Waktu berlalu dengan begitu cepatnya tanpa terasa.Hari ini adalah hari dimana Teo dan Gea akan menikah.Mengikat janji suci dihadapan Tuhan.
Keluarga Teo sudah hadir.Ada Bapak ibu adik adik serta sanak saudara yang lumayan banyak bisa hadir.Sementara Gea hanya bersama sang nenek dan bibinya.Karena Gea pun tak tau dimana keberadaan orang tuanya kini.
Kini Gea berada di kamarnya bersama Isna.Sahabat yang slalu menemaninya saat ia terpuruk.
"Heran deh,aku yang kemaren tunangan kamu yang nikah duluan"sungut Isna.
Gea hanya tersenyum tipis."Mau bareng sekalian?ayolah"kata Gea.
"Dih,ogah banget.Mending nunggu aa Dika"
"Kalo gitu kenapa manyun neng"kata Gea.
"Habisnya ntar kalo udah nikah,kamu pasti ikut suami.Kan aku ga bisa ketemu kamu lagi".seru Isna.
"Engga kok Na,aku tetep disini.Kak Teo yang bakal pindah kesini.Kasian nenek kalo aku ikut Kak Tro"jelas Isna.
"Iyalah,tega banget kalo kamu mau ninggalin nenek sendirian disini"kata Isna.
Gea hanya tersenyum tipis Ada yang terasa sesak dalam hatinya.Begitu hampa terasa.Di saat ia di penghujung masa lajangnya,ia masih tak tau keberadaan orang tuanya.
Sementara Isna menatap Gea dengan terenyuh.Di tepuknya bahu Gea."Jangan di ingat lagi Ge jika itu hanya akan membuatmu sedih.Yakinlah,akan ada hikmah dibalik semua ini.Gea yang ku kenal adalah cewek paling tangguh yang pernah kutemui.Tetaplah kuat dan tetaplah jadi Gea ku yang manis"
Hanya ada senyum tipis di bibir Gea mendengar dukungan sahabatnya."Mudah mendengarnya Na,tapi nyatanya tak semudah itu menjalaninya.Begitu banyak hujatan yang menyakitkan sedang aku pun tak pernah tau apa yang sebenarnya terjadi.Apa aku memang tak pernah diharapkan untuk ada di dunia ini.Bahkan disaat ini,harusnya mereka menemaniku.Tapi aku tak pernah tau dimana mereka,entah masih hidup atau tiada".
Perih,itu yang Gea rasa kini.Bahkan hingga menusuk ke relung hati yang terdalam.Airmata yang kini membasahi pipinya seakan ingin mengatakan,beban itu tak sanggup lagi ia pendam.
Isna mengulurkan tisu ke hadapan Gea.
"Lepaskan beban itu Ge.Jangan lagi kau pendam sendirian Ada aku disini.Dan sekarang ada Teo yang akan selalu ada disisimu.Biarkan kuasa Tuhan yang esok akan memberi jawaban akan semua keadaan ini"
Gea menubruk Isna,tangisnya makin pecah dalam pelukan sahabat terkasih.Sejenak melepas kepiluan yang sekian lama menghuni dinding hati.
"Udah ya,hapus airmatanya.Kasian tukang make up nya kalo rharus benerin lagi.Ini berantakan dikit,biar aku benerin dulu"
"Makasih ya Na,kamu udah slalu ada buat aku selama ini"
"It's oke,we are best frend selamanya"
Keduanya terkekeh bersama.Yah,itulah persahabatan,berusaha slalu ada saat suka maupun duka
"Mba,udah waktunya keluar.Penghulunya udah datang"kata Debi,sepupu Gea.
"Ya udah,yuk langsung keluar"kata Isna.
Gea berjalan menuju tempat ijab dengan di apit oleh Isna dan Debi.Seketika suasana menjadi hening saat Gea sampai di tempat ijab.Riasan Gea yang begitu natural terlihat sempurna di wajahnya.Membuat semua yang hadir menatap tak percaya kalo itu adalah Gea,si gadis sederhana.Bahkan sang pengantin pria pun terpesona,benarkah itu Gea kesayangannya?.
Semua berjalan dengan semestinya hingga saat janji suci itu terucap.
"Saya terima nikahnya Gea Anastyana binti Setiaji dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan cincin emas 5 gram dibayar tunai"
Hanya berselang beberapa detik kata sah pun terucap.Kini keduanya resmi menjadi sepasang suami istri.
Ucapan selamat dan untaian doa mengalir untuk keduanya.Meski tanpa pesta dan kemeriahan.Yah,Gea memang tak ingin ada pesta atas pernikahannya.Ia hanya ingin ada syukuran kecil saja.Meski kenyataannya yang datang cukup banyak.
"Selamat Teo,semoga samawa ya"ucap Tejo sang paman,adik dari ibunya.
"Terima kasih paman"balas Teo.
"Selamat ya nak,sekarang sudah jadi suami.Jaga dan bahagiakan istrimu.Semoga jadi imam yang baik dan jodoh sampe ke surganya Allah"
Kali ini nasihat dari sang ibu.Dipeluknya sang putra yang kini berstatus suami.Dikecupnya kening Teo dengan dalam,mencurahkan cinta yang begitu dalam bagi sang putra.Lalu beralih pada sang menantu.
"Titip Teo ya nak.Ingatkan dia bila salah.Temani dia dalam keadaan apapun"ucapnya lirih.Dipeluknya wanita yang kini telah menjadi menantunya.
Sementara di samping Gea,bapak mertuanya memandang suaminya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Selamat ya Teo.Maaf bapak tidak bisa memberi apa apa.Hanya bapak minta,jaga istrimu baik baik.Sekarang ia tanggungjawabmu.Jangan buat ia menangis.Kamu juga terlahir dari rahim seorang wanita,jika kamu menyakitinya itu artinya kamu juga menyakiti ibumu"
Teo tak mampu menjawab petuah bapaknya.Matanya berkaca kaca di pelukan bapaknya.Entah apa yang kini ia rasa,ia pun tak mampu mengungkapkannya.
Sementara di sudut ruangan sang nenek sedang duduk berdua bersama Isna.Ditatapnya sang cucu dengan penuh rasa iba.Hatinya pun teriris dengan keadaan yang kini dihadapinya.
Bagaimana tidak,saat dimana harusnya ia melihat cucunya merasakan kebahagiaan yang utuh.kini justru menikah tanpa didampingi orang tua.Sungguh memilukan.
Beruntunglah ada Isna,sahabat cucunya yang slalu menghiburnya.
"Nenek ga tau harus bagaimana sekarang Na,melihat Gea rasanya nenek pergi mencari ibunya dan menyeretnya ke hadapan Gea"kata sang nenek.
"Sama nek,itulah kenapa Isna lebih baik disini sama nenek.Kalo Isna kesana sekarang,Gea pasti langsung nangis lagi nek.Dan Isna ga mau Gea terus menangis di hari bahagianya ini"balas Isna.
"Sebenarnya tante Rika pamit ga sih nek pas terakhir mau pergi itu"tanya Isna.
Nenek hanya menghela nafas pelan lalu menggelengkan kepalanya.
"Bahkan nenek juga ga menyangka kalo saat itu ibunya Gea akan pergi Na.Saat itu Rika hanya bilang mau bertemu temannya sebentar.Bertemu siapa dan dimana pun nenek juga ga tau"jelas sang nenek.
"Semoga suatu saat mereka sadar dan kembali nek.Walaupun udah bercerai,seenggaknya mereka kembali buat Gea nek"ujar Isna.
"Aamiin,semoga saja Na"balas nenek.
Hening.
Keduanya kembali menatap sekeliling dalam diam.Membiarkan pikiran masing masing berkelana mengarungi luasnya pemikiran akan hidup yang sedang dijalaninya.Hingga tanpa terasa ada yang memanggil karena para tamu akan berpamitan.Yang tersisa hanya penghuni rumah dan beberapa orang saudara dan tetangga dekat.Mereka masih berkumpul dan bercengkrama santai,tentunya sambil menghabiskan camilan yang masih tersisa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments