Rumah Sakit

Saat masih diperjalanan pulang ponsel Gea berdering.Suarq bising jalan yang ramai membuatnya tak mau mengangkat panggilan dari Teo.Dia menolak dan langsung mengirimkan pesan.

Aku masih dijalan Kak,ada apa?

Tak lama balasan dari Teo pun masuk.

Ya udah hati hati,aku tunggu di rumah.

Gea memasukkan ponsel ke dalam tasnya lagi.Pikirannyq melayang.Ada apa dengan suaminya?Tak biasanya ia bersikap seperti ini.

£"Sudah sampai mba"kata sopir ojek membuyarkan lamunan Gea.

"Makasih ya pak,ongkosnya sudah via aplikasi ya"kata Gea seraya menyerahkan helm.

Gea berlalu dan masuk ke rumah.Suasana sepi membuatnya langsung menuju kamar dan beranjak mandi.

Teo yang juga baru masuk ke kamar meletakkan segelas teh hangat di atas meja.Mendengar suara gemericik air ia membuka lemari dan mengambil pakaian untuk Gea.Tak lupa juga pakaiannya sendiri.

"Loh,kakak udah pulang?"tanya Gea setelah keluar kamar mandi.

"Udah dari tadi.Kamu udah makan belum?"

"Udah kak,tadi pulang kerja ketemuan dulu sama Isna"

"Ya udah,itu baju kamu udah kakak siapin.Habis itu minum teh hangatnya biar badan kamu anget"kata Teo seraya beranjak ke kamar mandi.

Gea menghela nafas berat."Kenapa kamu memberiku harapan yang indah kak,sementara kamu sendiri masih ragu dengan hatimu"lirihnya.

Hanya keheningan yang ada meskipun Teo telah keluar dari kamar mandi dan duduk disampingnya.Hingga tangan Gea tertahan saat ia beranjak dari duduknya.

"Mau kemana?"tanya Teo.

"Mau masak kak,kasian nenek ntar makannya kemaleman"

Teo menghela nafasnya berat.Gea yang melihatnya pun kembali duduk.

"Kenapa kak?"

"Nenek masuk rumah sakit"kata Teo pelan.

"Kakak bercanda kan?"tanya Gea.

"Kamu yang sabar ya.Tadi pas kakak pulang nenek ditemukan pingsan sama Pak Rt,karna ga sadar sadar kita bawa ke rumah sakit aja.Takut kenapa napa sama nenek"terang Teo.Diraihnya Gea dalam dekapannya saat istrinya tergugu.

"Kamu yang sabar ya.Kita hadapi ini sama sama".

Gea terisak semakin kencang.Pikiran buruk menghantuinya.

"Aku mau lihat nenek kak"lirihnya.

"Emang kamu ga papa?Kalo ntar kecapekan gimana?Kakak juga ga mau kamu ikutan sakit".

"Trus kalo aku dirumah siapa yang jagain nenek kak?"

"Ya udah kita ke rumah sakit.Kamu pake jaket dulu"

Gea beranjak dengan terburu buru.Kepanikan dan rasa takut kehilangan neneknya melanda.Teo yang melihat ketakutan diwajah istrinya pun menggenggam tangannya,seolah memberi kekuatan untuk bertahan.

Setibanya di rumah sakit Gea langsung menyeret Teo dengan tidak sabar,membuat suaminya mendesah.

"Kalo kamu ga hati hati mending kita pulang aja"kata Teo.

"Kak,aku khawatir sama nenek"

"Iya aku tau,tapi ingat kondisi kamu juga.Hati hati jalannya.Kamu itu lagi hamil Gea,Kalo kamu jatuh gimana?"tegas Teo.

"Maaf kak"lirih Gea.

Melihat wajah sedih Gea membuat Teo tak tega.Diraihnya jemari Gea dan menuntunnya kembali berjalan.Tentunya dengan langkah yang lebih tenang.

Gea langsung menerobos masuk sesampainya di depan ruang rawat neneknya.Netranya kembali berair saat melihat neneknya terbaring tak berdaya di atas ranjang rumah sakit dengan selang infus menempel di tangannya.

"Nenek"lirihnya dalam tangis.

Dihampirinya sang nenek lalu di genggamnya tangannya.

"Kenapa bisa begini nek?"

Airmata tak mau berhenti mengalir di pipi Gea.Betapa ia takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada neneknya.

Sementara itu Teo menghampiri Pak Rt yang masih menunggui neneknya sedari tadi.

"Pak,terimakasih atas bantuannya.Maaf sudah merepotkan"

"Jangan sungkan begitu Mas Teo.Memang kita hidup ini harus saling tolong bukan?"kata Pak Rt.

"Berhubung Mas Teo sama Mba Gea udah disini saya pamit pulang dulu.Takutnya orang rumah pada nyariin.Ga sempet ngabari tadi soalnya"

"Ah iya Pak.Sekali lagi terimakasih atas bantuannya"kata Teo seraya menjabat tangan Pak Rt lalu mengantarkannya keluar ruangan itu.Setelahnya ia kembali menghampiri istrinya.Dan Gea langsung memeluknya begitu ia sampai di depannya.

"Udah jangan nangis terus.Kita berdoa semoga semuanya baik baik saja"hibur Teo.

"Aku takut nenek ninggalin aku Kak"lirih Gea.

"Sstt.Ga boleh gitu ngomongnya.Jangan nethink.Kata dokter nenek cuma kecapekan dan tekanan darahnya sedikit naik"terang Teo.Dijauhkannya tubuh Gea dan di usapnya airmata yang masih mengalir itu.

"Sekarang kamu istirahat ya.Jangan banyak pikiran.Banyakin doanya.Kasian dedek kalo kamu kaya gini terus"kata Teo.

Gea mengangguk lalu beranjak dari sisi Teo.Ia merebahkan tubuhnya di tikar yang sudah disiapkan Teo.

Beruntungnya di ruangan itu pasiennya hanya nenek sehingga suasananya tidak begitu ramai.Teo menghampiri Gea dan menyelimuti tubuh Gea dengan selimut yang ia bawa dari rumah.

"Kak,biaya rumah sakit nenek ntar giman?"tanya Gea.

"Tenang aja.Biar itu jadi urusan aku.Yang penting kamu jaga diri baik baik.Aku ga mau kalo kamu juga ikutan sakit gara gara banyak pikiran"terang Teo.

"Tapi biayanya pasti banyak Kak"

"Sebanyak apapun itu tetap tanggungjawabku.Jangan khawatir aku masih ada tabungan.Sekarang kamu tidur"titahnya.

"Kak Teo udah makan belum?"tanya Gea.

"Belum"

Mendengarnya Gea ingin bangkit tapi Teo menahannya."Mau kemana?"

"Ambilin kakak makan"jawab Gea.

"Biar aku ambil sendiri aja.Sekarang kamu tidur"titahnya lagi.

Gea pun menuruti apa kata suaminya.Tak butuh waktu lama ia pun terlelap. Sementara Teo beranjak untuk makan.Perutnya terasa perih karena dari pagi ia tak sempat sarapan.Pulang kerja pun ia disuguhkan dengan kepanikan ke rumah sakit.

Sesesai makan Teo membaringkan tubuhnya disamping istrinya.Ia menghela nafas pelan.Otaknya sudah menghitung perkiraan biaya.Bukan hanya nenek yang harus ia pikirkan.Kehamilan istrinya sudah memasuki bulan kelima.Biaya persalinan pun harus ia persiapkan dari sekarang.Dan tentunya itu perlu dana yang tidak sedikit.Semoga saja ia mampu untuk menjalani semua tanggungjawabnya kini sebagai seorang kepala rumah tangga.

Episodes
1 Menuju Sah
2 Mantan lagi mantan lagi
3 Kesedihan Gea
4 Kamu Tak Pantas Bersamanya
5 Hanya Ada Kamu
6 Menikah
7 Drama Hari Pertama
8 Ternyata Masih Munafik
9 Gea Pingsan
10 Terkuak
11 Menyembunyikannya
12 Permintaan Nenek
13 Kembali bertemu
14 Benar Benar Hamil
15 Janji Bertemu
16 Rumah Sakit
17 Rumah Sakit 2
18 Harus Bagaimana
19 Ajakan Teman
20 Berjanjilah
21 Melihatnya Selingkuh
22 Kepergian Nenek
23 Tak Tersentuh
24 Kembali Terluka Lagi
25 Teruslah Kuat
26 I Love You
27 Aku Butuh Kamu
28 Terpuruk
29 Dengan Sahabat
30 Mencoba Mencari Solusi
31 Teo Yang Terluka
32 Kesempatan Dari Istri
33 Selesaikan Segera
34 Menemui Riri
35 Melahirkan
36 Salah Makan Apa Ya?
37 Kamu kuat Gea
38 Sweet Heart Owner
39 Hama Penganggu
40 Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41 Aku Lelah
42 Aku Yang Akan Berjuang
43 Aku Ingin Melepasmu
44 Takut Dosa
45 Rencana Teo
46 Teror
47 Kebuasannya
48 Satu Minggu
49 Ngedate
50 Pertemuan
51 Lagi dan Lagi
52 Alasan Riri
53 Cerita Para Wanita
54 Reihan
55 Reuni
56 Cemburu
57 Keputusan
58 Mulai Bekerja
59 Tawaran Pak Zain
60 Menolak
61 Obrolan Lelaki
62 Dia lagi
63 Ga Nyaman
64 Marah Lagi
65 Rencana
66 Memaksa
67 Tak Mengingat Apapun
68 Bersiap
69 Terlalu Cinta
70 Aku Percaya
71 Obrolan Gosip
72 Prahara
73 Butuh Ketenangan
74 Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75 Aku Yang Harus Pergi
76 Penyitaan Anak
77 Anak Lo Aman
78 Pertanda
79 SPD
80 Cemburu Penambah Keheningan
81 Hanya Hadiah Kecil
82 Siang Yang Panas
83 Kembali Merasakannya Lagi
84 Suami Omes
85 Amarah Yang Tersimpan
86 Butuh Kawalan?
87 The Best Women
88 Duo Sahabat
89 Semua Terserah Padamu
90 Kangen Dedek
91 Cemburu
92 Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93 Cinta Tanpa Batas
94 Sudah Tugasku Melayanimu
95 Keributan Kecil
96 Bertemu Ibu
97 Terimakasih Cinta(Tamat)
98 Karya baru
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Menuju Sah
2
Mantan lagi mantan lagi
3
Kesedihan Gea
4
Kamu Tak Pantas Bersamanya
5
Hanya Ada Kamu
6
Menikah
7
Drama Hari Pertama
8
Ternyata Masih Munafik
9
Gea Pingsan
10
Terkuak
11
Menyembunyikannya
12
Permintaan Nenek
13
Kembali bertemu
14
Benar Benar Hamil
15
Janji Bertemu
16
Rumah Sakit
17
Rumah Sakit 2
18
Harus Bagaimana
19
Ajakan Teman
20
Berjanjilah
21
Melihatnya Selingkuh
22
Kepergian Nenek
23
Tak Tersentuh
24
Kembali Terluka Lagi
25
Teruslah Kuat
26
I Love You
27
Aku Butuh Kamu
28
Terpuruk
29
Dengan Sahabat
30
Mencoba Mencari Solusi
31
Teo Yang Terluka
32
Kesempatan Dari Istri
33
Selesaikan Segera
34
Menemui Riri
35
Melahirkan
36
Salah Makan Apa Ya?
37
Kamu kuat Gea
38
Sweet Heart Owner
39
Hama Penganggu
40
Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41
Aku Lelah
42
Aku Yang Akan Berjuang
43
Aku Ingin Melepasmu
44
Takut Dosa
45
Rencana Teo
46
Teror
47
Kebuasannya
48
Satu Minggu
49
Ngedate
50
Pertemuan
51
Lagi dan Lagi
52
Alasan Riri
53
Cerita Para Wanita
54
Reihan
55
Reuni
56
Cemburu
57
Keputusan
58
Mulai Bekerja
59
Tawaran Pak Zain
60
Menolak
61
Obrolan Lelaki
62
Dia lagi
63
Ga Nyaman
64
Marah Lagi
65
Rencana
66
Memaksa
67
Tak Mengingat Apapun
68
Bersiap
69
Terlalu Cinta
70
Aku Percaya
71
Obrolan Gosip
72
Prahara
73
Butuh Ketenangan
74
Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75
Aku Yang Harus Pergi
76
Penyitaan Anak
77
Anak Lo Aman
78
Pertanda
79
SPD
80
Cemburu Penambah Keheningan
81
Hanya Hadiah Kecil
82
Siang Yang Panas
83
Kembali Merasakannya Lagi
84
Suami Omes
85
Amarah Yang Tersimpan
86
Butuh Kawalan?
87
The Best Women
88
Duo Sahabat
89
Semua Terserah Padamu
90
Kangen Dedek
91
Cemburu
92
Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93
Cinta Tanpa Batas
94
Sudah Tugasku Melayanimu
95
Keributan Kecil
96
Bertemu Ibu
97
Terimakasih Cinta(Tamat)
98
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!