Gea masih sibuk berkutat dengan buku buku laporan yang berjubel di atas meja kerjanya.Mendekati akhir bulan ia memang akan disibukkan dengan berbagai laporan yang harus ia serahkan pada atasannya saat awal bulan nanti.Sebagai seorang admin di sebuah gudang pakan ternak ia dituntut untuk teliti dalam membuat laporan.Salah sedikit saja fatal akibatnya.
Drrrtttt...
Drrrtttt
Drrrtttt..
Suara getar ponselnya mengganggu konsentrasi.Ingin mengabaikannya tapi getarannya semakin jelas terasa.
"Assalamualaikum"sapanya dengan senyum merekah setelah ia menggeser tombol berhambar telepon.
"Waalaikumsalam,,masih sibuk ya"balas yang di seberang sana.
"Iya kak,tau sendiri kan kalo mendekati akhir bulan kaya gimana"kata Gea.
"Semangat sayang,jangan manyun gitu"
Tanpa aba aba,kata sayang dari seberang itu membuat Gea merona seketika.Yah,kekasihnya itu lebih tepatnya calon suaminya itu selalu bisa membuatnya melayang dengan kata kata manisnya.
"Kak Teo bisa aja,,ada apa nih jam segini udah vc,emang Kak Teo ga kerja"balas Gea beruntun.
"Kerja dong,kalo ga kerja ntar istri cantiknya ini dikasih makan apa"
"Ngeledek nih ceritanya"ujar Gea.
"Enggak"balas Teo santai."Nanti pulang jam berapa"tanyanya.
"Emm,,kayanya jam 5an deh kak,kerjaan aku banyak banget"keluh Gea.
"Oh,ya udah nanti aku jemput ya"
"Emang mau kemana kak"tanya Gea.Kerjaan yang menumpuk membuat otaknya ngeblank untuk sekedar menebak kemana Teo akan mengajaknya pergi.
"Ambil cincin nikah kita"jawab Teo.
"Oh,iya kak.Nanti aku usahakan pulang cepet"kata Gea.Sementara dibalik layar Teo hanya menganngguk lalu melambaikan tangan untuk mengakhiri panggilannya.
"Cieee,,yang mau kencan"
Gea menoleh ke arah si empunya suara.Ternyata pak mandor.Ia berjalan menuju meja kerjanya sambil tersenyum meledek Gea.
"Bilang aja ngiri pak ga ada yang ngapelin"balas Gea.
"Tau aja"tawa pak mandor
"Makanya pak,istrinya di bawa"seru Gea
"Dikantongin gitu?"tanya pak mandor
"Boleh tuh pak,dimasukin kresek lebih oke lagi kayanya pak"
"Emang kamu kira istri martabak,pake dimasukin kresek"kata pak Zain,si bapak mandor.
"Bapak lhoo yang bilang,bukan saya"kekeh Gea.Beruntungnya dia punya mandor yang humoris,bisa jadi penghilang stres dikala puyeng melanda.
"Laporan bulanan udah jadi belum Ge?"tanya pak Zain.Mimik wajah yang tadinya santai kini berubah serius.
"Ini pak,sebentar lagi selesai.Masih harus saya cek ulang dulu pak"jawab Gea.
"Oke,tolong usahakan sebelum jam 3 sore sudah selese ya,soalnya Pak Yuli minta kopian laporan bulan ini secepatnya"terangnya.
Gea mengacungkan jari jempolnya sebagai jawaban.Sementara matanya menatap deretan angka pada layar laptopnya.
"Katanya Pak Yuli mau ke luar kota Ge,jadi nanti daftar gaji karyawan kamu kirim sekalian ya"kata Pak Zain.
"Harus hari ini juga pak?"tanya Gea.
"Iya"
Gea menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Bakalan lembur sampe malem nih"gerutunya pelan.
"Ga usah manyun gitu bibirnya.Gagal kencan gara gara lembur bikin laporan itu emang ga enak"ledek Pak Zain seraya berlalu dari ruangan.
Sempruuuuuullllll
Gea menggerutu dan mengumpat dalam hati.Semangatnya yang tadi berkobar kini tiba tiba meluruh.
Diraihnya ponsel dihadapannya.Scrol ke bawah dan..
Calling kak Teo..
"Ada apa"pesan dari Teo segera masuk sesaat setelah Gea mengakhiri panggilannya.
"Kak,aku harus lembur sampai malem soalnya Pak Yuli minta laporan hari ini juga.Katanya besok beliau ke luar kota"
Lama Gea menunggu balasan dari Teo.Hatinya menjadi was was.
Apa Kak Teo marah?batinnya.
"Ya udah,nanti malem aja aku kesitu.Nunggu kamu selese kerja aja"
Gea tersenyum senang membaca balasan pesan dari Teo.Semangatnya kembali terkumpul,seperti pasukan yang mendengar komando dari sang komandan.
...****************...
Teo masih setia menunggu.Ia bersandar di tembok,sedang motornya ia parkir tepat di hadapannya.
30 menit sudah ia menunggu.Bosan rasanya.Ingin ia mengabari Gea,tapi kalo Gea sendiri belum keluar itu tandanya pekerjaannya belumlah selesai.Masuk masuk ke area kerja Gea pun ia sungkan.Meski para pekerja disana telah mengenalnya sebagai calon suami Gea,ia tak ingin mengusik ketenangan Gea dalam bekerja.
Krreeekkkkk
Pintu gerbang yang ada di depannya terbuka,dan dari dalam muncullah orang yang sedari tadi ia tunggu.Gea.
"Maaf kak,lama banget ya"kata Gea.
"Iya,sampe jamuran nungguinnya"balas Teo.
"Kenapa ga masuk aja kak"cicit Gea.
"Males,ntar yang ada lama nungguin kamu kerja sambil diceramahin Pak Zain"
Gea hanya diam.Teo sengera menstater motornya.
"Ayo buru,ntar kemaleman sampe rumah"kata Teo.
Keduanya melewati perjalanan hanya dengan saling diam.Teo paham kalo Gea agaknya kecewa dengan ucapannya.Tapi apa mau dikata.Teo memang tidak begitu sependapat dengan Pak Zain.
Dimata mandornya Gea itu,Teo adalah pemuda yang ia anggap urakan.Berbeda jauh dengan Gea yang kalem.Bahkan ia pernah mendengar sendiri bagaimana Pak Zain itu mengatakan kalo Gea tak pantas bersamanya.
"Cari yang lebih kalem lah Ge,jangan yang begajulan gitu.Nikah itu sekali seumur hidup,kalo imamnya aja seperti itu,gimana mau bimbing anak istri"
Tapi entah mengapa,seburuk apapun orang menilai perbedaannya dengan Gea,ia tetap saja merasa nyaman menjalaninya.Hanya dengan Gea saja ia merasa seperti ini.Selebihnya ia tak mau ambil pusing.
Teo menghentikan motornya di depan sebuah toko yang telah tutup.
"Kok kesini kak"tanya Gea.
"Iya,rumahnya yang jual cincin dibelakang toko ini"jawab Teo.
Teo menarik tangan Gea untuk mengikutinya.Jalan yang sempit membuatnya harus berjalan beriringan.Keduanya berhenti tepat di depan sebuah pintu berwarna coklat.
"Ada orangnya ga kak,kok sepi gini"tanya Gea.
"Ada lah,kan udah janjian"balas Teo seraya memencet bel yang ada di samping pintu.
Tak lama pintu terbuka dan muncullah sesosok laki laki seumuran Teo.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsala,eh Teo,ayo masuk"
Teo mengangguk dan mengajak Gea untuk mengikutinya.
"Ini cincinnya,dicoba dulu,kayanya pas sama ukuran jari mbak nya"kata si pemilik rumah seraya mengangsurkan sebuah kotak.
Teo menerima dan membukanya.Diraihnya jemari Gea dan ternyata pas di jari manis Gea.
"Pas banget ini bang,saya ambil deh"kata Teo.
"Oke tunggu sebentar"
Si pemilik rumah kembali masuk ke dalam.
"Kak Teo kapan pesennya ini"tanya Gea.
Teo menoleh ke arah Gea."Udah lama,habis acara lamaran itu aku langsung pesen ke bang Gery"
Gea hanya beroh ria dengan jawaban Teo
Bang Gery kembali dari dalam.Ia menyerahkan sebuah nota pada Teo.Teo pun segera mengambil dompet dan membayarnya.
"Makasih ya bang.Kalo gitu kita pamit dulu"ucap Teo.
"Ngopi dulu lah Te"balas Gery.
"Udah malem bang,kasian Gea baru pulang kerja"kata Teo.
Setelah berpamitan keduanya kembali berjalan ke depan dimana mereka memarkirkan motornya.
Drrrrtt,,,drrrtttt,,drrrrttt,,,
Ponsel Teo bergetar,pertanda ada panggilan masuk.Teo mengambil ponselnya.
"Siapa kak"tanya Gea saat ia melihat dahi Teo berkerut.
"Ga tau,nomer baru.kamu angkat ya.aku muter motornya dulu"
Gea menerima ponsel Teo dan menggeser tombol berwarna hijau.
"Halo assaalamualaikum"kata Gea
"Maaf bisa bicara dengan Teo"balas dari seberang.
"Maaf ini siapa ya"tanya Gea.
"Ini aku Riri pacarnya Teo.Teo nya mana ya"
What??pacar??batin Gea.Hatinya seketika memanas.
"Oh pacarnya Kak Teo ya.Maaf Kak Teo nya udah tidur"balas Gea.Tanpa aba aba ia pun langsung mematikan ponsel Teo.
Sementara Teo hanya menghela nafas pelan.Ia melihat jelas mimik cemburu di wajah Gea.Tapi sudut hatinya terasa bahagia dengan kecemburuan Gea.
Ia menerima ponselnya saat Gea memberikan ponselnya dengan memalingkan wajahnya.
"Hey"serunya.Diraihnya dagu Gea untuk berpaling ke arahnya.
"Siapa Riri kak"tanya Gea.matanya sudah berkaca kaca.
"Cuma mantan"jawab Teo kalem.
"Banyak banget si kak mantannya.Kemarin Ana sama Rosa.Sekarang Riri,besok besok siapa lagi kak"tanyanya.Kini airmatanya sudah membasahi pipi.
Teo menangkup wajah Gea.Dihapusnya airmata Gea dengan jarinya."Ga akan ada lagi.Biarin aja banyak mantan,yang penting istri aku kamu aja.Aku ga mau yang lain"katanya.
"Jangan ngambek ya,apapun yang mereka katakan aku hanya buat kamu.Dan pilihan aku ga akan berubah"lanjutnya.
Ditatapnya dalam mata Gea,seolah ia ingin menunjukkan kebenaran perkataannnya.Dan Gea hanya menganggu pelan sebagai jawaban.
Teo tersenyum hangat.Diajaknya Gea untuk segera meninggalkan tempat itu.Membawa semua pertanyaan Gea tentang mantannya bersama hembusan angin malam.
Mantan oh mantan.Berlalulah.Semuanya telah menjadi kenangan.Bukan lagi sebuah harapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Agatha cute🤍
ayo semangat saling mampir kak....
2024-02-28
0