Bab 15. Sipit

"Iya, kok elu tau?" tanya James.

"Wahana itu punya si Wahyu. Tapi masa, sih, ada yang hilang di sana? Mungkin pas pulang dari sana dia diculik atau ketemu perampok, bisa jadi kan?" tanya Cindi.

"Ummm, bisa jadi, sih." James lantas berkenalan dengan Cindi keduanya tampak akrab kemudian di meja kafe yang lain.

“Menurut kamu, Dir?" bisik Rara seraya meletakkan gelas dengan gemetar.

"Nggak tau deh, Kak," sahut Dira.

Karena kandung kemih yang penuh, Dira lantas bergegas ke toilet. Rara langsung mengikuti. Namun, langkah mereka terhenti karena seorang wanita.

“Kamu Dira, kan?" Ibunya Arga datang bersama suaminya yang merupakan pemilik saham dan rekan kerja dari ayahnya Wahyu.

"Iya, saya Dira. Tante Laila? Kok, ada di sini?" Dira langsung mencium punggung tangan wanita itu tetapi Laila segera menepisnya. Rara yang tadi ingin salim jadi menghentikan keinginannya.

"Menurut kamu saya di sini ngapain? Saya tamu kehormatan di sini. Suami saya itu pemilik saham di sini," ucapnya ketus.

"Waduh, ada nenek lampir," ucap Adam yang kala itu menghampiri Dira.

Dia disikut perutnya oleh Raja yang mengikutinya dari belakang.

“Halo, Tante, apa kabar? Makin awet muda aja,” sapa Raja.

“Hmmm, kabar saya baik. Iya dong saya awet muda, kan saya perawatan. Beda sama ibu kamu itu," ucapnya.

Adam mulai gemas, tetapi Dira menahannya.

"Kalian pada ngapain keroyokan di sini?" tanya Laila.

Dira dan Adam langsung bertatapan.

"Kita mau tawuran kali dibilang keroyokan sama ini nenek lampir," bisik Adam.

"Iya, ih, nggak jelas." Dira mengangguk.

"Wahyu yang meminta band saya manggung di sini, Tante," jawab Raja.

"Iya." Adam ikut mengangguk.

"Selera Wahyu rendah banget, ya. Kayak nggak ada grup band yang bagus aja di kota ini. Masa dia ngundang band loser kayak kamu, sih," ucap Laila lalu beranjak pergi meninggalkan Raja dan yang lainnya.

Raja mulai mengepalkan tangan. Ingin rasanya dia lempar wajah Nyonya Laila dengan kursi.

"Tunggu! Kalau saya band murahan dan loser, mana mungkin saya punya penggemar yang bikin rame kafe kayak gini!" sungut Raja. Dia menatap tajam penuh kegeraman.

"Saya nggak peduli!" Laila tetap melangkah pergi.

"Ih, nyebelin banget tuh nenek lampir!" Dira hendak menjambak rambut bergelombang Nyonya Laila tetapi Adam yang gantian buru-buru menahannya.

Rara juga sudah menahan Raja agar menenangkan diri.

"Tahan, ya, ganteng. Please… jangan malu-maluin diri kamu buat perempuan tua kayak gitu. Tahan juga ya, Dira," ucap Rara.

Raja menghela napas panjang dan dalam. Dia ingin melegakan kemarahan dalam dirinya. Begitu juga dengan Dira. Ia jadi teringat kalau dia mau buang air kecil. Dira segera bergegas menuju ke toilet.

Tiba-tiba, Dira malah bertubrukan dengan sosok hantu anak kecil sampai anak lelaki berusia lima tahun itu terpental.

"Sorry, ya, Dira mau pipis," ucapnya.

Anak yang berada tak jauh darinya hanya mendongakkan kepala menatap Dira. Tak lama kemudian, Dira keluar dari bilik toilet lalu melihat kedua mata hantu anak kecil itu menghitam seperti mata panda. Seluruh tubuhnya terlihat memar, luka berongga, serta bau anyir darah dan nanah tercium. Ia menarik ujung kaus yang Dira kenakan lalu tersenyum menyeringai.

"Astagfirullah!" Rara yang menyusul Dira malah memekik saking terkejutnya.

Dira menoleh pada hantu anak kecil itu dan tersenyum.

“Hai, kamu kenapa, Dek?” tanya Dira.

“Aku mau es kopi," pinta hantu anak kecil itu.

“Eh, anak kecil nggak boleh ngopi!" sahut Dira.

"Aku mau es kopi itu, Kak! Huaaaaaa!" Anak kecil itu lantas menangis meneteskan air mata darah.

Rara segera menarik tangan Dira, merengek agar mau ikut keluar.

"Ya udah, kamu tunggu depan wc. Nanti Kak Dira bawain es kopi ke sini," ucap Dira seraya tersenyum. Dia mengikuti tarikan tangan Rara yang ketakutan sedari tadi.

“Oke."

Hantu anak laki-laki itu menyeret kakinya yang patah. Ketika berbalik badan, punggungnya tak memiliki kulit dan memperlihatkan luka menganga seperti terkena hantaman benda keras. Usut punya usut hantu anak kecil itu merupakan korban kecelakaan di depan Kafe Backdoor itu sebelum kafe itu direnovasi. Kini, anak itu mendiami toilet di kafe tersebut.

“Kasian dia, ya, Kak Rara?" ucap Dira.

“Kasian? Aku malah takut karena serem, Dir! Cuma kamu dan keluarga kamu itu yang bilang kasian sama hantu," tukas Rara.

Kafe Backdoor milik Wahyu memang memiliki area khusus pecinta kopi. Di sana mereka dapat menyesap segelas sajian kopi nikmat di bawah naungan rimbun pepohonan. Setelah Dira selesai urusannya dengan hantu anak kecil tadi, Raja mengajak Rara untuk menuju ke arah Cindi di meja yang ada di sudut kafe. Dia akan menemui ayahnya Arga juga di sana.

Di hadapan area itu ada panggung tempat seorang pengunjung yang sedang menyuguhkan alunan musik pop yang seru. Pamor kafe tersebut diharapkan akan menyediakan suguhan bagi para anak muda saat menikmati keberagaman kopi cita rasa nusantara yang terhidang di atas piring dalam suasana warisan arsitektur klasik.

Pembicaraan Raja dan ayahnya Arga juga mengharapkan kalau kafe tersebut nantinya akan menjadi pilihan bagi para pengunjung. Mereka yang ingin menikmati canda tawa bersama sahabat dan keluarga bisa ditemani dengan berbagai pilihan minuman yang menyegarkan. Kelezatan hidangan burger, hotdog, pizza, dan pasta akan menjadi menu pelengkap yang tak kalah istimewa.

Di kafe itu juga ada puding lezat resep dari ibunya Arga dan hidangan penutup lainnya. Dalam konsep ruangan yang nyaman dan temaram dipayungi udara yang segar. Wahyu menatap ke arah Dira dengan lekat. Tak ada apa pun yang dapat menghalangi keinginannya selain mendapatkan gadis muda itu.

Capung Band naik kembali ke atas panggung. Dira dan Rara mendekat begitu juga dengan Pocong Tania.

Dira menuju ke depan panggung lebih dekat karena dia merasa jengah juga mendapat sorotan liar dari Wahyu. Dua orang gadis datang mendekat di kerumunan para penikmat musik Capung Band. Dua gadis itu datang mendekat dan dengan sengaja menabrakkan bahu mereka pada Rara.

“Ngapain elo, senyum-senyum ke mereka? Awas ya kalau sampai senyum ke Raja!" ancam gadis berambut panjang lurus sebahu, hidung mancung, dan wajah tirus yang tampak cantik itu

"Awas juga kalau berani-berani suka sama Raja! Dia punya aku," kata gadis berambut pendek yang dicat pirang dengan tubuh sintal itu mengancam Rara.

“Haduh, kalian ngapain sih sok kecantikan gitu? Ngapain juga suka sama Kak Raja, dia jelek tau! Kak Raja itu usil, nyebelin, sok cakep—"

“Eh, siapa elo berani beraninya ngatain calon pacar gue?!" hardik si pirang.

“Nama saya Dira, kenapa?!" tantang Dira.

“Heh, sipit! Denger ya, gue nggak nanya nama elo! Gue nggak suka elu jelek-jelekin Raja!" Si pirang bertolak pinggang. Sementara Rara menahan tawa.

"Dih, masa Dira dikatain sipit. Mentang-mentang matanya kecil nggak lebar," celetuk Tania.

Dira menatap tajam ke arah sosok pocong itu.

...*****...

...To be continue…...

Terpopuler

Comments

ilypajipark

ilypajipark

tapi kalau situ jadi sama raja bukanya jadi keluarga juga ya...

2023-07-23

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

lah mereka gdk tau Dira siapa...

2023-06-17

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

ini ibunya Arga temenya anta bukan

2023-06-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!