Bab 20. Hantu yang Sial

Ratu Sanca membangunkan Dita dan Anan. Dia tak menyangka kalau akan ada sosok hantu mengerikan yang bisa memasuki pagar gaibnya lewat lantai atas. Sepasang suami istri itu langsung bergegas menaiki anak tangga menuju kamar Dira.

Anan dan Dita melihat putrinya tengah berdiri dengan tatapan datar dan kosong. Kedua tangan gadis cantik sedang terarah untuk membuka mukena milik Ruri.

"DIRA JANGAN!"

Anan berteriak sambil menarik pinggang Dira agar menjauh dari sosok Ruri.

"Pergi kamu!" seru Dita.

Hantu Ruri tersenyum menyeringai. Ia lantas melayang pergi seperti layang-layang tertiup angin ditambah basah kuyup karena hujan yang deras.

Anan menutup jendela kamar Dira. Adam dan Raja yang terbangun karena teriakan ayah dan ibunya langsung menghampiri.

"Ada apa ini, Bunda?" tanya Raja mendekat.

"Dira hampir aja terjebak dengan mukena gaib," ujar Dita.

"Hah? Maksudnya Bunda?" Adam gantian bertanya.

Anan membopong Dira ke atas ranjangnya. Sementara Dita mencari minyak kayu putih untuk membuat putrinya siuman. Ratu Sanca datang mendekat.

Sang ratu siluman ular itu menceritakan tentang hantu yang memakai kain penutup seperti mukena. Sosok yang merupakan cerita zaman dulu itu ternyata masih ada bahkan sosok hantu mukena tadi merupakan warga di komplek tempat keluarga Prayoga tinggal.

"Jadi, yang dia pakai tadi mukena?" tanya Raja yang duduk di atas ranjang seraya memijat kaki telapak kaki Dira.

Dita meminta Adam untuk membuatkan Dira teh manis hangat. Anak itu segera menuju ke dapur.

"Mukena itu jimat pesugihan, Ja. Si Ruri tadi bukan orang pertama yang pakai mukena itu. Dia hanya sedang apes," ucap Dita yang sempat mnerawang apa yang terjadi pada Ruri.

"Maksud, Bunda?" Raja masih saja bertanya.

Anan menyalakan laptop milik Dira. Dia mengetikkan kata "hantu mukena" di bagian pencarian situs internet lalu menunjukkannya pada Adam.

"Oh gitu … jadi ada seorang wanita yg menuntut ilmu pesugihan dengan menggunakan mukena sebagai media mencari harta yg tidak halal rupanya. Mirip ya sama kain pocong atau tali pocong. Tapi, aku masih nggak habis pikir, itu mukena loh buat ibadah, masa jadi jimat." Raja masih memijit telapak kaki Dira sampai ia menyadari kalau adiknya sudah siuman.

Lantas saja Raja langsung menggelitik telapak kaki Dira sampai gadis itu mengaduh dan minta ampun.

"Nih, teh manis buatan gue. Elu harus habisin!" Adam yang datang ke kamar Dira menyerahkan secangkir teh manis hangat ke arah Dira.

"Aaaahhh… makasih, ya. Dira seneng deh dimanja begini," ucap gadis itu.

"Ra, Bunda mau kamu hati-hati, ya. Kamu tuh masih gampang banget dipengaruhi. Coba kalau tadi Ratu Sanca nggak bangunin Bunda sama Yanda. Kamu udah lepas mukena anak tadi terus kamu yang gantiin dia jadi hantu mukena," ucap Dita.

"Astagfirullah, masa sih, Bunda? Ih, serem banget. Makasih ya Oma Ratu udah nolong Dira," ucapnya.

Ratu Sanca tersenyum mengiyakan.

"Kalau zaman sekarang itu alat atau media pesugihan seperti kain pocong atau kain kafan dari seseorang yg telah meninggal. Nah, itu kalau tadi Dira pakai itu mukena, terus jadi hantu mukena, ya? Dira kan belum mati, Bunda. Kok, bisa?" tanya Raja lagi.

"Jadi gini, kalau menurut Bunda, ya. Mungkin secara tak sengaja anak perempuan tadi itu memakai mukena ibunya. Seketika itu juga anak itu terbang tertiup angin. Soalnya kalau yang pakai itu mukena bukan yang menuntut ilmu pesugihan, maka pemakai lainnya akan terbang melayang bagaikan layang-layang. Kan yang tahu bagaimana cara memakai mukena pesugihan itu ya si pelaku," tutur Dita.

Dia sampai menjambak kepala Anan dan Adam yang mulai rusuh karena asik bermain game dengan laptop Dira.

"Tadi itu Ruri, Bunda. Temen Dira waktu esde. Dia ketemu hantu mukena waktu di kuburan deket pesantren dia. Dira tadi sempat masuk ke dimensi masa lalu Ruri sebelum dia terjebak begitu. Terus apa nggak ada cara buat menolong Ruri, Bunda?" tanya Dira.

"Bunda juga belum tahu, Ra."

"Tapi, Bunda, wajahnya Ruri kok hancur banget, ya. Serem banget, Bun." Dira sampai bergidik ngeri.

"Begini biar saya jelaskan," ucap Ratu Sanca datang mendekat. Lalu melanjutkan lagi penuturannya.

"Yang aku tahu, ya, siapa pun orang yang memakai mukena tersebut, maka dia tidak memiliki gaya gravitasi di tubuhnya. Tubuh si pemakai akan terasa sangat ringan hingga sulit untuk bertahan dalam satu tempat. Oleh karena itu, teman kamu itu wajah serta tubuhnya hancur karena tertabrak benda-benda yang dia lewati," ucap Ratu Sanca menjelaskan.

"Jadi, karena itu Ruri mati?" tanya Dira lagi.

"Sebenarnya, orang tersebut tidak bisa mati walaupun rohnya sudah keluar dari jasadnya. Dia seperti mayat hidup seperti yang kalian lihat di film barat mirip itu," ucap Ratu Sanca.

Adam menoleh lalu berkata, "kayak zombie, gitu?"

"Nah, itu." Ratu Sanca mengangguk.

"Hih, serem amat, ya." Adam mencoba meraih laptop Dira, tetapi Anan langsung sigap berpindah tempat agar Adam tak bisa mengambil alih permainnya.

"Pokoknya, selama si pemakai masih belum dapat membuka mukena tersebut, dia akan tetap melayang bagai mayat hidup yang pontang-panting ke sana ke mari. Dia hanya bisa lepas jika ada seseorang yang mau menolongnya untuk membukakan mukena itu. Lalu, si pemakai awal baru bisa kembali ke alamnya. Nah, mukena itu langsung berpindah ke orang lain yg membukakannya," sahut Dita.

"Ya ampun, tadi Dira hampir aja jadi hantu mukena, dong? Ngeri banget kalau tadi sampai kejadian." Dira bergidik.

Adam yang sudah kalah saing dari ayahnya lantas berdiri di tepi jendela kamar Dira. Iris matanya menangkap sesuatu yang melayang di kabel listrik komplek rumahnya. Awalnya, Adam sempat mengira benda itu hanyalah layangan putus yang kerangkanya tersangkut di kabel listrik. Namun, semakin dia fokus pada benda itu, Adam jadi dapat menemukan wajah hancur sosok tersebut. Tubuh sosok itu terlihat tersengat listrik dan kejang-kejang.

"Bunda, itu kayaknya hantu mukenanya kesetrum, deh," ucap Adam.

"Masa, sih?" Dita mendekat pada Adam.

Raja dan Dira juga ikut mendekat. Hanya Anan yang masih asik menikmati permainan Free Fire di laptop Dira.

"Buahahaha, itu hantu nyangkut, tuh!" tukas Raja.

"Ya Allah kasian banget si Ruri, Bunda. Nanti dia jadi hantu gosong, dong, Bun," celetuk Dira.

"Lah, tragis amat nasibnya. Udah mukanya ancur, kesangkut, kesetrum sampai gosong pula. Gue mau ketawa takut dosa tapi kalau kaga ketawa ya nanggung, buahahaha." Adam dan Raja makin seru menertawai hantunya Ruri.

Dira masih menatap kasian. Dita menutup tirai jendela tersebut.

"Udah biarin aja si Ruri. Dia udah mati, Ra, masa iya dia kesakitan. Nanti juga kalau hujan reda ada angin, dia melayang pergi lagi. Kamu istirahat, gih! Adam sama Raja juga pada balik ke kamar sana!" titah Dita.

"Iya, Bunda." Semua anak Dita menurut.

Namun, tidak dengan suaminya.

"Yanda … bisa nggak mainnya udahan?" tanya Dita.

"Tanggung, Bunda." Anan menoleh sekilas.

Namun pada akhirnya, Anan mematikan laptop Dira. Ia tak berani membantah Dita yang sudah berkacak pinggang seraya melayangkan tatapan tajam. Dira sampai menahan tawanya.

...*****...

...Bersambung dulu, ya....

Terpopuler

Comments

choowie

choowie

😂😂😂😂apes bgt tuh 👻

2024-03-03

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

kasian tuh hantu...tapi bikin ketawa ngakak 🤣🤭

2023-06-17

0

Hati Yang Terkilan

Hati Yang Terkilan

Yang takut sama istri🤣🤣🤣🤣

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!