Kesedihan Gea

Gea melangkahkan kakinya dengan malas.Langkahnya terasa berat untuk menuju rumahnya sendiri.Rumah yang begitu penuh dengan kenangan pahit.

Rumah dimana ia pernah tinggal dengan penuh harapan ia bisa memberikan kebahagiaan bagi orang tuanya saat ia dewasa nanti.

Namun harapan tak sesuai kenyataan.

Kisah orang tuanya berakhir dengan pahitnya perceraian.Dan masing masing pergi dengan membawa keegoisannya,tanpa peduli dengan Gea yang masih membutuhkan mereka.

Kini ia hanya hidup dengan sang nenek.Gea bahkan tak pernah tau dimana keberadaan orang tuanya setelah perceraian itu terjadi.

"Assalamualaikum"ucap Gea saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam"

Deg!!!

Jantung Gea langsung berdegub kencang saat mendengar suara lemah dari sang nenek.Langkah kakinya langsung menerobos pintu kamar neneknya.

"Nenek!"seru Gea."Nenek kenapa"

Sang nenek hanya tersenyum melihat kepanikan Gea.

"Nenek ga apa apa Ge,hanya sedikit pusing"

"Sudah minum obat nek?"tanya Gea,sementara nenek hanya menggelengkan kepalanya.

"Nenek cuma kecapekan,nenek mau istirahat sebentar.Tolong pijitin nenek sebentar ya"pintanya.

Gea mengangguk pelan.Tangannya memijit pelan tubuh ringkih sang nenek.

Tuhan,tolong sehatkan dan jagakan nenek.Aku belum sanggup untuk kehilangannya.Aku masih butuh nenek disampingku.

Perih hati Gea mengingat nasib hidupnya.Saat ini,keluarganya hanya sang nenek.Ia tak ingin berharap lebih untuk bisa kembali bertemu dengan orangtuanya.Jika nenek pergi untuk selamanya,kemana ia akan bersandar?.

Setelah neneknya terlelap Gea segera beranjak dari kamar.Ia menuju dapur untuk memasak santap malamnya.Ia harus memastikan neneknya mendapatkan asupan yang cukup agar tetap sehat di usia senjanya.

Gea membuka kulkas untuk mengambil bahan yang akan dimasak.Hanya tinggal kacang panjang dan satu papan tempe.

"Huffft,tanggal tua tinggal ada stok ini doang.untung aja masih ada pegangan buat belanja besok"keluh Gea.

Gea segera mengolah bahan yang ada itu agar saat neneknya bangun makanan sudah tersedia.Tangannya begitu terampil.Memasak adalah hal yang sudah biasa ia lakukan sejak kecil.Bahkan bisa dibilang ia termasuk hobi memasak.Saat libur kerja ia sering praktek membuat berbagai macam makanan.

"Beres dah,tinggal mandi dulu lah baru nanti bangunin nenek"kata Gea.

Ia beranjak menuju kamarnya setelah sebelumnya mengambil tasnya yang tertinggal di kamar sang nenek.

Selesai mandi Gea mengganti pakaiannya.Ia mengenakan celana pendek dan kaos santainya.Ia berfikir untuk segera membangunkan neneknya karena sudah hampir maghrib.

Namun dering ponsel menghentikan langkahnya saat ia akan membuka pintu kamarnya.

Isna calling...

Senyum Gea mengembang.Sudah lama ia tak berkabar dengan Isna.Gadis tomboy yang selalu mengerti keadaan Gea.Sahabat rasa saudara.

"Halo assalamualaikum"sapa Gea dengan ceria.

"Waalaikumsalam Gea sayaaanggg"teriak dari seberang.Gea menjauhkan ponsel dari telinganya karena suara Isna yang begitu kencang.

"Hey,kalem dikit guys,kaya dihutan aja teriak teriak"seru Gea.

"He he,maaf Ge.Habisnya aku kangen banget sama kamu."balas Isna.

"Idiiih,tumben kangen aku,biasanya juga kangen pacar"seloroh Gea.

"Pacarnya udah is dead"

Gea tertawa.Isna memang bisa sejenak melupakan kekalutannya.

"Besok ada acara ga"tanya Isna.

"Emmm,kayanya pulang krja nganggur,kenapa"

"Ke rumah ya,bantuin aku.Dika sama keluarganya mau ke rumah"kata Isna.

"Cieee,tinggal tunggu tanggal mainnya nih"ledek Gea.

"Iya lah,masa pacaran terus"balas Isna.

"Ya udah besok aku ke rumah,tapi agak sorean ya"

"Iya gapapa"

Tut tut tut.

Gea tersenyum tipis.Dirinya ikut bahagia manakala sahabatnya menemukan kebahagiaannnya.

...****************...

Teo menyelonjorkan kakinya di atas tempat tidurnya.Hari ini terasa begitu melelahkan baginya.Banyaknya karyawan yang libur membuat beban pekerjaannya semakin banyak.Alhasil,setelah selesai bekerja ia hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya di kamar kosnya.

Tubuh yang begitu lelah itupun membuatnya terlelap dalam sekejap.Apalagi segarnya guyuran air saat mandi begitu mendukung untuk segera mengarungi dunia mimpi.

Namun bunyi handphone mengusik tenangnya tidur.Padahal Teo baru terlelap 30 menit yang lalu.

Matanya mengerjap perlahan,seolah masih mengumpulkan serpihan nyawa yang masih berserakan Tangannya meraih ponselnya,namun panggilan berhenti saat ia akan menggeser tombol berwarna hijau itu.

Kak besok ga usah jemput,pulang kerja aku mau ke rumah Isna.Ada acara disana.

Satu pesan dari Gea masuk dan ia baca.Ia pun membalasnya.

Oh,,okee.Udah makan belum.

Lama Teo menunggu balasan pesan dari Gea.Tapi 10 menit berlalu tak ada juga pesan yang masuk.

Tumben Gea lama balesnya,biasanya juga cepet.batinnya.

Lima menit kemudian barulah sebuah pesan balasan dari Gea masuk.

Maaf kak lama.Aku belum makan,masih nunggu nenek enakan dulu.

Dahi Teo berkerut.Nunggu nenek enakan?Itu berarti nenek sakit.

Teo segera menutup ponselnya.Dengan tergesa ia memyambar jaket dan kunci motornya.

Fikirannya dipenuhi dengan Gea.Ia tau nenek adalah satu satunya keluarga yang peduli pada Gea.Jika sang nenek sakit pasti Gea begitu sedih.

Dan ia tak ingin wanitanya itu larut dalam kesedihan.

30 menit kemudian Teo sampai di depan rumah Gea.

"Assalamualaikum"seru Teo setelah mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam"balas dari dalam rumah.Teo tersenyum.Itu suara Gea.

Ceklek.

Pintu terbuka dan menampilkan seraut wajah kesayangannya.

"Loh,Kak Teo"

Dahi Gea berkerut melihat kedatangan Teo.Seingatnya ia tak meminta Teo datang ke rumahnya.

"Ini mau bengong depan pintu terus gitu,ga disuruh masuk"kata Teo.Ia paham,Gea kaget dengan kedatangannya.

"Ah iya kak,ayo masuk"kata Gea seraya membuka pintu lebih lebar.

Teo mengekori Gea di belakangnya.Ia lalu duduk setelah menyerahkan sekotak martabak yang ia beli di pinggir jalan kepada Gea.Matanya menelisik sekeliling rumah,namun sepi.

"Nenek mana"tanyanya.

"Udah tidur kak.Habis makan tadi aku kasih obat trus aku suruh tidur lagi"jawab Gea.

Wajahnya terlihat sendu.Ada kesedihan yang tersirat.

"Sabar ya,ntar juga nenek pasti sembuh.Paling nenek cuma kecapekan aja"ujar Teo.

"Iya kak semoga saja.Aku ga mau nenek kenapa napa kak.Cuma nenek yang selama ini aku punya"ucap Gea lirih.

"Jangan berpikiran buruk dulu Ge.Berdoa aja semua akan baik baik saja.Nenek bakalan sehat lagi nanti"kata Teo berusaha menenangkan.

Gea hanya diam.Wajah sedihnya membuat Teo tak tega.Ia pun lalu menarik Gea dalam pelukannya.

"Jangan sedih ya.Gea ku itu cewek kuat"kata Teo.

Gea mengangguk dalam pelukannya."Aku takut nenek ninggalin aku kak.Kalo nenek pergi,aku gimana.Aku ga punya siapa siapa lagi"lirih Gea.

Teo meraih dagu Gea agar menatapnya.Dihapusnya airmata yang membasahi pipinya.Lalu dikecupnya sekilas bibir mungil Gea.

"Jangan nethink,ga baik.Nenek pasti baik baik saja.Besok pasti udah sehat.Disini juga ada aku.Aku juga akan slalu ada buat kamu Ge.Aku yang akan jagain kamu sama nenek"ucap Teo.

Yah,Teo tau betapa berartinya sang nenek bagi Gea.Hanya nenek yang ada disaat Gea terpuruk dengan carut marut perceraian orang tuanya.Sejujurnya Teo pun tak bisa membayangkan bagaimana Gea bila nenek benar benar pergi.Gadis sederhanannya itu pasti akan kembali tepuruk.

Teo mendekap Gea semakin erat untuk memberikan ketenangan.Ia tau gadisnya belum siap kehilangan sang nenek.Dan semoga esok semuanya akan baik baik saja,agar gadisnya tak lagi bersedih hati.

.

Episodes
1 Menuju Sah
2 Mantan lagi mantan lagi
3 Kesedihan Gea
4 Kamu Tak Pantas Bersamanya
5 Hanya Ada Kamu
6 Menikah
7 Drama Hari Pertama
8 Ternyata Masih Munafik
9 Gea Pingsan
10 Terkuak
11 Menyembunyikannya
12 Permintaan Nenek
13 Kembali bertemu
14 Benar Benar Hamil
15 Janji Bertemu
16 Rumah Sakit
17 Rumah Sakit 2
18 Harus Bagaimana
19 Ajakan Teman
20 Berjanjilah
21 Melihatnya Selingkuh
22 Kepergian Nenek
23 Tak Tersentuh
24 Kembali Terluka Lagi
25 Teruslah Kuat
26 I Love You
27 Aku Butuh Kamu
28 Terpuruk
29 Dengan Sahabat
30 Mencoba Mencari Solusi
31 Teo Yang Terluka
32 Kesempatan Dari Istri
33 Selesaikan Segera
34 Menemui Riri
35 Melahirkan
36 Salah Makan Apa Ya?
37 Kamu kuat Gea
38 Sweet Heart Owner
39 Hama Penganggu
40 Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41 Aku Lelah
42 Aku Yang Akan Berjuang
43 Aku Ingin Melepasmu
44 Takut Dosa
45 Rencana Teo
46 Teror
47 Kebuasannya
48 Satu Minggu
49 Ngedate
50 Pertemuan
51 Lagi dan Lagi
52 Alasan Riri
53 Cerita Para Wanita
54 Reihan
55 Reuni
56 Cemburu
57 Keputusan
58 Mulai Bekerja
59 Tawaran Pak Zain
60 Menolak
61 Obrolan Lelaki
62 Dia lagi
63 Ga Nyaman
64 Marah Lagi
65 Rencana
66 Memaksa
67 Tak Mengingat Apapun
68 Bersiap
69 Terlalu Cinta
70 Aku Percaya
71 Obrolan Gosip
72 Prahara
73 Butuh Ketenangan
74 Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75 Aku Yang Harus Pergi
76 Penyitaan Anak
77 Anak Lo Aman
78 Pertanda
79 SPD
80 Cemburu Penambah Keheningan
81 Hanya Hadiah Kecil
82 Siang Yang Panas
83 Kembali Merasakannya Lagi
84 Suami Omes
85 Amarah Yang Tersimpan
86 Butuh Kawalan?
87 The Best Women
88 Duo Sahabat
89 Semua Terserah Padamu
90 Kangen Dedek
91 Cemburu
92 Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93 Cinta Tanpa Batas
94 Sudah Tugasku Melayanimu
95 Keributan Kecil
96 Bertemu Ibu
97 Terimakasih Cinta(Tamat)
98 Karya baru
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Menuju Sah
2
Mantan lagi mantan lagi
3
Kesedihan Gea
4
Kamu Tak Pantas Bersamanya
5
Hanya Ada Kamu
6
Menikah
7
Drama Hari Pertama
8
Ternyata Masih Munafik
9
Gea Pingsan
10
Terkuak
11
Menyembunyikannya
12
Permintaan Nenek
13
Kembali bertemu
14
Benar Benar Hamil
15
Janji Bertemu
16
Rumah Sakit
17
Rumah Sakit 2
18
Harus Bagaimana
19
Ajakan Teman
20
Berjanjilah
21
Melihatnya Selingkuh
22
Kepergian Nenek
23
Tak Tersentuh
24
Kembali Terluka Lagi
25
Teruslah Kuat
26
I Love You
27
Aku Butuh Kamu
28
Terpuruk
29
Dengan Sahabat
30
Mencoba Mencari Solusi
31
Teo Yang Terluka
32
Kesempatan Dari Istri
33
Selesaikan Segera
34
Menemui Riri
35
Melahirkan
36
Salah Makan Apa Ya?
37
Kamu kuat Gea
38
Sweet Heart Owner
39
Hama Penganggu
40
Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41
Aku Lelah
42
Aku Yang Akan Berjuang
43
Aku Ingin Melepasmu
44
Takut Dosa
45
Rencana Teo
46
Teror
47
Kebuasannya
48
Satu Minggu
49
Ngedate
50
Pertemuan
51
Lagi dan Lagi
52
Alasan Riri
53
Cerita Para Wanita
54
Reihan
55
Reuni
56
Cemburu
57
Keputusan
58
Mulai Bekerja
59
Tawaran Pak Zain
60
Menolak
61
Obrolan Lelaki
62
Dia lagi
63
Ga Nyaman
64
Marah Lagi
65
Rencana
66
Memaksa
67
Tak Mengingat Apapun
68
Bersiap
69
Terlalu Cinta
70
Aku Percaya
71
Obrolan Gosip
72
Prahara
73
Butuh Ketenangan
74
Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75
Aku Yang Harus Pergi
76
Penyitaan Anak
77
Anak Lo Aman
78
Pertanda
79
SPD
80
Cemburu Penambah Keheningan
81
Hanya Hadiah Kecil
82
Siang Yang Panas
83
Kembali Merasakannya Lagi
84
Suami Omes
85
Amarah Yang Tersimpan
86
Butuh Kawalan?
87
The Best Women
88
Duo Sahabat
89
Semua Terserah Padamu
90
Kangen Dedek
91
Cemburu
92
Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93
Cinta Tanpa Batas
94
Sudah Tugasku Melayanimu
95
Keributan Kecil
96
Bertemu Ibu
97
Terimakasih Cinta(Tamat)
98
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!