Bab 2. Tania Laras Hanafi

Bab 2 Pocong Baper

Saat ini, seorang gadis muda mengenakan seragam putih abu-abu, tengah berdiri di sebuah jembatan kecil yang berada di ujung kampung.

"Dam, mau ngapain?" lirih Disya.

"Gue mau cegah dia biar nggak bunuh diri," ucap Adam langsung turun dari sepedanya.

"Awww! Adam!" pekik Disya.

Sontak saja Dira dan Fasya menghentikan laju sepedanya dan menoleh ke arah Disya.

Seorang gadis berambut lurus yang dikuncir kuda itu, sedang menatap ke arah sungai di bawah jembatan. Pikirannya mulai kalut. Dia begitu putus asa. Gadis bernama Tania itu tak tahan lagi dengan perlakuan ayah tirinya yang genit.

Belum lagi ia merasa teman-teman di sekolahnya sangat menyebalkan. Tania merasa dirinya selalu dibicarakan negatif tanpa sepengetahuannya. Tania memang gadis yang sangat sensitif. Salah bicara sedikit saja, hatinya langsung kalut.

Kini, Tania merasa harus melepas semua hidupnya. Tak terasa bulir bening mengalir di pipi mulus gadis itu. Tania menyekanya. Dia menghirup oksigen sedalam-dalamnya dan mengembuskannya kasar.

Tekad gadis muda itu sudah bulat. Daripada dia harus merasakan kesedihan dan keputusasaan yang berlarut-larut, lebih baik Tania memilih mati saja. Rasanya dia tak akan sanggup lagi pulang ke rumah mendengar ocehan ibunya.

Gadis muda berparas ayu itu lantas naik ke atas pembatas jembatan. Sekilas, dia memandang ke arah sungai yang mengalir deras di bawah sana. Banyak bebatuan besar juga di sepanjang aliran sungai.

"Sakit nggak, ya, kalau kepala aku kena batu itu? Aku langsung mati apa bakal kejang-kejang dulu ya? Nanti kalau jatuhnya di muka gimana, ya? Muka aku hancur, dong." Tania memainkan jari jemarinya seraya menggigit bibir. Ia tampak ragu untuk melompat atau tidak.

Namun, di permukaan sungai itu, Tania malah melihat bayangan wajah tampan seorang lelaki muda berusia lima belas tahun yang berdiri di sampingnya.

"Kamu malaikat maut aku, ya? Kok, muda banget?" tanya Tania seraya terisak.

Adam mengernyit lalu bertanya, "Elu ngapain di sini?"

Tania memastikan lagi kalau pendengarannya tak salah. Gadis itu lantas menoleh. Mendapati Adam berada di sampingnya seraya menelisik dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Kamu manusia?" tanya Tania.

"Bukan, Kak, gue memedi!" sungut Adam.

"Jadi, kamu hantu penunggu jembatan ini? Ya udah tungguin aku ya, aku mau terjun dulu." Akhirnya, Tania semakin yakin untuk mengakhiri hidupnya dan berniat terjun ke sungai itu. Tania memejamkan mata dan bersiap untuk melompat ke bawah.

"Elu mau bunuh diri?" tanya Adam.

Tania menoleh ke arahnya lalu mengangguk.

"Sayang amat hidup lu terbuang sia-sia gitu aja. Elu mau mati sia-sia gara-gara bunuh diri? Masih banyak loh, orang yang masih mau hidup dan jadi orang yang berguna demi keluarganya." Adam bertindak bijak dengan kata-katanya.

Tania mengurungkan niat untuk melompat ke bawah. Dia lalu menoleh pada sosok Adam yang berkulit bersih dengan mata agak sipit. Di dalam hati, Tania memuji ketampanan Adam. Tak jauh dari tempat mereka berdiri, Tania melihat Fasya, Disya, dan Dira sedang menatap ke arahnya. Gadis yang agak tomboi itu menelisik dengan saksama para remaja tersebut.

"Adam, ayo buruan pulang! Tarik aja dia kalau perlu seret aja bawa pulang. Biar nanti jadi pelampiasan kemarahan bunda!" seru Dira.

"Iya bentar!" sahut Adam.

"Jadi, kamu manusia?" Tania menunjuk Adam.

"Menurut elu? Gue masih nampak, woi! Elu mau mati, ya? Emang pahala elu udah banyak? Terus elu yakin setelah mati nggak masuk neraka?" tukas Adam dengan nada menyindir.

"Tapi hidup aku emang udah suram. Aku udah nggak bisa bahagia," ucap Tania.

"Halah, tai ledig! Definisi bahagia buat elu itu apa, sih? Cemen banget pikiran elu kalau sampai pengen bunuh diri, ckckck."

Tania tertegun menundukkan kepala.

"Coba sini tangan elu!" Adam meraih tangan Tania tiba-tiba.

"Elu liat di seberang sana dekat hutan kota itu! Udah banyak setan yang ngantri mau training elu sebagai setan baru. Elu bisa jadi setan penunggu jembatan ini atau kuntilanak hutan sana," ujar Adam.

Tania langsung berteriak ketakutan. Ia bersembunyi di belakang Adam setelah diperlihatkan para makhluk astral yang menyeramkan. Adam juga melambai pada salah satu kuntilanak yang bertengger di atas pohon dan sedang memasang bola matanya yang hampir copot. Kuntilanak itu lantas melambai balik ke arah Adam.

"Makanya kalau masih takut sama setan jangan sok siap jadi setan pakai mau bunuh diri, huh! Ayo, gue anter pulang!" ajak Adam.

Tania akhirnya menurut. Setelah sampai di hadapan Dira dan yang lainnya, Tania menyapa. Namun, Fasya malah menyentuh kaki Tania untuk memastikan kakinya menjejak aspal.

"Elu ngapain, Fas?" tanya Adam.

"Mau mastiin kalau dia bukan hantu," sahut Fasya.

"Dia manusia, kok," tukas Dira.

"Ya udah gini aja, sepeda lipat si Disya pinjemin dia dulu! Kita anter dia pulang. Rumah elu di mana?" tanya Adam.

"Di Jalan Flamboyan nomor sepuluh. Oh iya, nama aku Tania," sapanya seraya menjabat tangan ke empat remaja itu satu persatu.

"Halo, namaku Dira. Eh, Kak, itu bukannya rumah penyanyi Sandara, ya?" tanya Dira.

"Iya, dia mama aku." Tania melukis senyum di wajahnya meskipun mata cantiknya masih terlihat sembab.

"Wuidih, anak artis! Enak banget ya jadi kamu, jadi orang kaya mau apa aja tinggal gesek!" seru Disya.

"Kalau hidupku bahagia mana mungkin aku mau bunuh diri kayak tadi," sahut Tania.

Setelah mendengar keluh kesah Tania, mereka akhirnya pulang. Ada rasa lega di diri Tania setelah berkeluh kesah. Apalagi Adam dan yang lainnya sangat menyenangkan. Tania bahkan menceritakan kesukaannya pada olahraga basket yang ternyata digemari juga oleh Adam dan Fasya.

Semenjak pertemuan itu, mereka jadi berteman. Meskipun usia Tania dua tahun lebih tua dibandingkan para anak kembar tersebut. Adam malah menjalani Tania sebagai ratu baper karena sering kali marah dan menangis karena hal kecil atau malah tanpa sebab.

***

Hari itu, Tania melangkahkan kaki di sekolah barunya karena sudah tak tahan dengan perlakuan kawan-kawannya di sekolah yang lama. Saat berada di kantin, Tania mendapat tantangan dari Selly, teman sekolahnya yang juga tetangga Tania.

"Gue tantang elu besok tanding basket antar tim putri. Buat yang menang bebas minta apa aja dari yang kalah. Dan gue minta tas branded punya nyokap elu, gimana?" tantang Selly.

"Sel, dia masih anak baru kali," bisik Murni di samping Selly.

"Dia tetangga gue, kok. Bagi gue dia bukan anak baru," sahut Selly.

"Boleh, Sel, tapi kalau aku yang menang, stop ganggu aku dan stop sebarin gosip tentang mami aku," sahut Tania.

"Oke deal!" Selly melangkah pergi bersama dua temannya meninggalkan Tania.

"Aku nggak boleh kalah dari Selly," gumam Tania.

*****

Bersambung.

Terpopuler

Comments

rayrayaniyank A

rayrayaniyank A

autor kamu orang banten selatan ya?

2024-03-31

0

choowie

choowie

😂😂😁

2024-02-29

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

apa nanti Tania nanti yang jadi pocong bapernya

2023-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!