Ruvera Dan Pangeran Elves

Ruvera Dan Pangeran Elves

Bab 1. Pertemuan

Ruvera menghela nafas, asap panas menguar dari mulutnya. Sudah seminggu ia berkeliling kota bernama Cahaya ilusi untuk mencari sebuah batu, Batu kristal yang amat cantik, katanya. Bahkan ia sendiri belum pernah melihatnya secara langsung.

"Ayo lanjutkan perjuanganmu, Ruvera!" Ia menyemangati dirinya sendiri. Ia tak sadar sudah keluar jauh dari kota Cahaya ilusi.

Wanita itu sudah seminggu lebih di tempatnya berada sekarang, dan ia tak akan menyiakan kesempatan menikmati yang ada di desa ini sekalian Ia akan bertahan hingga menemukan batu kristal itu.

Desa Bymaba, tempat dimana ia merasakan kenyamanan dan surga. Tempat yang ia idamkan selama ini.

Ia sangat betah disini. Mengapa?

Karena di tempat tinggal aslinya, hanya ada tembok beton dan gurun pasir yang ia temukan di sekelilingnya, seumur hidupnya. Gersang dan panas.

Air, memang menjadi komoditas utama dan sangat terbatas dan langkah mereka bisa saling membunuh hanya karena benda cair itu.

Pemandangan yang ia lihat disini,  bagaikan mimpi, air mengalir yang tak akan kering, dedaunan hijau dengan pepohonan rindang juga makanan melimpah ruah yang dipersembahkan oleh alam secara cuma-cuma.

Ini semua yang ia rasakan sekarang adalah mimpi terbesar kaumnya. Ia dari ras Ular, klan Elit Ceras Viper atau klan Ular Derik.

Mereka penguasa tertinggi daerah gurun. Bertemu dengan ras yang sama sepertinya di tempat asing, merupakan sebuah anugerah. Contohnya saat ini, ia tak sengaja bertemu dengan Klan Deathdroas. Yang juga ras ular.

Wujudnya humanoid, mereka bisa menjelma menjadi black mamba, mereka mengagungkan Ratu yang sama, Medusa.

"RUVE! AYO CEPAT!" Ia melihat Gen berteriak padanya dari kejauhan. "Ah!" ia lupa jika akan ke kota Cahaya Ilusi -lagi- hari ini, ia tepok keningnya.

"IYA, TUNGGU AKU, GEN!" Teriaknya tak kalah kencang.

"Hush … Kalian ini! tidak usah saling berteriak!" Seorang wanita tua melirik Ruve tajam. Ia, Gma Mima, nenek Gen. Dan mereka keluarga baik hati, yang mau menampung dirinya disini.

Ruve melihat Gma Mima merubah wujudnya menjadi ular, ular betina itu melatah ke arahnya dan menaiki tubuh Ruve dengan cepat.

Dan ia melilit di lengan Ruve, "Pagi Gma" Ia tersenyum memandang kepala Black Mamba itu di depan wajahnya. "Pagi sayang," ia mengecup dahi Ruve lalu meluncur turun.

"Aku akan ke tempat Holin, kalian juga akan kembali sore nantikan? jadi aku tak akan membuat makan siang, biasa, jika para gadis dan lajang berkumpul akan lupa waktu, bye honey" Pamitnya keluar rumah.

"Hati-hati Gma sampaikan salamku pada para gadis cantik dan pemuda tampan disana ya" seruan Ruve terkekeh, mendengar Gma Mima, mengibaratkan perkumpulan lansianya adalah perkumpulan kaum muda belia.

"HEI RUVE! KAU VIPER LELET!" Teriak Gen.

"Damn Gen! Iya aku kesana! Siaall, mamba jomblo itu, waktunya kawin sepertinya! Tak sabar sekali!" Gerutu Ruve menyambar tas dan peralatan lainnya, hari ini pasti akan sangat panjang, ia akan berpetualang lagi dengan Gen.

***

"Siaal!" Makinya, ia terpisah dengan Gen dan terjebak dengan ratusan ranting kecil juga tajam yang menggores dan menusuk kulitnya.

Ruve cabut beberapa ranting menyakitkan itu. Coba saja ia bisa merubah dirinya, menjadi ular, pikirannya.

Iya, ini adalah satu alasan Ruve berada disini, mencari batu kristal itu. Ruve tak bisa merubah wujudnya menjadi ular dan kekuatannya juga menurun, seiring berjalannya waktu.

Ruve tak bisa abai karena desanya sedang menunggunya pulang dengan hasil yang baik. Ia tak akan membuat orang yang percaya padanya kecewa.

"Ark! Mengesalkan!" Ruve terjebak tubuhnya terperosok dalam lubang bebatuan yang seperti sumur, dan semoga saja Gen bisa menemukannya.

Ia sandarkan punggungnya ke bebatuan, rasanya melelahkan. Dan rasa kantuk mulai menyerang. Kemudian kegelapan dengan cepat menyergap dirinya.

***

"Hrrnn ... " perlahan Ruve membuka matanya, di depan sana sangat silau. Ia menyipit mata. Mendudukan tubuhnya dan ia menunduk. Rasa kantuk masih menggelayut di matanya.

Ruve menolehkan kepalanya, mengamati sekeliling. Terdengar tetesan air silih berganti dan menggema di goa ini.

Hah! Goa?! Kesadaran menyentaknya. Ruve kembali menatap sekelilingnya, ia berada di atas batu persegi panjang bekas ia tiduri, dengan tembok bebatuan dengan lumut menghiasinya. Tempat ini cukup luas.

Berbeda dengan saat ia terjebak. Apa Gen menemukannya? Kemana lelaki itu? Ia tak melihat batang hidung lelaki itu.

Ia menurunkan kakinya, "Akh!" Pekiknya. Rasa nyeri menghantam pergelangan kakinya.

"Jangan dulu bergerak, istirahatlah!" Suara berat itu menyentak Ruve.

Ia edarkan netranya ke sumber suara. Dan Ruve melihat sosok lelaki berdiri dengan tangan sibuk melakukan sesuatu.

"Siapa kau!" Ruve defensif. Mengerutkan tubuhnya menjauh dari sosok itu. Lelaki itu hanya meliriknya sekilas dan kembali mengaduk sesuatu dalam gelas yang ia pegang.

Ia mendekat. Ruve semakin menggeser tubuh. Lalu lelaki itu mengulurkan gelas kayu pada Ruve "Minumlah!" Ruve diam. Hanya menatap kearah sosok itu.

Sosok itu terlihat jelas didepan Ruve. Sosok lelaki, Ia tinggi, berambut hitam, mata yang menyorot tajam, dengan bola mata hazel terang, kupingnya memanjang keatas dan runcing.

Ras peri kah? Untuk sesaat Ruve terpukau, jika memang ia ras peri, memang tak diragukan lagi rupa mereka yang menawan.

Tapi sosok itu seukuran dirinya, sedangkan yang ia dengar ras peri itu bertubuh kerdil. Apa sekarang ras peri juga berevolusi?

"Kau Ras Peri Raksasa?" Ruve masih menatap lugu kearah sosok yang mulai jengah. "Ini cepatlah minum! Agar demam mu cepat turun!" Kasarnya. Ia menyerahkan gelas kayu itu pada tangan Ruve.

Ruve masih melihat ke arah sosok yang sudah menjauhinya. "Minum!" Perintah lelaki itu.

"Kau tak meracuniku kan?" Ia mengintip isi gelas yang berwarna hijau mengerikan, Ruve menelan salivanya susah payah.

"Terserah! Jika kau ingin pergelangan kakimu itu membusuk perlahan!" Terdengar decakan lelaki itu.

Ruve melihat pergelangan kakinya yang membengkak lalu meneguk isi gelas itu hingga tandas. Dan tak menunggu lama, dengan kaki yang terpincang Ruve berlari keluar goa dan memuntahkan ramuan hijau itu.

Dan seketika ia terjatuh dan tak sadarkan diri. Lelaki yang memberinya ramuan tadi, kembali berdecak. "Menyusahkan!"

***

"Elves, ajarkan aku tentang ramuan yang kau berikan padaku itu" rengek Ruve pada Elves. Sosok lelaki yang menyelamatkannya saat ia terjebak.

Sudah lima hari dan setelah meminum dan memuntahkan ramuan buatan Elves. Keajaiban, keesokan harinya Ruve merasa tubuhnya menjadi lebih segar dan bertenaga. Walau pergelangan kakinya masih sedikit nyeri.

Ruve ingin sekali mengetahui rahasia ramuan Elves. Dan lima hari juga Elves merawat Ruve dengan sabar.

"Cerewet! Sana menjauh!" Itu salah satu penolakan yang diberikan oleh Elves. Ia bisa saja meninggalkan wanita itu.

Tapi tempat ini adalah tempatnya. Dan lelaki itu merasa ia harusnya tak menolong wanita yang selalu merengek padanya itu.

"Aku akan tetap mengikutimu sampai kau ajarkan aku tentang ramuanmu itu!" Elves masih ingat kata ancaman wanita itu. Elves tak peduli. Ia pikir wanita itu akan lelah dengan sendirinya tapi nyatanya ia yang merasa terganggu sekarang.

Ruve mendekat, ia tahu ia tertarik pada Elves, lelaki pendiam penuh misteri, yang kadang ketus dan bermulut tajam. Tapi Ruve tak pernah merasa sakit hati dengan kata menusuk yang Elves lontarkan padanya.

"Elves kau mempunyai kekasih?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Ruve yang mendapatkan pandangan tajam dari Elves.

"Bukan urusanmu!" Lelaki yang ternyata adalah ras Elf itu sibuk dengan berbagai macam dedaunan.

"Dasar Elf aneh!" Gerutunya.

Dan Ruve tak lagi bertanya, tapi ia tak bisa mengontrol matanya yang ingin selalu menatap wajah tampan lelaki itu, diam- diam, karena ia pernah jadi korban keganasan ucapan Elves yang merasa terganggu dengan kelakuan Ruve, Saat ini Ruve sedang mengintip apa yang Elves racik. 

Namun Ruve selalu salah fokus pada jemari dan lengan kuat Elves. Lelaki itu menggulung lengan bajunya dan memperlihatkan lengan kekarnya.

"Aku suka padamu!" Tanpa sadar Ruve.

"Menjauh!" Seru Elves, Ruve yang menempel tepat pada punggung Elves terlonjak, tangannya menutup mulut, dan segera melipir keluar, lebih baik ia mencari batu kristal incarannya saja, Ruve menggeleng kepalanya untuk mengembalikan kesadarannya. Semoga saja Elves tak mendengar pernyataannya.

Tak bisa, kalau terlalu lama disini, bisa saja sisi liarnya membuatnya menyerang tubuh pemuda tampan itu, Ruve berjalan tergesah dengan kepala yang terus menggeleng tak percaya pada dirinya yang akan selemah ini.

Dan esoknya tak ada yang berubah diantara mereka, Elves masih saja ketus.

Ia mendengar ungkapan rasa Ruve ia diam, lebih ke tak peduli karena ia memang tak tertarik tentang percintaan dan teman-temannya. 

Ruve juga merasa lega bercampur kesal namun itu tak lama. Karena ia kembali merasakan debaran halus yang ia sukai jika berdekatan dengan Elves.

***

Tbc.

Terpopuler

Comments

Hm...

Hm...

uwow

2023-02-02

0

AdindaRa

AdindaRa

Awal ceritanya menarik kak. Aku kirim secangkir kopi, satu tips iklan sama rate bintang 5. Nanti aku mampir lagi kak. Udah aku subscribe juga ya 😘

2022-11-28

1

Nasnisnus

Nasnisnus

Akhirnya keluar jg novelnya, semangat thor

2022-11-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan
2 Bab 2. Teman Lama
3 Bab 3. Buat Aku Jatuh Cinta
4 Bab 4. Gunung Aranea
5 Bab 5. Makan Malam
6 Bab 6. Mencari Si Pembuat Liontin
7 Bab 7. Pemilik Liontin
8 Bab 8. Informasi Kecil
9 Bab 9. Musuh Bebuyutan
10 Bab 10. Jebakan Hutan Gatal
11 Bab 11. Kembali ke Garden Angel
12 Bab 12. Melibas Tempat Yordal
13 Bab 13. Serbuk Berkilau
14 Bab 14. Efek Serbuk Berkilau
15 Bab 15. Persembunyian Yang Di Ketahui
16 Bab 16. Rasa Sendu dan Kekuatan yang Kembali
17 Bab 17. Bunga Mopia
18 Bab 18. Dona
19 Bab. 19 BlackMud
20 Bab 20. Lavender
21 Bab 21. Lavender 2
22 Bab 22. Banjir Bandang
23 Bab 23. Tanaman Ploppy
24 Bab 24. Penjaga Gunung Rosemary
25 Bab 25. Kencan Yang Ternyata Romantis
26 Bab 26. Informasi Baru
27 Bab 27. Dalton
28 Bab 28. Lembah Abadi
29 Bab 29. Kenny si kura-kura tua
30 Bab 30. Kolam Sutra
31 Bab 31. Cahaya Ilusi, Buku dan Gilberto
32 Bab 32. Tiga Penyusup Berbahaya
33 Bab 33. Buku Tebal Sampul Hitam Milik Gilberto
34 Bab 34. Lingkaran Hitam
35 Bab 35. Lingkaran Hitam babak 2
36 Bab 36. Hutan Lumut
37 Bab 37. Golum
38 Bab 38. Racun Golum
39 Bab 39. Riset Gilberto
40 Bab 40. Bandit Yang Tak Mau Disebut Bandit
41 Bab 41. Rumor
42 Bab 42. Korban ke-3
43 Bab 43. Perjanjian Ruve
44 Bab 44. Meminjam Tubuh
45 Bab 45. Ruve Mengiri
46 Bab 46. Kegilaan
47 Bab 47. Korban Pemaksaan
48 Bab 48. Perjalanan Ruve
49 Bab 49. Danau Sorrow
50 Bab 50. Rooth
51 Bab 51. Akar Bulkie
52 Bab 52. Tercenung
53 Bab 53. Salah Tingkah Bukan Karna Dia
54 Bab 54. Kesalahpahaman Yang Terselesaikan
55 Bab 55. Mateo Menculik Ruve
56 Bab 56. Mengejar Mateo
57 Bab 57. Pulang ke Rumah Gma Mima
58 Bab 58. Ruve Sadar
59 Bab 59. Rindu
60 Bab 60. Phoenix Way
61 Bab 61. Meringkus Klan Hyena
62 Bab 62. Mateo Kembali Kabur
63 Bab 63. Gen Menghilang
64 Bab 64. Perjamuan
65 Bab 65. Sosok Derik
66 Bab 66. Araria
67 Bab 67. Kenyataan
68 Bab 68. Risau
69 Bab 69. Menuju Desa Lamerda
70 Bab 70. Desa Lamerda dan Yara
71 Bab 71. Hampir Terkejar, Hampir.
72 Bab 72. Kastil Tengah Hutan
73 Bab 73. Dragon Eye
74 Bab 74. Menyelinap
75 Bab 75. Kembali ke Kerajaan Elf
76 Bab 76. Persiapan perang
77 Bab 77. Perang dengan Kelompok Pemberontak Haye
78 Bab 78. Perang dengan Kelompok Pemberongak Haye 2
79 Bab 79. Perang dengan Kelompok Pemberontak Haye 3
80 Bab 80. Spesial dan sensual menjadi Spesual
81 Bab 81. Hubungan Terbongkar
82 Bab 82. Desa Ceraz Viper, Desa dalam Desa
83 bab 83. Oderaa
84 Bab 84. Babat Habis
85 Bab 85. Pemberontakan atau Simulasi Pemberontakan?
86 Bab 86. Romansa dan Penyesalan
87 Bab 87. Kembali Bersama
88 Bab 88. Cemburu
89 Bab 89. Kisah Lotta Logan
90 Bab 90. Kisah Lotta dan Logan 2
91 Bab 91. Malam yang Menyenangkan
92 Bab 92. Kedatangan Keluarga Elves ke Ceraz Viper
93 Bab 93. Kebahagiaan yang Membuncang
94 Bab 94. Kisah Yara Alejandro
95 Bab 95. Kisah Yara Alejandro 2
96 Bab 96. Kisah Yara Alejandro 3
97 Bab 97. Kisah Yara Alejandro 4
98 Bab 98. Kisah Yara Alejandro 5
99 Bab 99. Kisah Yara Alejandro 6
100 Bab 100. Kisah Yara Alejandro 7
101 Bab 101. Kisah Yara Alejandro 8
102 Bab 102. Kisah Yara Alejandro 9
103 Bab 103. Kisah Yara Alejandro 10
104 Bab 104. Kisah Yara Alejandro 11
105 Bab 105. Yara dan Alejandro 12
106 Bab 106. Yara dan Alejandro 13
107 Bab 107. Kisah Yara Alejandro 14
108 Bab 108. Kisah Yara Alejandro 15
109 Bab 109. Kisah Yara Alejandro 16
110 Bab 110. Kisah Yara Alejandro 17
111 Bab 111. Kisah Yara Alejandro 18
112 Bab 112. Kisah Yara Alejandro 19
113 Bab 113. Kisah Yara Alejandro 20
114 Bab 114. Kisah Yara Alejandro 21
115 Bab 115. Kisah Yara Alejandro 22
116 Bab 116. Kisah Yara Alejandro 23
117 Bab 117. Kisah Yara Alejandro 24
118 Bab 118. Kisah Yara Alejandro 25
119 Bab 119. Kisah Yara Alejandro 26
120 Bab 120. Kisah Yara Alejandro 27
121 Bab 121. Kisah Yara Alejandro 28
122 Bab 122. Kisah Yara Alejandro 29
123 Bab 123. Kisah Yara Alejandro 30
124 Bab 124. Kisah Yara Alejandro 31
125 Bab 125 Kidah Yara Alejandro 32
126 Bab 126. Kisah Yara Alejandro 33
127 Bab 127. Kisah Yara Alejandro 34
128 Bab 128 Kisah Yara Alejandro 35
129 Bab 129. Kisah Yara Alejandro 36
130 Bab 130. Kisah Yara Alejandro 37
131 Bab 131. Kisah Yara Alejandro 38
132 Bab 132. Kisah Yara Alejandro 39
133 Bab 133. Kisah Yara Alejandro 40
134 Bab 134. Kisah Yara Alejandro 41
135 Bab 135. Kisah Yara Alejandro 42
136 Bab 136. Kisah Yara Alejandro 43
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan
2
Bab 2. Teman Lama
3
Bab 3. Buat Aku Jatuh Cinta
4
Bab 4. Gunung Aranea
5
Bab 5. Makan Malam
6
Bab 6. Mencari Si Pembuat Liontin
7
Bab 7. Pemilik Liontin
8
Bab 8. Informasi Kecil
9
Bab 9. Musuh Bebuyutan
10
Bab 10. Jebakan Hutan Gatal
11
Bab 11. Kembali ke Garden Angel
12
Bab 12. Melibas Tempat Yordal
13
Bab 13. Serbuk Berkilau
14
Bab 14. Efek Serbuk Berkilau
15
Bab 15. Persembunyian Yang Di Ketahui
16
Bab 16. Rasa Sendu dan Kekuatan yang Kembali
17
Bab 17. Bunga Mopia
18
Bab 18. Dona
19
Bab. 19 BlackMud
20
Bab 20. Lavender
21
Bab 21. Lavender 2
22
Bab 22. Banjir Bandang
23
Bab 23. Tanaman Ploppy
24
Bab 24. Penjaga Gunung Rosemary
25
Bab 25. Kencan Yang Ternyata Romantis
26
Bab 26. Informasi Baru
27
Bab 27. Dalton
28
Bab 28. Lembah Abadi
29
Bab 29. Kenny si kura-kura tua
30
Bab 30. Kolam Sutra
31
Bab 31. Cahaya Ilusi, Buku dan Gilberto
32
Bab 32. Tiga Penyusup Berbahaya
33
Bab 33. Buku Tebal Sampul Hitam Milik Gilberto
34
Bab 34. Lingkaran Hitam
35
Bab 35. Lingkaran Hitam babak 2
36
Bab 36. Hutan Lumut
37
Bab 37. Golum
38
Bab 38. Racun Golum
39
Bab 39. Riset Gilberto
40
Bab 40. Bandit Yang Tak Mau Disebut Bandit
41
Bab 41. Rumor
42
Bab 42. Korban ke-3
43
Bab 43. Perjanjian Ruve
44
Bab 44. Meminjam Tubuh
45
Bab 45. Ruve Mengiri
46
Bab 46. Kegilaan
47
Bab 47. Korban Pemaksaan
48
Bab 48. Perjalanan Ruve
49
Bab 49. Danau Sorrow
50
Bab 50. Rooth
51
Bab 51. Akar Bulkie
52
Bab 52. Tercenung
53
Bab 53. Salah Tingkah Bukan Karna Dia
54
Bab 54. Kesalahpahaman Yang Terselesaikan
55
Bab 55. Mateo Menculik Ruve
56
Bab 56. Mengejar Mateo
57
Bab 57. Pulang ke Rumah Gma Mima
58
Bab 58. Ruve Sadar
59
Bab 59. Rindu
60
Bab 60. Phoenix Way
61
Bab 61. Meringkus Klan Hyena
62
Bab 62. Mateo Kembali Kabur
63
Bab 63. Gen Menghilang
64
Bab 64. Perjamuan
65
Bab 65. Sosok Derik
66
Bab 66. Araria
67
Bab 67. Kenyataan
68
Bab 68. Risau
69
Bab 69. Menuju Desa Lamerda
70
Bab 70. Desa Lamerda dan Yara
71
Bab 71. Hampir Terkejar, Hampir.
72
Bab 72. Kastil Tengah Hutan
73
Bab 73. Dragon Eye
74
Bab 74. Menyelinap
75
Bab 75. Kembali ke Kerajaan Elf
76
Bab 76. Persiapan perang
77
Bab 77. Perang dengan Kelompok Pemberontak Haye
78
Bab 78. Perang dengan Kelompok Pemberongak Haye 2
79
Bab 79. Perang dengan Kelompok Pemberontak Haye 3
80
Bab 80. Spesial dan sensual menjadi Spesual
81
Bab 81. Hubungan Terbongkar
82
Bab 82. Desa Ceraz Viper, Desa dalam Desa
83
bab 83. Oderaa
84
Bab 84. Babat Habis
85
Bab 85. Pemberontakan atau Simulasi Pemberontakan?
86
Bab 86. Romansa dan Penyesalan
87
Bab 87. Kembali Bersama
88
Bab 88. Cemburu
89
Bab 89. Kisah Lotta Logan
90
Bab 90. Kisah Lotta dan Logan 2
91
Bab 91. Malam yang Menyenangkan
92
Bab 92. Kedatangan Keluarga Elves ke Ceraz Viper
93
Bab 93. Kebahagiaan yang Membuncang
94
Bab 94. Kisah Yara Alejandro
95
Bab 95. Kisah Yara Alejandro 2
96
Bab 96. Kisah Yara Alejandro 3
97
Bab 97. Kisah Yara Alejandro 4
98
Bab 98. Kisah Yara Alejandro 5
99
Bab 99. Kisah Yara Alejandro 6
100
Bab 100. Kisah Yara Alejandro 7
101
Bab 101. Kisah Yara Alejandro 8
102
Bab 102. Kisah Yara Alejandro 9
103
Bab 103. Kisah Yara Alejandro 10
104
Bab 104. Kisah Yara Alejandro 11
105
Bab 105. Yara dan Alejandro 12
106
Bab 106. Yara dan Alejandro 13
107
Bab 107. Kisah Yara Alejandro 14
108
Bab 108. Kisah Yara Alejandro 15
109
Bab 109. Kisah Yara Alejandro 16
110
Bab 110. Kisah Yara Alejandro 17
111
Bab 111. Kisah Yara Alejandro 18
112
Bab 112. Kisah Yara Alejandro 19
113
Bab 113. Kisah Yara Alejandro 20
114
Bab 114. Kisah Yara Alejandro 21
115
Bab 115. Kisah Yara Alejandro 22
116
Bab 116. Kisah Yara Alejandro 23
117
Bab 117. Kisah Yara Alejandro 24
118
Bab 118. Kisah Yara Alejandro 25
119
Bab 119. Kisah Yara Alejandro 26
120
Bab 120. Kisah Yara Alejandro 27
121
Bab 121. Kisah Yara Alejandro 28
122
Bab 122. Kisah Yara Alejandro 29
123
Bab 123. Kisah Yara Alejandro 30
124
Bab 124. Kisah Yara Alejandro 31
125
Bab 125 Kidah Yara Alejandro 32
126
Bab 126. Kisah Yara Alejandro 33
127
Bab 127. Kisah Yara Alejandro 34
128
Bab 128 Kisah Yara Alejandro 35
129
Bab 129. Kisah Yara Alejandro 36
130
Bab 130. Kisah Yara Alejandro 37
131
Bab 131. Kisah Yara Alejandro 38
132
Bab 132. Kisah Yara Alejandro 39
133
Bab 133. Kisah Yara Alejandro 40
134
Bab 134. Kisah Yara Alejandro 41
135
Bab 135. Kisah Yara Alejandro 42
136
Bab 136. Kisah Yara Alejandro 43

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!