Ajakan Teman

Sabtu sore Gea menyempatkan waktu untuk bersantai sejenak setelah hampir 3 minggu bergelut dengan pekerjaan yang menumpuk.Beberapa kandang masuk masa panen dan masuk DOC dalam waktu bersamaan sehingga laporan kerjanya pun ikut bertambah.

Ia menyelonjorkan kakinya di atas sofa ruang tamu.Matanya terus saja menatap kartun dua bocah kembar tak berambut sambil mulutnya sesekali ikut tertawa.Nenek yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepala.Baginya tingkah Gea sejak hamil memang agak nyeleneh.

"Kaya anak kecil aja Ge nontonnya begituan"ujar nenek.

"Lah,daripada nonton sinetron cengeng nek,ga suka aku"kilahnya.

"Lah dari dulu juga kamu ga suka nonton kartun.Sejak hamil aja kamu aneh"

"Ga tau nek,bawaan orok mungkin.Ngerti banget dia nek,jadi ga suka pengen yang aneh aneh"terang Gea.

"Ya baguslah.Jangan lupa doa terus biar sehat selamat sampe lahiran nanti.Apalagi ini anak pertama"wejang sang nenek.

"Iya nek"

Sementara nenek berlalu Gea masih tetap asyik dengan dunia dua bocah kembar.Bahkan ia tak menyadari saat suaminya pulang.Salam pun tak terjawab.Namun ia begitu terkejut saat suaminya duduk disampingnya.

"Loh kak,udah pulang"

"Iya,salam ga dijawab,dicuekin lagi"kesal Teo.

"He he.Waalaikumsalam.maaf kak"cengir Gea tanpa dosa."Mau teh hangat apa kopi kak?"tanyanya.Demi merayu sang suami yang menampilkan wajah kesalnya.

"Mau kamu aja kalo boleh"katanya seraya menaik turunkan alisnya.

"Ayolah kak,sekarang juga boleh banget"

Teo hanya melongo mendengarnya.Otaknya mencerna lambat apa yang ia dengar dari mulut suaminya.Bahkan ia hanya menurut saja saat istrinya itu menyeretnya menuju kamar tanpa mematikan televisi yang masih menyala.

Masih tetap terdiam saat Gea membawanya naik ke atas ranjang dan melepas kancing kemejanya satu persatu.

Namun Gea segera sadar dengan keterdiaman suaminya.Ia lantas memakai kembali baju yang sudah dilepas.Disatukannya kembali kancing kemeja suaminya,namun Teo menahannya.

"Kenapa berhenti?"tanya Teo lembut.

"Kakak ga minat ngapain juga dilanjut"balas Gea cuek.Semangat bercinta yang tadinya membara seketika itu juga ambyar.

"Siapa bilang ga minat?Emang aku ngomong gitu?"

"Lah kan kakak diem aja ga ada respon sama sekali"

Teo menjadi tak tega mendengarnya.Diraihnya dagu Gea agar kesayangannya itu menatapnya.

"Aku diem bukan berarti ga minat.Aku terlalu senang karna biasanya istri aku ini ga pernah minta duluan.Lanjut ya"rayu Teo.Tapi Gea malah menggelengkan kepalanya.

"Yakin nih ga mau dilanjut?"bisik Tep pelan,namun tangannya mulai bergerak liar menjelajah titik sensitif di tubuh Gea.Membuat Gea tanpa sadar melenguh manja.

Teo tersenyum melihatnya.Wajah Gea yang penuh gairah sungguh membuatnya semakin bersemangat."Maaf ya,lain kali jangan sungkan minta duluan karna akupun dengan senang hati akan mengabulkannya sayang"bisik Teo.

Hingga pada akhirnya keduanya berlayar di lautan cinta yang penuh gairah.Menyambut senja dengan sejuta harapan bahwa keduanya akan tetap bersama hingga esok menua.Bulir peluh yang membasah tubuh menandakan bahwa perlayaran yang mereka tempuh begitu hebat.

Teo mengatur nafasnya yang masih memburu sesaat setelah ia menggulingkan tubuhnya disamping Gea.Lalu ia mengambil tisu di atas meja dan mengusap lembut keringat di wajah Gea.

"Makasih ya buat sore yang indah ini"ucap Teo.Tubuh yang masih tak berdaya membuat Gea hanya mengangguk.

"Mau mandi?"

Lagi lagi Gea hanya menggeleng."Capek kak,ngantuk"

Teo beranjak ke kamar mandi.Setelah ia membersihkan dirinya ia membawa handuk basah untuk membersihkan tubuh istrinya,namun yang ia dapati adalah Gea yang telah terlelap tanpa menutup tubuhnya bagian atas.

Dengan sabar ia mengelap tubuh istrinya agar tetap nyaman dalam tidurnya.Bibirnya membentuk senyuman indah saat melihat banyaknya tanda merah di tubuh Gea.Ya,tidak ia pungkiri kalo ia selalu larut dalam sentuhan cinta Gea yang begitu memabukkan.Dan ia sangat menikmatinya atau bahkan itu sudah menjadi candu baginya.

Setelah dirasa cukup Teo segera menyimpan handuk basahnya.Di usapnya perut buncit Gea dan dikecupnya berulangkali.Hatinya membuncah dengan kebahagiaan saat ini

"Sehat sehat ya di perut bunda.Ayah sayang kalian"bisiknya.Lalu diselimutinya tubuh polos istrinya agar lebih nyaman.

Baru saja Teo ingin merebahkan tubuhnya disamping Gea dering ponsel mengusiknya.Ia kembali beranjak dari ranjang.

"Halo Assalamualaikum"katanya.

"Waalaikumsalam.Te ngumpul ya,ini udah ditungguin sama anak anak.Ada Viko juga nih"kata Anton yang tengah menghubunginya.

"Aku ga bisa ninggalin Gea Ton"kata Teo seraya menghela nafas.

"Bentaran doang Te,ini Viko pengen banget ketemu katanya"

"Ya udah deh,aku usahain"finalnya.

"Ya udah ditunggu"

Teo mengacak rambutnya kasar.Sungguh menyebalkan.Yang diinginkannya saat ini adalah tidur disamping istrinya dan memeluknya.Tapi ia juga tak bisa mengabaikan keinginan temannya untuk bertemu dengannya karna memang sudah lama ia tak ikut nongkrong.

Dengan terpaksa Teo pun membangunkan istrinya.Dengan pelan ia mengatakan kalo ia akan keluar sebentar bersama temannya.Dan bukan jawaban yang ia dapatkan melainkan tatapan sengit penuh permohonan untuk tetap tinggal.

Dan saat Teo mengatakan untuk pergi Gea memilih menyembunyikan dirinya dibalik selimut.Sungguh pilihan yang berat bagi Teo,namun ia harus tetap pergi.

"Maaf ya sayang,aku harus keluar sebentar.Aku janji ga lama.Cuma ketemu bentaran doang"pamitnya.Dengan berat hati ia pun beranjak meninggalkan rumah.

Hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk Teo sampai di tujuan karena Anton dkk memilih nongkrong di alun alun kota.

"Wah,caba kita udah dateng nih"seloroh Viko,sementara Teo menanggapinya dengan tersenyum kecut.

"Kayanya ga ikhlas dia nyampe sini,wajahnya bete gitu"sambar Adi.

"Tapi rambutnya masih basah tuh.,harusnya mukanya berseri"

"Ga dapet jatah kali".

" Loe pada aja yang ga tau waktu,rese tau ga"sarkas Teo.

Tawa pun meledak di antara mereka.Menyayangkan apa yang terjadi pada Teo walaupun mereka tak tau yang sebenarnya.

"Sory,bukannya ga tau waktu.Tapi besok gue berangkat ke kalimantan.Makanya gue maksa pengen ketemu sebelum gue nyebrang"kata Viko.

"Tapi bentaran aja ya.Bini gue ngambek tadi.Lagian gue juga ga tega ninggalin Gea berdua sama nenek doang"tukas Teo.

"Iyalah,santai aja.Yang penting bisa lepas kangen bareng bareng"kata Viko

Keempatnya larut dalam obrolan kaum lelaki.Dua botol vodka yang dibawa Viko menjadi teman obrolan malam itu.Canda dan tawa lepas begitu saja.Tak peduli dengan tatapan orang orang disekitarnya.

Bahkan Teo tak menyadari ada sepasang mata yang menatapnya tanpa berkedip meski dari kejauhan.Tatapan yang pada akhirnya membawa Teo pada kesalahan terbesarnya yang tak akan mungkin ada maaf dengan mudahnya.

Episodes
1 Menuju Sah
2 Mantan lagi mantan lagi
3 Kesedihan Gea
4 Kamu Tak Pantas Bersamanya
5 Hanya Ada Kamu
6 Menikah
7 Drama Hari Pertama
8 Ternyata Masih Munafik
9 Gea Pingsan
10 Terkuak
11 Menyembunyikannya
12 Permintaan Nenek
13 Kembali bertemu
14 Benar Benar Hamil
15 Janji Bertemu
16 Rumah Sakit
17 Rumah Sakit 2
18 Harus Bagaimana
19 Ajakan Teman
20 Berjanjilah
21 Melihatnya Selingkuh
22 Kepergian Nenek
23 Tak Tersentuh
24 Kembali Terluka Lagi
25 Teruslah Kuat
26 I Love You
27 Aku Butuh Kamu
28 Terpuruk
29 Dengan Sahabat
30 Mencoba Mencari Solusi
31 Teo Yang Terluka
32 Kesempatan Dari Istri
33 Selesaikan Segera
34 Menemui Riri
35 Melahirkan
36 Salah Makan Apa Ya?
37 Kamu kuat Gea
38 Sweet Heart Owner
39 Hama Penganggu
40 Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41 Aku Lelah
42 Aku Yang Akan Berjuang
43 Aku Ingin Melepasmu
44 Takut Dosa
45 Rencana Teo
46 Teror
47 Kebuasannya
48 Satu Minggu
49 Ngedate
50 Pertemuan
51 Lagi dan Lagi
52 Alasan Riri
53 Cerita Para Wanita
54 Reihan
55 Reuni
56 Cemburu
57 Keputusan
58 Mulai Bekerja
59 Tawaran Pak Zain
60 Menolak
61 Obrolan Lelaki
62 Dia lagi
63 Ga Nyaman
64 Marah Lagi
65 Rencana
66 Memaksa
67 Tak Mengingat Apapun
68 Bersiap
69 Terlalu Cinta
70 Aku Percaya
71 Obrolan Gosip
72 Prahara
73 Butuh Ketenangan
74 Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75 Aku Yang Harus Pergi
76 Penyitaan Anak
77 Anak Lo Aman
78 Pertanda
79 SPD
80 Cemburu Penambah Keheningan
81 Hanya Hadiah Kecil
82 Siang Yang Panas
83 Kembali Merasakannya Lagi
84 Suami Omes
85 Amarah Yang Tersimpan
86 Butuh Kawalan?
87 The Best Women
88 Duo Sahabat
89 Semua Terserah Padamu
90 Kangen Dedek
91 Cemburu
92 Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93 Cinta Tanpa Batas
94 Sudah Tugasku Melayanimu
95 Keributan Kecil
96 Bertemu Ibu
97 Terimakasih Cinta(Tamat)
98 Karya baru
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Menuju Sah
2
Mantan lagi mantan lagi
3
Kesedihan Gea
4
Kamu Tak Pantas Bersamanya
5
Hanya Ada Kamu
6
Menikah
7
Drama Hari Pertama
8
Ternyata Masih Munafik
9
Gea Pingsan
10
Terkuak
11
Menyembunyikannya
12
Permintaan Nenek
13
Kembali bertemu
14
Benar Benar Hamil
15
Janji Bertemu
16
Rumah Sakit
17
Rumah Sakit 2
18
Harus Bagaimana
19
Ajakan Teman
20
Berjanjilah
21
Melihatnya Selingkuh
22
Kepergian Nenek
23
Tak Tersentuh
24
Kembali Terluka Lagi
25
Teruslah Kuat
26
I Love You
27
Aku Butuh Kamu
28
Terpuruk
29
Dengan Sahabat
30
Mencoba Mencari Solusi
31
Teo Yang Terluka
32
Kesempatan Dari Istri
33
Selesaikan Segera
34
Menemui Riri
35
Melahirkan
36
Salah Makan Apa Ya?
37
Kamu kuat Gea
38
Sweet Heart Owner
39
Hama Penganggu
40
Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41
Aku Lelah
42
Aku Yang Akan Berjuang
43
Aku Ingin Melepasmu
44
Takut Dosa
45
Rencana Teo
46
Teror
47
Kebuasannya
48
Satu Minggu
49
Ngedate
50
Pertemuan
51
Lagi dan Lagi
52
Alasan Riri
53
Cerita Para Wanita
54
Reihan
55
Reuni
56
Cemburu
57
Keputusan
58
Mulai Bekerja
59
Tawaran Pak Zain
60
Menolak
61
Obrolan Lelaki
62
Dia lagi
63
Ga Nyaman
64
Marah Lagi
65
Rencana
66
Memaksa
67
Tak Mengingat Apapun
68
Bersiap
69
Terlalu Cinta
70
Aku Percaya
71
Obrolan Gosip
72
Prahara
73
Butuh Ketenangan
74
Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75
Aku Yang Harus Pergi
76
Penyitaan Anak
77
Anak Lo Aman
78
Pertanda
79
SPD
80
Cemburu Penambah Keheningan
81
Hanya Hadiah Kecil
82
Siang Yang Panas
83
Kembali Merasakannya Lagi
84
Suami Omes
85
Amarah Yang Tersimpan
86
Butuh Kawalan?
87
The Best Women
88
Duo Sahabat
89
Semua Terserah Padamu
90
Kangen Dedek
91
Cemburu
92
Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93
Cinta Tanpa Batas
94
Sudah Tugasku Melayanimu
95
Keributan Kecil
96
Bertemu Ibu
97
Terimakasih Cinta(Tamat)
98
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!