Yuna Makan Siang Bareng Jayden

Keesokan siangnya, semua calon mahasiswa-mahasiswi baru seperti biasa istirahat untuk makan siang. Kecuali Yuna yang masih mengerjakan tugas yang diberikan oleh senior pembimbingnya itu. Ternyata diluar kelasnya ada Jayden yang tengah menunggunya.

"Eh kalian berdua," panggil Jayden pada Kenzo dan Deana.

"Iya ada apa kak?" tanya Kenzo.

"Yuna mana ya-" Deana yang mengerti pun langsung memperkenalkan dirinya.

"Saya Deana dan dia Kenzo, kak."

"Ah ya Deana dan Kenzo. Oh ya, Yuna kemana ya? Kok nggak bareng sama kalian berdua?" tanya Jayden.

"Yuna masih di kelas kak, masih ngerjain tugas dari senior pembimbing kami," jawab Kenzo.

"Oh gitu, thanks ya?" Deana dan Kenzo hanya mengangguk, dan mereka pun berdua langsung pamit dari hadapan Jayden.

"Kalau gitu aku samperin Yuna ke dalam kelasnya aja," ucap Jayden.

Ia pun masuk ke dalam kelas Yuna. Terlihat Yuna sangat fokus mengerjakan tugasnya, sampai-sampai ia tidak tau jika Jayden datang ke kelasnya dan menghampirinya. Lalu Jayden duduk di kursi depan Yuna.

"Hai," sapa Jayden.

Sapaan dari Jayden sontak membuat Yuna sangat terkejut.

"Astaga, ngagetin aja sih kak," ucap Yuna sambil mengelus dadanya. Jayden langsung nyengir tanpa dosa.

"Sorry-sorry. Kamu lagi ngapain? Kok belum keluar istirahat?" tanya Jayden.

"Iya soalnya lagi ngerjain tugas dari senior pembimbing, lagi bentar juga selesai," jawab Yuna.

"Oh ya, kak Jayden mau ngapain ya kesini?" tanya balik Yuna.

"Aku mau ngajak kamu makan siang di kantin," jawab Jayden.

'Hah? Aku nggak salah denger, Jayden ngajak aku makan siang di kantin?' batin Yuna keheranan.

"Nggak usah deh kak, nanti aku sendiri aja ke kantinnya. Kak Jayden pergi aja ke kantin, pasti itu kakak udah laper banget," tolak Yuna.

"Nggak, kita makan siang bareng aja, nanti aku yang traktir deh." Jayden terus merayu agar Yuna mau makan siang dengannya.

"Nggak usah deh kak, aku malu sama temen-temen yang lain juga. Aku nggak mau mereka berpikiran yang tidak-tidak tentang aku yang pergi makan sama kak Jayden," ucap Yuna. Jayden menghela napas panjang, mencoba untuk bersabar dengan gadis keras kepala di depannya ini.

"Ya sudah kalau gitu kita makan di basecamp D'Warlords aja. Disana sepi nggak ada orang, pasti anak D'Warlords yang lain lagi makan siang juga di kantin," ucap Jayden.

D'Warlords memang mempunyai basecamp khusus di Imperial College.

"Nanti kalau ada temen-temen kamu disana gimana kak?"

"Mereka nggak ada disana, percaya deh sama aku," jawab Jayden.

"Ya sudah, aku mau makan siang sama kamu, kak," ucap Yuna.

Disini Yuna memang belum sepenuhnya memaafkan Jayden, karena masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Nah gitu dong. Oh ya, kamu mau makan apa? Biar aku pesenin," tanya Jayden sambil mengeluarkan ponselnya dari saku kantong.

"Apa saja, terserah kamu kak," jawab Yuna. Lalu Jayden mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Oke, sudah aku pesan makanannya. Sekarang udah jadi kan tugasnya?"

Yuna mengangguk. "Sudah kok kak."

"Kaki kamu udah nggak sakit lagi?" tanya Jayden.

"Iya udah lumayan mendingan nggak seperti yang kemarin."

"Syukurlah, kalau begitu ayo kita ke basecamp," ucap Jayden sambil menggandeng tangan kiri Yuna.

Ketika Yuna diajak keluar oleh Jayden, ia malah terdiam di tempatnya

"Kok malah diem?" tanya Jayden bingung.

"Em tangan aku lepasin kak, nggak enak diliatin sama orang," ucap Yuna.

Jayden pun salah tingkah dan langsung melepaskan lengan Yuna yang ia pegang tadi.

"Eh sorry-sorry. Kalau gitu ayo kita keluar," ajak Jayden. Yuna hanya mengangguk.

Mereka berdua pun keluar dari ruang kelas, Yuna membiarkan Jayden berjalan di depannya karena tak ingin orang-orang disana menggosipkan tentang dia dan Jayden yang tidak-tidak.

Sesampainya di basecamp D'Warlords, benar saja perkataan Jayden tadi, kalau di basecamp itu tidak ada member D'Warlords yang lain. Dan terlihat di atas meja sana ada banyak makanan yang di pesan oleh Jayden. Sebenarnya makanan-makanan tersebut di belikan oleh bodyguardnya.

"Ayo masuk." Jayden mempersilahkan Yuna untuk masuk ke dalam basecamp.

Yuna hanya mengangguk, lalu mereka berdua masuk ke dalam basecamp. Kemudian Yuna dan Jayden duduk di sofa yang sudah tersedia di dalam basecamp tersebut.

"Ayo buruan di makan, nanti makanannya jadi dingin," titah Jayden.

"Makanan sebanyak ini siapa yang mau habisin kak?" tanya Yuna.

"Ya kita berdua lah."

"Memangnya bisa? Kalau gitu kak Jayden aja nanti yang habisin," ucap Yuna dengan santai.

"Eh enak aja, kita berdua lah yang habisin. Emang kenapa sih? Kok kamu kayak takut banget makan banyak, jangan bilang kamu lagi diet ya?" tebak Jayden. Yuna langsung terdiam.

"Ck, badan udah tipis kayak tisu gitu, mau diet segala," ejek Jayden.

"Ih bukan gitu kak," rengek Yuna memanyunkan bibirnya.

Melihat ekspresi Yuna membuat Jayden langsung tertawa.

Yuna terpana melihat Jayden untuk pertama kalinya tertawa seperti itu. Lesung pipi milik laki-laki itu pun terlihat jelas dan membuatnya semakin menawan di mata Yuna.

"Eh ayo di makan, kok malah bengong!" ucap Jayden membuyarkan lamunan Yuna.

"Eh i-iya kak," ucap Yuna gelagapan. Ia salah tingkah karena tertangkap basah sedang memperhatikan laki-laki itu tadi.

Mereka berdua pun langsung menyantap makanan tersebut, entah mereka menghabiskannya atau tidak.

Sepulangnya dari kampus, Yuna tidak langsung pulang ke mansion nya melainkan ia akan pergi ke toko buku terlebih dahulu.

Yuna berjalan untuk pergi ke toko buku yang lumayan jauh dari kampusnya. Ketika ia melewati jalanan yang cukup sepi, tiba-tiba saja 2 orang preman yang menghalangi jalannya.

"Aduh ada cewek cantik nih, baru pulang kuliah ya?" tanya preman berbadan besar.

"Iya nih bening banget ni cewek, ayo ikut sama kita. Kita akan pergi bersenang-senang cantik!" rayu preman berbadan kurus sambil mencolek dagu dan memegang tangan Yuna, tapi dengan cepat Yuna menghempaskan nya.

"Apaan sih kalian, minggir nggak! Atau aku teriak sekarang juga!" ucap Yuna ketus.

Yuna ingin pergi, namun dengan cepat dua preman itu mencegatnya.

"Jadi cewek jangan galak-galak gitu dong nanti cantiknya hilang loh." ucap preman berbadan besar. Lalu kedua preman itu memegang tangan Yuna.

"Lepasin nggak!" ucap Yuna sambil memberontak.

"Kita nggak akan lepasin kamu, sebelum kita bisa mencicipi tubuh kamu, ha-ha-ha," ucap preman berbadan kurus sambil tertawa dan diikuti preman berbadan besar. Yuna ketakutan mendengarnya.

"Tolonggggg," teriak Yuna.

"Diam!" bentak preman berbadan besar. Namun Yuna terus berteriak minta tolong.

"Tolonggggg."

"Ngapain sih kamu minta tolong segala, orang kita mau ajak kamu seneng-seneng," ucap preman berbadan kurus sambil mencolek dagu Yuna.

"Lepasin cewek itu!"

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Ocha Macha©

Ocha Macha©

jadi penasaran liat visual mereka

2022-11-08

2

lihat semua
Episodes
1 Laki-laki Menyebalkan
2 Senior Arogan
3 Mood Yang Hancur
4 Awal Mula Taruhan
5 Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6 Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7 Jayden Datang Menolong
8 Yuna Diajak Dinner
9 Keribetan Yuna
10 Jayden dan Yuna Jadian
11 Malam Yang Menyakitkan
12 Berusaha Untuk Tegar
13 Ketahuan William
14 Yuna Di Hukum
15 Di Belanjakan William
16 William Bertamu Ke Mansion Yuna
17 Makan Malam Bersama
18 Keingintahuan Jayden
19 Jayden Pergi Mencari William
20 Jayden Bertengkar Dengan William
21 Kedatangan Ibu Dari Jayden
22 Berita Menghebohkan
23 Yuna Disidang Orangtuanya
24 Peringatan Eleanor
25 Yuna Dikejar oleh Wartawan
26 Mencoba Melupakan
27 Kenyataan Yang Menyakitkan
28 Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29 Curhatan Hati William
30 Pengirim Bunga Misterius
31 Poor William
32 Identitas Yuna terbongkar?
33 Menjenguk Azura
34 Yuna Memaafkan Mereka
35 Maling?
36 Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37 PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38 Ungkapan Hati Jayden
39 Jayden Galau
40 Rencana Eleanor
41 Lukas Datang Ke Imperial College
42 Rencana Deana
43 Bersama William
44 Skenario Deana
45 Menonton Bareng Jayden
46 Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47 William di jodohkan?
48 William tidak bisa menolak
49 Pelukan terakhir?
50 Diselamatkan Jayden
51 Ide William
52 Jayden dan Yuna balikan
53 Kembalinya Masa Lalu Jayden
54 Pergi ke kantor Jayden
55 Sarapan bersama
56 Ingin melamar Yuna
57 Ingin Terus Bersamamu
58 Malam Pertunangan William
59 William kabur?
60 Pesan William
61 Berangkat bersama Jayden
62 Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63 Kepindahan Kenzo
64 Hari Kelulusan
65 Makan Bersama
66 Jayden akan pergi
67 Apakah aku boleh egois?
68 Mengantarkan Jayden
69 Keberadaan William
70 Dihubungi William
71 Go to New York
72 Jayden Birthday
73 Tinggal bersama Jayden
74 Menyiapkan Sarapan
75 Pergi ke pesta
76 Nathan akan bertunangan?
77 Pillow Talk
78 Jalan-jalan
79 Balik ke Korea
80 Jayden Kecewa
81 Rumor
82 Kedatangan Jayden
83 Kembalinya William
84 Ajakan Dinner
85 Jayden melamar Yuna
86 Taman Hiburan
87 Adik Sepupu Yuna
88 Qiara mengidam masakan Yuna
89 Menikah enak tidak?
90 Fitting Baju
91 Yuna di culik?
92 Permintaan Alex
93 Wedding Day!
94 Mine
95 Again?
96 Honey Moon
97 Langit Maldives
98 Hari terakhir Honeymoon
99 Jayden tidak nafsu makan
100 She's Pregnant?
101 Jayden Protektif
102 Yuna Mual
103 Liora dan Givanno
104 Awal kehidupan Liora
105 Liora dijodohkan?
106 Bertemu Dia
107 Pernikahan Liora dan Zelvin
108 Sikap Zelvin
109 Sifat Zelvin yang Keras
110 Kemarahan Zelvin
111 Liora jatuh sakit
112 Undangan
113 Pergi ke pesta
114 Ke sekolah Emmanuel
115 Mansion Mertua
116 Kehancuran hati Alvin
117 Bersama Emmanuel
118 Kemarahan Zelvin (2)
119 Rahasia penyakit Zelvin
120 Perubahan Emmanuel
121 Family time
122 Pergi ke perusahan Zelvin
123 Berita baik dan buruk
124 Kelakuan aneh Zelvin
125 Bad Day
126 Kemurkaan Zelvin
127 Maafkan aku
128 Bertemu Erica
129 Camping
130 Getting Better
131 Liora Ditabrak
132 Tidur Sekamar?
133 Akhir dari Lea?
134 Family Dinner
135 Truth or Dare
136 Tidur Bertiga
137 Sidang
138 Hadiah dari Zelvin
139 Mengunjungi Lea
140 Inggris, London
141 Marahnya Liora
142 Zelvin Cemburu
143 Zelvin Cemburu (2)
144 Fakta
145 Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146 Sayang Kamu...
147 Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148 Kembali ke Korea
149 Finally
150 My Son, Emmanuel.
151 Night Drive
152 Good Boy
153 Jalan-jalan sore
154 City Light
155 My night
156 Why?
157 Liora hamil
158 Bad Day (2)
159 Zelvin mulai menerima
160 Jalan-jalan
161 Gone
162 Kondisi Liora
163 Happy Ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Laki-laki Menyebalkan
2
Senior Arogan
3
Mood Yang Hancur
4
Awal Mula Taruhan
5
Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6
Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7
Jayden Datang Menolong
8
Yuna Diajak Dinner
9
Keribetan Yuna
10
Jayden dan Yuna Jadian
11
Malam Yang Menyakitkan
12
Berusaha Untuk Tegar
13
Ketahuan William
14
Yuna Di Hukum
15
Di Belanjakan William
16
William Bertamu Ke Mansion Yuna
17
Makan Malam Bersama
18
Keingintahuan Jayden
19
Jayden Pergi Mencari William
20
Jayden Bertengkar Dengan William
21
Kedatangan Ibu Dari Jayden
22
Berita Menghebohkan
23
Yuna Disidang Orangtuanya
24
Peringatan Eleanor
25
Yuna Dikejar oleh Wartawan
26
Mencoba Melupakan
27
Kenyataan Yang Menyakitkan
28
Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29
Curhatan Hati William
30
Pengirim Bunga Misterius
31
Poor William
32
Identitas Yuna terbongkar?
33
Menjenguk Azura
34
Yuna Memaafkan Mereka
35
Maling?
36
Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37
PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38
Ungkapan Hati Jayden
39
Jayden Galau
40
Rencana Eleanor
41
Lukas Datang Ke Imperial College
42
Rencana Deana
43
Bersama William
44
Skenario Deana
45
Menonton Bareng Jayden
46
Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47
William di jodohkan?
48
William tidak bisa menolak
49
Pelukan terakhir?
50
Diselamatkan Jayden
51
Ide William
52
Jayden dan Yuna balikan
53
Kembalinya Masa Lalu Jayden
54
Pergi ke kantor Jayden
55
Sarapan bersama
56
Ingin melamar Yuna
57
Ingin Terus Bersamamu
58
Malam Pertunangan William
59
William kabur?
60
Pesan William
61
Berangkat bersama Jayden
62
Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63
Kepindahan Kenzo
64
Hari Kelulusan
65
Makan Bersama
66
Jayden akan pergi
67
Apakah aku boleh egois?
68
Mengantarkan Jayden
69
Keberadaan William
70
Dihubungi William
71
Go to New York
72
Jayden Birthday
73
Tinggal bersama Jayden
74
Menyiapkan Sarapan
75
Pergi ke pesta
76
Nathan akan bertunangan?
77
Pillow Talk
78
Jalan-jalan
79
Balik ke Korea
80
Jayden Kecewa
81
Rumor
82
Kedatangan Jayden
83
Kembalinya William
84
Ajakan Dinner
85
Jayden melamar Yuna
86
Taman Hiburan
87
Adik Sepupu Yuna
88
Qiara mengidam masakan Yuna
89
Menikah enak tidak?
90
Fitting Baju
91
Yuna di culik?
92
Permintaan Alex
93
Wedding Day!
94
Mine
95
Again?
96
Honey Moon
97
Langit Maldives
98
Hari terakhir Honeymoon
99
Jayden tidak nafsu makan
100
She's Pregnant?
101
Jayden Protektif
102
Yuna Mual
103
Liora dan Givanno
104
Awal kehidupan Liora
105
Liora dijodohkan?
106
Bertemu Dia
107
Pernikahan Liora dan Zelvin
108
Sikap Zelvin
109
Sifat Zelvin yang Keras
110
Kemarahan Zelvin
111
Liora jatuh sakit
112
Undangan
113
Pergi ke pesta
114
Ke sekolah Emmanuel
115
Mansion Mertua
116
Kehancuran hati Alvin
117
Bersama Emmanuel
118
Kemarahan Zelvin (2)
119
Rahasia penyakit Zelvin
120
Perubahan Emmanuel
121
Family time
122
Pergi ke perusahan Zelvin
123
Berita baik dan buruk
124
Kelakuan aneh Zelvin
125
Bad Day
126
Kemurkaan Zelvin
127
Maafkan aku
128
Bertemu Erica
129
Camping
130
Getting Better
131
Liora Ditabrak
132
Tidur Sekamar?
133
Akhir dari Lea?
134
Family Dinner
135
Truth or Dare
136
Tidur Bertiga
137
Sidang
138
Hadiah dari Zelvin
139
Mengunjungi Lea
140
Inggris, London
141
Marahnya Liora
142
Zelvin Cemburu
143
Zelvin Cemburu (2)
144
Fakta
145
Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146
Sayang Kamu...
147
Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148
Kembali ke Korea
149
Finally
150
My Son, Emmanuel.
151
Night Drive
152
Good Boy
153
Jalan-jalan sore
154
City Light
155
My night
156
Why?
157
Liora hamil
158
Bad Day (2)
159
Zelvin mulai menerima
160
Jalan-jalan
161
Gone
162
Kondisi Liora
163
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!