Berusaha Untuk Tegar

"Oh ya, darimana kamu dapat novel ini?" tanya Yuna.

"Waktu itu Jayden nunjukin novel itu ke aku, tapi ketinggalan di kelas. Tadinya aku mau balikin ke dia. Cuma setelah aku pikir, dia nggak pantes dapat novel itu." William berbohong pada Yuna, karena seingatnya waktu itu Jayden membuang novel pemberian dari Yuna tersebut.

"Aku udah yakin dari awal, kalau dia memang punya niat jahat sama aku, dan dia pasti akan membuang novel ini," ucap Yuna tersenyum kecut.

"Tapi makasih ya, kamu udah mau balikin novel ini ke aku. Sebenarnya kamu nggak harus mengembalikan novel ini. Karena percuma, lebih baik aku buang aja," lanjutnya.

"Kenapa harus dibuang? Novel itu bagus kok," ucap William.

"Emangnya kamu tau novel ini?" tanya Yuna.

William mengangguk. "Iya karena aku suka baca novel dan novel itu adalah salah satu novel favorit aku," jawabnya.

'Apa bener dia suka novel ini? Atau jangan-jangan dia sama aja kayak Jayden'

batin Yuna.

"Em bagian mana yang kamu suka dari novel ini?" tanya Yuna, ia coba menguji pengetahuan William tentang novel tersebut..

"Di halaman 8, pas Santiago digambarkan oleh si pengarang. Segala sesuatu yang ada padanya, telah nampak sangat tua-"

"Kecuali matanya," ucap William dan Yuna dengan serempak.

"Aku juga suka bagian itu," ucap Yuna tersenyum.

Tiba-tiba saja handphone William berdering dan yang menelpon William adalah sopirnya.

"Ya?"

"..."

"Saya lagi di jalan depan kampus."

"..."

"Bapak tunggu saja di depan gerbang kampus."

"..."

Setelah itu William langsung mematikan teleponnya dan menaruh ponselnya di saku celana.

"Yuna, ayo aku antar kamu pulang," ucap William.

"Iya Wil."

Yuna pun di antar oleh William sampai di depan minimarket sama seperti ketika ia diantarkan pulang oleh Jayden, dengan alasan tidak ingin tetangganya membicarakan dia yang tidak-tidak.

William pun langsung menyetujui permintaan Yuna tanpa membantahnya, walaupun ia sangat ingin mengantar gadis itu sampai di depan rumahnya.

...****************...

Keesokan paginya, Yuna bangun dengan mata yang sembab, ia menangis semalaman gara-gara kejadian itu.

Yuna langsung pergi mandi dengan langkah yang malas, karena dirinya harus pergi kuliah. Walau sebenarnya pagi itu ia sangat malas berangkat ke kampus, karena pasti dirinya akan di bully oleh teman-teman kampusnya.

Sebab Yuna tak ingin di cap menjadi mahasiswa yang malas oleh dosen dan teman-temannya. Ia harus berusaha untuk sabar dan tegar, ketika nanti ia mendengar ejekan dan hinaan dari temen-temen di kampus.

Membutuhkan waktu 20 menit untuk Yuna mandi, setelah itu ia pergi ke walk in closet untuk memilih pakaian yang akan Yuna kenakan. Ia memilih baju sweater berwarna hitam dan rok pendek di atas lutut berwarna soft pink.

Lalu Yuna melanjutkan dengan memoles wajahnya dengan makeup yang sedikit tebal, agar mata sembab nya itu tertutupi.

"Semoga saja mata sembab ku ini nggak terlalu keliatan," gumam Yuna sambil menatap dirinya di depan cermin.

Setelah selesai berdandan, Yuna langsung ke luar dari kamarnya dan turun menuju ke ruang makan. Disana sudah ada kedua orang tuanya yang tengah menunggu dirinya.

"Pagi Ma, Pa," sapa Yuna dengan suara lemas.

"Pagi juga sayang."

"Pagi juga princess."

"Are you okay, dear? Kok Mama liat kayak kurang bersemangat gitu?" tanya Jasmine pada Yuna.

"Yuna gapapa kok Ma," jawab Yuna.

"Beneran nak? Apa kamu lagi sakit?" Kini Lukas yang bertanya pada putrinya.

Yuna menggeleng dan memaksakan bibirnya agar tersenyum. "Iya Yuna gapapa kok Pa."

Ya udah kalo gitu, kamu sarapan dulu. Nih sarapan buat kamu." Jasmine menaruh sepiring waffle di depan Yuna.

"Makasih Ma."

"Sama-sama sayang."

"Oh ya, gimana semalam acara ulang tahun kampus mu nak?" tanya Lukas.

Pertanyaan dari Papanya, membuat Yuna langsung menghentikan sarapannya. Ia kembali sedih ketika mengingat akan kejadian malam yang membuat dirinya sangat malu dan kecewa itu.

"Lancar kok Pa."

"Syukurlah, apa kamu bersenang-senang waktu acara itu?" tanya Lukas lagi.

"Tentu saja, acaranya sangat seru Pa," elak Yuna. Ia tak ingin menceritakan kepada kedua orangtuanya tentang kejadian yang sesungguhnya.

Nanti bisa bahaya jika mereka tau, apalagi jika papanya yang mengetahui hal itu, bisa-bisa nanti papanya akan mencabut sahamnya dan bisa saja papanya juga menutup kampus itu, karena sudah berani menyakiti putri kesayangannya dan Yuna tidak mau hal itu terjadi.

"Papa senang sekali dengarnya," ucap Lukas tersenyum.

"Terus hubungan kamu sama senior mu di kampus itu bagaimana nak?" tanya Jasmine.

"Dia cuma teman Yuna kok Ma," jawab Yuna seadanya.

"Beneran cuma temenan aja?"

Yuna hanya mengangguk, ia sangat malas jika sudah bercerita tentang seniornya yang bernama Jayden Choi itu.

"Yah kirain kalian udah pacaran. Kapan-kapan kenalin dia ke Mama sama Papa dong," ucap Jasmine.

"Iya bener tuh kata Mama, kapan-kapan bawa dia ketemu sama kami ya. Kan Papa sama Mama pengen kenalan sama calon menantu kami," timpal Lukas.

Yuna memutar matanya, "Calon menantu apaan sih Pa, kami itu cuma temenan aja nggak lebih dari itu." ucapnya.

"Iya deh, kami percaya. Kalau gitu cepat habiskan sarapan kamu, biar nggak telat ke kampusnya."

Yuna mendengus kesal dan melanjutkan menyantap sarapannya.

...****************...

Semua member dari D'Warlords, kecuali William tengah merayakan kemenangan Jayden di basecamp mereka yang ada di Imperial College. Disana juga ada Jessie yang memang diundang juga oleh Jayden dan Jessie duduk tepat di samping kanan Jayden.

"Cheers." Mereka bersulang ria merayakan kemenangan Jayden. Namun, tidak dengan Jayden, karena sedari tadi ia hanya terdiam. Entah apa yang dipikirkan oleh laki-laki berparas tampan bak dewa Yunani itu.

"Selamat atas kemenangan Jayden yang telah berhasil menaklukkan Yuna," seru Felix dengan heboh.

"Yey," seru yang lainnya.

"Kamu kenapa Jay? Kok kayak nggak seneng gitu," tanya Levin yang melihat Jayden hanya diam saja.

"Jangan bilang kamu menyesal karena semalam kamu putusin cewek itu?" tanya Levin lagi. Jayden langsung menatap tajam ke arah Levin.

"Wah yang bener Jay? Kamu jatuh cinta sama Yuna?" tanya Nathan dengan nada meledek.

"Heh sorry ya, mana mungkin lah aku jatuh cinta sama cewek kayak dia," jawab Jayden dengan ketus.

"Ya ampun Jay, aku kira bener tadi. Kalau bener nih, bisa gawat," celetuk Arthur.

"Hah gawat gimana maksud kamu, Thur?" tanya Nathan bingung.

"Iyalah, kalau Jayden beneran suka sama cewek kayak si Yuna. Pasti bakalan persis tuh kayak drama boys over flower. Cewek dari kalangan biasa aja, terus pacaran dan nikah dengan penerus Shinwa Group," jelas Arthur.

Mendengar ucapan dari Arthur, membuat semua tertawa kecuali Jayden.

"Ya ampun Arthur, Arthur. Please deh jangan di samakan dengan drama itu dong. Beda jauh bro," ucap Felix diikuti dengan tawanya.

"Ya ampun, nggak mungkin dong kalau Jayden suka sama Yuna. Yuna kan bukan tipenya Jayden. Ya nggak Jay?" tanya Jessie sambil bergelayut manja di lengan Jayden.

Jayden hanya terdiam, malas untuk menjawab ucapan dari gadis itu.

"William mana? Dia belum dateng?" tanya Jayden mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kayaknya sih gitu. Aku juga belum liat dia dari tadi. Lagian semalam dia juga cabut duluan kayaknya. Ngambek kali sama kamu Jay, karena mobilnya kamu ambil," jawab Levin. Jayden langsung menatap nanar kunci mobil William yang tergeletak di atas meja itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Indah Alifah

Indah Alifah

serusih semoga selanjutnya tetap seru

2023-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 Laki-laki Menyebalkan
2 Senior Arogan
3 Mood Yang Hancur
4 Awal Mula Taruhan
5 Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6 Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7 Jayden Datang Menolong
8 Yuna Diajak Dinner
9 Keribetan Yuna
10 Jayden dan Yuna Jadian
11 Malam Yang Menyakitkan
12 Berusaha Untuk Tegar
13 Ketahuan William
14 Yuna Di Hukum
15 Di Belanjakan William
16 William Bertamu Ke Mansion Yuna
17 Makan Malam Bersama
18 Keingintahuan Jayden
19 Jayden Pergi Mencari William
20 Jayden Bertengkar Dengan William
21 Kedatangan Ibu Dari Jayden
22 Berita Menghebohkan
23 Yuna Disidang Orangtuanya
24 Peringatan Eleanor
25 Yuna Dikejar oleh Wartawan
26 Mencoba Melupakan
27 Kenyataan Yang Menyakitkan
28 Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29 Curhatan Hati William
30 Pengirim Bunga Misterius
31 Poor William
32 Identitas Yuna terbongkar?
33 Menjenguk Azura
34 Yuna Memaafkan Mereka
35 Maling?
36 Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37 PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38 Ungkapan Hati Jayden
39 Jayden Galau
40 Rencana Eleanor
41 Lukas Datang Ke Imperial College
42 Rencana Deana
43 Bersama William
44 Skenario Deana
45 Menonton Bareng Jayden
46 Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47 William di jodohkan?
48 William tidak bisa menolak
49 Pelukan terakhir?
50 Diselamatkan Jayden
51 Ide William
52 Jayden dan Yuna balikan
53 Kembalinya Masa Lalu Jayden
54 Pergi ke kantor Jayden
55 Sarapan bersama
56 Ingin melamar Yuna
57 Ingin Terus Bersamamu
58 Malam Pertunangan William
59 William kabur?
60 Pesan William
61 Berangkat bersama Jayden
62 Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63 Kepindahan Kenzo
64 Hari Kelulusan
65 Makan Bersama
66 Jayden akan pergi
67 Apakah aku boleh egois?
68 Mengantarkan Jayden
69 Keberadaan William
70 Dihubungi William
71 Go to New York
72 Jayden Birthday
73 Tinggal bersama Jayden
74 Menyiapkan Sarapan
75 Pergi ke pesta
76 Nathan akan bertunangan?
77 Pillow Talk
78 Jalan-jalan
79 Balik ke Korea
80 Jayden Kecewa
81 Rumor
82 Kedatangan Jayden
83 Kembalinya William
84 Ajakan Dinner
85 Jayden melamar Yuna
86 Taman Hiburan
87 Adik Sepupu Yuna
88 Qiara mengidam masakan Yuna
89 Menikah enak tidak?
90 Fitting Baju
91 Yuna di culik?
92 Permintaan Alex
93 Wedding Day!
94 Mine
95 Again?
96 Honey Moon
97 Langit Maldives
98 Hari terakhir Honeymoon
99 Jayden tidak nafsu makan
100 She's Pregnant?
101 Jayden Protektif
102 Yuna Mual
103 Liora dan Givanno
104 Awal kehidupan Liora
105 Liora dijodohkan?
106 Bertemu Dia
107 Pernikahan Liora dan Zelvin
108 Sikap Zelvin
109 Sifat Zelvin yang Keras
110 Kemarahan Zelvin
111 Liora jatuh sakit
112 Undangan
113 Pergi ke pesta
114 Ke sekolah Emmanuel
115 Mansion Mertua
116 Kehancuran hati Alvin
117 Bersama Emmanuel
118 Kemarahan Zelvin (2)
119 Rahasia penyakit Zelvin
120 Perubahan Emmanuel
121 Family time
122 Pergi ke perusahan Zelvin
123 Berita baik dan buruk
124 Kelakuan aneh Zelvin
125 Bad Day
126 Kemurkaan Zelvin
127 Maafkan aku
128 Bertemu Erica
129 Camping
130 Getting Better
131 Liora Ditabrak
132 Tidur Sekamar?
133 Akhir dari Lea?
134 Family Dinner
135 Truth or Dare
136 Tidur Bertiga
137 Sidang
138 Hadiah dari Zelvin
139 Mengunjungi Lea
140 Inggris, London
141 Marahnya Liora
142 Zelvin Cemburu
143 Zelvin Cemburu (2)
144 Fakta
145 Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146 Sayang Kamu...
147 Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148 Kembali ke Korea
149 Finally
150 My Son, Emmanuel.
151 Night Drive
152 Good Boy
153 Jalan-jalan sore
154 City Light
155 My night
156 Why?
157 Liora hamil
158 Bad Day (2)
159 Zelvin mulai menerima
160 Jalan-jalan
161 Gone
162 Kondisi Liora
163 Happy Ending
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Laki-laki Menyebalkan
2
Senior Arogan
3
Mood Yang Hancur
4
Awal Mula Taruhan
5
Jayden Yang Tiba-tiba Baik
6
Yuna Makan Siang Bareng Jayden
7
Jayden Datang Menolong
8
Yuna Diajak Dinner
9
Keribetan Yuna
10
Jayden dan Yuna Jadian
11
Malam Yang Menyakitkan
12
Berusaha Untuk Tegar
13
Ketahuan William
14
Yuna Di Hukum
15
Di Belanjakan William
16
William Bertamu Ke Mansion Yuna
17
Makan Malam Bersama
18
Keingintahuan Jayden
19
Jayden Pergi Mencari William
20
Jayden Bertengkar Dengan William
21
Kedatangan Ibu Dari Jayden
22
Berita Menghebohkan
23
Yuna Disidang Orangtuanya
24
Peringatan Eleanor
25
Yuna Dikejar oleh Wartawan
26
Mencoba Melupakan
27
Kenyataan Yang Menyakitkan
28
Identitas Yuna Ketahuan Jayden
29
Curhatan Hati William
30
Pengirim Bunga Misterius
31
Poor William
32
Identitas Yuna terbongkar?
33
Menjenguk Azura
34
Yuna Memaafkan Mereka
35
Maling?
36
Si Pengirim Bunga Sebenarnya
37
PDKT Jayden dengan Keluarga Yuna
38
Ungkapan Hati Jayden
39
Jayden Galau
40
Rencana Eleanor
41
Lukas Datang Ke Imperial College
42
Rencana Deana
43
Bersama William
44
Skenario Deana
45
Menonton Bareng Jayden
46
Pergi Ke Mansion Sahabat Lukas
47
William di jodohkan?
48
William tidak bisa menolak
49
Pelukan terakhir?
50
Diselamatkan Jayden
51
Ide William
52
Jayden dan Yuna balikan
53
Kembalinya Masa Lalu Jayden
54
Pergi ke kantor Jayden
55
Sarapan bersama
56
Ingin melamar Yuna
57
Ingin Terus Bersamamu
58
Malam Pertunangan William
59
William kabur?
60
Pesan William
61
Berangkat bersama Jayden
62
Menjadi Gosip Para Mahasiswa
63
Kepindahan Kenzo
64
Hari Kelulusan
65
Makan Bersama
66
Jayden akan pergi
67
Apakah aku boleh egois?
68
Mengantarkan Jayden
69
Keberadaan William
70
Dihubungi William
71
Go to New York
72
Jayden Birthday
73
Tinggal bersama Jayden
74
Menyiapkan Sarapan
75
Pergi ke pesta
76
Nathan akan bertunangan?
77
Pillow Talk
78
Jalan-jalan
79
Balik ke Korea
80
Jayden Kecewa
81
Rumor
82
Kedatangan Jayden
83
Kembalinya William
84
Ajakan Dinner
85
Jayden melamar Yuna
86
Taman Hiburan
87
Adik Sepupu Yuna
88
Qiara mengidam masakan Yuna
89
Menikah enak tidak?
90
Fitting Baju
91
Yuna di culik?
92
Permintaan Alex
93
Wedding Day!
94
Mine
95
Again?
96
Honey Moon
97
Langit Maldives
98
Hari terakhir Honeymoon
99
Jayden tidak nafsu makan
100
She's Pregnant?
101
Jayden Protektif
102
Yuna Mual
103
Liora dan Givanno
104
Awal kehidupan Liora
105
Liora dijodohkan?
106
Bertemu Dia
107
Pernikahan Liora dan Zelvin
108
Sikap Zelvin
109
Sifat Zelvin yang Keras
110
Kemarahan Zelvin
111
Liora jatuh sakit
112
Undangan
113
Pergi ke pesta
114
Ke sekolah Emmanuel
115
Mansion Mertua
116
Kehancuran hati Alvin
117
Bersama Emmanuel
118
Kemarahan Zelvin (2)
119
Rahasia penyakit Zelvin
120
Perubahan Emmanuel
121
Family time
122
Pergi ke perusahan Zelvin
123
Berita baik dan buruk
124
Kelakuan aneh Zelvin
125
Bad Day
126
Kemurkaan Zelvin
127
Maafkan aku
128
Bertemu Erica
129
Camping
130
Getting Better
131
Liora Ditabrak
132
Tidur Sekamar?
133
Akhir dari Lea?
134
Family Dinner
135
Truth or Dare
136
Tidur Bertiga
137
Sidang
138
Hadiah dari Zelvin
139
Mengunjungi Lea
140
Inggris, London
141
Marahnya Liora
142
Zelvin Cemburu
143
Zelvin Cemburu (2)
144
Fakta
145
Gagal, Kecewa dan Kecelakaan
146
Sayang Kamu...
147
Perubahan, Penyesalan dan Perasaan
148
Kembali ke Korea
149
Finally
150
My Son, Emmanuel.
151
Night Drive
152
Good Boy
153
Jalan-jalan sore
154
City Light
155
My night
156
Why?
157
Liora hamil
158
Bad Day (2)
159
Zelvin mulai menerima
160
Jalan-jalan
161
Gone
162
Kondisi Liora
163
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!