Yuna Diajak Dinner

Baru saja Yuna keluar dari kelasnya, dirinya langsung di cegat oleh 3 gadis cantik, yang tak lain itu adalah Jessie dan 2 temennya bernama Pamela dan Jenni.

"Ada apa ya?" tanya Yuna kebingungan menatap ketiga gadis didepannya ini.

"Eh Yuna! Jangan mentang-mentang Jayden udah minta maaf sama kamu, kamu bisa bertingkah ya disini!" hardik Jessie.

"Mahasiswa kampungan kayak kamu itu nggak akan pernah bisa jadi keluarga kampus ini tau?!" sambungnya menatap sinis Yuna.

"Sebenarnya kamu ini ada masalah apa sih sama aku? Terus emangnya kenapa kalau mahasiswa kampungan kayak aku kuliah disini? Nggak boleh gitu?" tanya Yuna seperti orang yang tengah menantang musuhnya. Sungguh ia tak takut dengan perempuan di depannya ini.

"Aku kasi tau ya? Semua orang itu berhak untuk kuliah, bukan hanya orang-orang sombong dan angkuh seperti kalian saja!" hardik Yuna di depan wajah Jessie. Wajah Jessie mulai memerah menahan amarah.

"Oh, udah berani nantang aku. Sekarang mulai bertingkah ya kamu?!" sinis Jessi sambil mencengkram dagu Yuna.

"Heh Jessie, kamu mau apakan Yuna hah?" sentak Jayden yang tiba-tiba datang, lalu ia menghampiri Yuna, Jessie dan kedua temannya.

"Nggak kok Jay, aku cuma mau bersihin kotoran yang ada di wajahnya Yuna," elak Jessie sambil mengelus pipi Yuna, namun dengan cepat Yuna menghempaskan tangan Jessie dari wajahnya

"Kamu jangan macam-macam ya sama Yuna! Sekarang Yuna itu udah jadi teman aku dan kalian nggak berhak buat nyakitin dia! Ngerti kalian? Terutama kamu Jessie!" bentak Jayden sambil menunjuk wajah Jessie.

Jessie dan kedua temannya sangat kesal, karena Jayden lebih membela Yuna daripada mereka.

"Mending sekarang kalian pergi deh dari sini!" usir Jayden.

"Ya udah, yuk guys kita pergi dari sini," ucap Jessie kesal. Lalu Jessi dan kedua temannya pun pergi dari hadapan Yuna dan Jayden.

"Makasih ya kak," ucap Yuna tersenyum.

"Makasih buat apa sih Yun?"

"Ya makasih tadi udah nolongin aku dari mereka," jelas Yuna. Jayden hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya.

"Oh ya, nanti pulang kuliah, kamu langsung pulang kan? Bagaimana kalau aku antar?" tawar Jayden pada Yuna.

"Emm kayaknya aku nggak pulang dulu deh. soalnya aku mampir ke toko buku sebentar," jelas Yuna.

"Ya udah gapapa, sekalian aku antar ke toko buku," ucap Jayden.

"Eh nggak usah. Aku nggak mau ngerepotin kakak," tolak Yuna.

"Nggak ngerepotin sama sekali kok, aku anterin ya?"

Yuna menghela napas, lalu mengangguk. Laki-laki di depannya ini memang sangat suka memaksa.

"Oke, kalau gitu sampai nanti ya Yun," ucap Jayden.

"Oke kak, kalau gitu aku mau ke toilet dulu." Jayden hanya mengangguk, lalu Yuna pergi ke arah toilet berada.

Setelah Yuna pergi, Jayden pun juga bergegas pergi dari sana, namun sebelum itu ia berpapasan dengan William, lalu mereka berdua saling bertatapan.

Jayden hanya memberikan senyuman sinis pada William, lalu ia pun benar-benar pergi dari sana.

...****************...

Jayden pun jadi mengantarkan Yuna pergi ke toko buku. Sebelum masuk ke dalam toko buku, ia mengenakan topi dan masker, agar para penggemarnya tidak mengenal dirinya.

"Kakak gapapa kan nungguin aku sebentar?" tanya Yuna.

"Gapapa kok Yun, santai aja. Lagian aku juga suka kok ada di toko buku," ucap Jayden.

Padahal nyatanya ini adalah pertama kalinya Jayden berkunjung ke toko buku, karena dia paling tidak suka yang namanya membaca buku.

"Ya udah, kalau gitu aku mau cari buku dulu ya kak?" Jayden hanya tersenyum dan mengangguk. Yuna pergi meninggalkan Jayden untuk mencari buku yang ia inginkan.

Sedangkan Jayden mencoba untuk membaca-baca novel disana sembari menunggu Yuna.

Entah mata netizen yang memang jeli dan tajam, ada 2 gadis yang kenal dengan Jayden. Walaupun laki-laki itu sudah mengenakan topi dan masker. Mereka berdua melihat keberadaan Jayden melalui kaca toko buku tersebut.

"Eh itu kayaknya Jayden deh," seru gadis berambut panjang.

"Mana sih?" tanya gadis berambut pendek.

"Itu yang ada di dalam toko buku," ucap gadis berambut panjang dengan antusiasnya.

"Iya kayaknya itu beneran Jayden deh," seru gadis berambut pendek.

"Yuk kita panggil." Lalu dua gadis itu mencoba untuk memanggil Jayden.

"Jayden! Jayden!" teriak kedua gadis itu.

"Mampus ada yang ngenalin aku lagi! Kalau gitu aku sembunyi dulu aja deh," gumam Jayden panik.

Lalu dengan cepat Jayden bersembunyi di balik rak buku dengan cara duduk dan menutupi wajahnya dengan sebuah buku novel. Kemudian 2 gadis penggemarnya itu langsung masuk ke dalam toko buku tersebut, mereka celingak-celinguk mencari keberadaan Jayden.

"Jayden! Jayden!" kedua gadis itu kembali berteriak memanggil Jayden.

"Yah kok Jayden nggak sih?" ucap gadis berambut panjang dengan nada lesu.

"Mungkin laki-laki tadi bukan Jayden kali," ucap gadis berambut pendek.

"Ya udah kita pergi aja yuk."

"Ya udah yuk."

Kedua penggemar dari Jayden itu pun pergi dari dalam toko tersebut, karena mereka tidak melihat ada Jayden disana.

Jayden menghembuskan napas lega dan ia masih memegang novel yang ia baca tadi. Tiba-tiba Yuna datang menghampirinya.

"Kak Jayden," panggil Yuna.

"Ya Yuna?" Jayden mendongak ke arah Yuna yang tengah berdiri di depannya.

"Kakak suka novel Ernest Hemingway juga?" tanya Yuna menatap novel yang Jayden bawa.

"Iya aku suka novelnya, soalnya novel dari Ernest Hemingway bagus-bagus banget," elak Jayden.

"Iya memang bagus-bagus banget novel karya beliau. Kak Jayden suka bagian yang mana dari novel itu?" tanya Yuna. Pernyataan Yuna membuat Jayden gelagapan.

"Ee... Bagian yang mana ya? Aku lupa, soalnya novel aku yang kayak gini itu hilang," ucap Jayden sedikit gugup sambil membolak-balikkan novel yang ia bawa.

"Nggak nyangka ya, kita punya kesukaan yang sama Yun," ucap Jayden mencoba mengalihkan pembicaraan. Yuna hanya tersenyum dan mengangguk.

Lalu Jayden berdiri seraya menaruh novel yang ia bawa tadi di rak buku.

"Oh ya, kamu udah dapetin buku yang kamu mau?" tanya Jayden.

Yuna mengangguk. "Sudah kak."

"Em Yuna, nanti malam kamu ada acara nggak?"

"Nggak ada kak, memangnya kenapa?" tanya Yuna balik.

"Malam ini aku mau ajakin kamu dinner," ajak Jayden.

"Dinner kak?" tanya Yuna tak percaya jika seorang Jayden Choi mengajak dirinya untuk Dinner.

"Iya dinner, aku sama kamu," ucap Jayden lembut.

"Iya udah aku mau kak."

"Oke, nanti malam aku jemput ya?"

"Nggak usah kak, kakak nanti tinggal share lokasi aja. Nanti biar aku yang kesana sendiri," ucap Yuna. Tak mungkin ia membiarkan Jayden menjemput, bisa-bisa nanti penyamaran dirinya ketahuan oleh laki-laki itu.

"Ya sudah nanti aku kirim lokasinya ke kamu. Kalau gitu ayo kita pulang," ajak Jayden. Yuna hanya mengangguk menyetujui ajakan Jayden.

Mereka berdua pun keluar dari toko buku tersebut. Jayden membukakan pintu mobil untuk Yuna, setelah itu ia pun juga masuk ke dalam mobil. Lalu menjalankan mobilnya untuk mengantarkan Yuna pulang.

"Oh ya, alamat rumah kamu dimana Yun?" tanya Jayden.

"Di jalan Rose nomor 9, nanti turunin aja aku di depan minimarket dekat jalan itu, kak. Soalnya aku mau beli sesuatu disana," ucap Yuna. Alamat tadi yang Yuna berikan terhadap Jayden itu adalah alamat palsu.

"Aku tungguin aja ya? Biar nanti kamu nggak capek jalannya," tawar Jayden.

"Eh nggak usah, rumah aku juga udah deket banget kok sama minimarket itu. Kak Jayden pulang aja, pasti juga kakak capek kan?" tolak Yuna dengan halus.

"Iya sudah kalau gitu," pasrah Jayden.

20 menit kemudian, sampailah di depan minimarket yang dikatakan oleh Yuna tadi.

"Kalau gitu aku masuk ke dalam minimarket dulu ya kak? Oh ya, makasih tadi udah anterin aku ke toko buku terus udah nganterin aku kesini," ucap Yuna dengan senyuman manisnya.

"Iya sama-sama, kalau gitu aku balik dulu ya?"

"Ya kak, hati-hati di jalan."

Jayden hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu Yuna turun dari mobil Jayden. Kemudian Jayden kembali melajukan mobilnya kembali menuju ke mansion nya.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Ocha Macha©

Ocha Macha©

alamat palsu kayak judul lagu?🤔🤣

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Laki-laki Menyebalkan
2 Senior Arogan
3 Mood Yang Hancur
4 Awal Mula Taruhan
5 Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6 Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7 Jayden Datang Menolong
8 Yuna Diajak Dinner
9 Keribetan Yuna
10 Jayden dan Yuna Jadian
11 Malam Yang Menyakitkan
12 Berusaha Untuk Tegar
13 Ketahuan William
14 Yuna Di Hukum
15 Di Belanjakan William
16 William Bertamu Ke Mansion Yuna
17 Makan Malam Bersama
18 Keingintahuan Jayden
19 Jayden Pergi Mencari William
20 Jayden Bertengkar Dengan William
21 Kedatangan Ibu Dari Jayden
22 Berita Menghebohkan
23 Yuna Disidang Orangtuanya
24 Peringatan Eleanor
25 Yuna Dikejar oleh Wartawan
26 Mencoba Melupakan
27 Kenyataan Yang Menyakitkan
28 Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29 Curhatan Hati William
30 Pengirim Bunga Misterius
31 Poor William
32 Identitas Yuna terbongkar?
33 Menjenguk Azura
34 Yuna Memaafkan Mereka
35 Maling?
36 Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37 PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38 Ungkapan Hati Jayden
39 Jayden Galau
40 Rencana Eleanor
41 Lukas Datang Ke Imperial College
42 Rencana Deana
43 Bersama William
44 Skenario Deana
45 Menonton Bareng Jayden
46 Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47 William di jodohkan?
48 William tidak bisa menolak
49 Pelukan terakhir?
50 Diselamatkan Jayden
51 Ide William
52 Jayden dan Yuna balikan
53 Kembalinya Masa Lalu Jayden
54 Pergi ke kantor Jayden
55 Sarapan bersama
56 Ingin melamar Yuna
57 Ingin Terus Bersamamu
58 Malam Pertunangan William
59 William kabur?
60 Pesan William
61 Berangkat bersama Jayden
62 Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63 Kepindahan Kenzo
64 Hari Kelulusan
65 Makan Bersama
66 Jayden akan pergi
67 Apakah aku boleh egois?
68 Mengantarkan Jayden
69 Keberadaan William
70 Dihubungi William
71 Go to New York
72 Jayden Birthday
73 Tinggal bersama Jayden
74 Menyiapkan Sarapan
75 Pergi ke pesta
76 Nathan akan bertunangan?
77 Pillow Talk
78 Jalan-jalan
79 Balik ke Korea
80 Jayden Kecewa
81 Rumor
82 Kedatangan Jayden
83 Kembalinya William
84 Ajakan Dinner
85 Jayden melamar Yuna
86 Taman Hiburan
87 Adik Sepupu Yuna
88 Qiara mengidam masakan Yuna
89 Menikah enak tidak?
90 Fitting Baju
91 Yuna di culik?
92 Permintaan Alex
93 Wedding Day!
94 Mine
95 Again?
96 Honey Moon
97 Langit Maldives
98 Hari terakhir Honeymoon
99 Jayden tidak nafsu makan
100 She's Pregnant?
101 Jayden Protektif
102 Yuna Mual
103 Liora dan Givanno
104 Awal kehidupan Liora
105 Liora dijodohkan?
106 Bertemu Dia
107 Pernikahan Liora dan Zelvin
108 Sikap Zelvin
109 Sifat Zelvin yang Keras
110 Kemarahan Zelvin
111 Liora jatuh sakit
112 Undangan
113 Pergi ke pesta
114 Ke sekolah Emmanuel
115 Mansion Mertua
116 Kehancuran hati Alvin
117 Bersama Emmanuel
118 Kemarahan Zelvin (2)
119 Rahasia penyakit Zelvin
120 Perubahan Emmanuel
121 Family time
122 Pergi ke perusahan Zelvin
123 Berita baik dan buruk
124 Kelakuan aneh Zelvin
125 Bad Day
126 Kemurkaan Zelvin
127 Maafkan aku
128 Bertemu Erica
129 Camping
130 Getting Better
131 Liora Ditabrak
132 Tidur Sekamar?
133 Akhir dari Lea?
134 Family Dinner
135 Truth or Dare
136 Tidur Bertiga
137 Sidang
138 Hadiah dari Zelvin
139 Mengunjungi Lea
140 Inggris, London
141 Marahnya Liora
142 Zelvin Cemburu
143 Zelvin Cemburu (2)
144 Fakta
145 Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146 Sayang Kamu...
147 Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148 Kembali ke Korea
149 Finally
150 My Son, Emmanuel.
151 Night Drive
152 Good Boy
153 Jalan-jalan sore
154 City Light
155 My night
156 Why?
157 Liora hamil
158 Bad Day (2)
159 Zelvin mulai menerima
160 Jalan-jalan
161 Gone
162 Kondisi Liora
163 Happy Ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Laki-laki Menyebalkan
2
Senior Arogan
3
Mood Yang Hancur
4
Awal Mula Taruhan
5
Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6
Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7
Jayden Datang Menolong
8
Yuna Diajak Dinner
9
Keribetan Yuna
10
Jayden dan Yuna Jadian
11
Malam Yang Menyakitkan
12
Berusaha Untuk Tegar
13
Ketahuan William
14
Yuna Di Hukum
15
Di Belanjakan William
16
William Bertamu Ke Mansion Yuna
17
Makan Malam Bersama
18
Keingintahuan Jayden
19
Jayden Pergi Mencari William
20
Jayden Bertengkar Dengan William
21
Kedatangan Ibu Dari Jayden
22
Berita Menghebohkan
23
Yuna Disidang Orangtuanya
24
Peringatan Eleanor
25
Yuna Dikejar oleh Wartawan
26
Mencoba Melupakan
27
Kenyataan Yang Menyakitkan
28
Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29
Curhatan Hati William
30
Pengirim Bunga Misterius
31
Poor William
32
Identitas Yuna terbongkar?
33
Menjenguk Azura
34
Yuna Memaafkan Mereka
35
Maling?
36
Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37
PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38
Ungkapan Hati Jayden
39
Jayden Galau
40
Rencana Eleanor
41
Lukas Datang Ke Imperial College
42
Rencana Deana
43
Bersama William
44
Skenario Deana
45
Menonton Bareng Jayden
46
Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47
William di jodohkan?
48
William tidak bisa menolak
49
Pelukan terakhir?
50
Diselamatkan Jayden
51
Ide William
52
Jayden dan Yuna balikan
53
Kembalinya Masa Lalu Jayden
54
Pergi ke kantor Jayden
55
Sarapan bersama
56
Ingin melamar Yuna
57
Ingin Terus Bersamamu
58
Malam Pertunangan William
59
William kabur?
60
Pesan William
61
Berangkat bersama Jayden
62
Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63
Kepindahan Kenzo
64
Hari Kelulusan
65
Makan Bersama
66
Jayden akan pergi
67
Apakah aku boleh egois?
68
Mengantarkan Jayden
69
Keberadaan William
70
Dihubungi William
71
Go to New York
72
Jayden Birthday
73
Tinggal bersama Jayden
74
Menyiapkan Sarapan
75
Pergi ke pesta
76
Nathan akan bertunangan?
77
Pillow Talk
78
Jalan-jalan
79
Balik ke Korea
80
Jayden Kecewa
81
Rumor
82
Kedatangan Jayden
83
Kembalinya William
84
Ajakan Dinner
85
Jayden melamar Yuna
86
Taman Hiburan
87
Adik Sepupu Yuna
88
Qiara mengidam masakan Yuna
89
Menikah enak tidak?
90
Fitting Baju
91
Yuna di culik?
92
Permintaan Alex
93
Wedding Day!
94
Mine
95
Again?
96
Honey Moon
97
Langit Maldives
98
Hari terakhir Honeymoon
99
Jayden tidak nafsu makan
100
She's Pregnant?
101
Jayden Protektif
102
Yuna Mual
103
Liora dan Givanno
104
Awal kehidupan Liora
105
Liora dijodohkan?
106
Bertemu Dia
107
Pernikahan Liora dan Zelvin
108
Sikap Zelvin
109
Sifat Zelvin yang Keras
110
Kemarahan Zelvin
111
Liora jatuh sakit
112
Undangan
113
Pergi ke pesta
114
Ke sekolah Emmanuel
115
Mansion Mertua
116
Kehancuran hati Alvin
117
Bersama Emmanuel
118
Kemarahan Zelvin (2)
119
Rahasia penyakit Zelvin
120
Perubahan Emmanuel
121
Family time
122
Pergi ke perusahan Zelvin
123
Berita baik dan buruk
124
Kelakuan aneh Zelvin
125
Bad Day
126
Kemurkaan Zelvin
127
Maafkan aku
128
Bertemu Erica
129
Camping
130
Getting Better
131
Liora Ditabrak
132
Tidur Sekamar?
133
Akhir dari Lea?
134
Family Dinner
135
Truth or Dare
136
Tidur Bertiga
137
Sidang
138
Hadiah dari Zelvin
139
Mengunjungi Lea
140
Inggris, London
141
Marahnya Liora
142
Zelvin Cemburu
143
Zelvin Cemburu (2)
144
Fakta
145
Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146
Sayang Kamu...
147
Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148
Kembali ke Korea
149
Finally
150
My Son, Emmanuel.
151
Night Drive
152
Good Boy
153
Jalan-jalan sore
154
City Light
155
My night
156
Why?
157
Liora hamil
158
Bad Day (2)
159
Zelvin mulai menerima
160
Jalan-jalan
161
Gone
162
Kondisi Liora
163
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!