Jayden Datang Menolong

"Lepasin cewek itu!" sentak Jayden dengan suara bariton miliknya.

Setiap Yuna mengalami masalah atau kesulitan pasti ada Jayden yang datang menolong dan membantunya. Apa ini hanya sebuah kebetulan Jayden tengah lewat daerah situ? Atau memang ada sesuatu di balik ini semua? Entahlah ...

"Wah, wah ada pahlawan kesiangan nih yang datang sebagai penyelamat," ucap preman berbadan besar menatap remeh Jayden.

"Siapa kamu? Mau jadi jagoan disini?" tanya preman berbadan kurus dengan nyolot.

"Saya nggak takut ya lawan kalian berdua!" tantang Jayden dengan menatap kedua preman itu dengan tatapan tajam.

"Berani juga ni bocah, ayo kita habisin dia!"

Preman berbadan besar mengangguk. Dan terjadi lah adegan saling baku hantam antara Jayden dengan kedua preman tersebut.

Tak lama kemudian, akhirnya perkelahian tersebut di menangkan oleh Jayden, walaupun wajah dan perutnya pun terkena pukulan dari dua orang preman itu.

"Kamu gapapa kan kak?" tanya Yuna khawatir. Jayden mengangguk pelan.

"Aku gapapa kok."

Yuna memapah Jayden untuk duduk di kursi yang ada di depan salah satu minimarket terdekat dari tempatnya saat ini.

"Beneran kamu gapapa, kak?" tanya Yuna lagi.

"Sebenarnya perut aku sakit Yun, tapi gapapa kok nanti baik sendiri. Yang penting kamu gapapa kan?" tanya Jayden balik.

"Aku gapapa sih, tapi kamu jadi kayak gini gara-gara aku. Kamu sih, pake tantang mereka segala," ucap Yuna sambil memegang wajah Jayden yang terkena pukulan dengan tangan kanannya.

"Aku ngelakuin itu kan buat nolongin kamu. Kalau aku nggak nolongin kamu, pasti kamu udah di apa-apain sama mereka. Iya kan?" ucap Jayden lembut sambil menatap Yuna.

Yuna mengangguk. "Makasih ya kak udah nolongin aku," ucapnya tersenyum.

"Iya sama-sama. Oh ya, maafin aku ya, sama perlakuan kasar aku waktu pertama kali kita ketemu," ucap Jayden dengan menampilkan wajah menyesal.

"Minta maafnya beneran nih? Ikhlas nggak?" goda Yuna.

"Ya ampun beneran lah Yuna, masa aku bohong. Dan aku minta maafnya ikhlas lahir dan batin."

Yuna terkekeh kecil mendengarnya. "Iya aku maafin kak Jayden."

Karena perlakuan Jayden hari kemarin dan hari ini, membuat hati Yuna tersentuh. Dia memutuskan untuk memaafkan Jayden sepenuhnya.

"Beneran?" tanya Jayden dengan mata yang berbinar-binar.

Yuna tersenyum dan mengangguk. "Iya kak."

"Kalau gitu sekarang kita temenan dong?" ucap Jayden sambil mengangkat jari kelingkingnya.

"Oke kita temenan," balas Yuna sambil menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Jayden.

'Akhirnya kamu masuk juga ke dalam perangkap ku. Untung aja tadi aku bayar dua preman itu buat kerjasama. Yah, walaupun aku terkena pukulan mereka. Tapi gapapa asal aku bisa dapat maaf dari cewek miskin dan kampungan ini. Well, tunggu permainan dari aku selanjutnya,' batin Jayden tersenyum evil.

...****************...

Hari ini adalah hari terakhir Yuna melakukan kegiatan Ospek di kampusnya.

Seperti biasa Yuna di antar ke kampus oleh papanya sampai halte dekat kampus, agar ketahuan oleh teman-temannya.

Namun di sebrang jalan sana, ada seseorang yang melihat Yuna turun dari sebuah mobil mewah milik papanya, orang itu tak lain adalah Deana, teman baru Yuna di kampusnya.

"Itu kan Yuna? Kok dia di anter pakai mobil mewah? Katanya dia kuliah di Imperial College karena dapat beasiswa?" ucap Deana tercengang melihat Yuna yang keluar dari sebuah mobil mewah.

"Terus sekarang aku liat si Yuna di antar pakai mobil mewah, mana lebih mahal dan mewah mobil dia lagi daripada mobil aku."

"Siapa kamu sebenernya Yuna?"

"Dah lah nanti aja aku tanya Yuna langsung di kelas." Deana terus bermonolog sendiri sambil terus menerka-nerka.

Pada siang hari, semua calon mahasiswa-mahasiswi baru seperti biasa istirahat untuk makan siang. Kecuali Yuna, Deana dan Kenzo.

Deana sempat menceritakan pada Kenzo tentang apa yang ia lihat mengenai Yuna tadi pagi.

"Ayo kita ke kantin," ajak Yuna.

"Tunggu sebentar Yun," cegah Deana.

"Ada yang perlu kamu jelasin nggak ke kita?" tanya Kenzo pada Yuna.

"Jelasin apaan?" tanya Yuna bingung.

"Please, jangan sembunyikan itu semua dari kita. Kita berdua ini kan temen kamu kan?" ucap Deana.

Ucapan Deana membuat Yuna semakin bingung.

"Apaan sih kalian berdua? Aku nggak sembunyikan apa-apa kok dari kalian," ucap Yuna sedikit kesal.

"Jangan ngelak lagi deh Yun. Tadi kata Deana, dia ngeliat kamu di anter pake mobil mewah terus kamu di turunin di halte dekat kampus," balas Kenzo menatap tajam ke arah Yuna.

"Iya, karena yang kita tau itu kamu itu dapat beasiswa disini, jadinya kita bingung," jelas Deana.

Yuna menghela napasnya, mungkin saat ini juga dia jelasin pada kedua teman barunya ini tentang dirinya. Toh lambat laun mereka juga bakalan mengetahui juga, pikirnya.

"Oke akan aku jelaskan, ayo kita duduk di pojok sana," ucap Yuna mengajak kedua temannya untuk duduk di pojokan kelas agar tidak dengar oleh orang lain. Deana dan Kenzo mengangguk menyetujui ucapan Yuna.

Mereka bertiga pergi duduk di kursi paling pojok. Dengan Yuna dan Deana duduk berdua, dan Kenzo duduk sendiri di depan kedua gadis itu.

"Sekarang apa yang ingin kalian tanyakan sama aku? Sebisa mungkin aku bakalan jawab," ucap Yuna mempersilahkan kedua temannya untuk bertanya.

"Aku cuma mau memastikan bener nggak sama apa yang dikatakan sama Deana. Soalnya dia ngeliat kamu tadi di anter pakai mobil mewah terus kamu di turunin di halte dekat kampus," ucap Kenzo.

Yuna menghela napas. "Yang Deana itu benar, kalau tadi pagi aku di anter pakai mobil dan itu adalah mobil papa aku," jelasnya.

Deana mengerutkan keningnya. "Papa? Bisa kamu jelasin lebih jelas Yun, tentang keluarga kamu?" desaknya.

"Oke akan aku jelaskan sedikit tentang keluargaku, papa aku punya usaha real estate-" Belum sempat Yuna menjelaskan, Deana langsung memotongnya.

"Jangan bilang papa kamu itu Lukas Kim pemilik LKM Holdings Corporation?" pekik Deana.

"Jangan asal motong pembicaraan orang, nggak baik Deana!" kesal Kenzo. Deana langsung memanyunkan bibirnya.

"Lanjutkan cerita kamu, Yun."

"Ucapan Deana tadi benar, kalau papa aku itu Lukas Kim," jawab Yuna.

"Jadi mama kamu adalah Jasmine Lee, desainer yang terkenal itu?" tanya Deana dengan antusias.

Yuna mengangguk. "Iya itu mama aku," jawabnya.

Deana dan Kenzo sangat terkejut mendengar ucapan dari Yuna. Ternyata gadis itu sangat kaya raya melebihi mereka berdua, pikir mereka berdua.

"Tapi kok kamu dapat beasiswa disini?" tanya Kenzo heran.

"Ya memang benar aku kuliah disini karena dapat beasiswa," jelas Yuna dengan santai.

"Tapi kok bisa?" tanya Deana dan Kenzo kompak.

"Ya bisalah karena aku pintar, memang kenapa sih? Salah gitu dapat beasiswa disini?" tanya Yuna sedikit tak suka.

"Bukannya gitu, secara kamu kan anak orang kaya nih. Tapi kok bisa-bisanya kamu kuliah disini dapat beasiswa," jelas Kenzo.

"Ya karena aku ingin mandiri, makanya aku berusaha untuk dapat beasiswa untuk bisa berkuliah disini. Aku capek dari dulu hanya mengandalkan nama besar orang tua agar cepat masuk ke sekolah favorit di kota ini," jelas Yuna.

"Dan sekarang aku ingin buktikan, kalau aku bisa masuk ke Imperial College, tanpa ada campur tangan dari orang tuaku," sambungnya menggebu-gebu.

"Sumpah aneh banget kamu, Yun. Seharusnya nih kamu itu senang bisa mengandalkan orang tua kamu yang kaya raya itu, biar kamu juga disini nggak di bully terus sama anak-anak," ucap Deana yang keheranan.

"Sebenernya aku juga sengaja seperti ini. Aku ingin menyamar sebagai orang biasa aja. Agar aku juga tau mana teman yang benar-benar tulus berteman dengan aku, yang nggak mandang orang dari harta dan penampilannya saja," jelas Yuna panjang lebar. Deana dan Kenzo menyetujui ucapan Yuna tersebut.

"Benar juga perkataan kamu, Yun. Aku salut banget sama kamu, biasanya orang kaya itu selalu ingin memamerkan harta kekayaan yang mereka miliki, tetapi kamu beda. Pokoknya kamu the best lah," ucap Kenzo sambil mengangkat dua jempolnya.

"Iya benar kata Kenzo, pertama kali aku liat orang kaya yang menyamar seperti kamu ini," ucap Deana. Yuna terkekeh kecil mendengar ucapan Deana.

"Tapi janji ya, kalian jangan kasi tau ke siapapun tentang identitas aku yang asli, sebelum aku yang langsung kasi tau mereka," ucap Yuna. Dan langsung mendapat anggukan dari kedua temannya itu.

"Iya kita janji Yun, percaya deh sama kita berdua," ucap Deana.

"Terimakasih ya kalian udah mau jadi temen aku," ucap Yuna.

"Walaupun kamu nggak cerita tentang diri kamu yang sebenarnya, kita bakalan tetep jadi temen kamu kok Yun," balas Deana.

"Iya benar Yun, kami juga berteman nggak ngeliat orang dari harta dan penampilannya kok," timpal Kenzo.

Yuna merasa sangat terharu memiliki teman seperti mereka berdua, Yuna pun tak segan memeluk Deana. Dengan senang hati Deana pun membalasnya. Kenzo yang melihat itu hanya tersenyum.

"Kalau gitu kita ke kantin yuk, kalian pasti sudah lapar," ajak Kenzo.

"Kalian aja duluan, aku mau ke toilet dulu. Nanti aku nyusul," ucap Yuna.

Deana dan Kenzo mengangguk, lalu mereka keluar dari ruangan kelas untuk menuju ke kantin.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Lena Junior

Lena Junior

nga ada visual'y ya..jdi kurang seru dech. thor

2023-04-20

0

Ocha Macha©

Ocha Macha©

parah sih si jayden ini

2022-11-08

1

lihat semua
Episodes
1 Laki-laki Menyebalkan
2 Senior Arogan
3 Mood Yang Hancur
4 Awal Mula Taruhan
5 Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6 Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7 Jayden Datang Menolong
8 Yuna Diajak Dinner
9 Keribetan Yuna
10 Jayden dan Yuna Jadian
11 Malam Yang Menyakitkan
12 Berusaha Untuk Tegar
13 Ketahuan William
14 Yuna Di Hukum
15 Di Belanjakan William
16 William Bertamu Ke Mansion Yuna
17 Makan Malam Bersama
18 Keingintahuan Jayden
19 Jayden Pergi Mencari William
20 Jayden Bertengkar Dengan William
21 Kedatangan Ibu Dari Jayden
22 Berita Menghebohkan
23 Yuna Disidang Orangtuanya
24 Peringatan Eleanor
25 Yuna Dikejar oleh Wartawan
26 Mencoba Melupakan
27 Kenyataan Yang Menyakitkan
28 Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29 Curhatan Hati William
30 Pengirim Bunga Misterius
31 Poor William
32 Identitas Yuna terbongkar?
33 Menjenguk Azura
34 Yuna Memaafkan Mereka
35 Maling?
36 Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37 PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38 Ungkapan Hati Jayden
39 Jayden Galau
40 Rencana Eleanor
41 Lukas Datang Ke Imperial College
42 Rencana Deana
43 Bersama William
44 Skenario Deana
45 Menonton Bareng Jayden
46 Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47 William di jodohkan?
48 William tidak bisa menolak
49 Pelukan terakhir?
50 Diselamatkan Jayden
51 Ide William
52 Jayden dan Yuna balikan
53 Kembalinya Masa Lalu Jayden
54 Pergi ke kantor Jayden
55 Sarapan bersama
56 Ingin melamar Yuna
57 Ingin Terus Bersamamu
58 Malam Pertunangan William
59 William kabur?
60 Pesan William
61 Berangkat bersama Jayden
62 Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63 Kepindahan Kenzo
64 Hari Kelulusan
65 Makan Bersama
66 Jayden akan pergi
67 Apakah aku boleh egois?
68 Mengantarkan Jayden
69 Keberadaan William
70 Dihubungi William
71 Go to New York
72 Jayden Birthday
73 Tinggal bersama Jayden
74 Menyiapkan Sarapan
75 Pergi ke pesta
76 Nathan akan bertunangan?
77 Pillow Talk
78 Jalan-jalan
79 Balik ke Korea
80 Jayden Kecewa
81 Rumor
82 Kedatangan Jayden
83 Kembalinya William
84 Ajakan Dinner
85 Jayden melamar Yuna
86 Taman Hiburan
87 Adik Sepupu Yuna
88 Qiara mengidam masakan Yuna
89 Menikah enak tidak?
90 Fitting Baju
91 Yuna di culik?
92 Permintaan Alex
93 Wedding Day!
94 Mine
95 Again?
96 Honey Moon
97 Langit Maldives
98 Hari terakhir Honeymoon
99 Jayden tidak nafsu makan
100 She's Pregnant?
101 Jayden Protektif
102 Yuna Mual
103 Liora dan Givanno
104 Awal kehidupan Liora
105 Liora dijodohkan?
106 Bertemu Dia
107 Pernikahan Liora dan Zelvin
108 Sikap Zelvin
109 Sifat Zelvin yang Keras
110 Kemarahan Zelvin
111 Liora jatuh sakit
112 Undangan
113 Pergi ke pesta
114 Ke sekolah Emmanuel
115 Mansion Mertua
116 Kehancuran hati Alvin
117 Bersama Emmanuel
118 Kemarahan Zelvin (2)
119 Rahasia penyakit Zelvin
120 Perubahan Emmanuel
121 Family time
122 Pergi ke perusahan Zelvin
123 Berita baik dan buruk
124 Kelakuan aneh Zelvin
125 Bad Day
126 Kemurkaan Zelvin
127 Maafkan aku
128 Bertemu Erica
129 Camping
130 Getting Better
131 Liora Ditabrak
132 Tidur Sekamar?
133 Akhir dari Lea?
134 Family Dinner
135 Truth or Dare
136 Tidur Bertiga
137 Sidang
138 Hadiah dari Zelvin
139 Mengunjungi Lea
140 Inggris, London
141 Marahnya Liora
142 Zelvin Cemburu
143 Zelvin Cemburu (2)
144 Fakta
145 Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146 Sayang Kamu...
147 Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148 Kembali ke Korea
149 Finally
150 My Son, Emmanuel.
151 Night Drive
152 Good Boy
153 Jalan-jalan sore
154 City Light
155 My night
156 Why?
157 Liora hamil
158 Bad Day (2)
159 Zelvin mulai menerima
160 Jalan-jalan
161 Gone
162 Kondisi Liora
163 Happy Ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Laki-laki Menyebalkan
2
Senior Arogan
3
Mood Yang Hancur
4
Awal Mula Taruhan
5
Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6
Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7
Jayden Datang Menolong
8
Yuna Diajak Dinner
9
Keribetan Yuna
10
Jayden dan Yuna Jadian
11
Malam Yang Menyakitkan
12
Berusaha Untuk Tegar
13
Ketahuan William
14
Yuna Di Hukum
15
Di Belanjakan William
16
William Bertamu Ke Mansion Yuna
17
Makan Malam Bersama
18
Keingintahuan Jayden
19
Jayden Pergi Mencari William
20
Jayden Bertengkar Dengan William
21
Kedatangan Ibu Dari Jayden
22
Berita Menghebohkan
23
Yuna Disidang Orangtuanya
24
Peringatan Eleanor
25
Yuna Dikejar oleh Wartawan
26
Mencoba Melupakan
27
Kenyataan Yang Menyakitkan
28
Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29
Curhatan Hati William
30
Pengirim Bunga Misterius
31
Poor William
32
Identitas Yuna terbongkar?
33
Menjenguk Azura
34
Yuna Memaafkan Mereka
35
Maling?
36
Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37
PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38
Ungkapan Hati Jayden
39
Jayden Galau
40
Rencana Eleanor
41
Lukas Datang Ke Imperial College
42
Rencana Deana
43
Bersama William
44
Skenario Deana
45
Menonton Bareng Jayden
46
Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47
William di jodohkan?
48
William tidak bisa menolak
49
Pelukan terakhir?
50
Diselamatkan Jayden
51
Ide William
52
Jayden dan Yuna balikan
53
Kembalinya Masa Lalu Jayden
54
Pergi ke kantor Jayden
55
Sarapan bersama
56
Ingin melamar Yuna
57
Ingin Terus Bersamamu
58
Malam Pertunangan William
59
William kabur?
60
Pesan William
61
Berangkat bersama Jayden
62
Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63
Kepindahan Kenzo
64
Hari Kelulusan
65
Makan Bersama
66
Jayden akan pergi
67
Apakah aku boleh egois?
68
Mengantarkan Jayden
69
Keberadaan William
70
Dihubungi William
71
Go to New York
72
Jayden Birthday
73
Tinggal bersama Jayden
74
Menyiapkan Sarapan
75
Pergi ke pesta
76
Nathan akan bertunangan?
77
Pillow Talk
78
Jalan-jalan
79
Balik ke Korea
80
Jayden Kecewa
81
Rumor
82
Kedatangan Jayden
83
Kembalinya William
84
Ajakan Dinner
85
Jayden melamar Yuna
86
Taman Hiburan
87
Adik Sepupu Yuna
88
Qiara mengidam masakan Yuna
89
Menikah enak tidak?
90
Fitting Baju
91
Yuna di culik?
92
Permintaan Alex
93
Wedding Day!
94
Mine
95
Again?
96
Honey Moon
97
Langit Maldives
98
Hari terakhir Honeymoon
99
Jayden tidak nafsu makan
100
She's Pregnant?
101
Jayden Protektif
102
Yuna Mual
103
Liora dan Givanno
104
Awal kehidupan Liora
105
Liora dijodohkan?
106
Bertemu Dia
107
Pernikahan Liora dan Zelvin
108
Sikap Zelvin
109
Sifat Zelvin yang Keras
110
Kemarahan Zelvin
111
Liora jatuh sakit
112
Undangan
113
Pergi ke pesta
114
Ke sekolah Emmanuel
115
Mansion Mertua
116
Kehancuran hati Alvin
117
Bersama Emmanuel
118
Kemarahan Zelvin (2)
119
Rahasia penyakit Zelvin
120
Perubahan Emmanuel
121
Family time
122
Pergi ke perusahan Zelvin
123
Berita baik dan buruk
124
Kelakuan aneh Zelvin
125
Bad Day
126
Kemurkaan Zelvin
127
Maafkan aku
128
Bertemu Erica
129
Camping
130
Getting Better
131
Liora Ditabrak
132
Tidur Sekamar?
133
Akhir dari Lea?
134
Family Dinner
135
Truth or Dare
136
Tidur Bertiga
137
Sidang
138
Hadiah dari Zelvin
139
Mengunjungi Lea
140
Inggris, London
141
Marahnya Liora
142
Zelvin Cemburu
143
Zelvin Cemburu (2)
144
Fakta
145
Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146
Sayang Kamu...
147
Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148
Kembali ke Korea
149
Finally
150
My Son, Emmanuel.
151
Night Drive
152
Good Boy
153
Jalan-jalan sore
154
City Light
155
My night
156
Why?
157
Liora hamil
158
Bad Day (2)
159
Zelvin mulai menerima
160
Jalan-jalan
161
Gone
162
Kondisi Liora
163
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!