Benar Benar Hamil

Gea membanting pintu kamar,melempar tas ke sembarang arah lalu melempar tubuhnya sendiri ke atas ranjang.

Rasa marah dan kecewa begitu menguasainya.

Airmata lolos begitu saja tanpa dipinta.

Pintu kembali terbuka dan Teo masuk.Ia mendekati Gea namun sang istri justru bangkit dan berlari ke kamar mandi.

Teo menyusul dan terlihat Gea sedang muntah.

"Kamu kenapa Ge?"tanya Teo.

Gea mengelap mulutnya dan menggeleng.Ia menyandarkan tubuhnya di dinding kamar mandi.

Melihat istrinya tak kuat menahan beban tubuhnya Teo segera menahannya.Tubuh Gea yang lemas di gendongnya keluar kamar mandi.

Dibaringkannya tubuh Gea di ranjang.

Diselimutinya tubuh Gea yang terasa begitu dingin.Hatinya begitu nyeri melihat keadaan gadis kesayangannya.Wajah pucat Gea begitu memilukan.

Dengan pikiran yang kalut Teo kembali menyambar kunci motornya dan meninggalkan kamar.

Tiga puluh menit kemudian ia kembali dengan seorang mantri.

Dibukanya selimut Gea dan dibangunkannya istrinya itu.

"Ge,bangun diperiksa dulu ya"

Gea hanya membuka mata.Jangankan untuk bangun,bergerak saja rasanya ia tak mampu.

Teo hanya memperhatikan istrinya dalam diam."Gimana keadaan istri saya pak"

"Sepertinya Mas Teo harus membawanya ke bidan.Sepertinya mb Gea sedang hamil"jawwbnya.

"Benarkah?"

Wajah Teo sumringah mendengarnya.

"Tapi tolong dijaga kondisinya.Jangan sampai kecapekan apalagi banyak pikiran.Bisa berpengaruh pada kondisi kandungannya.Apalagi tekanan darahnya rendah"lanjutnya.

Setelah memberikan obat,pak mantri pun pamit.

Teo mendekati Gea dan mengelus lembut perutnya.

"Trimakasih sayang,ini adalah kebahagiaan terindah yang pernah aku rasakan.Semoga kamu dan bayi kita selalu baik baik saja"

Ada kesejukan di hatinya saat ia menyentuh calon bayi yang masih di perut istrinya.Ada rasa tak rela kalo ia meninggalkan darah dagingnya sendiri.

Terniat dalam hatinya untuk bertahan walau bagaimanapun keadaannya.

...****************...

Teo berlari ke arah Gea saat melihat istrinya terhuyung dan hampir terjatuh.

"Lepas!"

Sekalipun istrinya memberontak Teo tidak melepaskannya.

"Mau kemana?"tanyanya sesabar mungkin.

"Kamar mandi"

Teo langsung membopong Gea dan membawanya ke kamar mandi.Bahkan ia tetap menunggui Gea dan kembali membopongnya ke atas tempat tidur.

Saat Gea ingin kembali tidur Teo menahannya.

"Kenapa menyembunyikannya dari kakak?Apa kakak ga berhak tau keberadaan darah daging kakak sendiri?"tanyanya.

"Untuk apa kakak tau kalo pada akhirnya kakak juga akan meninggalkan kami?"

"Apa seburuk itu juga kakak dimata kamu Ge?Apa ga bisa kamu melihat betapa aku ingin memperbaiki semuanya?"

"Lalu aku bisa apa?Aku sepenuhnya percayakan hatiku padamu kak,tapi apa yang aku dapat?Apa aku tak boleh kecewa?"

Gea kembali menangis membuat Teo membawanya dalam pelukan nan erat.

"Maaf.Tolong kali ini percaya sama kakak.Beri aku kesempatan untuk tetap bersama kalian.Bantu aku menjadi lebih baik lagi.Jangan pernah pergi dari sisiku.Aku ga tau bagaimana ke depannya bila itu tanpa kamu"pinta Teo

"Apa aku bisa percaya?"tanya Gea lirih.

Teo merenggangkan pelukannya.Digenggamnya tangan Gea tanpa mengubah tatapan lembutnya.

"Kakak memang berandalan Ge,tapi kamu juga tau aku bukanlah orang yang suka mengingkari janji.Kamu boleh melakukan apapu semaumu jika aku melakukannya"kata Teo meyakinkan.

Tanpa bicara Gea justru menatap manik mata suaminya.Berusaha menemukan kebohongan yang tersimpan.Namun yang terlihat hanya kesungguhan.Hingga ia hanya mampu mengangguk saja.

Teo bahagia melihatnya.Ia lalu meraba perut Gea yang masih rata.

"Berapa usianya sekarang?"tanya Teo

Gea beranjak menuju lemari pakaian dan mengambil buku bersampul pink lalu menyerahkannya pada sang suami.

"Kamu udah periksa?"

"Iya?"

"Kapan?Kenapa ga ngajak kakak?"cecarnya.

"Ayahnya sibuk ma yang laen"balas Gea.

"Maaf sayang"

Teo kembali memeluk Gea lalu berjongkok mencium perut istrinya.

"Maafin ayah sayang.Ingatkan ayah jika ayah lalai.Jangan rewel di perut bunda ya.Anak ayah pasti pinter"

Bagai embun menetes di pagi hari,begitu menyejukkan.Gea yang beberapa hari ini begitu ingin perutnya di usap oleh suaminya kini merasakannya tanpa ia mengatakannya.Apakah ini pertanda bahwa ikatan keduanya akan semakin erat dengan adanya calon anak mereka?Ataukah akan sebaliknya?

"Mau mandi engga?"tanya Teo setelah keduanya terdiam cukup lama.

"Engga berani,dingin"jawab Gea.

"Makan dulu ya.Habis itu minum vitamin sama obatnya.Tekanan darah kamu rendah"

Belum sempat Gea berucap,Teo sudah beranjak mengambil makanan.Bahkan ia sudah kembali masuk dalam waktu yang singkat dan menyerahkan sepiring nasi beserta lauknya pada Gea.

Dengan sabar Teo menunggui istrinya makan.Meski Gea makan dengan begitu pelannya ia tetap sabar.Lalu memberikan obat dan vitamin setelah makanan Gea telas habis.

"Kamu pengen sesuatu ga?"tanya Teo.Mungkin saja Gea ngidam

Alis Gea bertaut mendengarnya."Maksut kakak ngidam?"

"Iya"

"Aku ga pengen apa apa kak.Cuma pengen istirahat aja,capek"

"Ya udah,kalo pengen apa apa bilang ya,biar kakak cariin"

Gea tersenyum mendengarnya.Berharap ini pertanda baik untuk hubungan keduanya.

Sementara Teo setia menemani istrinya.Membelai rambut Gea hingga kembali terlelap.Lalu melabuhkan kecupan dalam di kening Gea.Rasanya enggan meninggalkan gadis kesayangannya hingga ia memutuskan berbaring di samping Gea.Tangannya kembali menyentuh perut istrinya.

"Sehat sehat sayang.Semoga kita akan selalu bersama.Ayah janji akan jaga kalian.Ayah harap kalian tetap jadi semangat ayah untuk jadi lebih baik"

Episodes
1 Menuju Sah
2 Mantan lagi mantan lagi
3 Kesedihan Gea
4 Kamu Tak Pantas Bersamanya
5 Hanya Ada Kamu
6 Menikah
7 Drama Hari Pertama
8 Ternyata Masih Munafik
9 Gea Pingsan
10 Terkuak
11 Menyembunyikannya
12 Permintaan Nenek
13 Kembali bertemu
14 Benar Benar Hamil
15 Janji Bertemu
16 Rumah Sakit
17 Rumah Sakit 2
18 Harus Bagaimana
19 Ajakan Teman
20 Berjanjilah
21 Melihatnya Selingkuh
22 Kepergian Nenek
23 Tak Tersentuh
24 Kembali Terluka Lagi
25 Teruslah Kuat
26 I Love You
27 Aku Butuh Kamu
28 Terpuruk
29 Dengan Sahabat
30 Mencoba Mencari Solusi
31 Teo Yang Terluka
32 Kesempatan Dari Istri
33 Selesaikan Segera
34 Menemui Riri
35 Melahirkan
36 Salah Makan Apa Ya?
37 Kamu kuat Gea
38 Sweet Heart Owner
39 Hama Penganggu
40 Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41 Aku Lelah
42 Aku Yang Akan Berjuang
43 Aku Ingin Melepasmu
44 Takut Dosa
45 Rencana Teo
46 Teror
47 Kebuasannya
48 Satu Minggu
49 Ngedate
50 Pertemuan
51 Lagi dan Lagi
52 Alasan Riri
53 Cerita Para Wanita
54 Reihan
55 Reuni
56 Cemburu
57 Keputusan
58 Mulai Bekerja
59 Tawaran Pak Zain
60 Menolak
61 Obrolan Lelaki
62 Dia lagi
63 Ga Nyaman
64 Marah Lagi
65 Rencana
66 Memaksa
67 Tak Mengingat Apapun
68 Bersiap
69 Terlalu Cinta
70 Aku Percaya
71 Obrolan Gosip
72 Prahara
73 Butuh Ketenangan
74 Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75 Aku Yang Harus Pergi
76 Penyitaan Anak
77 Anak Lo Aman
78 Pertanda
79 SPD
80 Cemburu Penambah Keheningan
81 Hanya Hadiah Kecil
82 Siang Yang Panas
83 Kembali Merasakannya Lagi
84 Suami Omes
85 Amarah Yang Tersimpan
86 Butuh Kawalan?
87 The Best Women
88 Duo Sahabat
89 Semua Terserah Padamu
90 Kangen Dedek
91 Cemburu
92 Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93 Cinta Tanpa Batas
94 Sudah Tugasku Melayanimu
95 Keributan Kecil
96 Bertemu Ibu
97 Terimakasih Cinta(Tamat)
98 Karya baru
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Menuju Sah
2
Mantan lagi mantan lagi
3
Kesedihan Gea
4
Kamu Tak Pantas Bersamanya
5
Hanya Ada Kamu
6
Menikah
7
Drama Hari Pertama
8
Ternyata Masih Munafik
9
Gea Pingsan
10
Terkuak
11
Menyembunyikannya
12
Permintaan Nenek
13
Kembali bertemu
14
Benar Benar Hamil
15
Janji Bertemu
16
Rumah Sakit
17
Rumah Sakit 2
18
Harus Bagaimana
19
Ajakan Teman
20
Berjanjilah
21
Melihatnya Selingkuh
22
Kepergian Nenek
23
Tak Tersentuh
24
Kembali Terluka Lagi
25
Teruslah Kuat
26
I Love You
27
Aku Butuh Kamu
28
Terpuruk
29
Dengan Sahabat
30
Mencoba Mencari Solusi
31
Teo Yang Terluka
32
Kesempatan Dari Istri
33
Selesaikan Segera
34
Menemui Riri
35
Melahirkan
36
Salah Makan Apa Ya?
37
Kamu kuat Gea
38
Sweet Heart Owner
39
Hama Penganggu
40
Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41
Aku Lelah
42
Aku Yang Akan Berjuang
43
Aku Ingin Melepasmu
44
Takut Dosa
45
Rencana Teo
46
Teror
47
Kebuasannya
48
Satu Minggu
49
Ngedate
50
Pertemuan
51
Lagi dan Lagi
52
Alasan Riri
53
Cerita Para Wanita
54
Reihan
55
Reuni
56
Cemburu
57
Keputusan
58
Mulai Bekerja
59
Tawaran Pak Zain
60
Menolak
61
Obrolan Lelaki
62
Dia lagi
63
Ga Nyaman
64
Marah Lagi
65
Rencana
66
Memaksa
67
Tak Mengingat Apapun
68
Bersiap
69
Terlalu Cinta
70
Aku Percaya
71
Obrolan Gosip
72
Prahara
73
Butuh Ketenangan
74
Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75
Aku Yang Harus Pergi
76
Penyitaan Anak
77
Anak Lo Aman
78
Pertanda
79
SPD
80
Cemburu Penambah Keheningan
81
Hanya Hadiah Kecil
82
Siang Yang Panas
83
Kembali Merasakannya Lagi
84
Suami Omes
85
Amarah Yang Tersimpan
86
Butuh Kawalan?
87
The Best Women
88
Duo Sahabat
89
Semua Terserah Padamu
90
Kangen Dedek
91
Cemburu
92
Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93
Cinta Tanpa Batas
94
Sudah Tugasku Melayanimu
95
Keributan Kecil
96
Bertemu Ibu
97
Terimakasih Cinta(Tamat)
98
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!