William Bertamu Ke Mansion Yuna

Setelah masuk ke dalam mobil, William menyalakan mesin mobil dan langsung melaju menuju ke alamat rumah Yuna.

"Makasih ya udah belikan aku es krim."

"Iya sama-sama." William melirik sekilas ke arah Yuna dan kembali fokus menghadap ke depan.

Yuna membuka salah satu es krim yang tadi di beli dan langsung memakannya.

"Oh ya, kamu mau es krimnya?" Yuna menawari William es krim.

"Nggak, kamu aja yang makan," tolak William.

"Beneran nih nggak mau?" William hanya mengangguk.

"Nih cobain rasa es krimnya, nggak kalah enak kok rasanya kayak es krim di restoran atau di Mall."

Yuna yang masih kekeh menawari William es krim dan sekarang ia malah menyodorkan sesendok es krim tersebut ke mulut laki-laki itu. Dengan ragu William memakannya.

"Gimana? Enak kan?" tanya Yuna.

William mengangguk. "Iya enak."

"Tuh kan enak, mau lagi?" tawar Yuna lagi.

William menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, kamu aja makan sendiri."

"Ya udah sih kalau nggak mau," ucap Yuna acuh.

William melihat sekilas ke arah Yuna, ia tersenyum kecil melihat Yuna yang sedang memakan es krim seperti anak kecil itu.

15 menit kemudian, sampailah mereka di mansion mewah milik keluarga Kim.

"Ayo masuk Wil," ajak Yuna. William hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah masuk ke dalam mansion , di ruang tamu ada Jasmine yang tengah duduk sambil membaca majalah disana.

"Sore Ma," sapa Yuna menghampiri Jasmine di sofa.

"Eh sore sayang." Jasmine menaruh majalah yang ia baca dan berdiri. Ia sedikit terkejut melihat sang putri mengajak seorang cowok ke mansion untuk pertama kalinya.

"Dia siapa nak?" tanya Jasmine pada Yuna. William yang mengerti pun langsung memperkenalkan dirinya.

"Sore Tante, saya William teman kuliahnya Yuna," ucap William sambil sedikit membungkukkan badannya.

"Sore, saya Mamanya Yuna. Oh kamu temennya kuliah Yuna?"

"Lebih tepatnya senior Yuna di kampus Ma," timpal Yuna.

"Dia senior yang sering kamu ceritakan ke Mama itu bukan?" goda Jasmine pada Yuna.

Yuna melirik ke arah William, yang dilirik hanya tersenyum.

"Ih bukan Ma," bantah Yuna.

"Masa? Pasti dia kan sayang." Jasmine lagi-lagi menggoda Yuna.

"Mama udah ih, seneng banget goda anaknya. Oh ya Wil silahkan duduk."

"Oh ya ampun Tante sampai lupa suruh kamu duduk, ayo silahkan duduk nak," ucap Jasmine.

William mengangguk, lalu duduk diikuti dengan Yuna yang duduk di samping kanan Jasmine.

Yuna menaruh plastik berisi es krim yang ia beli tadi di atas meja.

"Kamu beli itu apaan sayang?" tanya Jasmine melihat plastik belanjaan putrinya.

"Es krim Ma," jawab Yuna.

"Sebanyak itu?"

"Iya Ma, tadi Yuna di beliin sama William," ucap Yuna.

"Ya ampun nak William kamu ngerepotin aja sih. Tante kan jadi nggak enak sama kamu," ucap Jasmine sungkan.

"Nggak ngerepotin sama sekali kok Tante," balas William tersenyum.

"Makasih ya nak William." Jasmine sudah menjadikan William menjadi salah satu kandidat calon menantu yang cocok dengan putrinya.

"Sama-sama Tan."

"Oh ya, papa udah pulang Ma?" tanya Yuna.

"Udah nak, papa mungkin lagi ganti baju," jawab Jasmine.

"Aduh ada tamu yang datang nih," ucap Lukas yang tiba-tiba datang ke ruang tamu.

"Sore Om." William berdiri, lalu menyapa Lukas dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Eh ternyata nak William yang datang, ayo duduk lagi nak," titah Lukas yang duduk di samping kiri istrinya.

William mengangguk. "Iya Om."

"Kok Papa tau namanya William sih?" tanya Jasmine heran.

"Ya tau lah Ma, dia orang yang nolongin waktu mobil Papa mogok di tengah jalan tadi," jawab Lukas.

"Jadi dia orangnya yang tadi Papa ceritakan ke Mama itu?"

Lukas mengangguk. "Iya dia orangnya Ma."

"Wah makasih ya nak William udah bantu om Lukas," ucap Jasmine.

"Iya sama-sama Tante, itu hanya sebuah kebetulan saja," balas William sopan. Yuna dan kedua orangtuanya tersenyum mendengar ucapan William.

"Di dalam plastik itu isinya apa nak?" tanya Lukas pada Yuna yang melihat plastik belanjaan putrinya di atas meja.

"Oh itu isinya es krim Pa," jawab Yuna.

"Sebanyak itu yang kamu beli?"

"Iya Pa, tadi Yuna di beliin sama William."

"Aduh kamu ini ngerepotin nak William aja," ucap Lukas.

"Nggak ngerepotin sama sekali kok Om," balas William tersenyum.

"Ya ampun kamu ini baik sekali nak, sekali lagi terima kasih ya," ucap Lukas.

William tersenyum dan mengangguk. "Iya sama-sama Om."

Rasanya kepala William semakin membesar saja ketika mendengar pujian dan rasa terima kasih dari kedua orang tua Yuna.

"Oh ya ampun, sampai lupa tawarin William minum. William mau minum apa?" tanya Yuna.

"Apa saja Yun," jawab William.

"Oke kalau Mama sama Papa mau minum apa?" tanya Yuna pada kedua orang tuanya.

"Kami dibuatkan teh saja nak," jawab Jasmine sedangkan Lukas menyetujui ucapan istrinya.

"Oke, kalau gitu Yuna buatin kalian minum dulu, sekalian mau ganti baju."

Mereka bertiga hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan ucapan Yuna.

Yuna melangkah kan kakinya menuju ke arah dapur sambil membawa plastik yang berisi es krim yang dibelinya, lalu ia menaruh es krim tersebut di dalam di lemari pendingin.

Setelah itu Yuna membuatkan minuman untuk William dan kedua orang tuanya.

"Aku bikin minuman aja deh dulu, ganti bajunya nanti aja sekalian sama mandi," gumam Yuna.

"Ada yang bibi bisa bantu Nona?" tanya Beatrix, salah satu asisten rumah tangga di keluarga Kim.

"Nggak usah Bi, Yuna cuma buat teh sama jus jeruk aja kok," tolak Yuna dengan halus.

"Beneran nih Bibi nggak bantu?"

Yuna mengangguk. "Iya nggak usah Bi, Bibi lanjut aja masaknya," ucapnya sopan sambil mengaduk teh untuk kedua orang tuanya.

Beatrix menganggukkan kepalanya. "Baiklah, nanti kalau Nona butuh bantuan Bibi kasi tau ya?"

"Siap Bi."

Beatrix tersenyum, ia dan pekerja lainnya di mansion tersebut sangat beruntung memiliki majikan yang sangat baik seperti Yuna dan orangtuanya.

Akhirnya minuman yang Yuna buat sudah jadi, yakni teh untuk kedua orang tuanya dan jus jeruk untuk William.

Yuna langsung mengantarkan minuman tersebut ke ruang tamu. Sesampainya disana, ia melihat Mama dan Papanya sangat akrab dengan William, padahal itu adalah pertemuan pertama kali untuk Mamanya, dan pertemuan kedua untuk Papanya. Mereka mengobrol seperti sudah lama saling mengenal saja.

"Minumannya sudah datang," ucap Yuna dengan riangnya.

Jasmine, Lukas dan William tersenyum melihat kedatangan Yuna.

"Ini minuman buat Mama sama Papa." Yuna menaruh dua cangkir teh di meja depan orangtuanya.

"Terima kasih sayang," ucap Jasmine.

"Terima kasih my little princess." ucap Lukas. Walaupun Yuna sudah beranjak dewasa. Namun bagi Lukas, Yuna tetaplah seperti putri kecilnya yang baru dilahirkan.

"Sama-sama Mama, Papa."

William tersenyum mendengar, ketika Yuna di panggil "LITTLE PRINCESS" oleh Lukas.

Kemudian Yuna menaruh jus jeruk di depan William.

"Dan ini minuman untuk William."

"Thank you Yun," ucap William tersenyum.

"You're welcome," balas Yuna.

"Kok kamu belum ganti baju sih nak?" tanya Jasmine.

"Iya Ma, soalnya Yuna mau sekalian mandi," jawab Yuna cengengesan. Jasmine hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar ucapan putrinya.

"Oh ya Wil, gapapa kan aku tinggal mandi sebentar? Cuma bentar aja kok." Yuna izin kepada William seperti dia izin dengan kekasihnya saja.

"Iya gapapa, kamu mandi aja sana."

"Tapi kamu jangan pulang dulu."

"Iya aku tungguin," balas William dengan senyuman manisnya, ia sangat gemas dengan gadis cerewet dan ceria di depannya ini.

Lukas dan Jasmine tersenyum melihat interaksi putrinya dengan William.

"Bentar lagi kita punya mantu nih Ma," bisik Lukas pada Jasmine.

"Usstt, mereka masih kecil Pa. Belum boleh nikah." Lukas hanya cengengesan mendengar ucapan dari istrinya.

"Oke tungguin aku ya?" William hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu Yuna pun langsung ngacir menuju ke kamarnya.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah deh JODOHIN aja mereka,Biar Jayden gak punya kesempatan lg buat deketin Yuna,Saat Jayden tau siapa Yuna sebenarnya..

2024-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Laki-laki Menyebalkan
2 Senior Arogan
3 Mood Yang Hancur
4 Awal Mula Taruhan
5 Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6 Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7 Jayden Datang Menolong
8 Yuna Diajak Dinner
9 Keribetan Yuna
10 Jayden dan Yuna Jadian
11 Malam Yang Menyakitkan
12 Berusaha Untuk Tegar
13 Ketahuan William
14 Yuna Di Hukum
15 Di Belanjakan William
16 William Bertamu Ke Mansion Yuna
17 Makan Malam Bersama
18 Keingintahuan Jayden
19 Jayden Pergi Mencari William
20 Jayden Bertengkar Dengan William
21 Kedatangan Ibu Dari Jayden
22 Berita Menghebohkan
23 Yuna Disidang Orangtuanya
24 Peringatan Eleanor
25 Yuna Dikejar oleh Wartawan
26 Mencoba Melupakan
27 Kenyataan Yang Menyakitkan
28 Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29 Curhatan Hati William
30 Pengirim Bunga Misterius
31 Poor William
32 Identitas Yuna terbongkar?
33 Menjenguk Azura
34 Yuna Memaafkan Mereka
35 Maling?
36 Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37 PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38 Ungkapan Hati Jayden
39 Jayden Galau
40 Rencana Eleanor
41 Lukas Datang Ke Imperial College
42 Rencana Deana
43 Bersama William
44 Skenario Deana
45 Menonton Bareng Jayden
46 Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47 William di jodohkan?
48 William tidak bisa menolak
49 Pelukan terakhir?
50 Diselamatkan Jayden
51 Ide William
52 Jayden dan Yuna balikan
53 Kembalinya Masa Lalu Jayden
54 Pergi ke kantor Jayden
55 Sarapan bersama
56 Ingin melamar Yuna
57 Ingin Terus Bersamamu
58 Malam Pertunangan William
59 William kabur?
60 Pesan William
61 Berangkat bersama Jayden
62 Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63 Kepindahan Kenzo
64 Hari Kelulusan
65 Makan Bersama
66 Jayden akan pergi
67 Apakah aku boleh egois?
68 Mengantarkan Jayden
69 Keberadaan William
70 Dihubungi William
71 Go to New York
72 Jayden Birthday
73 Tinggal bersama Jayden
74 Menyiapkan Sarapan
75 Pergi ke pesta
76 Nathan akan bertunangan?
77 Pillow Talk
78 Jalan-jalan
79 Balik ke Korea
80 Jayden Kecewa
81 Rumor
82 Kedatangan Jayden
83 Kembalinya William
84 Ajakan Dinner
85 Jayden melamar Yuna
86 Taman Hiburan
87 Adik Sepupu Yuna
88 Qiara mengidam masakan Yuna
89 Menikah enak tidak?
90 Fitting Baju
91 Yuna di culik?
92 Permintaan Alex
93 Wedding Day!
94 Mine
95 Again?
96 Honey Moon
97 Langit Maldives
98 Hari terakhir Honeymoon
99 Jayden tidak nafsu makan
100 She's Pregnant?
101 Jayden Protektif
102 Yuna Mual
103 Liora dan Givanno
104 Awal kehidupan Liora
105 Liora dijodohkan?
106 Bertemu Dia
107 Pernikahan Liora dan Zelvin
108 Sikap Zelvin
109 Sifat Zelvin yang Keras
110 Kemarahan Zelvin
111 Liora jatuh sakit
112 Undangan
113 Pergi ke pesta
114 Ke sekolah Emmanuel
115 Mansion Mertua
116 Kehancuran hati Alvin
117 Bersama Emmanuel
118 Kemarahan Zelvin (2)
119 Rahasia penyakit Zelvin
120 Perubahan Emmanuel
121 Family time
122 Pergi ke perusahan Zelvin
123 Berita baik dan buruk
124 Kelakuan aneh Zelvin
125 Bad Day
126 Kemurkaan Zelvin
127 Maafkan aku
128 Bertemu Erica
129 Camping
130 Getting Better
131 Liora Ditabrak
132 Tidur Sekamar?
133 Akhir dari Lea?
134 Family Dinner
135 Truth or Dare
136 Tidur Bertiga
137 Sidang
138 Hadiah dari Zelvin
139 Mengunjungi Lea
140 Inggris, London
141 Marahnya Liora
142 Zelvin Cemburu
143 Zelvin Cemburu (2)
144 Fakta
145 Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146 Sayang Kamu...
147 Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148 Kembali ke Korea
149 Finally
150 My Son, Emmanuel.
151 Night Drive
152 Good Boy
153 Jalan-jalan sore
154 City Light
155 My night
156 Why?
157 Liora hamil
158 Bad Day (2)
159 Zelvin mulai menerima
160 Jalan-jalan
161 Gone
162 Kondisi Liora
163 Happy Ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Laki-laki Menyebalkan
2
Senior Arogan
3
Mood Yang Hancur
4
Awal Mula Taruhan
5
Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6
Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7
Jayden Datang Menolong
8
Yuna Diajak Dinner
9
Keribetan Yuna
10
Jayden dan Yuna Jadian
11
Malam Yang Menyakitkan
12
Berusaha Untuk Tegar
13
Ketahuan William
14
Yuna Di Hukum
15
Di Belanjakan William
16
William Bertamu Ke Mansion Yuna
17
Makan Malam Bersama
18
Keingintahuan Jayden
19
Jayden Pergi Mencari William
20
Jayden Bertengkar Dengan William
21
Kedatangan Ibu Dari Jayden
22
Berita Menghebohkan
23
Yuna Disidang Orangtuanya
24
Peringatan Eleanor
25
Yuna Dikejar oleh Wartawan
26
Mencoba Melupakan
27
Kenyataan Yang Menyakitkan
28
Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29
Curhatan Hati William
30
Pengirim Bunga Misterius
31
Poor William
32
Identitas Yuna terbongkar?
33
Menjenguk Azura
34
Yuna Memaafkan Mereka
35
Maling?
36
Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37
PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38
Ungkapan Hati Jayden
39
Jayden Galau
40
Rencana Eleanor
41
Lukas Datang Ke Imperial College
42
Rencana Deana
43
Bersama William
44
Skenario Deana
45
Menonton Bareng Jayden
46
Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47
William di jodohkan?
48
William tidak bisa menolak
49
Pelukan terakhir?
50
Diselamatkan Jayden
51
Ide William
52
Jayden dan Yuna balikan
53
Kembalinya Masa Lalu Jayden
54
Pergi ke kantor Jayden
55
Sarapan bersama
56
Ingin melamar Yuna
57
Ingin Terus Bersamamu
58
Malam Pertunangan William
59
William kabur?
60
Pesan William
61
Berangkat bersama Jayden
62
Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63
Kepindahan Kenzo
64
Hari Kelulusan
65
Makan Bersama
66
Jayden akan pergi
67
Apakah aku boleh egois?
68
Mengantarkan Jayden
69
Keberadaan William
70
Dihubungi William
71
Go to New York
72
Jayden Birthday
73
Tinggal bersama Jayden
74
Menyiapkan Sarapan
75
Pergi ke pesta
76
Nathan akan bertunangan?
77
Pillow Talk
78
Jalan-jalan
79
Balik ke Korea
80
Jayden Kecewa
81
Rumor
82
Kedatangan Jayden
83
Kembalinya William
84
Ajakan Dinner
85
Jayden melamar Yuna
86
Taman Hiburan
87
Adik Sepupu Yuna
88
Qiara mengidam masakan Yuna
89
Menikah enak tidak?
90
Fitting Baju
91
Yuna di culik?
92
Permintaan Alex
93
Wedding Day!
94
Mine
95
Again?
96
Honey Moon
97
Langit Maldives
98
Hari terakhir Honeymoon
99
Jayden tidak nafsu makan
100
She's Pregnant?
101
Jayden Protektif
102
Yuna Mual
103
Liora dan Givanno
104
Awal kehidupan Liora
105
Liora dijodohkan?
106
Bertemu Dia
107
Pernikahan Liora dan Zelvin
108
Sikap Zelvin
109
Sifat Zelvin yang Keras
110
Kemarahan Zelvin
111
Liora jatuh sakit
112
Undangan
113
Pergi ke pesta
114
Ke sekolah Emmanuel
115
Mansion Mertua
116
Kehancuran hati Alvin
117
Bersama Emmanuel
118
Kemarahan Zelvin (2)
119
Rahasia penyakit Zelvin
120
Perubahan Emmanuel
121
Family time
122
Pergi ke perusahan Zelvin
123
Berita baik dan buruk
124
Kelakuan aneh Zelvin
125
Bad Day
126
Kemurkaan Zelvin
127
Maafkan aku
128
Bertemu Erica
129
Camping
130
Getting Better
131
Liora Ditabrak
132
Tidur Sekamar?
133
Akhir dari Lea?
134
Family Dinner
135
Truth or Dare
136
Tidur Bertiga
137
Sidang
138
Hadiah dari Zelvin
139
Mengunjungi Lea
140
Inggris, London
141
Marahnya Liora
142
Zelvin Cemburu
143
Zelvin Cemburu (2)
144
Fakta
145
Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146
Sayang Kamu...
147
Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148
Kembali ke Korea
149
Finally
150
My Son, Emmanuel.
151
Night Drive
152
Good Boy
153
Jalan-jalan sore
154
City Light
155
My night
156
Why?
157
Liora hamil
158
Bad Day (2)
159
Zelvin mulai menerima
160
Jalan-jalan
161
Gone
162
Kondisi Liora
163
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!