Bab 19. Hantu Ruri

Tubuh sosok yang mengenakan mukena itu malah terlihat sangat ketakutan dan menggigil. Wajahnya hancur, kulit mengelupas, satu bola mata hampir lepas, dan tulang pipi terlihat remuk. Wajahnya bersimbah darah mengerikan.

Biasanya sosok yang melihat wajah mengerikan itu akan memekik sembari menutup tirai kembali. Seluruh bulu kuduknya seketika akan meremang. Orang tersebut juga akan menyentuh dadanya yang degup jantungnya tak beraturan. Orang itu pasti akan segera berlari ke menjauh, mencari perlindungan untuk bersembunyi. Namun, tidak dengan Dira.

Gadis itu hanya berdiri menatap sosok hantu bermukena itu. Perasaan ganjil mulai menghinggapi Dira dan semakin menjadi-jadi. Baru saja melihat pocong yang sedang galau di atas genting tetangganya, sekarang ia melihat sosok yang wajahnya sebenarnya tak asing baginya.

Sosok itu seperti teman sebangku Dira semasa duduk di bangku sekolah dasar. Dira menelisik lebih dalam untuk melihat sosok bernama Ruri itu. Ruri tinggal dua blok dari blok tempat tinggal Dira. Namun, setiap sore hari, Dira dan Ruri kerap bermain bersama di taman komplek atau bermain aneka alat permainan di taman tersebut.

Setau Dira saat lulus SD, Ruri memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke sebuah pesantren di luar kota. Namun, kenapa juga bisa muncul sosok hantu yang menyerupai Ruri. Mungkinkah dia sudah meninggal?

"Ruri, apa itu kamu?" tanya Dira.

Tiba-tiba, daun jendela kamar Dira terbuka lebar. Menampakkan sosok perempuan melayang dan memakai mukena itu semakin dekat dengan Dira. Tak salah lagi, Dira semakin yakin kalau sosok itu adalah Ruri, begitu batin Dira.

Sosok itu secara perlahan memutar lehernya ke belakang 180 derajat tanpa memutar tubuh, lalu kembali lagi ke arah depan. Suara pergerakan leher sosok itu diiringi suara patahan beberapa tulang leher. Suara gemeretak tulang yang terdengar mengerikan.

"Duh, Dira jadi pegel liatnya," gumam Dira seraya memiringkan kepala ke kanan dan ke kiri.

Wajah Ruri terlihat menanamkan teror di dalam dirinya. Lehernya berputar lagi dengan matanya membelalak dengan lebar. Bahkan sebagian bola matanya tampak keluar dari rongga dan bergelantungan karena hampir lepas.

"Kenapa kepalanya muter terus, sih? Itu kan mukenanya jadi keliling, gitu," tukas Dira.

Sosok hantu itu malah menyunggingkan senyum yang lebar, hingga sudut-sudut bibir itu hampir menyentuh sisi telinga.

Ruri lantas menyeringai memperlihatkan gigi yang tak rata. Gusinya juga tampak bersimbah darah.

"Diraaaaa, tolong aku!" pinta Ruri.

"Tuh, kan, beneran kamu Ruri. Kok, kamu bisa meninggal begini? Kamu meninggal pas solat, gitu?" tanya Dira.

Hantu Ruri mengangguk. Lampu tiba-tiba mati. Dira terjebak dalam kegelapan yang membutakan penglihatannya. Namun, sekitar lima detik lampu berpendar kembali. Tiba-tiba, sosok wajah hancur milik Ruri sudah berada di hadapan Dira.

Ruri menyeringai dan membuka mulutnya lebar-lebar. Tiba-tiba, sosok hantu itu menyemburkan cairan darah kental yang menghitam bercampur nanah dan belatung. Cairan itu berbau busuk saat mendarat di wajah Dira.

"Aaaaaaaaaaa!"

Dira yang sebenarnya ketakutan karena jijik dengan cairan tersebut, sontak berteriak nyaring dalam kemelut rasa takut yang menghujam kuat dirinya. Gadis itu lalu tak sadarkan diri dan jatuh dengan kepala membentur lantai. Pandangan matanya menjadi gelap dan kesadaran perlahan-lahan hilang.

...***...

Dira mendapati dirinya berada di sebuah halaman rumah yang luas. Suara anak-anak yang sedang bermain terdengar riuh menebar kegembiraan. Dira melihat banyak anak kecil yg bermain petak umpet, lompat tali, congklak, bekel, dan juga kelereng. Mereka sangat senang dan terlihat tanpa bebas. Semua itu merupakan jenis permainan kegemaran Dira juga.

Kemudian, Dira mendengar beberapa anak remaja tengah berlari dan tertawa. Dia melihat sosok Ruri yang sedang bersenda gurau juga dengan rekan sebayanya. Ruri mengenakan seragam sekolah putih dan rok biru panjang, serta menggunakan jilbab putih.

"Langsung balik pesantren, nih, Ri?" tanya rekannya.

"Nanti dulu, lah. Kita main dulu di sini," sahut Ruri.

Dira baru mengerti kalau dia sedang berada di wilayah pesantren yang juga memiliki gedung sekolah umum di dalamnya. Ada juga masjid, gedung asrama untuk murid laki-laki dan perempuan yang terpisah, serta gedung untuk penginapan para staf pengajar. Beberapa fasilitas juga terlihat di sana.

Hari sudah menjelang maghrib, Ruri masih bermain di lapangan dekat gedung asramanya. Di sekitar tempat itu juga ada beberapa kuburan yg sudah lama dan tak terurus di pojok lapangan itu. Ruri masih asik bermain bersama teman sebayanya kala itu.

Ruri bermain petak umpet bersama temannya saat Dira sedang mengamati.

Ruri terlihat mencari tempat untuk bersembunyi. Bahkan dengan konyolnya, Ruri malah memiliki bersembunyi di balik batu nisan.

Tiba-tiba, Ruri mendengar sangat jelas ada suara perempuan merintih minta tolong di belakangnya. Ketika, Ruri menoleh ke belakangnya tidak ada siapa-siapa di sana. Gadis itu merasa suara itu hanya angin lalu.

Dia masih saja terus sembunyi dan sepertinya teman-temannya tidak dapat menemukannya. Atau mungkin malah takut jika harus mencari sampai ke batu nisan. Sampai akhirnya, Ruri mendengar teriakan ibu asrama yang memanggil semuanya untuk pulang karena maghrib segera tiba.

Ruri akhirnya pulang ke asrama. Ia lalu mandi, sholat maghrib, makan malam, lalu mengaji. Selesai mengaji, Ruri memutuskan untuk menonton tv bersama sejenak di rumah bibi asrama.

Rumah Bibi asrama sebenarnya kecil dan hanya kontrakan. Ruang tamu adalah ruangan paling depan yg di batasi tembok, jendela dan pintu ke teras depan rumah. Hanya beberapa anak yang berani ke sana. Karena jika ketahuan sedang menonton tv, maka mereka akan terkena hukuman.

Bibi asrama membiarkan para santriwati menonton tv karena mereka sanggup membayar dengan sembako. Para santri meminta orang tuanya untuk membawakan sembako lebih agar bisa diberikan ke pada bibi asrama.

Saat sedang asyik menonton, tiba-tiba Ruri mendengar suara orang merintih dan batuk-batuk dari arah teras rumah bibi asrama. Suara itu terdengar sama dengan suara yg Ruri dengar saat bermain di lapangan sore tadi.

Ruri mulai merasa penasaran, dia berjalan ke arah pintu. Saat Ruri membuka pintu, alangkah terkejutnya gadis itu ketika melihat sosok yang berdiri di depan pintu adalah sosok perempuan memakai mukena berwarna putih lusuh penuh bercak kotoran tanah.

Wajahnya tampak pucat. Sebelah kanan wajahnya juga hancur. Terlihat noda darah dan nanah yg mengering. Bau busuk, anyir, dan menusuk membuat Ruri mual dan ingin muntah.

"Tolong … tolong buka mukena ku. Aku nggak kuat lagi. Ini sakit sekali, tolong aku, tolong…."

"Ke-kenapa, kenapa nggak buka sendiri aja, Mbak?" tanya Ruri memberanikan diri.

Namun sosok perempuan itu tidak menyahut dan terus minta tolong dengan menangis dan merintih kesakitan. Ruri bahkan belum menyadari kalau sosok itu tak menapak di lantai. Ruri makin menelisik karena merasa tidak kenal dengan wajah itu di wilayah pesantren.

"Tolong buka ikatanku," pintanya.

Ruri mulai iba dan tak tega. Dia mengulurkan tangannya untuk membuka mukena yang digunakan sosok itu. Ruri mengira sosok perempuan itu memang memiliki wajah cacat dan merasa sakit saat memakai mukena yang sesak. Lalu, perempuan itu juga tidak bisa membuka ikatan mukenanya.

"Baik, aku akan buka," ucap Ruri.

...*****...

...Bersambung dulu, ya…...

Terpopuler

Comments

Zeety Zola

Zeety Zola

hantu mukenA🤔

2022-11-21

0

budane daffa

budane daffa

di tunggu kelanjutanya lagi

2022-11-17

0

Hati Yang Terkilan

Hati Yang Terkilan

Jatuh harga diri Hantunya....🤣🤣🤣🤣

2022-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!