Bab 11. Kembali ke Garden Angel

Mereka kembali ke Garden Angel. Tony menyambut mereka keheranan. Apalagi dengan Gen yang terus saja menggaruk tubuhnya, bahkan Tony melihat wajah Gen yang memerah dengan banyak goresan disana.

"Kalian masuk ke hutan gatal?" Ruve dan Elves mengangguk, sedangkan Gen menyembik kesal.

"Bandit menggiring kami kesana."

"Kau tahu bandit dengan ketuanya bernama Yordal?" Ruve bertanya pada Tony. Tony yang tadinya sibuk mengurusi Gen. Terdiam pada tempatnya.

Ruve menduga Tony mengetahui sesuatu ia tak ingin memberitahu pada Ruve. "Kau salah satu anggota mereka?" Tuduh Ruve. Pemuda itu dengan cepat menggeleng.

Mendengar tuduhan Ruve tanpa basa-basi. Membuat Elves dan Gen menatap tajam Tony.

"Bu … bukan, bukan sa—"

"Aku" suara menyela perkataan Tony. Dari pintu masuk Fanta melangkah mendekati Gen, menarik dagu lelaki itu, ia melihat keadaan lelaki yang menyorotinya marah.

"Sepertinya kau menggunakan buku Emma dengan baik Elves, beruntung kau cepat ditangani" Fanta memang tak begitu tertarik dengan ramuan tapi ia tahu sedikit, karena selalu mengikuti Emma kemanapun saat istri Greodio masih hidup.

"Tinggalah disini sehari lagi. Kupastikan esok pasti membaik" Mendengar kata-kata Fanta Gen berdecak. 

"Beritahu dimana markas mu!" Ucapan Elves tak bersahabat.

"Bukan markas mu lagi, aku keluar dari kelompok itu, sudah lama"

"Sssss … halah bilang saja kau ingin melindungi kelompokmu! Siaal ini sangat gatal! Elves bisa kau beri aku tumbukan daun yang kemarin" gerutu kesal Gen.

"Nanti aku berikan, kau sudah menghabiskan racikanku kemarin" Elves mulai meletakkan barang bawaannya dan sibuk mencari bahan untuk racikan obat Gen.

"Argh! Aku tak tahan! Berapa lama? Sss …" Gen menggaruk tubuh dan wajahnya dengan brutal.

"Bersabarlah" hanya itu jawaban yang Gen dapatkan dari Elves.

Gerutuan dan desisan mewarnai bar Garden Angel.

"Lebih baik kau ke kamar, Tony tolong bawa dia ke kamarnya." Ruve jengah dengan keluhan Gen. Kupingnya terasa ikut gatal mendengarnya.

Tony menggiring Gen ke kamar yang ia tempati sebelumnya.

"Jadi dimana markas bandit-bandit itu"

"Aku tak tahu" decakan keras terdengar dari bibir Ruve.

"Tapi aku bisa membantu kalian memancingnya keluar." Fanta menatap Ruve. "Besok, kalian temui aku di selatan gunung tempat yang Lelaki tua itu berikan pada kalian" setelah mengatakan itu Fanta pun pergi keluar Garden Angel.

"Kau mempercayainya?" Ruve melipat tangannya, menyandarkan punggungnya pasa kursi.

"Lihat saja besok" Elves bangkit, ia naik ke atas menuju kamar Gen. Ia menyerahkan racikan obatnya pada Gen.

"Ruve tolong bantu aku, punggung, ini sangat menyiksaku" Gen topless, Ruve akan mengambil racikan Elves. Tapi tangannya ditepis Elves.

"Aku saja" Ruve mengamati Elves, ia mendekatkan wajahnya pada Elves dengan menyipitkan mata.

Rahang pemuda itu mengetat. Membuat cengiran di bibir Ruve. Kegenitan nya meronta. Telunjuknya menjulur menekan-nekan pipi Elves dan menggoda pemuda itu.

"Aih … cemburu"

"Tidak!" Elak Elves. Ia melengos tak suka digoda. Ruve masih menekan-nekan pipi Elves yang tak mau mengaku.

"Ayolah … cemburu kan?" Ruve mencubit-cubit pelan pipi Elves. 

"Duuhh, imutnya jadi ingin cium" Ruve terus menggoda dengan cengiran jenakanya. Ia sangat suka menggoda Elf tampan itu.

Mendengar kalimat itu, dengan cepat tangan Ruve yang berani mencubit pipinya ia genggam erat. Ruve sontak tertarik ke arahnya. Wanita itu membentur dada Elves yang liat. Membuat kedua mata mereka bersiborok.

"Harus ya! Sial! Kau burung bangkai sialaan! Berikan racikan obatmu! Cepat!" Elves berdehem dengan pipi yang memanas, sedangkan Ruve mana peduli dengan amukan Gen. Gony yang melihat Gen kesusahan, berinisiatif membantu lelaki itu.

"Lebih baik, kalian minta kamar pada Tony." Tony membalurkan tumbukan dedaunan itu di punggung Gen.

"Ehem … " Tony, yang namanya disebut, seketika menjadi canggung, sedangkan Gen sudah terbiasa disuguhi pemandangan saling menggoda itu. Bukan, bukan keduannya tapi hanya si wanita derik, yang notabene sahabatnya itu yang terlalu agresif hingga membuat urat malunya putus.

"Boleh?" Wajah Ruve berbinar meminta persetujuan Elves. "Tidak!" Tegas Elves dengan mata yang menyorot lebar. Membuat bibir Ruve menyembik, Elves melirik wanita yang lesu karena penolakannya itu tersenyum tipis.

Elves berdiri didepan wanita yang hanya setinggi dagunya itu. Tangannya menjepit bibir Ruve. "Terus berusaha, aku menantikan kau buat jatuh cinta" Elves bisa melihat binaran semangat pada bola mata yang memantulkan bayangannya disana.

Ruve mengangguk, mulutnya ingin sekali menyengir lebar tapi tertahan jepitan tangan Elves. Hanya kekehannya yang terdengar.

Elves melepaskan jepitan tangannya. Dan mengelapnya pada pakaian Ruve. Dengan berdecak. Tapi itu tak menyurutkan kesenangan Ruve.

"Tony, antar mereka ke kamarnya, cepat! Jika kau tidak ingin kamar ini hancur" Suara Gen menggelegar. Dan mendapat tatapan laser dari Ruve.

"Mari, aku antar ke kamar kalian" Tony melangkah keluar dari kamar Gen ia tak ingin Gen merusak kamar penginapannya.

"Kita satu kamar?" Harapan Ruve pupus saat ia ingin masuk kedalam yang sama Elves menyentuh dahinya dan mendorongnya keluar. Dan menutup pintunya rapat.

"Ini kamar Anda '' Ruve menyembikan bibirnya lagi. Elves tak memberinya kesempatan.

Ruve berjalan ke ranjangnya, ia merebahkan dirinya. Kasur di penginapan itu tak begitu empuk tapi sangat nyaman dan membuat dirinya terlelap cepat.

***

Ruve dan Elves bersembunyi di antara pepohonan, mereka memantau Fanta yang berdiri diujung jalan, tak lama, seseorang datang, lalu menjadi gerombolan.

Ruve dan Elves ikut mendekat. Pada tahap tak terlihat tapi bisa mendengar percakapannya.

"Kau berani juga datang kemari, apa pamanmu itu telah menelantarkan dirimu huh!" Ucap salah seorang bandit. 

"Oh ini si pengkhianat kecil" merangsek lagi satu bandit. Tubuhnya kekar dan botak.

"Minggir kalian menghalangi jalanku!" Fanta sebenarnya tak ingin lagi berurusan dengan para bandit ini.

"Wah mulai berani kau!" Salah satunya mendekat dan menjambak rambut Fanta.

"Ark"

"Pengkhianat sepertimu masih bagus hanya dilepas, harusnya kau dilenyapkan" penjambak itu semakin menarik rambut Fanta, wanita itu meringis, tampaknya, ini waktunya. Ia mengeluarkan bubuk ramuan yang telah ia persiapkan.

Ia meniup bubuknya dan membuat mata bandit itu perih dan berteriak lalu menginjak kaki si penjambak kuat-kuat.

"SIAAL! KAU JA LANG SIAL AN! BERANINYA KAU!" teriakkan si penjambak, ia ingin merangsek dan menghantam Fanta.

"ROBERT! HENTIKAN!" peringatan yang menghentikan pukulannya. Nafas Fanta memburu,sudut bibirnya robek dan ada beberapa lebam dipipinya akibat hajaran si penjambak.

Seorang wanita mendekat. "Mau apa lagi kau?" Fanta menatap wanita yang dulu ia anggap kakak ini. Wanita yang menggantikan Emma saat ia merasa kehilangan dan terpuruk bersalah.

Fanta masuk dalam kelompok bandit Yordal bukan tak ada sebab. Saat itu ia merasakan keterpurukan yang sama seperti Greodio. Kehilangan dan merasa bersalah. Saat itu ia harusnya ikut Emma mencari tumbuhan obat, namun ia lebih memilih bermain di pasar bersama kelompok bandit itu.

Ia hanya bermain dengan mereka, tidak ikut jika para bandit beraksi kejam. Dan Lura juga tak ikut aksi kejam mereka. Tapi itu hanya didepan Fanta.

Saat Emma dinyatakan hilang, Greodio pergi mencari, ia akhirnya tinggal bersama bandit-bandit itu. Mereka hidup nomaden, yah bandit, musuhnya banyak. Dengan nomaden, musuh akan susah mendeteksi keberadaan kelompok itu.

"Kau tampaknya telah menyelesaikan urusanmu, pergilah" 

"Lura!" Si penjambak tak terima.

"PERGI! PENGKHIANAT TAK PANTAS BERADA DIDEKAT KAMI! PERGI!" Suara tinggi Lura memperingatkan yang lain. Wanita di depannya ini bisa sangat ramah tapi juga bisa berdarah dingin saat tanpa perasaan menyayat leher korbannya.

Fanta berlari menjauh, ia merasa ketakutan yang membuat bulu kuduknya meremang. Dalam hati ia meminta maaf pada Ruve dan Elves hanya bisa membantu mereka sampai sini.

Ruve ingin sekali menghajar si penjambak itu namun Elves berusaha menghentikannya. "Nanti ada saatnya kau menggunakan rantai mu" bisik Elves di kuping Ruve yang membuat Ruve salah fokus.

"Kita ikuti mereka" lagi Elves berbisik di kuping Ruve posisi mereka Ruve yang dihimpit Elves di pohon, tubuh Ruve menegang. Elves menepuk bahu Ruve menyadarkan wanita derik itu pada kenyataan jika mereka sedang dalam misi menguntit.

Ruve menyusul Elves. Mereka ikut menyusuri jalanan yang terjal untuk dilalui, tapi setidaknya mereka akhirnya menemukan dimana kelompok bandit itu tinggal.

"Disini kau burung bangkai!" Desis Ruve.

Elves ingat perkataan Fanta jika mereka bisa menetap disana hingga beberapa bulan atau beberapa musim. Dan Fanta menduga mereka baru saja pindah ke tempat yang mereka ketahui ini. Dan tak mungkin keesokannya akan pindah.

Elves dan Ruve menandai tempat itu. Mereka harus bersiap. Mereka kembali.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Emak

Emak

yahhhh....nggak mau ngaku😆😆😆😆

2023-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan
2 Bab 2. Teman Lama
3 Bab 3. Buat Aku Jatuh Cinta
4 Bab 4. Gunung Aranea
5 Bab 5. Makan Malam
6 Bab 6. Mencari Si Pembuat Liontin
7 Bab 7. Pemilik Liontin
8 Bab 8. Informasi Kecil
9 Bab 9. Musuh Bebuyutan
10 Bab 10. Jebakan Hutan Gatal
11 Bab 11. Kembali ke Garden Angel
12 Bab 12. Melibas Tempat Yordal
13 Bab 13. Serbuk Berkilau
14 Bab 14. Efek Serbuk Berkilau
15 Bab 15. Persembunyian Yang Di Ketahui
16 Bab 16. Rasa Sendu dan Kekuatan yang Kembali
17 Bab 17. Bunga Mopia
18 Bab 18. Dona
19 Bab. 19 BlackMud
20 Bab 20. Lavender
21 Bab 21. Lavender 2
22 Bab 22. Banjir Bandang
23 Bab 23. Tanaman Ploppy
24 Bab 24. Penjaga Gunung Rosemary
25 Bab 25. Kencan Yang Ternyata Romantis
26 Bab 26. Informasi Baru
27 Bab 27. Dalton
28 Bab 28. Lembah Abadi
29 Bab 29. Kenny si kura-kura tua
30 Bab 30. Kolam Sutra
31 Bab 31. Cahaya Ilusi, Buku dan Gilberto
32 Bab 32. Tiga Penyusup Berbahaya
33 Bab 33. Buku Tebal Sampul Hitam Milik Gilberto
34 Bab 34. Lingkaran Hitam
35 Bab 35. Lingkaran Hitam babak 2
36 Bab 36. Hutan Lumut
37 Bab 37. Golum
38 Bab 38. Racun Golum
39 Bab 39. Riset Gilberto
40 Bab 40. Bandit Yang Tak Mau Disebut Bandit
41 Bab 41. Rumor
42 Bab 42. Korban ke-3
43 Bab 43. Perjanjian Ruve
44 Bab 44. Meminjam Tubuh
45 Bab 45. Ruve Mengiri
46 Bab 46. Kegilaan
47 Bab 47. Korban Pemaksaan
48 Bab 48. Perjalanan Ruve
49 Bab 49. Danau Sorrow
50 Bab 50. Rooth
51 Bab 51. Akar Bulkie
52 Bab 52. Tercenung
53 Bab 53. Salah Tingkah Bukan Karna Dia
54 Bab 54. Kesalahpahaman Yang Terselesaikan
55 Bab 55. Mateo Menculik Ruve
56 Bab 56. Mengejar Mateo
57 Bab 57. Pulang ke Rumah Gma Mima
58 Bab 58. Ruve Sadar
59 Bab 59. Rindu
60 Bab 60. Phoenix Way
61 Bab 61. Meringkus Klan Hyena
62 Bab 62. Mateo Kembali Kabur
63 Bab 63. Gen Menghilang
64 Bab 64. Perjamuan
65 Bab 65. Sosok Derik
66 Bab 66. Araria
67 Bab 67. Kenyataan
68 Bab 68. Risau
69 Bab 69. Menuju Desa Lamerda
70 Bab 70. Desa Lamerda dan Yara
71 Bab 71. Hampir Terkejar, Hampir.
72 Bab 72. Kastil Tengah Hutan
73 Bab 73. Dragon Eye
74 Bab 74. Menyelinap
75 Bab 75. Kembali ke Kerajaan Elf
76 Bab 76. Persiapan perang
77 Bab 77. Perang dengan Kelompok Pemberontak Haye
78 Bab 78. Perang dengan Kelompok Pemberongak Haye 2
79 Bab 79. Perang dengan Kelompok Pemberontak Haye 3
80 Bab 80. Spesial dan sensual menjadi Spesual
81 Bab 81. Hubungan Terbongkar
82 Bab 82. Desa Ceraz Viper, Desa dalam Desa
83 bab 83. Oderaa
84 Bab 84. Babat Habis
85 Bab 85. Pemberontakan atau Simulasi Pemberontakan?
86 Bab 86. Romansa dan Penyesalan
87 Bab 87. Kembali Bersama
88 Bab 88. Cemburu
89 Bab 89. Kisah Lotta Logan
90 Bab 90. Kisah Lotta dan Logan 2
91 Bab 91. Malam yang Menyenangkan
92 Bab 92. Kedatangan Keluarga Elves ke Ceraz Viper
93 Bab 93. Kebahagiaan yang Membuncang
94 Bab 94. Kisah Yara Alejandro
95 Bab 95. Kisah Yara Alejandro 2
96 Bab 96. Kisah Yara Alejandro 3
97 Bab 97. Kisah Yara Alejandro 4
98 Bab 98. Kisah Yara Alejandro 5
99 Bab 99. Kisah Yara Alejandro 6
100 Bab 100. Kisah Yara Alejandro 7
101 Bab 101. Kisah Yara Alejandro 8
102 Bab 102. Kisah Yara Alejandro 9
103 Bab 103. Kisah Yara Alejandro 10
104 Bab 104. Kisah Yara Alejandro 11
105 Bab 105. Yara dan Alejandro 12
106 Bab 106. Yara dan Alejandro 13
107 Bab 107. Kisah Yara Alejandro 14
108 Bab 108. Kisah Yara Alejandro 15
109 Bab 109. Kisah Yara Alejandro 16
110 Bab 110. Kisah Yara Alejandro 17
111 Bab 111. Kisah Yara Alejandro 18
112 Bab 112. Kisah Yara Alejandro 19
113 Bab 113. Kisah Yara Alejandro 20
114 Bab 114. Kisah Yara Alejandro 21
115 Bab 115. Kisah Yara Alejandro 22
116 Bab 116. Kisah Yara Alejandro 23
117 Bab 117. Kisah Yara Alejandro 24
118 Bab 118. Kisah Yara Alejandro 25
119 Bab 119. Kisah Yara Alejandro 26
120 Bab 120. Kisah Yara Alejandro 27
121 Bab 121. Kisah Yara Alejandro 28
122 Bab 122. Kisah Yara Alejandro 29
123 Bab 123. Kisah Yara Alejandro 30
124 Bab 124. Kisah Yara Alejandro 31
125 Bab 125 Kidah Yara Alejandro 32
126 Bab 126. Kisah Yara Alejandro 33
127 Bab 127. Kisah Yara Alejandro 34
128 Bab 128 Kisah Yara Alejandro 35
129 Bab 129. Kisah Yara Alejandro 36
130 Bab 130. Kisah Yara Alejandro 37
131 Bab 131. Kisah Yara Alejandro 38
132 Bab 132. Kisah Yara Alejandro 39
133 Bab 133. Kisah Yara Alejandro 40
134 Bab 134. Kisah Yara Alejandro 41
135 Bab 135. Kisah Yara Alejandro 42
136 Bab 136. Kisah Yara Alejandro 43
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan
2
Bab 2. Teman Lama
3
Bab 3. Buat Aku Jatuh Cinta
4
Bab 4. Gunung Aranea
5
Bab 5. Makan Malam
6
Bab 6. Mencari Si Pembuat Liontin
7
Bab 7. Pemilik Liontin
8
Bab 8. Informasi Kecil
9
Bab 9. Musuh Bebuyutan
10
Bab 10. Jebakan Hutan Gatal
11
Bab 11. Kembali ke Garden Angel
12
Bab 12. Melibas Tempat Yordal
13
Bab 13. Serbuk Berkilau
14
Bab 14. Efek Serbuk Berkilau
15
Bab 15. Persembunyian Yang Di Ketahui
16
Bab 16. Rasa Sendu dan Kekuatan yang Kembali
17
Bab 17. Bunga Mopia
18
Bab 18. Dona
19
Bab. 19 BlackMud
20
Bab 20. Lavender
21
Bab 21. Lavender 2
22
Bab 22. Banjir Bandang
23
Bab 23. Tanaman Ploppy
24
Bab 24. Penjaga Gunung Rosemary
25
Bab 25. Kencan Yang Ternyata Romantis
26
Bab 26. Informasi Baru
27
Bab 27. Dalton
28
Bab 28. Lembah Abadi
29
Bab 29. Kenny si kura-kura tua
30
Bab 30. Kolam Sutra
31
Bab 31. Cahaya Ilusi, Buku dan Gilberto
32
Bab 32. Tiga Penyusup Berbahaya
33
Bab 33. Buku Tebal Sampul Hitam Milik Gilberto
34
Bab 34. Lingkaran Hitam
35
Bab 35. Lingkaran Hitam babak 2
36
Bab 36. Hutan Lumut
37
Bab 37. Golum
38
Bab 38. Racun Golum
39
Bab 39. Riset Gilberto
40
Bab 40. Bandit Yang Tak Mau Disebut Bandit
41
Bab 41. Rumor
42
Bab 42. Korban ke-3
43
Bab 43. Perjanjian Ruve
44
Bab 44. Meminjam Tubuh
45
Bab 45. Ruve Mengiri
46
Bab 46. Kegilaan
47
Bab 47. Korban Pemaksaan
48
Bab 48. Perjalanan Ruve
49
Bab 49. Danau Sorrow
50
Bab 50. Rooth
51
Bab 51. Akar Bulkie
52
Bab 52. Tercenung
53
Bab 53. Salah Tingkah Bukan Karna Dia
54
Bab 54. Kesalahpahaman Yang Terselesaikan
55
Bab 55. Mateo Menculik Ruve
56
Bab 56. Mengejar Mateo
57
Bab 57. Pulang ke Rumah Gma Mima
58
Bab 58. Ruve Sadar
59
Bab 59. Rindu
60
Bab 60. Phoenix Way
61
Bab 61. Meringkus Klan Hyena
62
Bab 62. Mateo Kembali Kabur
63
Bab 63. Gen Menghilang
64
Bab 64. Perjamuan
65
Bab 65. Sosok Derik
66
Bab 66. Araria
67
Bab 67. Kenyataan
68
Bab 68. Risau
69
Bab 69. Menuju Desa Lamerda
70
Bab 70. Desa Lamerda dan Yara
71
Bab 71. Hampir Terkejar, Hampir.
72
Bab 72. Kastil Tengah Hutan
73
Bab 73. Dragon Eye
74
Bab 74. Menyelinap
75
Bab 75. Kembali ke Kerajaan Elf
76
Bab 76. Persiapan perang
77
Bab 77. Perang dengan Kelompok Pemberontak Haye
78
Bab 78. Perang dengan Kelompok Pemberongak Haye 2
79
Bab 79. Perang dengan Kelompok Pemberontak Haye 3
80
Bab 80. Spesial dan sensual menjadi Spesual
81
Bab 81. Hubungan Terbongkar
82
Bab 82. Desa Ceraz Viper, Desa dalam Desa
83
bab 83. Oderaa
84
Bab 84. Babat Habis
85
Bab 85. Pemberontakan atau Simulasi Pemberontakan?
86
Bab 86. Romansa dan Penyesalan
87
Bab 87. Kembali Bersama
88
Bab 88. Cemburu
89
Bab 89. Kisah Lotta Logan
90
Bab 90. Kisah Lotta dan Logan 2
91
Bab 91. Malam yang Menyenangkan
92
Bab 92. Kedatangan Keluarga Elves ke Ceraz Viper
93
Bab 93. Kebahagiaan yang Membuncang
94
Bab 94. Kisah Yara Alejandro
95
Bab 95. Kisah Yara Alejandro 2
96
Bab 96. Kisah Yara Alejandro 3
97
Bab 97. Kisah Yara Alejandro 4
98
Bab 98. Kisah Yara Alejandro 5
99
Bab 99. Kisah Yara Alejandro 6
100
Bab 100. Kisah Yara Alejandro 7
101
Bab 101. Kisah Yara Alejandro 8
102
Bab 102. Kisah Yara Alejandro 9
103
Bab 103. Kisah Yara Alejandro 10
104
Bab 104. Kisah Yara Alejandro 11
105
Bab 105. Yara dan Alejandro 12
106
Bab 106. Yara dan Alejandro 13
107
Bab 107. Kisah Yara Alejandro 14
108
Bab 108. Kisah Yara Alejandro 15
109
Bab 109. Kisah Yara Alejandro 16
110
Bab 110. Kisah Yara Alejandro 17
111
Bab 111. Kisah Yara Alejandro 18
112
Bab 112. Kisah Yara Alejandro 19
113
Bab 113. Kisah Yara Alejandro 20
114
Bab 114. Kisah Yara Alejandro 21
115
Bab 115. Kisah Yara Alejandro 22
116
Bab 116. Kisah Yara Alejandro 23
117
Bab 117. Kisah Yara Alejandro 24
118
Bab 118. Kisah Yara Alejandro 25
119
Bab 119. Kisah Yara Alejandro 26
120
Bab 120. Kisah Yara Alejandro 27
121
Bab 121. Kisah Yara Alejandro 28
122
Bab 122. Kisah Yara Alejandro 29
123
Bab 123. Kisah Yara Alejandro 30
124
Bab 124. Kisah Yara Alejandro 31
125
Bab 125 Kidah Yara Alejandro 32
126
Bab 126. Kisah Yara Alejandro 33
127
Bab 127. Kisah Yara Alejandro 34
128
Bab 128 Kisah Yara Alejandro 35
129
Bab 129. Kisah Yara Alejandro 36
130
Bab 130. Kisah Yara Alejandro 37
131
Bab 131. Kisah Yara Alejandro 38
132
Bab 132. Kisah Yara Alejandro 39
133
Bab 133. Kisah Yara Alejandro 40
134
Bab 134. Kisah Yara Alejandro 41
135
Bab 135. Kisah Yara Alejandro 42
136
Bab 136. Kisah Yara Alejandro 43

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!