Bab 14. Kafe Backdoor

Pocong Tania hadir di kamar Adam saat kalung miliknya berpendar. Kalung itu tergeletak di meja belajar Adam. Namun, tak ada kehadiran pemuda itu di sana.

"Lah, si Adam ngapain manggil aku, ya?" gumam Tania.

Sontak saja teriakan Adam terdengar dari kamar mandi yang ada di seberang kamarnya. Pemuda itu sedang berjongkok di atas bak mandi yang terbuat dari semen. Tania langsung masuk menembus pintu. Seketika terperanjat kala mendapati Adam tanpa busana.

"Astaga! Itu belalainya Adam melambai-lambai!" pekik Tania langsung berbalik badan.

"Woi, itu singkirin kecoa dulu, Tan!" seru Adam.

"Apa?! Jadi, kamu manggil aku gara-gara kecoa? Kamu pikir aku berani? Ya, nggak lah!" Tania langsung keluar dari kamar mandi tak mau melihat Adam lagi.

"Aduh, Tania tolongin gue!" pinta Adam.

"Nggak mau!" seru Tania.

"Tania yang cantik dan baik hati, tolong gue please … nanti gue beliin pizza, dah." Adam mencoba merayu.

"Kek mana usirnya coba?" tanya Tania yang mulai melunak karena kata "cantik" barusan yang dilontarkan Adam.

"Ambil obat serangga di atas lemari gue. Terus semprot kecoanya!" titah Adam.

"Tangan aku kan diikat, mana bisa?" tanya Tania.

"Hadeh, dodol banget jadi pocong. Elu pikirin dong caranya semprot itu obat ke kecoa ini!" seru Adam lagi.

"Ya udah bentar!" Tania lantas meraih sapu kasur Adam dengan giginya lalu melempar sapu itu ke arah kecoa.

"Gobl– Tania itu kecoanya terbang!" pekik Adam.

"Gajah kamu juga mau terbang, Dam, aaaaaaaaa!"

Tania sontak melompat keluar kamar mandi sampai menabrak dada Raja yang mulai berbentuk bidang.

"Duh, pocong mana sih ngayap ke sini?!" pekik Raja yang ikut terjatuh karena tabrakan Tania tadi. Bokongnya berdebam menyentuh lantai kala itu.

"Hehehe, maaf ya Kak Raja. Aku takut habisnya gara-gara liat belalai Adam." Wajah pucat Tania melukiskan senyum dengan menunjukkan giginya yang menghitam.

"Hah? Belalainya Adam? Wah, kalian habis pada ngapain di kamar mandi?!" Raja bangkit dan bergegas membuka pintu kamar mandi.

Sang adik masih mencoba bertarung dengan kecoa yang masih enggan pergi dari kamar mandi tersebut. Seketika itu juga Raja tertawa terbahak-bahak melihat Adam yang ketakutan. Kecoa tersebut berhasil ditaklukan oleh Raja.

"Pantes aja si Tania ngacir liat belalai mungil luh," cibir Raja sambil tertawa terpingkal-pingkal.

"Kayak punya elu kaga kecil aja! Ini kan masih dalam tahap pertumbuhan, lah punya lu, Kak." Adam melirik ke arah junior milik Raja dengan sinis.

"Sompret, Luh! Aku ambilin kecoa lagi, nih!" ancam Raja.

"Iya iya iya, ampun!"

"Ya udah sebagai balas budi, kamu nanti malam ikut Kakak!" ajak Raja.

"Ke mana?"

"Ke hatimu, eyaaaakkk!" Raja mulai bertingkah garing.

Adam menatap jijik pada kakaknya sementara Tania menatap dengan bola mata berbinar.

"Serius, woi!" seru Adam.

"Iya iya. Ke pembukaan kafe punya temen Kakak. Namanya Wahyu, aku kurang pemain gitar gara-gara si Eko sakit. Jadi, kamu yang gantiin," pinta Raja.

"Harus gue gitu, Kak?" tanya Adam.

"Harus!"

...***...

Malam minggu, di pembukaan kafe milik Wahyu mulai digelar. Kafe bernama Backdoor itu baru dibuka hanya untuk undangan saja.

"Ja, apa kabar, Bro?" tegur Wahyu.

"Kabar aku baik, Bro." Raja menyambut uluran tangan pria tinggi bertubuh kurus dengan rambut panjang seleher dan dikuncir kuda itu.

"Kenalin, nih, adik kembar aku. Ini namanya Adam buat gantiin si Eko, terus itu namanya Dira yang minta ikut tadi. Dia mau cobain burger petir yang pedes nampol yang kamu bilang itu," ucap Raja.

"Halo, nama gue Wahyu." Pemuda itu mengulurkan tangannya pada Adam.

Dia juga melangkah mendekati Dira yang duduk bersama Pocong Tania. Adam dan Raja mengikuti.

"Halo, kenalin gue Wahyu," ucapnya memperkenalkan diri.

"Halo, Dira, ini Tan–" Dira menghentikan ucapannya karena lupa kalau Wahyu tak dapat melihat Tania.

"Adik elu cakep juga, Ja," bisik Wahyu pada Raja.

"Heh, dia baru SMA. Awas aja kalau kamu gangguin adik aku!" ancam Raja.

"Santai, Bro. Eh, cewek elu mana si Rara? Dia nggak ikut ke sini?" tanya Wahyu.

"Nanti dia ke sini. Dia mau anter kakak iparnya buat USG katanya," jawab Raja.

Seorang gadis keturunan Kanada Indonesia datang menghampiri Wahyu. Dia merupakan sepupu Wahyu yang bernama Cindi.

"Eh, kenalin ini Cindi sepupu gue," ucap Wahyu memperkenalkan Cindi pada Raja dan yang lainnya.

Gadis berambut pirang itu menelisik ke arah Raja dengan kedua mata berbinar.

"Wah, datang penggoda, nih! Nggak bisa dibiarkan. Dia pasti suka sama Raja." Tania langsung berdiri di samping Cindi.

Cindi merasa tengkuknya merinding. Rambut halus di tangannya juga meremang. Dia menoleh ke kanan dan kiri karena merasa ada sesuatu yang sedang memperhatikannya.

...***...

Satu jam berlalu, waktu sudah bergulir pada pukul sembilan malam. Dira dan Rara sudah menyantap burger di hadapannya seraya menikmati alunan lagu grup band milik Raja yang bernama Band Capung.

“Kenapa, Kak?" tanya Dira pada Rara seraya menyantap piring ke tiga dari hidangan burger yang dihidangkan di acara pembukaan kafe itu.

“Ini Tania nggak bisa minggir dulu gitu, ya? Masa dari tadi dia ngeliatin aku terus," ucap Rara mencoba mendorong Tania menjauh.

“Kak Tania, jangan kayak gitu lah," ujar Dira.

“Aku lagi liatin si Rara, apa cakepnya dia, ya? Kok, bisa si Raja ampe suka sama dia. Bucin banget malah sama dia," cibir Tania dengan ketusnya.

"Biarin aja kalau aku nggak cantik enggak cakep, yang penting aku manusia bukan pocong!" celetuk Rara.

"Duh, mulai deh kumat. Duh, salah ngomong si Kak Rara, dududududu." Dira sengaja menoleh ke arah lain seraya menyeruput es jeruk di hadapannya.

Pocong Tania menatap tajam Rara. Bola matanya berubah merah. Wajah pucatnya itu memperlihatkan garis urat yang menonjol. Rara lantas menundukkan kepalanya tak mau melihat Tania.

"Kak Tania yang cantik, jangan mulai, ya." Dira mencoba menarik perhatian Tania.

"Huaaaaaaaaaa. Apa yang kamu lakuin ke aku itu jahat, Rara!" Tania lantas melompat lalu meringkuk di sudut kafe. Pocong itu menangis.

"Duh, salah ngomong aku, ya?" tanya Rara.

"Lagian Kak Rara! Udah tau itu pocong baperan masih aja diceletukin," ucap Dira.

"Ya, nggak sengaja, Ra. Eh, Dira. Nggak enak aku manggil kamu Ra kayak manggil nama sendiri, hehehe."

James datang bersama rombongannya. Dia menegur Dira kala melihatnya.

"Elu ngapain di sini?" tanya James.

"Itu, lihat Adam sama Kak Raja lagi manggung!" tunjuk Dira dengan bangga ke arah para saudaranya.

"Oh, itu band kakak elu. Eh, Icha udah kasih tau kabar, belum?" tanya James.

"Kabar apa?" Dira mengernyit.

James meminta Dira mendekat.

"Anak kelas 11 A yang namanya Topan, ilang di rumah hantu," ucap James.

"Ah, masa sih? Kok, bisa?" Dira mulai penasaran.

"Gue juga dapat kabar dari Icha. Itu bocah udah dua hari nggak balik rumah. Yang terakhir liat dia itu pas dia ke rumah hantu di pasar malam itu!" tukas James.

"Rumah Hantu pasar malam yang ada di Jalan Melati?" Cindi datang mendekat.

...*****...

...Bersambung dulu, ya....

Terpopuler

Comments

choowie

choowie

😂😂😂😂

2024-03-02

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

jangan2 tuh rumah hantu jadi kedok saja

2023-06-17

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭

2023-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!