Bab 11. Pasar Malam

Siang itu saat pulang sekolah, penjaga sekolah bernama Beni membagikan selebaran pembukaan pasar festival jajanan Indonesia. Di sana juga ada berbagai stand kuliner, aneka permainan, dan tak kalah menantang yaitu, wahana rumah hantu.

"Wah, ada pasar malam, nih," ucap Dira ketika menerima selebaran itu dari Pak Beni.

"Iya, Non Dira. Tiketnya murah lagi cuma sepuluh ribu. Teman saya kerja di situ jadi pocong," ujarnya.

"Ada hantu benerannya, nggak? Nih, di sekolah banyak. Nih, salah satunya." Dira menunjuk Tania yang datang bersama Adam.

Namun, karena Pak Beni tak bisa melihat Tania, pria itu malah mengira Dira menunjuk Adam.

"Haha, Non Dira bisa aja. Masa si Adam ganteng begini dibilang setan," tukasnya.

"Apaan, sih? Elu ngatain gue setan?" tuding Adam.

"Bukanlah, maksud Dira yang itu," bisiknya seraya terkekeh.

"Eh, Pak Beni, masih suka ikut kegiatan gerakan cinta anak yatim di masjid?" tanya Adam.

"Alhamdulillah, masih Dam. Istri saya yang jadi panitia pengelolaan dana sedekah untuk anak yatim. Maklum, kita sulit punya anak. Jadi, pelampiasan istri saya itu ya merawat anak yatim," ucapnya.

"Alhamdulillah, ya, Pak Beni baik banget. Dira yakin berkah banget hidupnya," puji Dira.

"Ah, Non Dira bisa aja. Tadi Adam tanya tentang gerakan itu mau apa?" Pak Beni menoleh pada Adam.

"Saya mau daftar jadi ketua OSIS. Nah, saya mau buat program gerakan cinta anak yatim. Misal ngadain bazar atau pentas musik, nanti keuntungannya untuk anak-anak yatim," ucap Adam.

"Wah, bagus banget idenya. Saya dukung itu, Dam." Pak Beni lantas pamit menuju pos jaganya.

Tiba-tiba, terdengar teriakan Disya dari kejauhan.

"Dira, tungguin aku!" Disya berseru seraya berlari sampai menabrak Tania. Pocong wanita yang sedang mengamati brosur di tangan Dira itu sampai jatuh.

"Waduh, ada pocong nyusruk!" gumam Adam menahan tawanya.

"Duh, Disya! Tega banget tabrakan aku," keluh Tania.

"Maaf, ya. Aku nggak sengaja." Disya tersenyum takut pada Tania.

Sementara itu, Fasya datang membawa batagor dan es teh manis di tangannya. Karena melihat Dira dan Adam, ia langsung meludahi batagor dan es teh manis dalam kemasan plastik di tangannya. Ia takut kalau kedua teman kembarnya itu akan meminta dan malah menghabiskannya.

"Dih, medit bin koret! Gue sumpahin kuburan lu sempit!" cibir Adam bersungut-sungut.

"Biarin aja, wlek!" Fasya menjulurkan lidahnya.

Icha melintas dan melihat brosur di tangan Adam.

"Adam, ini maksud aku. Kita ke pasar malam ini aja, ya. Malam minggu nanti jadi, kan?" tanya Icha.

Adam terlihat kikuk. Terlanjur sudah berjanji, pemuda itu akhirnya mengiyakan.

"Sampai jumpa malam minggu nanti di pasar malam, ya!" Icha melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam mobil yang sudah menjemputnya.

"Sejak kapan elu nge-date sama Icha?" selidik Fasya.

"Sumpah gue nggak sengaja, tanya aja Tania." Adam menunjuk sosok pocong yang masih kesulitan berdiri itu.

"Hadeh, ini pocong nyusruk kasian bener dari tadi nggak ada yang nolong." Dira membantu Tania untuk bangkit.

Keempat remaja itu lalu menuju halte. Mereka akan menggunakan angkutan umum kala itu karena Tasya dan Dita pergi arisan ke rumah teman mereka sehingga tak ada yang bisa menjemput.

...***...

Malam minggu tiba. Tepat di pukul setengah delapan malam, Adam sampai bersama Dira yang merengek ikut. Rupanya Disya dan Fasya juga berkunjung ke sana karena penasaran.

"Pada ngapain ke sini?" tanya Adam.

"Heh, ini tempat umum tau! Siapa pun boleh ke sini. Lagian rumah hantu di sini ternyata viral," sahut Fasya.

"Terus elu pada mau masuk ke sana?" Adam memicingkan matanya.

"Iyalah." Fasya mengangguk.

"Dis, kamu berani masuk rumah hantu sana?" tanya Dira.

"Aku penasaran, jadi aku mencoba berani," sahutnya.

"Yeee… repot ntar kalau elu ngompol ketakutan. Bikin malu aja," ketus Adam.

"Dia udah pakai pampers." Suara Fasya terdengar saat pemuda itu menuju penjual gulali.

"Ah… Fasya kenapa bilang, sih?!" sungut Disya.

Adam dan Dira sontak saja tertawa.

"Jangan pada ketawa, deh, bunda aku yang suruh pakai tadi," ucap Disya menahan malu.

Icha menghampiri Adam. Rupanya dia sudah menunggu sejak pukul tujuh. Wahana rumah hantu sangat ramai. Tidak heran juga sih jika kemudian banyak orang melakukan hal-hal unik untuk memuaskan rasa penasaran terhadap makhluk gaib.

Memang wahana rumah hantu tersebut menghadirkan sosok hantu-hantu yang tentunya itu bukan sungguhan. Akan tetapi, banyak manusia yang tetap takut karenanya.

"Tau nggak–"

"Enggak!"

Dira, Adam, dan Disya menyahut bersamaan memotong ucapan Icha.

"Ya makanya dengarkan aku dulu." Icha melanjutkan lagi.

"Aku denger kalau di wahana rumah hantu itu ada kejadian mistis di lokasi tersebut. Kalau kalian lagi apes, ada sosok tidak undang hadir dalam wahana tersebut. Uuuuuuu, serem kan?" Icha mencoba menakuti Dira, Adam, dan Disya.

"Setannya bohongan kan, Ra?" bisik Disya.

"Halah, kalau beneran juga nggak apa. Dira malah seneng bisa main sama mereka," tukas Dira.

"Dih!" Disya melirik tajam pada Dira.

Setelah Adam dan Dira menghabiskan satu mangkuk bakso, satu porsi siomay, dan satu porsi asinan buah, mereka akhirnya mau diajak melangkah menuju wahana rumah hantu. Icha sampai tak habis pikir dengan nafsu makan yang besar dari anak kembar itu. Berbeda dengan Fasya dan Disya yang makan normal pada umumnya.

Ternyata, puluhan orang rela antri hanya untuk merasakan sensasi kengerian yang ada di dalam wahana rumah hantu itu dibandingkan wahana lainnya. Di setiap wahana diwajibkan membeli tiket dengan membayar sepuluhrm ribu rupiah perorang.

Para pengunjung akan disajikan pemandangan menyeramkan di dalam rumah itu. Sudah terdengar teriakan ketakutan hingga bulu kuduk dijamin berdiri menurut pria penjual tiket wahana.

"Ada apa aja di sana sampai virak gitu?" tanya Adam.

"Katanya, di dalam nanti kita bakal maim game sesuai petunjuk. Kita disuruh memecahkan kode untuk menemukan petunjuk. Terus di petunjuk itu, kita bakal disuruh menemukan barang. Yang berhasil mendapatkan barang dan keluar tercepat, dia bakalan menang dan dapat merchandise dari penjaga wahana. Ada doorprize handphone juga buat yang pada berhasil memecahkan tantangan," ucap Icha menjelaskan.

"Kamu pernah ke sini, Cha? Kok, kamu tahu?" tanya Dira.

"Gue pernah masuk situ pas malam Jumat yang lalu. Gue lihat banyak pocong yang berjejer. Ada juga hantu kuntilanak, ada suster ngesot dan lainnya. Terus ada juga kamar mayat yang banyak mayat peraga terus ada orang bertopeng kejar-kejar kita sambil bawa gergaji. Kayak mau mutilasi kita gitu," ucap James yang mendadak muncul di belakang Dira.

"Ngapain elu di sini?" Sinis Fasya menoleh pada James.

"Suka-suka gue, lah!" sahut James.

"Seru juga, ya. Ayolah buruan masuk!" ajak Adam.

"Yuk!" Icha langsung menggandeng tangan Adam.

"Ayo, Ra, kita masuk!" ajak Fasya menggandeng tangan Dira.

"Dira sama aku, Fas! Awas aja kalau kamu bawa Dira," ancam Disya.

Namun, langkah Dira serasa enggan masuk ke dalam wahana tersebut. Perasaan gadis itu menjadi tak enak, tak karuan. Seperti ada sesuatu yang akan terjadi di dalam sana nanti.

...*****...

...Bersambung dulu, ya....

Terpopuler

Comments

Luphobby Team

Luphobby Team

/Facepalm/

2024-01-09

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

🤣🤣🤣🤣disya

2023-06-16

0

T.P

T.P

yg anak dira itu adam ma dira y..? lupa deh

2023-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!