Jam istirahat pun telah tiba, semua calon mahasiswa-mahasiswi baru berhamburan keluar dari ruangannya untuk beristirahat. Tak terkecuali dengan Yuna, Deana dan Kenzo yang akan pergi ke kantin untuk pergi makan siang.
Namun ketika mereka bertiga sedang berjalan ingin ke kantin, tiba-tiba saja Jayden datang menghampiri Yuna.
"Hai Yuna," sapa Jayden dengan senyum manisnya.
Deana dan Kenzo yang tak mau ikut campur itu pun lebih memilih untuk pergi ke kantin duluan.
"Kalau gitu kita duluan ke kantin ya, Yun?" ucap Kenzo.
"Iya Yun, nanti kamu nyusul aja," ucap Deana. Yuna hanya mengangguk mengiyakan ucapan kedua temannya.
"Ada apa ya, Kak?" tanya Yuna menatap Jayden.
Yuna memang sengaja memanggil Jayden dengan sebutan kakak, karena ia tak ingin di bilang tidak sopan oleh teman-temannya dengan senior, apalagi orang itu adalah pewaris kampus ini.
"Nanti aku anterin kamu pulang ya?"
Yuna mengerutkan keningnya, ia merasa curiga dengan cowok di depannya ini. Kenapa dia bisa jadi baik dan ramah gini? Pasti ada sesuatu nih, pikirnya.
"Nggak usah kak, aku bisa pulang sendiri," tolak Yuna.
"Tapi-" Jayden tidak melanjutkan pembicaraannya karena Yuna malah pergi meninggalkannya.
"Argh sial!" ucap Jayden kesal.
Para sahabatnya yang memang melihat kejadian itu walaupun dari jarak sedikit jauh langsung tertawa dan mengejek Jayden yang di tolak mentah-mentah oleh Yuna. Terutama William, dia tersenyum miring melihatnya.
"Ayo semangat dong Jay, masa kamu nggak bisa dapetin cewek itu sih," ucap Felix meledek.
"Diem deh kamu!" Jayden langsung melengos pergi begitu saja dari hadapan sahabat-sahabatnya.
Tiba-tiba Jessi datang menghampiri mereka berenam.
"Ada apa sih Fel? Kok aku liat muka Jayden tadi kayak lagi kesal gitu," tanya Jessie penasaran.
Felix pun menceritakan tentang taruhan yang ia buat bersama member D'Warlords lainnya pada Jessie. Jessie yang mendengar itu langsung tersenyum sinis.
...****************...
Istirahat pun telah selesai. Semua calon mahasiswa-mahasiswi pun kembali ke kelompok masing-masing.
Entah kesalahan apa yang telah Yuna lakukan, sehingga ia di hukum oleh senior pembimbingnya. Ia disuruh untuk melakukan squat jump hingga 100 kali. Belum sampai 50 kali lompatan Yuna sudah ambruk dan membuat kakinya terkilir.
"Aawww sstt." Yuna meringis kesakitan.
Dan entah sejak kapan tiba-tiba Jayden sudah berjongkok di depan Yuna. Yuna yang melihat Jayden yang saat ini berada di depannya itu sedikit terkejut. Laki-laki itu sudah seperti jelangkung saja.
"Kamu gapapa, Yun?" tanya Jayden sambil memegang pundak Yuna.
"Aku gapapa kok kak," jawab Yuna menahan rasa sakit di kakinya.
"Kamu kesakitan gitu di bilang gapapa, aku bawa ke UKK ya?" tawar Jayden.
"Nggak usah kak, aku gapapa." Yuna terus kekeh menolak tawaran Jayden.
Tanpa basa-basi lagi, Jayden langsung menggendong Yuna ala bridal style. Dia paling tak suka jika ada orang yang membantah ucapannya. Jayden membawa Yuna ke unit kesehatan yang ada di kampusnya.
Yuna sangat kaget dengan perlakuan Jayden, saking kagetnya ia langsung mengalungkan tangannya ke leher Jayden, agar tidak terjatuh.
"Turunin aku kak!" pinta Yuna.
"Udah, kamu diam aja bisa kan?"
"Tapi kak-" Dengan cepat Jayden memotong ucapan Yuna.
"Kamu diam atau aku cium kamu sekarang juga?" ancam Jayden menatap tajam Yuna.
Ancaman Jayden membuat Yuna langsung melipat bibirnya ke dalam dan menyembunyikan wajahnya di dada Jayden, karena kini ia sangat malu di lihat oleh mahasiswa-mahasiswi disana.
Jayden yang melihat ekspresi Yuna hanya tersenyum tipis, entah apa arti dari senyumannya itu.
Kejadian itu membuat semua mahasiswa-mahasiswi yang melihat heboh dan berbisik-bisik tentang kedekatan pewaris universitas Imperial College dengan Yuna, si calon mahasiswa baru.
Sesampainya di UKK, Jayden langsung membaringkan tubuh Yuna di atas brankar. Jayden mencoba memegang kaki Yuna yang terkilir tadi dan itu membuat Yuna sedikit meringis.
"Sakit banget ya?" tanya Jayden. Yuna hanya mengangguk.
Tiba-tiba Dokter yang khusus menangani di UKK tersebut datang menghampiri Jayden dan Yuna.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan muda?" tanya Dokter Jacob.
"Ah ini, tolong periksakan kaki temen saya, Dok. Tadi kakinya terkilir waktu melakukan squat jump," jelas Jayden.
"Baik Tuan muda, akan saya periksa." Dokter Jacob pun mencoba memeriksa kaki Yuna.
"Aawww sstt." Yuna kembali meringis kesakitan ketika Dokter Jacob memegang kakinya.
"Terkilir nya tidak cukup parah, nanti akan saya perban ya kakinya? Biar mengurangi rasa sakit pada kaki anda, Nona," ucap Dokter Jacob. Kaki Yuna akan diperban menggunakan General Care Elastic Bandage atau perban elastis yang bisa dipakai untuk pemulihan keseleo dan terkilir.
Yuna pun hanya mengangguk pasrah.
"Beneran kakinya hanya terkilir biasa Dok? Coba diperiksa lebih teliti lagi," titah Jayden.
Yuna sangat heran dengan sikap seniornya yang terkenal sombong dan angkuh ini. Kenapa dia bisa berubah dalam satu malam begini? Apa di terbentur atau dia makan sesuatu makanya dia jadi berubah gini? pikirnya.
"Iya Tuan muda, Nona ini hanya terkilir biasa, tidak terlalu parah," jelas Dokter Jacob.
Jayden hanya mengangguk mengerti dan Dokter Jacob langsung membalut perban di kaki Yuna. Setelah selesai, Dokter Jacob pun pamit undur diri, lalu pergi meninggalkan Jayden dan Yuna berdua.
"Makasih ya kak udah bantuin aku," ucap Yuna tersenyum.
"Sama-sama Yuna," balas Jayden ikut tersenyum.
'Yes, ini langkah pertama aku agar lebih mudah ngedeketin cewek kampungan ini. Untung aku tolongin dia tadi,' batin Jayden tersenyum evil.
"Nanti aku antar kamu pulang ya?" tawar Jayden.
"Eh nggak usah kak, aku pulangnya naik bus aja. Jugaan kaki aku udah gapapa kok," tolak Yuna dengan halus.
"Beneran nih kamu gapapa?"
"Iya aku gapapa kak," ucap Yuna. Jayden hanya menghela napas, lalu mengangguk. Dia tak ingin memaksa Yuna lagi.
...****************...
Yuna tengah duduk di halte menunggu bis datang, tiba-tiba saja seorang laki-laki berpenampilan culun menghampirinya.
"Hai," sapa laki-laki itu. Yuna menatap ke arah laki-laki tersebut.
"Hai, kenapa ya?" tanya Yuna sedikit bingung.
"Kamu Yuna ya?" tanya balik laki-laki itu.
"Iya aku, Yuna."
"Kenalin aku Alex, aku fakultas sastra semester 7. Seangkatan dengan Jayden dan lainnya," ucap laki-laki culun yang ternyata bernama Alex sambil mengulurkan tangannya ke Yuna. Dengan senang hati, Yuna menjabat tangan milik Alex.
"Salam kenal kak Alex," balas Yuna tersenyum.
"Kamu yang kemarin bicara pada saat Jayden berbicara itu kan?" tebak Alex. Jika dilihat dari jarak dekat, wajah Alex terlihat sangat tampan tak kalah jauh dari ketampanan member D'Warlords.
"Iya kak," ucap Yuna cengengesan.
"Kamu harus hati-hati sama mereka, terutama sama Jayden," ucap Alex memberikan peringatan.
"Iya kak, tenang aja aku nggak bakalan takut kok sama mereka. Toh kita sama-sama hirup oksigen dan sama-sama makan nasi," ucap Yuna acuh. Alex tersenyum mendengar ucapan gadis di sampingnya ini.
'Gadis yang menarik,' batin Alex.
"Oh ya, kok kamu belum pulang?" tanya Alex.
"Lagi tungguin bis datang kak," jawab Yuna. Alex hanya ber oh ria sambil manggut-manggut mengerti.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Aril Chan
jgn sampai alex jadi musuh dlm selimut🧐
2023-01-14
0
❊Indah Kurniyah❊
licik bgt jayden
2022-11-14
1
Ocha Macha©
Sepertinya otaknya si jayden minta di sleding
2022-11-08
3