Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam

"Dam, kamu enggak apa-apa, kan?" tanya Dira.

"Gue lihat potongan tubuh sama kolam darah, Ra. Tiba-tiba aja pas gue megang Cindi," ucapnya.

"Kok, Dira nggak liat apa-apa?" Dira sampai menggaruk kepalanya sendiri meski tak gatal.

"Itulah gue juga nggak tau, tiba-tiba aja muncul mendadak. Itu bayangan apa ya, Ra?"

"Dira juga nggak tahu, sih. Kadang juga Dira kalau dapat gambaran suka tiba-tiba dan sepotong aja gitu. Coba nanti kita tanya bunda," ujarnya.

Adam mengangguk.

"Ih, kamu kenapa kayak gitu sama Cindi?" tanya Disya yang menghampiri.

Disya menunjuk ke arah Cindi yang sedang melihat ke arah mereka dengan wajah kesal. Dira dan Adam menatap ke arah gadis itu. Tadinya, Cindi ingin menghampiri Adam. Namun tak jadi karena pemuda itu tadi lari ketakutan menjauhinya.

"Dih, kenapa juga itu bocah, emangnya aku monster apa, ya, sampai ketakutan begitu?" gumam Cindi.

Fasya yang masih ada di samping Cindi, sampai menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Masa takut sama cewek cantik kayak kamu? Apa Adam udah gila, ya? Tumben loh cewek secantik kamu ini, masa ditakuti," sahut Diki yang hadir mendadak bersama Bambang.

"Kira-kira kenapa ya, Fas? Apa karena si Adam bisa lihat hantu? Apa jangan-jangan dia lihat hantu di sekitar kamu?" tanya Diki menunjuk ke Cindi.

"Masa sih? Tapi mungkin juga seperti itu. Coba aku mau tanya dia." Cindi hendak melangkah menyusul Adam, tetapi Fasya menahannya.

"Adam nggak bisa lihat hantu, kok. Itu kan cuma katanya," ucap Fasya.

"Bener, Fasya bener. Cuma katanya. Lagian juga si Adam suka iseng nakut-nakutin kalau ada hantu," imbuh Icha.

"Oh, gitu. Ya udah kalau gitu aku mau makan dulu," sahut Cindi.

Akhirnya, Diki dan yang lainnya menyetujui saran Cindi untuk melanjutkan makan mereka. Sementara itu, Fasya menuju ke arah Adam dan yang lainnya. Paling tidak ia melindungi kemampuannya dan para kembar perihal kemampuan dapat melihat makhluk-makhluk astral.

...***...

Pagi itu, cuaca mendung sekali. Dira dan Adam bergegas turun dari mobil yang dikendarai Raja. Sementara Fasya dan Disya telah sampai sedari tadi. Dira mendongak menatap langit. Sepertinya hujan sebentar lagi akan turun. Gadis itu segera bergegas.

"Hai, Ra. Bunda bikin sandwich tuna buat kamu sama Adam. Nih, masing-masing satu, ya." Disya menyerahkan potongan segitiga sandwich dalam kemasan plastik wraping.

"Makasih, Dis. Ini pasti enak banget." Dira tersenyum senang.

"Tolong kasih Adam, ya. Aku mau balik ke kelas soalnya jam pelajaran pertama IPS, aku nggak mau telat." Disya melambaikan tangannya pamit pergi.

Di hari Kamis itu, jam pelajaran pertama Disya yang merupakan pelajaran IPS itu sangat amat dia nanti. Pelajaran tersebut banyak hal yang bisa dia ketahui tentang sejarah dan bagian bumi.

Disya senang jika jadi banyak tahu tentang ekonomi, tentang kondisi geografis Indonesia, tentang flora fauna, bahkan sejarah manusia purba. Dia benci berhitung dan ilmu biologi makanya Disya suka pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Apalagi cara Pak Agus memberikan materinya sangat menyenangkan dan tidak menjenuhkan.

Namun, ketika Pak Agus menayangkan video ilmiah tentang kejadian meletusnya Gunung Krakatau, perut Disya mendadak mulas. Sedari tadi Disya menahan untuk buang air besar. Namun, Disya merasa enggan jika harus izin keluar. Apalagi bapak guru sedang menerangkan. Rasanya sayang sekali kalau dia harus melewatkan walaupun hanya sedetik. Yang pastinya seru sekali tayangan video tersebut.

"Di-dis-disya, ka-kamu, kamu kentut, ya?" tanya Bambang yang duduk di belakang Disya.

"Hush, jangan kenceng-kenceng! Maaf, ya, soalnya kelepasan hehehe." Disya meringis pada Bambang.

"Disya, mau ke toilet dulu?" Rupanya Pak Agus mendengar pembicaraan Disya dan Bambang.

"Hehehe, kok Bapak tau?" tanya Disya.

"Ini kan ruangan AC, jadi pas kamu kentut kecium satu ruangan," tukasnya dengan datar. Namun, semua murid yang menahan tawa mereka akhirnya lepas juga.

“May, temenin aku kekamar mandi, yuk! Ayo, dong, aku kebelet, nih!" Bisik Disya pada Maya.

"Waduh, kenapa aku dibawa-bawa buat nganterin? Lagi asik, nih, dengerin pak guru lagi nerangin materi tentang gunung berapi," jawab Maya.

“Hayolah, May, sebentar saja. Aku nggak berani ke kamar mandi sendirian, nih” bujuk Disya.

“Emang kenapa nggak berani gitu, Dis?" tanya Maya.

"Ayolah, pokoknya temenin. Aku takut, nih." Disya memaksa.

“Aku sering ke kamar mandi sendirian, nggak ada apa-apa, tuh," kata Maya yang masih belum mau mengantar Disya.

"Antarkan saja si Disya, May. Silakan dari pada nanti dia kebelet di sini." Pak Agus

"Ah, Bapak mah bikin aku malu aja," ucap Disya.

Akhirnya karena semakin tak bisa ditahan, Disya nekat ke kamar mandi sendirian.

“Tapi, jangan lama lama ya, Dis. Sebentar lagi Bapak akan menayangkan video tentang sejarah meletusnya Gunung Krakatau," ucap Pak Agus mengingatkan.

“Iya, Pak. Saya juga mau liat tayangan video itu. Tungguin saya ya, Pak," kata Disya sambil tersenyum lalu bergegas berlari kecil ke kamar mandi.

Saat Disya sedikit berlari kecil, ia melihat suasana sekolah yang hening sepi. Jelas saja karena pembelajaran sedang berlangsung di semua kelas. Hanya Pak Beni yang terlihat sedang berjaga dan juga Bu Tini yang membersihkan lantai di koridor sekolah. Sementara langit berwarna hitam pekat seperti mau hujan besar. Baru saja terpikir akan hujan lebat, sontak saja langit menumpahkan airnya ke bumi. Menyirami tanaman yang ada di sekeliling sekolah.

Bunyi petir yang disertai kilat sempat membuat siapa pun yang mendengar tersentak kaget. Suara itu memekikan telinga. Disya jadi ragu saat mau melangkah ke toilet. Rasa takut gadis itu semakin muncul.

Setelah sampai ke toilet, Disya hanya sendirian. Tak teman yang menemani. Toilet perempuan letaknya ada di belakang samping ujung gedung sekolah, persisnya di bawah gedung perpustakaan. Cukup lumayan jauh dari kelas Disya. Gadis itu sempat berharap ada salah satu siswi yang mau ke toilet juga, sehingga rasa takut dan cemas itu bisa memudar.

Cukup lama menunggu, tak ada siapa pun siswi yang menyusul sesuai harapan Disya. Rasa mulas itu tak tertahan. Dari sekian banyak murid perempuan disl sekolah, tidak ada satu pun siswi yang berbarengan menuju ke toilet sama seperti Disya, pikir gadis itu.

Kilat dan petir masih saling menyapa dan membuat suasana makin bergidik. Disya melangkah masuk ke dalam toilet. Dia merasakan aura aneh di ruangan toilet. Segera saja ia langsung masuk ke salah satu bilik yang paling pinggir dalam toilet tersebut. Namun, ada sosok lain yang sedang mengamati Disya kala itu.

...*****...

...Bersambung dulu, ya....

Terpopuler

Comments

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

disya gak baca doa ya...makanya ada yang ngikutin

2023-06-17

0

Ree.Pand

Ree.Pand

disya lucu...

2022-12-18

0

Kᵝ⃟ᴸMak buaya ⸙ᵍᵏSari

Kᵝ⃟ᴸMak buaya ⸙ᵍᵏSari

siapa nih, pak beninya kah.
ku mau stop bacanya, tapi nanggung 🙊🏃🏃

2022-11-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kembar Indigo
2 Bab 2. Tania Laras Hanafi
3 Bab 3. Kematian Tania
4 Bab 4. Lulus SMP
5 Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6 Bab 6. Sekolah Berhantu
7 Bab 7. Pocong Baper
8 Bab 8. Membawa Tania Pulang
9 Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10 Bab 10. Hantu Bu Ros
11 Bab 11. Pasar Malam
12 Bab 12. Di Rumah Hantu
13 Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14 Bab 14. Kafe Backdoor
15 Bab 15. Sipit
16 Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17 Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18 Bab 18. Aura Aneh
19 Bab 19. Hantu Ruri
20 Bab 20. Hantu yang Sial
21 Bab 21. Bermalam di Sekolah
22 Bab 22. Hantu Baju Merah
23 Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24 Bab 24. Hantu Anak-Anak
25 Bab 25. Rumah Merah
26 Bab 26. Kepala Terbang
27 Bab 27. Bertemu Setta
28 Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29 Bab 29. Penglihatan Adam
30 Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31 Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32 Bab 32. Kondisi Fasya
33 Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34 Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35 Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36 Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37 Bab 37. Penemuan Mayat
38 Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39 Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40 Bab 40. Mia Hilang
41 Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42 Bab 42. Kuntilanak Terbang
43 Bab 43 - Di Cinema 22
44 Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45 Bab 45. Disekap
46 Bab 46 - Dia Akan Kembali
47 Bab 47. Yagi Kembali
48 Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49 Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50 Bab 50. Menolong Heru
51 Bab 51. Tania Kangen Mami
52 Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53 Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54 Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55 Bab 55. Setta Diincar
56 Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57 Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58 Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59 Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60 Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61 Bab 61. Dira Diburu
62 Bab 62. Dira Diculik
63 Bab 63. Rahasia James
64 Bab 64. Kelam, Kejam
65 Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66 Bab 66. Penyesalan
67 Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68 Bab 68. Misi Pencarian
69 Bab 69. Sosok Wiro
70 Bab 70. Villa Mahardika
71 Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72 Bab 72. Perlawanan
73 Bab 73. Pemusnahan
74 Bab 74. Anta Hamil
75 Bab 75. Tamat
76 Mr. Vampire, I Love You!
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1. Kembar Indigo
2
Bab 2. Tania Laras Hanafi
3
Bab 3. Kematian Tania
4
Bab 4. Lulus SMP
5
Bab 5. SMA Pandai Sentosa
6
Bab 6. Sekolah Berhantu
7
Bab 7. Pocong Baper
8
Bab 8. Membawa Tania Pulang
9
Bab 9. Hantu di Ruang Musik
10
Bab 10. Hantu Bu Ros
11
Bab 11. Pasar Malam
12
Bab 12. Di Rumah Hantu
13
Bab 13. Misteri di Rumah Hantu
14
Bab 14. Kafe Backdoor
15
Bab 15. Sipit
16
Bah 16. Kedatangan Murid Baru
17
Bab 17. Penglihatan Dadakan Adam
18
Bab 18. Aura Aneh
19
Bab 19. Hantu Ruri
20
Bab 20. Hantu yang Sial
21
Bab 21. Bermalam di Sekolah
22
Bab 22. Hantu Baju Merah
23
Bab 23 - Sosok Wanita Misterius
24
Bab 24. Hantu Anak-Anak
25
Bab 25. Rumah Merah
26
Bab 26. Kepala Terbang
27
Bab 27. Bertemu Setta
28
Bab 28. Rumah Keluarga Wals
29
Bab 29. Penglihatan Adam
30
Bab 30. Petaka di Ruang Bawah Tanah
31
Bab 31. Berakhirnya Kekejaman Brian dan Jane
32
Bab 32. Kondisi Fasya
33
Bab 33. Wartawan Bernama Mia
34
Bab 34. Kisah Mia (Part 1)
35
Bab 35. Kisah Mia (Part 2)
36
Bab 36. Korban Baru di Pasar Malam
37
Bab 37. Penemuan Mayat
38
Bab 38. Rumah Kayu di Kebun Belakang
39
Bab 39. Lorong Bawah Tanah
40
Bab 40. Mia Hilang
41
Bab 41. Tetangga Baru Depan Rumah
42
Bab 42. Kuntilanak Terbang
43
Bab 43 - Di Cinema 22
44
Bab 44. Hantu Perempuan di Studio Satu
45
Bab 45. Disekap
46
Bab 46 - Dia Akan Kembali
47
Bab 47. Yagi Kembali
48
Bab 48. Perempuan yang Tersiksa
49
Bab 49. Setta dan Jin Pindah
50
Bab 50. Menolong Heru
51
Bab 51. Tania Kangen Mami
52
Bab 52. Misteri di Rumah Miyako dan Joshua
53
Bab 53. Korban Kuntilanak Terbang
54
Bab 54. Terkuaknya Sosok Kuntilanak Terbang
55
Bab 55. Setta Diincar
56
Bab 56. Kunjungan Dita dan Dira
57
Bab 57. Memusnahkan Kuntilanak Terbang
58
Bab 58. Kengerian di Rumah Sandara (Part 1)
59
Bab 59. Kengerian di Rumah Sandara (Part 2)
60
Bab 60. Misteri Mulai Terkuak
61
Bab 61. Dira Diburu
62
Bab 62. Dira Diculik
63
Bab 63. Rahasia James
64
Bab 64. Kelam, Kejam
65
Bab 65. Masa Lalu James dan Icha
66
Bab 66. Penyesalan
67
Bab 67. Petualangan Keluarga Prayoga
68
Bab 68. Misi Pencarian
69
Bab 69. Sosok Wiro
70
Bab 70. Villa Mahardika
71
Bab 71. Ruang Bawah Tanah
72
Bab 72. Perlawanan
73
Bab 73. Pemusnahan
74
Bab 74. Anta Hamil
75
Bab 75. Tamat
76
Mr. Vampire, I Love You!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!