Bab 4. Lulus SMP

Bab 4 Pocong Baper

Dita baru saja keluar dari kamar mandi untuk membasuh tangannya. Ketika membuka pintu, sosok pria berambut ikal dengan kulit sawo matang, dan tinggi 180 cm menghadangnya.

"Bu Dita, boleh bicara sebentar," ucap Kevin menahan tangan Dita.

Sosok wanita bernama Anandita Mikhaela itu memang seusia dengan istrinya, tetapi paras ayu Dita masih terlihat awet muda. Kevin yang memiliki kelainan seksual menyukai wanita lebih tua dan kadang menyukai wanita lebih muda seperti anak sekolah itu, juga menyukai Dita.

"Maaf, bisa lepaskan tangan saya!" Dita menajam tajam pada Kevin lalu menghempas tangan pria itu.

"Eh, Mbak Dita kalau marah itu tambah cantik, ya." Kevin malah mengerling genit.

"Jangan sentuh saya!"

"Mbak Dita galak banget! Gini, Mbak, mumpung Mas Anan nggak ada di rumah, gimana kalau kita jalan bareng. Mungkin nonton apa sekedar traveling ke hotel kayak anak muda," ucap Kevin.

"Oh… bisa kalau gitu." Dita menanggapi 

"Bisa? Mbak mau gitu? Wah, gampangan juga, ya."

"Bisa saya pukul kamu pakai botol air mawar ini sampai kepala kamu pecah!" ancam Dita.

Tak lama kemudian, Nyonya Sandara datang mendekat. Sempat melihat keributan Dita dan Kevin dari kejauhan, oleh karena itu dia memutuskan untuk menghampiri. 

"Ada apa ini, Mas?" tanya Sandara.

"Nggak ada apa-apa, Sayang. Kita cuma ngobrol aja," sahut Kevin.

Kalau bukan sedang berada di pemakaman Tania, Dita pasti sudah mengajak Kevin untuk ribut dan memukulkan botol-botol air mawar itu ke kepala pria genit tersebut. 

"Nyonya Sandara, air mawar dan bunga sudah saya siapkan. Nanti ini semua dibawa ke pemakaman Tania.

"Baik, Bu Dita, terima kasih banyak."

Sandara mengulas senyum.

Dita segera bergegas mencari anak-anaknya.

"Mas, apa yang kamu bicarakan dengan Bu Dita?" Sandara menahan tangan suaminya yang hendak pergi.

"Aku nggak ngomong apa-apa. Justru aku sedang menjaga diri. Asal kamu tahu, ya, Mbak Dita itu bukan cewek baik-baik. Masa mentang-mentang suaminya lagi pergi, dia mau ngajak aku jalan. Cih, kayak anak muda aja itu cewek. Kayaknya dia lagi kegenitan ditinggal suaminya," ucap Kevin berbohong.

"Kamu yakin, Mas? Bu Dita bukan wanita seperti itu menurutku," tukas Sandara yang merasa ada kejanggalan pada ucapan suaminya.

"Kamu nggak percaya sama suami kamu sendiri? Cih, aku nggak nyangka, ya." Kevin bergegas naik ke lantai dua menuju kamarnya untuk menutupi wajah gugupnya karena berbohong. Sang istri hanya memandangi pria itu dari bawah.

Hantu kuntilanak Silla yang mendengar kebohongan Kevin merasa kesal. Dia melayang menuju kamar Kevin. Menjatuhkan semua barang-barang yang ada di meja rias samping tempat tidur yang baru saja dia tempati.

"Anjrit, apaan tuh? Kok, semua barang jatuh?" Kevin bangkit dan terlihat panik.

Silla makin usil dengan menuliskan lipstik merah di cermin.

"KAMU HARUS MATI!" 

Sontak saja Kevin menjerit dan berlari keluar kamarnya. Ia bergegas menuju ke lantai bawah lalu ke luar rumah. Pria itu langsung menjadi pusat perhatian para tamu yang datang melayat.

"Sukurin, Luh! Makanya jadi cowok jangan ganjen! Dasar playboy cap tai kuda! Emang enak aku kerjain, hihihihi." Silla lantas menuju ke arah Dita kembali.

Sementara itu di lantai bawah, Sandara menahan tangan suaminya untuk menghentikan lajunya.

"Mas, kamu kenapa?!" pekik Sandara.

Kevin tak menjawab, dia juga malu jika mengatakan kalau dia bertemu hantu dab takut akan hantu tersebut. Terlebih dia tambah takut jika sosok hantu di kamarnya tadi adalah hantunya Tania. Kevin hanya menggeleng lalu berlari menuju warung kecil yang menjual aneka mie instan dan kopi.

Dira tak sengaja menabrak perempuan yang sempat berbincang dengan ibunya Tania. Wanita itu hampir jatuh tetapi Dira dengan sigap menyentuh tangannya. Gadis muda itu tersentak ketika pandangan mendadak gelap. Dira merasa berada di ruang kosong yang gelap. Muncul sosok tinggi besar yang berjalan ke arahnya. Namun, semakin sosok itu mendekat, Dira dapat melihat kepala sosok itu berbentuk kepala kambing dengan mata satu di bagian tengah wajahnya. Dira lantas memekik ketakutan sampai Dita memeganginya.

"Kamu kenapa, Ra?" tanya Dita.

"Eng, anu Bunda, itu–"

"Miss Hana, nggak apa-apa?" Nyonya Sandara datang mendekat ke arah wanita yang tidak sengaja ditabrak Dira tadi.

"Saya nggak apa-apa,  Bu." Wanita itu masih menatap lekat ke arah Dira.

"Ma-maaf ya, Tante, Dira nggak sengaja," ucap Dira. 

"Nggak apa-apa, anak cantik." Wanita itu tersenyum hangat lalu pamit.

Ada aura kehitaman yang terpancar dari wanita itu sampai membuat Dita mengernyit. Dira juga masih tampak ketakutan. Dira lantas menceritakan sesuatu yang dia lihat ke pada ibunya.

"Mungkin wanita itu memiliki pesugihan atau bersekutu dengan jin yang kamu lihat tadi," ucap Dita.

"Mas! sih, Bunda? Ih, aku sampai ngeri banget, Bun," ucap Dira seraya memeluk dirinya sendiri.

...***...

Satu tahun berlalu, Dira, Adam, Fasya, dan Disya dinyatakan lulus dari bangku sekolah menengah pertama. Acara perpisahan dilakukan dengan meriah. Ada pagelaran pentas seni seperti bermain musik dan aneka tari tradisional serta tari kreasi modern.

Grup band yang dinaungi Adam dan Fasya sontak dikerubuti para gadis untuk berfoto. Mereka juga memberi hadiah kenang-kenangan pada dua pemuda yang dirasa paling tampan di sekolah itu.

Sementara Disya dan Dira berada di belakang perpustakaan untuk pamit. Pamit pada hantu penunggu sekolah pastinya.

"Dira, ayo udahan! Ayo, pulang aja, yuk!" ajak Disya yang mulai ketakutan.

"Kamu kan udah biasa ketemu mereka, harusnya udah nggak takut lagi, dong?" Dira menoleh pasa Disya.

"Tapi kalau hantu gepengnya di samping muka aku kayak gini, aku takut juga." Disya hampir menangis.

"Yeeee, Om Gepeng genit banget sih sama Disya. Minggir minggir! Nanti repot kalau dia ngompol." Dira menggeser hantu berwajah gepeng itu menjauh.

"Nanti kamu sering main ke sini ya, Kak." Salah satu hantu anak perempuan yang pernah bersekolah di sana mendekat. Ada luka menganga di lehernya karena dia korban penculikan yang dibunuh. Ia tetap bergentayangan di sekolah karena belum mengikuti ujian kelulusan.

"Kamu harus belajar lebih giat lagi. Masa setiap ikut ujian gagal terus. Dan ingat jangan nyontek," ujar Dira.

"Justru karena aku nggak nyontek aku bingung, Ra." Hantu itu terlihat murung. 

"Pokoknya tetep semangat belajar dan jangan nyontek. Aku punya hadiah nih buat kamu." Dira meraih scarf dari sakunya. Ia menutup luka di leher hantu perempuan itu dengan scarf tersebut. Lalu mengikatnya. 

"Nah, jadi cantik kan? Biar hantu baru yang di seberang jalan sana nggak takut liat luka kamu," ucap Dira.

"Makasih, ya, Dira. Nanti malam aku mau ngajak dia nge-date lah. Hantu cowok itu ganteng, kan?" Hantu perempuan yang masih mengenakan seragam sekolah yang sama dengan Dira itu tersenyum senang.

"Ganteng dari mana, kepala belakangnya aja hancur gara-gara kelindes truk. Ih, serem banget!" celetuk Disya.

Hantu perempuan tadi menoleh ke arah Disya. Ia menyeringai kala mendekat. Aroma busuk terhirup menusuk indera penciuman gadis itu. Disya menelan salivanya dengan berat. Tubuhnya gemetar dengan detak jantung yang berirama lebih cepat.

...*****...

...Bersambung dulu, ya....

Terpopuler

Comments

Jvly B

Jvly B

uiii disya mulut mo di zip ya

2023-09-29

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

kapok mu vin

2023-06-16

0

Ree.Pand

Ree.Pand

hanako..... bukan sih... dia mau balas dendam sama anta

2022-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!