kan, Tuan?" tanya William.

"Yah orang-orang sih bilangnya begitu tentang saya," jawab Lukas sedikit bercanda.

"Wah, saya senang sekali bisa bertemu dan berkenalan dengan anda secara langsung Tuan Kim," ucap William antusias.

"Saya juga senang berkenalan dengan kamu, nak. Oh ya, kamu jangan panggil saya Tuan, panggil aja Om. Kamu kan teman kuliah anaknya Om," ucap Lukas.

William mengangguk. "Baiklah, Om."

"Kamu mau ke kampus juga kan nak?" tanya Lukas pada William.

"Iya Om."

"Kalau begitu apa boleh Yuna berangkat bareng nak William ke kampus?"

"Tentu saja boleh Om," ucap William tersenyum.

"Tapi nanti Papa gimana berangkat ke kantornya?" tanya Yuna.

"Tenang aja nak, bentar lagi pasti mobilnya nyala kok," jawab Lukas menenangkan Yuna, agar putrinya itu tidak khawatir dengannya.

"Em gimana kalau saya telponin orang bengkel aja, Om?" tawar William.

"Nah boleh tuh nak William," ucap Lukas.

William mengambil ponselnya dari dalam saku celana, lalu ia menelpon bengkel langganannya.

"Saya sudah menelpon orang bengkelnya Om, mungkin bentar lagi bakalan datang," ucap William.

"Baiklah terima kasih nak William, sekarang kalian berdua berangkat aja. Nanti kalian telat loh!" ucap Lukas. Yuna dan William langsung mengangguk.

"Ya udah Yuna berangkat dulu ya Pa? Papa nanti hati-hati dijalan."

"Iya nak, kamu juga hati-hati dijalan. Oh ya nak William, tolong kamu jaga putri Om satu-satunya ini ya, soalnya dia sangat berharga untuk Om," pesan Lukas untuk William.

"Papa apa-apaan sih, emang aku anak kecil apa yang harus di jaga segala!" ucap Yuna kesal. Lukas dan William terkekeh mendengar ucapan Yuna.

"Om tenang aja, saya akan jaga putri kesayangannya Om ini. Kalau gitu kami berangkat dulu ya Om?" pamit William.

"Baiklah, kalian hati-hati dijalan."

Yuna dan William mengangguk, lalu mereka berdua masuk ke dalam mobil William. Tangan William mengambil kain di belakang jok mobilnya dan memberikannya pada Yuna.

"Nih pakai."

"Kain? Buat apa Wil?" tanya Yuna bingung.

"Buat nutupin paha kamu, pakai rok itu kalau bisa yang panjang dikit. Nanti kamu bisa saja jadi sasaran kejahatan orang yang otaknya mesum." jawab William.

Yuna sedikit malu dengan ucapan William.

"Makasih ya Wil," ucap Yuna. William hanya mengangguk.

"Oh ya, ada yang perlu kamu jelasin nggak ke aku?" tanya William. Seketika jantung Yuna berdetak lebih cepat mendengar pertanyaan dari William.

"Jelasin apaan Wil?" tanya Yuna balik.

"Kenapa anak seorang pengusaha sukses dan desainer terkenal kuliah di Imperial College lewat jalur beasiswa?" Wiliam menatap sekilas ke arah Yuna, lalu kembali fokus menyetir.

William mengetahui tentang Lukas Kim dan istrinya dari internet, tanpa ada nama Yuna tercantum disana.

Kenapa nama Yuna tidak tercantum disana? Ya, karena itu memang permintaan Yuna sendiri yang menginginkan namanya tidak tercantum di internet, ia tak ingin diketahui oleh khayalak ramai kalau dia adalah anak dari Lukas Kim dan Jasmine Lee, pasangan pengusaha sukses di Korea Selatan.

"Memangnya salah gitu dapat beasiswa disana?"

"Bukan begitu Yun, secara kamu kan anak pengusaha sukses nih. Kok bisa-bisanya sih kamu kuliah di Imperial College dapat beasiswa? Kan bisa aja tuh orang tua kamu membiayai kuliah hingga kamu lulus, sampai S3 pun bisa," ucap William.

Yuna menghela napasnya. "Gimana ya aku ngejelasinnya? Aku cuma pengen mandiri aja sih Wil, tanpa ada campur tangan dari kedua orang tuaku."

"Beneran karena itu aja?" tanya William.

"Sebenernya aku juga sengaja seperti ini. Aku menyamar sebagai orang biasa aja seperti ini, karena aku ingin tau mana teman yang benar-benar tulus dan tidak berteman dengan aku. Udah tu aja sih alasan aku," jelas Yuna.

William hanya mangut-mangut mengerti dengan ucapan Yuna.

"Ada bagusnya sih kamu kayak begitu, tapi karena hal itu juga kamu jadi di bully sama anak-anak di kampus," ucap William.

"Yah sudah resiko aku karena ngelakuin hal itu," ucap Yuna tersenyum kecut.

"Apa kamu juga akan bully aku, jika kamu belum tau identitas aku yang asli?"

William menggeleng. "Ngapain juga aku harus bully seseorang karena orang itu beda kasta dengan kita? Tidak apa di hadapan Tuhan itu kita sama?"

Yuna mengangguk membenarkan ucapan William.

"Benar juga kata kamu. Yah, aku kira kamu juga bakalan sama kayak teman-teman kamu yang lain, yang suka merundung orang karena beda kasta dengan mereka," ucap Yuna.

William hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Yuna.

"Tapi aku mohon sama kamu, jangan kasi tau tentang identitas aku yang asli ke orang lain ya Wil?" pinta Yuna dengan wajah memelas.

"Iya kamu tenang aja, rahasia kamu bakalan aman sama aku."

Yuna menghela napas lega. "Thank you Wil."

William hanya mengangguk dan matanya tetap fokus ke depan.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Yg lebih parah Yuna mengambil HAK orang lain secara tak langsung yg seharusnya betul2 memerlukan biasiswa itu..Yuna egois..

2024-05-21

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waah menang banyak Will,Langsung di percaya oleh tuan Kim buat jagain Yuna..👏👏👏👍👍

2024-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Laki-laki Menyebalkan
2 Senior Arogan
3 Mood Yang Hancur
4 Awal Mula Taruhan
5 Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6 Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7 Jayden Datang Menolong
8 Yuna Diajak Dinner
9 Keribetan Yuna
10 Jayden dan Yuna Jadian
11 Malam Yang Menyakitkan
12 Berusaha Untuk Tegar
13 Ketahuan William
14 Yuna Di Hukum
15 Di Belanjakan William
16 William Bertamu Ke Mansion Yuna
17 Makan Malam Bersama
18 Keingintahuan Jayden
19 Jayden Pergi Mencari William
20 Jayden Bertengkar Dengan William
21 Kedatangan Ibu Dari Jayden
22 Berita Menghebohkan
23 Yuna Disidang Orangtuanya
24 Peringatan Eleanor
25 Yuna Dikejar oleh Wartawan
26 Mencoba Melupakan
27 Kenyataan Yang Menyakitkan
28 Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29 Curhatan Hati William
30 Pengirim Bunga Misterius
31 Poor William
32 Identitas Yuna terbongkar?
33 Menjenguk Azura
34 Yuna Memaafkan Mereka
35 Maling?
36 Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37 PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38 Ungkapan Hati Jayden
39 Jayden Galau
40 Rencana Eleanor
41 Lukas Datang Ke Imperial College
42 Rencana Deana
43 Bersama William
44 Skenario Deana
45 Menonton Bareng Jayden
46 Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47 William di jodohkan?
48 William tidak bisa menolak
49 Pelukan terakhir?
50 Diselamatkan Jayden
51 Ide William
52 Jayden dan Yuna balikan
53 Kembalinya Masa Lalu Jayden
54 Pergi ke kantor Jayden
55 Sarapan bersama
56 Ingin melamar Yuna
57 Ingin Terus Bersamamu
58 Malam Pertunangan William
59 William kabur?
60 Pesan William
61 Berangkat bersama Jayden
62 Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63 Kepindahan Kenzo
64 Hari Kelulusan
65 Makan Bersama
66 Jayden akan pergi
67 Apakah aku boleh egois?
68 Mengantarkan Jayden
69 Keberadaan William
70 Dihubungi William
71 Go to New York
72 Jayden Birthday
73 Tinggal bersama Jayden
74 Menyiapkan Sarapan
75 Pergi ke pesta
76 Nathan akan bertunangan?
77 Pillow Talk
78 Jalan-jalan
79 Balik ke Korea
80 Jayden Kecewa
81 Rumor
82 Kedatangan Jayden
83 Kembalinya William
84 Ajakan Dinner
85 Jayden melamar Yuna
86 Taman Hiburan
87 Adik Sepupu Yuna
88 Qiara mengidam masakan Yuna
89 Menikah enak tidak?
90 Fitting Baju
91 Yuna di culik?
92 Permintaan Alex
93 Wedding Day!
94 Mine
95 Again?
96 Honey Moon
97 Langit Maldives
98 Hari terakhir Honeymoon
99 Jayden tidak nafsu makan
100 She's Pregnant?
101 Jayden Protektif
102 Yuna Mual
103 Liora dan Givanno
104 Awal kehidupan Liora
105 Liora dijodohkan?
106 Bertemu Dia
107 Pernikahan Liora dan Zelvin
108 Sikap Zelvin
109 Sifat Zelvin yang Keras
110 Kemarahan Zelvin
111 Liora jatuh sakit
112 Undangan
113 Pergi ke pesta
114 Ke sekolah Emmanuel
115 Mansion Mertua
116 Kehancuran hati Alvin
117 Bersama Emmanuel
118 Kemarahan Zelvin (2)
119 Rahasia penyakit Zelvin
120 Perubahan Emmanuel
121 Family time
122 Pergi ke perusahan Zelvin
123 Berita baik dan buruk
124 Kelakuan aneh Zelvin
125 Bad Day
126 Kemurkaan Zelvin
127 Maafkan aku
128 Bertemu Erica
129 Camping
130 Getting Better
131 Liora Ditabrak
132 Tidur Sekamar?
133 Akhir dari Lea?
134 Family Dinner
135 Truth or Dare
136 Tidur Bertiga
137 Sidang
138 Hadiah dari Zelvin
139 Mengunjungi Lea
140 Inggris, London
141 Marahnya Liora
142 Zelvin Cemburu
143 Zelvin Cemburu (2)
144 Fakta
145 Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146 Sayang Kamu...
147 Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148 Kembali ke Korea
149 Finally
150 My Son, Emmanuel.
151 Night Drive
152 Good Boy
153 Jalan-jalan sore
154 City Light
155 My night
156 Why?
157 Liora hamil
158 Bad Day (2)
159 Zelvin mulai menerima
160 Jalan-jalan
161 Gone
162 Kondisi Liora
163 Happy Ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Laki-laki Menyebalkan
2
Senior Arogan
3
Mood Yang Hancur
4
Awal Mula Taruhan
5
Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6
Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7
Jayden Datang Menolong
8
Yuna Diajak Dinner
9
Keribetan Yuna
10
Jayden dan Yuna Jadian
11
Malam Yang Menyakitkan
12
Berusaha Untuk Tegar
13
Ketahuan William
14
Yuna Di Hukum
15
Di Belanjakan William
16
William Bertamu Ke Mansion Yuna
17
Makan Malam Bersama
18
Keingintahuan Jayden
19
Jayden Pergi Mencari William
20
Jayden Bertengkar Dengan William
21
Kedatangan Ibu Dari Jayden
22
Berita Menghebohkan
23
Yuna Disidang Orangtuanya
24
Peringatan Eleanor
25
Yuna Dikejar oleh Wartawan
26
Mencoba Melupakan
27
Kenyataan Yang Menyakitkan
28
Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29
Curhatan Hati William
30
Pengirim Bunga Misterius
31
Poor William
32
Identitas Yuna terbongkar?
33
Menjenguk Azura
34
Yuna Memaafkan Mereka
35
Maling?
36
Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37
PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38
Ungkapan Hati Jayden
39
Jayden Galau
40
Rencana Eleanor
41
Lukas Datang Ke Imperial College
42
Rencana Deana
43
Bersama William
44
Skenario Deana
45
Menonton Bareng Jayden
46
Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47
William di jodohkan?
48
William tidak bisa menolak
49
Pelukan terakhir?
50
Diselamatkan Jayden
51
Ide William
52
Jayden dan Yuna balikan
53
Kembalinya Masa Lalu Jayden
54
Pergi ke kantor Jayden
55
Sarapan bersama
56
Ingin melamar Yuna
57
Ingin Terus Bersamamu
58
Malam Pertunangan William
59
William kabur?
60
Pesan William
61
Berangkat bersama Jayden
62
Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63
Kepindahan Kenzo
64
Hari Kelulusan
65
Makan Bersama
66
Jayden akan pergi
67
Apakah aku boleh egois?
68
Mengantarkan Jayden
69
Keberadaan William
70
Dihubungi William
71
Go to New York
72
Jayden Birthday
73
Tinggal bersama Jayden
74
Menyiapkan Sarapan
75
Pergi ke pesta
76
Nathan akan bertunangan?
77
Pillow Talk
78
Jalan-jalan
79
Balik ke Korea
80
Jayden Kecewa
81
Rumor
82
Kedatangan Jayden
83
Kembalinya William
84
Ajakan Dinner
85
Jayden melamar Yuna
86
Taman Hiburan
87
Adik Sepupu Yuna
88
Qiara mengidam masakan Yuna
89
Menikah enak tidak?
90
Fitting Baju
91
Yuna di culik?
92
Permintaan Alex
93
Wedding Day!
94
Mine
95
Again?
96
Honey Moon
97
Langit Maldives
98
Hari terakhir Honeymoon
99
Jayden tidak nafsu makan
100
She's Pregnant?
101
Jayden Protektif
102
Yuna Mual
103
Liora dan Givanno
104
Awal kehidupan Liora
105
Liora dijodohkan?
106
Bertemu Dia
107
Pernikahan Liora dan Zelvin
108
Sikap Zelvin
109
Sifat Zelvin yang Keras
110
Kemarahan Zelvin
111
Liora jatuh sakit
112
Undangan
113
Pergi ke pesta
114
Ke sekolah Emmanuel
115
Mansion Mertua
116
Kehancuran hati Alvin
117
Bersama Emmanuel
118
Kemarahan Zelvin (2)
119
Rahasia penyakit Zelvin
120
Perubahan Emmanuel
121
Family time
122
Pergi ke perusahan Zelvin
123
Berita baik dan buruk
124
Kelakuan aneh Zelvin
125
Bad Day
126
Kemurkaan Zelvin
127
Maafkan aku
128
Bertemu Erica
129
Camping
130
Getting Better
131
Liora Ditabrak
132
Tidur Sekamar?
133
Akhir dari Lea?
134
Family Dinner
135
Truth or Dare
136
Tidur Bertiga
137
Sidang
138
Hadiah dari Zelvin
139
Mengunjungi Lea
140
Inggris, London
141
Marahnya Liora
142
Zelvin Cemburu
143
Zelvin Cemburu (2)
144
Fakta
145
Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146
Sayang Kamu...
147
Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148
Kembali ke Korea
149
Finally
150
My Son, Emmanuel.
151
Night Drive
152
Good Boy
153
Jalan-jalan sore
154
City Light
155
My night
156
Why?
157
Liora hamil
158
Bad Day (2)
159
Zelvin mulai menerima
160
Jalan-jalan
161
Gone
162
Kondisi Liora
163
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!