Janji Bertemu

Tanpa terasa waktu berlalu dengan begitu cepatnya

Kini usia kandungan Gea sudah memasuki bulan kelima.Bukan tanpa kendala dalam menghadapi kehamilan pertamanya,hanya saja Gea tidak terlalu memikirkannya.

Hari ini Gea ada janji bertemu Isna sepulang kerja nanti.Sudah sebulan lebih keduanya tidak bertemu.

"Ge,aku udah di tempat biasa.Jangan lama lama ya"

Gea segera membereskan berkas kerjanya dan segera menuju tempat mereka janjian.

"Maaf Na nunggu lama"kata Gea.Isna hanya tersenyum melihat sahabatnya yang baru saja tiba.

"Belum lama banget kok"

"Tumben ngajak ketemuan disini"

"Kangen Ge,lagian udah lama kita ga jalan bareng"

Gea tersenyum mendengarnya."Udah makan belum"

"Belum,ga enak makan sendirian"

Gea tersenyum mendengarnya.Ia lalu beranjak untuk memesan makanan dan minuman.

"Aa Dika tau ga nih kamu ketemuan ma aku"tanya Gea.Tapi Isna hanya menggelengkan kepalanya.

"Marahan lagi?"

"Tau ah Ge,bingung aku sama sikap posesifnya dia.Dikit dikit cemburu"ujarnya setengah menggerutu.

"Cemburu itu tandanya dia sayang sama kamu"

"Tapi kebangetan Ge.Tau ga kemaren itu aku ga sengaja ketemu Bayu,temen aku yang orang Brebes itu.Dia kan emang jualan online telor asin bakar itu kan disini.Pas ketemu dianya masih ada sisa barang jualan trus aku beli.Ga taunya Aa Dika liat,dikiranya sengaja kasih ke aku dan marah marah ga jelas.Bete kan aku jadinya"jelas Isna panjang lebar.

Gea tertawa mendengarnya membuat Isna makin bersungut mendengarnya.

"Seneng banget aku sengsara"kesal Isna.

"Bukan seneng Na,kamu harusnya bersyukur punya pasangan yang bisa menunjukkan rasa sayangnya sama kamu,ga kaya aku Na"tutur Gea.

"Seneng sih seneng,tapi kalo keterlaluan gitu juga akunya yang repot Ge.Tau sendiri kan kerjaan aku sering hubungan sama banyak orang"

Gea tersenyum mendengarnya.Wajar kalo sahabatnya itu merasa repot dengan sikap posesif suaminya karena Isna sekarang bekerja sebagai seorang supervisor di sebuah pabrik pengolahan ayam,dimana kebanyakan karyawannya memang laki laki.

"Coba dikasih pengertian lagi pelan pelan.Bicara dari hati ke hati.Siapa tau Aa Dika lebih paham.Kan kalian nikah juga baru dua bulan,masih butuh pengenalan lebih dalam"

"Tau ah gelap"kata Isna.Ia tak lagi mau memusingkan masalah suaminya dan memilih menikmati makanan yang sudah Gea pesan.

"Teo sendiri gimana Ge?masih berulah?"tanya Isna saat makanannya tinggal separuh.

"Entahlah,aku sendiri masih ragu"jawab Gea.

"Emang masih hubungan sama tuh cewe gatel"tanya Isna.

"Ga tau dibelakang aku.Tapi selama ini sikapnya udah berubah,cuma firasat aku belum sepenuhnya percaya"

"Kenapa kamu ga yakin?"tanya Isna.

"Ga tau.Aku cuma mengikuti firasat aku aja"jawabnya.

Isna terkekeh mendengarnya."Firasat istri ga pernah salah gitu?"

Membuat Gea tersenyum miring."Bisa jadi" acuhnya.

Keduanya terus saja berbagi cerita hingga tanpa sadar telah melewatkan waktu hampir dua jam.Dan kedatangan seseorang dihadapan keduanya membuat mereka kaget.

"Ternyata kamu disini"

Suara yang begitu familiar,membuat Isna memutar bola matanya jengah.

"Dan kamu kenapa ngajak istri saya ketemuan?"tanyanya pada Gea.

Gea hanya melongo mendengarnya dan itu membuat Isna tertawa melihatnya.

"Kabur aja yuk Na,biar sekalian ga bisa ditemukan"kata Gea ketus.Tawa Isna justru semakin lebar mendengarnya.

"Nah,kamu aja langsung gitu kan,gimana aku yang tiap hari diginiin"

"Emang aku apain kamu?"sambar Dika.

"Aa ga ngerasa gitu?"tanya Gea.

Gelengan kepala Dika membuat Gea mengurut dada.

"Astagfirullah,aa itu udah kelewat posesif sama Isna dan itu bikin dia ga nyaman.Makanya dia disini sama aku itu mau curhat,bukan aku yang ngajakin istrinya aa ketemuan"terang Gea.

"Apa aku salah?Aku cuma ga mau kehilangan kamu.Kamu juga tau kan perjuangan aku kaya gimana?"tanya Dika tanpa melepaskan tatapannya dari istrinya.

Isna tersenyum mendengarnya dan meraih jemari Dika ke dalam genggamannya.

"Percayalah A',aku tak akan meninggalkan aa.Kita sudah terikat dalam janji yang sakral dan aku hanya ingin menjalani hubungan ini sampai kita menua"tutur Isna.

"Apa aku bisa percaya?"

Gea tersenyum mendengar keraguan Dika."Lalu untuk apa aa mengikatnya kalo aa ga bisa percaya pada sahabatku ini?"

"Entahlah"katanya lirih.

"Cobalah untuk percaya a'.Meski berat yakinlah kalo Isna ga akan pernah pergi darimu.Jika aa terlalu posesif padanya bisa jadi Isna malah tertekan dan benar benar meninggalkanmu.Sekalipun ia istrimu tapi ia juga butuh kebebasan"tutur Gea.

"Dan bukan berarti aku tak menghargai keberadaanmu a'.Kamu tetaplah suamiku dan aku tau batasanku sebagai seorang istri"tambah Isna.

Dika termenung mendengarnya dan menghela nafas berat.

"Maaf kalo aku udah terlalu cemburu dan itu menyakitimu"sesal Dika.

"It's ok"

Gea tersenyum melihat kebahagiaan sahabatnya.Berharap semoga sahabat terbaiknya itu selalu bahagia.

"Kamu dijemput Teo ga Ge?"tanya Isna.

Gea menggeleng"Naik angkot aja"

"Tapi ini udah mau maghrib"

"Gampang lah Na,angkot banyak ojek juga banyak kok.Ga usah bingung"kata Gea santai.

"Ck,kebiasaan kamu tuh,ngegampangin"kesal Isna.

"Biar aku pesenin ojek aja gimana?"sela Dika.

"Ga usah a',aku masih mau mampir belanja dulu"

"Udah malem Gea,pulang aja"cegah Isna.

Gea berdecak mendengarnya."Santai aja kenapa sih"

"Kamu itu lagi hamil Ge,dan aku ga mau ya keponakan aku nanti kenapa napa"

"Percaya deh,aku ga papa"

Isna dan Dika akhirnya hanya bisa pasrah dengan keras kepalanya Gea.Meski berat hati,keduanya berlalu meninggalkan Gea seorang diri.

Bukan tanpa alasan Gea ingin sendiri.Dirinya pun sebenarnya ingin bercerita pada sahabatnya itu tentang keraguannya pada Teo,namun terhenti dengan kedatangan Dika tadi.

Melihat Isna dan Gea yang cepat berbaikan dengan mudah mengusik suasana hatinya.Kapankah suaminya akan menjadi peduli dan mengkhawatirkan keadaannya seperti Dika khawatir pada Isna.Sedangkan saat ini ia masih saja melalui semuanya seorang diri.Meski Teo ada perubahannya namun ruang hatinya masih terasa kosong.Ia merasa Teo belumlah menerimanya sepenuh hatinya.

Perutnya yang semakin membuncit pun belum bisa membuat hubungannya dengan Teo membaik sepenuhnya.Dan firasatnya mengatakan masih ada yang menggantung diantara ia dan suaminya.

Gea mendesah berat,merasakan separuh hatinya hampa.Entah sampai kapan ia kuat menjalaninya.Berharap Tuhan berbaik hati melembutkan hati suaminya agar bisa sepenuhnya menerima keberadaannya dan anak yang kini dikandungnya.

Merasa keadaannya lebih tenang Gea beranjak untuk pulang.Ia telah memesan ojek online dan harus menunggunya beberapa saat.Baginya lebih baik naik ojek daripada harus merepotkan suami yang belum tentu mau memenuhi apa keinginannya.Meski ia tau Teo akan berusaha memenuhinya namun ia lebih tak sanggup untuk menampung lagi kekecewaan yang akan ia dapat.

Episodes
1 Menuju Sah
2 Mantan lagi mantan lagi
3 Kesedihan Gea
4 Kamu Tak Pantas Bersamanya
5 Hanya Ada Kamu
6 Menikah
7 Drama Hari Pertama
8 Ternyata Masih Munafik
9 Gea Pingsan
10 Terkuak
11 Menyembunyikannya
12 Permintaan Nenek
13 Kembali bertemu
14 Benar Benar Hamil
15 Janji Bertemu
16 Rumah Sakit
17 Rumah Sakit 2
18 Harus Bagaimana
19 Ajakan Teman
20 Berjanjilah
21 Melihatnya Selingkuh
22 Kepergian Nenek
23 Tak Tersentuh
24 Kembali Terluka Lagi
25 Teruslah Kuat
26 I Love You
27 Aku Butuh Kamu
28 Terpuruk
29 Dengan Sahabat
30 Mencoba Mencari Solusi
31 Teo Yang Terluka
32 Kesempatan Dari Istri
33 Selesaikan Segera
34 Menemui Riri
35 Melahirkan
36 Salah Makan Apa Ya?
37 Kamu kuat Gea
38 Sweet Heart Owner
39 Hama Penganggu
40 Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41 Aku Lelah
42 Aku Yang Akan Berjuang
43 Aku Ingin Melepasmu
44 Takut Dosa
45 Rencana Teo
46 Teror
47 Kebuasannya
48 Satu Minggu
49 Ngedate
50 Pertemuan
51 Lagi dan Lagi
52 Alasan Riri
53 Cerita Para Wanita
54 Reihan
55 Reuni
56 Cemburu
57 Keputusan
58 Mulai Bekerja
59 Tawaran Pak Zain
60 Menolak
61 Obrolan Lelaki
62 Dia lagi
63 Ga Nyaman
64 Marah Lagi
65 Rencana
66 Memaksa
67 Tak Mengingat Apapun
68 Bersiap
69 Terlalu Cinta
70 Aku Percaya
71 Obrolan Gosip
72 Prahara
73 Butuh Ketenangan
74 Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75 Aku Yang Harus Pergi
76 Penyitaan Anak
77 Anak Lo Aman
78 Pertanda
79 SPD
80 Cemburu Penambah Keheningan
81 Hanya Hadiah Kecil
82 Siang Yang Panas
83 Kembali Merasakannya Lagi
84 Suami Omes
85 Amarah Yang Tersimpan
86 Butuh Kawalan?
87 The Best Women
88 Duo Sahabat
89 Semua Terserah Padamu
90 Kangen Dedek
91 Cemburu
92 Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93 Cinta Tanpa Batas
94 Sudah Tugasku Melayanimu
95 Keributan Kecil
96 Bertemu Ibu
97 Terimakasih Cinta(Tamat)
98 Karya baru
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Menuju Sah
2
Mantan lagi mantan lagi
3
Kesedihan Gea
4
Kamu Tak Pantas Bersamanya
5
Hanya Ada Kamu
6
Menikah
7
Drama Hari Pertama
8
Ternyata Masih Munafik
9
Gea Pingsan
10
Terkuak
11
Menyembunyikannya
12
Permintaan Nenek
13
Kembali bertemu
14
Benar Benar Hamil
15
Janji Bertemu
16
Rumah Sakit
17
Rumah Sakit 2
18
Harus Bagaimana
19
Ajakan Teman
20
Berjanjilah
21
Melihatnya Selingkuh
22
Kepergian Nenek
23
Tak Tersentuh
24
Kembali Terluka Lagi
25
Teruslah Kuat
26
I Love You
27
Aku Butuh Kamu
28
Terpuruk
29
Dengan Sahabat
30
Mencoba Mencari Solusi
31
Teo Yang Terluka
32
Kesempatan Dari Istri
33
Selesaikan Segera
34
Menemui Riri
35
Melahirkan
36
Salah Makan Apa Ya?
37
Kamu kuat Gea
38
Sweet Heart Owner
39
Hama Penganggu
40
Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41
Aku Lelah
42
Aku Yang Akan Berjuang
43
Aku Ingin Melepasmu
44
Takut Dosa
45
Rencana Teo
46
Teror
47
Kebuasannya
48
Satu Minggu
49
Ngedate
50
Pertemuan
51
Lagi dan Lagi
52
Alasan Riri
53
Cerita Para Wanita
54
Reihan
55
Reuni
56
Cemburu
57
Keputusan
58
Mulai Bekerja
59
Tawaran Pak Zain
60
Menolak
61
Obrolan Lelaki
62
Dia lagi
63
Ga Nyaman
64
Marah Lagi
65
Rencana
66
Memaksa
67
Tak Mengingat Apapun
68
Bersiap
69
Terlalu Cinta
70
Aku Percaya
71
Obrolan Gosip
72
Prahara
73
Butuh Ketenangan
74
Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75
Aku Yang Harus Pergi
76
Penyitaan Anak
77
Anak Lo Aman
78
Pertanda
79
SPD
80
Cemburu Penambah Keheningan
81
Hanya Hadiah Kecil
82
Siang Yang Panas
83
Kembali Merasakannya Lagi
84
Suami Omes
85
Amarah Yang Tersimpan
86
Butuh Kawalan?
87
The Best Women
88
Duo Sahabat
89
Semua Terserah Padamu
90
Kangen Dedek
91
Cemburu
92
Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93
Cinta Tanpa Batas
94
Sudah Tugasku Melayanimu
95
Keributan Kecil
96
Bertemu Ibu
97
Terimakasih Cinta(Tamat)
98
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!