Bab 12. Di Rumah Hantu

Bab 12 Pocong Baper

Waktu menunjukkan pukul delapan malam saat para remaja itu bertemu di pasar malam. Setelah menyantap beberapa kuliner yang dijajakan, Adam dan yang lainnya langsung mencari dan masuk ke tempat wahana rumah hantu. Lokasi tempatnya berada di paling belakang, mungkin sengaja agar menambah kesan lebih seram.

Menurut pengakuan para pengunjung, wahana rumah hantu memang dibuka pukul setengah delapan. Sementara pasar malam sendiri dibuka sejak pukul lima sore. Wahana rumah hantu tersebut sengaja dibuka lebih malam karena diperuntukkan menambah suasana mencekam. Sehingga lebih meningkatkan adrenaline.

Dalam wahana rumah hantu tersebut, terdapat beberapa ruangan dengan lorong-lorong sebagai pemisahnya. Suasananya pun dibuat seperti rumah tua yang sudah tidak terawat. Jangan coba-coba masuk ke rumah hantu kalau tidak mempunyai keberanian. Mengingat banyak kejutan yang akan membuat jantung berdegup kencang.

Sementara itu pemilik Wahana Rumah Hantu menyatakan konsep awalnya karena ingin memberikan hiburan yang berbeda kepada masyarakat. Apalagi di Pasar Malam hiburan yang ada hanya mainan anak-anak saja.

Konsepnya mulainya mendadak. Melihat antusias masyarakat sini haus akan hiburan, makanya dibuat hiburan dengan harga yang dapat dinikmati seluruh kalangan masyarakat.

Diakui antusias masyarakat terutama dari kalangan anak muda sangat tinggi untuk merasakan sensasi rumah hantu. Apalagi dengan harga masuk hanya sepuluh ribu rupiah, membuat masyarakat rela antri.

“Tadi pas magrib, bukanya hanya puluhan ada ratusan yang sudah masuk. Kita batasi jumlah yang masuk karena kalau terlalu ramai sensasi horornya kurang terasa,” kata salah satu pengunjung.

Untuk tema yang ada di Wahana Rumah Hantu ini tentu saja para hantu yang ada di Indonesia. Pemilih wahana itu menyatakan ditempat itu ada hantu hutan, kuburan atau Tempat Pemakaman Umum, kamar mayat hingga tempat kejadian perkara pembunuhan. Pemilik wahana menjamin tema akan terus berganti agar pengunjung tidak bosan.

Pemilik memastikan jika harga tiket sangat terjangkau. Dengan harga murah meriah mereka menjanjikan tema baru, agar sensasinya berbeda. Para pengunjung yang mencoba tidak akan bosan.

“Uji nyali ini harus ada keberanian. Jadi kalau nyali cuma setengah-setengah jangan ke sini,” ujar Disya dengan tubuh gemetar.

"Ya udah, yuk, kita ke dalam!" ajak Fasya.

Dira akhirnya terpaksa mengikuti Adam dan yang lainnya. Setelah membeli tiket, mereka semua masuk untuk mengikuti tantangan rumah hantu tersebut. Fasya sempat bertubrukan dengan si culun Bambang. Pemuda berkacamata dengan perut buncit, rambut keriting, dan kulit gelap.

"Ma-maaf, ya. A-aku nggak sengaja," ucapnya.

Bambang memang agak gagap jika berbicara. Bahkan dia harus menepuk pahanya sendiri atau bagian tubuh yang lain agar perkataannya cepat terucap.

"Selow, Bro! Elu mau masuk sini juga?" tanya Fasya.

"I-iya."

"Emangnya berani?" tanya Fasya.

"Ng-ng-nggak. Ka-kamu–"

Fasya menepuk bahu Bambang.

"Kamu sendiri berani?" tanya Bambang.

"Jiaaahhh, dia belum tau gue." Fasya menoleh pada Dira dan Fasya.

"Emang berani?" tanya Dira.

"Ya, nggak lah!" Fasya langsung menggandeng Bambang.

"Huuuuu, dasar!" cibir Disya.

"Kayak elu berani aja, Dis! Baek baek tuh pampers penuh!" cibir Fasya.

Disya langsung menarik rambut Fasya dengan gemas.

"Ayo, masuk! Bambang, elu temenin gue, ya," pinta Fasya.

Ada dua pintu masuk di hadapan mereka. Satu warna biru, dan satu lagi warna merah.

"Adam sama Icha masuk yang mana, ya?" gumam Dira.

"Iya, nih, main ilang aja itu bocah berdua," sahut Disya.

"Namanya juga Adam, playboy cap kadal! Jangan-jangan dia sama Icha udah mojok," tuduhnya.

"Eh, nggak boleh berburuk sangka gitu nuduh sembarangan! Dia itu kakak Dira," tukas Dira.

"Ja-jadi, jadi ma-mau pilih mana?" tanya Bambang.

"Karena kita mau bareng-bareng, mending pilih pintu yang sama," ucap Fasya.

"Setuju," sahut Disya.

"Se-set-set—"

"Halah, kelamaan! Udah yang merah aja, yuk!" ajak Fasya.

Dira dan Disya mengangguk. Lalu, Fasya meraih amplop karton warna merah yang di dalamnya ada kertas bertuliskan petunjuk.

"Ikuti permainan di tiap ruangan. Carilah petunjuk angka lalu kumpulkan. Angka-angka tersebut akan digunakan untuk membuka sebuah kotak rahasia berisi nama benda yang harus kalian cari. Temukan dalam waktu 15 menit"

"Hmmm, oke kita mulai sekarang. Kita ke ruangan yang ada di kiri dulu." Dira melangkah lebih dulu diikuti Disya, Fasya, dan Bambang.

Disya berteriak ketika melihat beberapa hantu yang menurutnya terlihat sangat menyeramkan. Di sana ada kuntilanak yang duduk di sebuah ranting pohon buatan seraya bernyani. Ada juga pocong yang berwajah hitam sedang berdiri di sudut. Ada juga tiga tuyul yang sedang bermain kelereng.

"Ih, lucu banget tuyulnya," ucap Dira lalu mendekat.

"Kok, Di-di-dira, nggak takut?" tanya Bambang.

"Agak pegel ya denger elu mau ngomong, Mbang! Nih, gue bilangin. Dira nggak takut sama hantu, malah hantu yang takut dia!" ucap Fasya.

"Ma-masa, sih?"

"Beneran nggak tipu. Lagian juga para hantu itu juga bohongan. Mereka manusia yang lagi cosplay jadi hantu," ucap Fasya.

Ternyata, setelah Dira bermain kelereng dengan para sosok tuyul, Dira mendapatkan petunjuk angka "2" dan akan digunakan untuk membuka kombinasi.

Disya gemetar ketakutan karena yang saat itu, dia ada yang paling belakang

sedang menatap sosok hantu lain di dalam situ.

Sementara itu di tempat Adam, Icha, dan James berada.

Awalnya, Adam merasa ada yang menggenggam tangannya dari arah belakang. Dia pun kaget, karena melihat sosok wanita tua yang menggunakan kain jarik dan baju kebaya zaman dulu, dengan rambut terurai berantakan sambil membungkuk.

Adam kehilangan Icha di sampingnya. Dia pun mulai berpikir bahwa nenek itu adalah salah satu pemeran di wahana itu. Meskipun dia tidak bisa melihat wajahnya karena tertutupi rambut yang acak-acakan. Namun, salah satu yang membuat Adam terkejut ketika tangan nenek tersebut yang keriput dengan kuku tajam menjadi pemeran hantu di saja. Bahkan nenek itu sempat tertawa lirih.

Langkah Adam pun tertahan, karena menuntun nenek itu berjalan perlahan dan terpaut makin jauh dari Icha dan James. Adam baru sadar, setelah cukup lama ada di dalam wahana tersebut. Adam mencoba keluar karena kehilangan Icha.

Sementara itu, wahana rumah hantu telah selesai beroperasi. Rombongan Adam dan rombongan Dira yang menjadi orang terakhir yang masuk ke wahana tersebut, karena akan segera ditutup. Akhirnya petugas pun masuk dan menemukan dia berada di lorong, berjalan lambat. Saat bertemu dengan petugas, Adam mengaku penasaran setelah nenek tersebut memegangi tangannya, meskipun nenek-nenek itu sudah tidak tampak setelah berjalan ke arah belakang.

"Siapa itu nenek, ya?" gumam Adam.

...*****...

...Bersambung dulu, ya....

Terpopuler

Comments

choowie

choowie

😂😂😂

2024-03-01

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

pasti tuh nenek2 hantu beneran

2023-06-17

0

dianelischaa94_

dianelischaa94_

🤣🤣🤣

2023-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!