Bah 16. Kedatangan Murid Baru

Dira sampai menarik ikatan pocong milik Tania. Kedua matanya ia tarik dan berusaha untuk melotot membuka mata itu lebar.

“Emangnya Dira sipit, ya, Kak Rara?” tanyanya pada Rara seraya membuka matanya lebih lebar lagi.

Garis keturunan Jepang sang ayah

memang membuat mata Dira, Adam, Anta, dan Raja terlihat agak sipit. Mereka mempunyai tatapan tajam sama persis sepertinya ayahnya.

“Key, si Raja turun tuh!" bisik gadis itu.

Rupanya Capung Band sudah selesai manggung. Raja dan Adam menghampiri Rara dan Dira.

"Hai! Kalian keren banget loh kalau lagi live gini," puji Rara menyambut kekasihnya.

“Minggir, minggir!" Si pirang menarik Rara dan meminta kawannya untuk bersiap-siap menangkap gambar dia dan Raja.

"Nanti elu juga fotoin gue sama Raja, ya," ucap gadis satunya.

"Oke." Si pirang langsung mendorong Rara dengan kasar.

"Eh, hati-hati dong! Jangan kayak gitu!" protes Raja.

"Biarin aja, Ja. Dia nggak pantes deket-deket sama kamu. Kamu tahu kan aku fans kamu nomor satu. Aku bakal ikutin ke mana pun kamu manggung," ucap si pirang.

"Cewek psyco, nih!" tukas Dira.

"Elu mau apa?" tantang si pirang mendorong Dira.

"Heh, jangan gitu dong! Dia adik aku!" ucap Raja. 

"Hah? Adik kamu?!" Kedua gadis itu langsung menoleh ke arah Dira. 

"Hai!" Dira melambaikan jari jemarinya seraya tersenyum sinis.

"Gue juga adiknya Raja, foto sama gue aja mau, nggak?" Adam menggoda dua gadis itu.

"Oh, kalian adiknya Raja. Ih, cakep cakep ya kayak kakaknya," puji si pirang mencolek pipi Dira.

"Jangan sentuh, ya, najis!" Dira meraih tangan si pirang lalu memperlihatkan Tania padanya.

Sosok pocong itu meringis menunjukkan deretan gigi hitamnya.

"Huaaaaa, pocoooooong!" Kedua gadis itu sontak saja berlari terbirit-birit.

...***...

Pagi itu kelas 10 E kedatangan anak baru pindahan dari luar kota. Seorang gadis dengan tinggi 160 cm dan bertubuh sintal yang memiliki kulit sawo matang dengan gaya rambut ombre ala idol itu memasuki ruang kelas.

Adam dan Tania yang berdiri di samping mejanya, langsung berpandangan satu sama lain karena mereka mengenal gadis tersebut saat berada di kafe backdoor saat malam minggu.

"Anak-anak perkenalkan ini namanya Cindi Subagyo, dia murid baru di sini. Ibu harap kalian bisa berteman baik dengan anak ini."

Wali kelas bernama Bu Ning memperkenalkan anak baru tersebut ke seluruh murid di depan kelas.

"Halo, Cindi! Salam kenal!" sahut semuanya kompak menyapa si anak baru itu.

"Halo!" Cindi tersenyum cantik saat menyapa.

"Cindi, kamu duduk di depan Adam sana, ya!" tukasnya.

"Nggak bisa, Bu!" protes Rani yang tiba-tiba bangkit dari kursinya.

"Lho, kok kamu yang sewot?" 

Ibu Ning menatap tajam pada Rani.

"Nanti saya kangen kalau jauh-jauh dari Adam," jawab Ranu seraya meringis dan menoleh ke arah Adam.

"Huuuuuu." Sontak semua murid bersorak pada Rani.

"Rani, ayo pindah!" pinta Bu Ning.

"Iya, Bu. Adam kalau kangen nanti panggi aja, ya," bisik Rani sebelum beranjak pergi.

"Au amat!" Adam mengerucutkan bibirnya.

"Cewek sekarang agresif, ya," bisik Tania.

"Sama ama elu kalau godain Raja," sungut Adam.

Cindi tersenyum kala melangkah mendekati Adam. Dia duduk di kursi depan meja Adam. Di kelas itu, meja dan kursi diperuntukkan untuk masing-masing murid sehingga mereka hanya menempati satu kursi dan satu meja.

"Hai, Cindi!" sapa Icha yang duduk di meja sebelah kiri Cindi.

"Hai! Kamu adiknya James, ya?" tanya Cindi.

"Iya, kok tahu?" 

"James udah cerita soal kamu," ucapnya lalu menoleh pada Adam. 

"Kamu yang main band di kafe Kak Wahyu, kan?" Cindi melukiskan senyum.

Adam mengangguk. Biasanya, Adam langsung tertarik pada gadis cantik. Namun, aura Cindi membuat Adam enggan untuk tertarik. Entah kenapa, Adam juga tak mengerti. Semoga saja hanya firasat Adam yang salah.

"Oke murid-murid, silakan buka buku matematika halaman seratus lima. Lalu, kalian kerjakan soal latihan dari nomor satu sampai sepuluh!" titah Bu Ning.

"Baik, Bu!"

Semua murid menyahut bersamaan.

...***...

Jam istirahat berdentang, Dira menarik tangan Icha dan memintanya menceritakan perihal anak kelas sebelas yang hilang di rumah hantu. Icha tak bisa menceritakan secara detail karena dia juga hanya mendapat kabar berupa gosip. Nyatanya, sosok Topan sempat masuk di iklan media cetak maupun di iklan televisi perihal pencarian orang hilang. Cindi datang mendekat lalu memperkenalkan diri pada semuanya.

"Hai, namaku Cindi." 

"Dira udah tau, kita udah pernah ketemu di Kafe Backdoor, kan?" tukas Dira.

"Halo, namaku Disya," sapa Disya membalas uluran tangan Cindi.

"Kamu adiknya Kak Raja, kan?" tanya Cindi pada Dira.

"Iya dia adiknya Kak Raja. Adam juga adiknya Kak Raja," sahut Fasya.

"Yang ditanya Dira bukan kamu!" sahut Icha.

Fasya langsung mendekati Cindi seraya tebar pesona ia meraih tangan gadis yang tak terulur itu tiba-tiba. 

"Hai, gue Fasya." 

"Oh, halo aku Cindi, anak 10 E," jawabnya.

"Wah, enak banget si Adam dapet cewek cakep mulu di kelasnya. Lah, kelas 10 A rata-rata anak freak semua," ujar Fasya.

"Maksud kamu, Dira freak gitu?" Dira menatap tajam ke arah Fasya.

"Nggak, Ra, bukan gitu maksudnya gue. Kalau elu mah sya tik, anaknya Yanda Anan," ucap Fasya.

Disya lalu dengan semangatnya menanyakan segala hal tentang anak baru itu yang ia ingin tahu. Apalagi Cindi berasal dari luar negeri. Ia penasaran ingin tahu yang ada di sana. 

"Kamu saudara kembarnya Adam?" tanya Cindi pada Dira.

"Iya, tapi kita nggak identik." 

"Oh, tapi kalau diliat-liat, Adam sama ya gantengnya sama Kak Raja," ucapnya.

"Kalau Dira nggak ganteng, gitu? Iyalah Dira kan cewek, Dira mah cantik kayak Kak Anta dan Bunda," sahutnya.

Di belakang Disya, Icha sedang menelisik murid baru itu dengan saksama. Gadis itu harus waspada karena ia merasa Cindi bisa saja akan menjadi saingannya dalam merebut hati Adam.

Saat Cindi berdiri hendak menuju pe jual bakso, ia tak sengaja terantuk kaki meja dan hampir hilang keseimbangan. Akan tetapi, kedatangan Adam yang hendak meminta teh botol milik Dira sangat tepat bagi Cindi. Dengan sigap ia menahan bahu gadis itu agar tidak jatuh. Semua mata mengarah ke adegan yang persis sinetron anak muda itu. Adam dan Cindi saling bertatapan. Namun, suatu hal tak terduga terjadi, pemuda itu tiba-tiba melepas pegangannya pada Cindi. Adam terlihat ketakutan. Cindi sampai mengaduh karena bokongnya mendarat sukses ke lantai kantin.

"Kamu kenapa, Dam?" bisik Dira.

Adam hanya menatap Dira sejenak lalu memilih meninggalkan kantin menuju ke kamar mandi. Wajahnya mengisyaratkan ketakutan kala itu. Dira bergegas mengejarnya. 

"Ra, ini belum dibayar dua mangkuk bakso kamu!" seru Disya.

"Talangin dulu, Dis!" Dira balas berseru seraya mengejar Adam.

...*****...

...Bersambung dulu, ya....

Terpopuler

Comments

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

cindi anaknya siapa ini ... karna k bikin Adam ketakutan

2023-06-17

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

ada dpa dengan Cindy

2023-06-17

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

syukur

2023-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!