Hanya Ada Kamu

Teo menunggu Gea di tempat biasanya dengan wajah yang gelisah.Ingin rasanya ia menerobos masuk ke tempat kerja Gea dan segera membawa Gea pergi dari sana.Tapi itu sungguh tak mungkin ia lakukan.Berulangkali ia merubah posisi saat pintu gerbang terbuka,namun bukanlah Gea yang menampakkan diri dari dalam sana.

Sepuluh menit kemudian barulah Gea muncul dari balik pintu gerbang dan menghampirinya dengan wajah kusutnya.

Teo segera menstater motornya dan membawanya pergi dari tempat itu.

Sepanjang perjalanan Gea hanya diam.Bahkan saat Teo menarik tangannya untuk memeluk perutnya seperti biasanya ia segera melepaskannya.

Teo menghela nafasnya.Fix,Gea marah padanya.

"Kak,kenapa kesini"cicit Gea saat mereka tiba di depan kamar kos Teo.

"Gapapa,masuklah"titah Teo seraya menyerahkan kunci kamarnya kepada Gea.Sementara itu ia memarkirkan motornya di tempat biasanya.Setelahnya ia segera menyusul Gea ke dalam kamarnya.

"Mau mandi dulu"tanya Teo seraya menyerahkan segelas air putih pada Gea.

Gea hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban lalu meneguk airnya hingga tandas tak bersisa.

Teo mendudukkan dirinya di samping Gea.Diraihnya wajah Gea agar melihatnya.Mata Gea berkaca kaca hingga tak lama mengalirlah bulir bening itu di pipinya.Dihapusnya airmata itu dengan perlahan lalu dikecupnya kedua mata Gea.

"Airmata ini terlalu berharga untuk menangisi sesuatu yang ga penting.Percayalah Ge,mereka hanya masa lalu kakak.Apapun yang mereka katakan,jangan pedulikan karna masa depan kakak adalah kamu"ucap Teo.

"Tapi yang mantan kakak katakan itu benar kak.Aku beda jauh sama kakak"lirih Gea.

"Justru perbedaan kita ini yang indah Ge.Kita yang ngejalanin hubungan ini,bukan mereka.Dan di wajah sederhana ini,kakak menemukan ketulusan cinta yang ga pernah kakak dapat dari cewe lain.Jadi berhenti bandingin diri kamu sendiri sama mereka.Mereka hanya cerita masa lalu,dan kamu adalah wanita pilihan kakak"

"Apa kakak benar benar cinta sama Gea"tanya Gea.

Teo menghela nafas gusar.Ia bingung bagaimana lagi caranya membuang keraguan Gea padanya.Diraihnya dagu Gea untuk menatap wajahnya.Lalu Teo pun melabuhkan bibirnya pada bibir Gea.Ia menyesapnya dengan begitu dalam.

"Iihh kak,nanti kalo ada temen temen kakak yang liat gimana"sungut Gea setelah melepaskan tautan bibir Teo.

"Biarin aja,mereka udah tau kalo bentar lagi kita nikah"balas Teo santai.

"Tapi kan malu kak"

Teo tersenyum mendengar ucapan Gea.Ia pun beranjak dari samping Gea lalu menutup pintu dan menyalakan lampu kamarnya.

"Kenapa ditutup sih kak,kan gerah"seru Gea.

"Nyalain tu kipas kalo gerah"balas Teo seraya melepas kaosnya dan menggantungnya dengan hanger.Ia menuju meja di pojok kamarnya dan menuang anggur merah ke dalam sloki dan menenggaknya.

"Kakak mabuk lagi"tanya Gea.

"Kenapa emangnya"Teo balik tanya pada Gea.

"Itu ada AM sejak kapan"

"Sejak kemaren.Kakak ga mabuk,itu satu botol aja dari kemaren belum habis.Cuma buat jamu aja.Seminggu ini kerjaan kakak full bongkaran"kata Teo menjelaskan.

Gea menghela nafas pelan.Ingin rasanya ia melarang Teo untuk menenggak minuman laknat itu lagi,tapi tak semudah itu Teo akan berhenti.

"Kamu ga suka kakak minum"tanya Teo.

Gea menggelengkan kepalanya.Sungguh bertentangan dengan hatinya yang ingin mengatakan iya.Ia bahkan terkejut saat Teo duduk disampingnya dan mencium bibirnya lagi.

Ciuman itu begitu manis Gea rasakan karna Teo melakukannya dengan penuh kelembutan.Apalagi saat Teo menuntun tangannya untuk memeluk lehernya.Ciuman itu semakin dalam Gea rasakan.

Keduanya terbuai.Bahkan Gea tak sadar saat Teo membaringkan tubuh keduanya di atas ranjang.

"Temani kakak tidur ya,kakak capek banget"kata Teo setelah ciuman keduanya terlepas.Bahkan tanpa menunggu jawaban Gea,Teo mengeratkan pelukannya di tubuh Gea dan memejamkan matanya.

Gea menatap sekilas wajah rupawan Teo.Jantungnya berdebar begitu kencang.Ia membalikkan badannya membelakangi Teo untuk mengurangi debaran jantungnya.Tapi sayang,Teo menariknya lebih dalam hingga tubuh keduanya menempel sempurna.Bahkan bisa ia rasakan milik Teo menegang di bawah sana.

"Tidur sayang"bisik Teo mesra.Tepat di telinga Gea hingga hembusan nafas Teo membuatnya merinding.Bahkan Teo menelusupkan tangannya ke balik kemejanya dan mengelus perutnya perlahan.Jantung Gea pun semakin berdetak cepat.

Bukan pertama kali memang Teo memeluknya.Namun saat ini adalah yang paling erat.Teo seakan tak memberinya kesempatan untuk menjauh.

...****************...

Gea masuk ke kamar kos Teo tepat saat Teo terbangun dari tidurnya.Ia mengucek matanya lalu menatap ke arah Gea.

"Darimana"tanya Teo dengan suara seraknya.

Gea menunjukkan kantong kresek yang dibawanya"Habis nyari makan,habisnya nunggu kakak bangun lama.Kakak mandi dulu sana,habis itu makan"

Teo tak menjawab,tapi ia beranjak mengambil handuk lalu menghampiri Gea yang sedang menata nasi bungkusnya ke atas piring.

"Pinter banget sih istri aku ini"kata Teo.Tangannya menarik lembut pinggang Gea lalu mendaratkan kecupan mesra di pipi Gea.

"Masih calon kak belum istri"sahut Gea.

"Hmm,buat kakak kamu itu udah jadi istri kakak.Kakak sayang Gea selamanya"kata Teo seraya beranjak keluar kamar untuk mandi.

Sementara Gea mengangkat alisnya dan menatap heran punggung Teo."Sejak kapan sih kak Teo bisa ngegombal gitu"batinnya.

Sementara menunggu Teo mandi Gea memainkan ponselnya sembari berbaring di atas ranjang.Lima belas menit kemudian masuk dengan rambut basah dan handuk melilit di pinggang.Tangannya menguraikan rambutnya agar air yang tersisa menghilang.

"Sayang,baju kakak mana"tanyanya pada Gea.

"Dilemari lah kak,emang kakak simpen baju dimana lagi"balas Gea tanpa berpaling dari ponselnya.

"Ambilin Gea sayang,ada istri masa iya kakak nyari baju sendiri"pintanya.

Gea beranjak sambil bersungut"Emang apa apa harus istri gitu"

Mulutnya menggerutu,tapi tangan Gea terulur membuka lemari dan mencari baju yang pas untuk Teo.Membuat Teo mendekatinya dan memeluknya dari belakang.

"Ga usah ngedumel sayang.Tinggal menghitung hari aja kita bakalan kaya gini tiap hari"bisik Teo di telinga Gea.

"Iihh kak Teo,pake baju dulu sana"seru Gea.Sungguh wajahnya menjadi merona karena bisikan Teo.Ia hanya mengulurkan sebuah kaos untuk Teo tanpa berani menatap wajahnya.

Teo menerimanya lalu memakai kaosnya dengan tubuh tetap menempel pada Gea.Setelahnya ia memutar tubuh Gea menghadapnya dan memeluk pinggangnya.Matanya menatap intens ke dalam manik mata Gea.

"Minggu depan kita nikah.Dan buat kakak pernikahan itu bukan mainan.Kakak hanya ingin menikah sekali seumur hidup.Jadi apapun yang terjadi nanti,tetaplah bersamaku.Jangan lagi pedulikan orang lain yang hanya ingin menjadi duri dalam hubungan kita.Kakak sayang Gea dan hanya akan ada Gea dalam pernikahan kita"uca Teo lembut.

Gea tersentuh dengan ucapan Teo.Tanpa kata ia hanya memeluk Teo namun airmatanya mengalir dalam diam.

Teo pun membalasnya dengan pelukan yang lebih erat dan kecupan di kepala Gea.Keduanya mengungkapkan rasa dalam diam.Pelukan itu seakan menyalurkan keyakinan masing masing bahwa keduanya akan tetap bersama meski kedepannya jalannya tidaklah mudah.

Harus tetap bersama apapun yang akan terjadi nantinya.Saling menguatkan dalam keadaan apapun.Karena hanya akan ada Gea dan Teo dalam ikatan pernikahan.

Episodes
1 Menuju Sah
2 Mantan lagi mantan lagi
3 Kesedihan Gea
4 Kamu Tak Pantas Bersamanya
5 Hanya Ada Kamu
6 Menikah
7 Drama Hari Pertama
8 Ternyata Masih Munafik
9 Gea Pingsan
10 Terkuak
11 Menyembunyikannya
12 Permintaan Nenek
13 Kembali bertemu
14 Benar Benar Hamil
15 Janji Bertemu
16 Rumah Sakit
17 Rumah Sakit 2
18 Harus Bagaimana
19 Ajakan Teman
20 Berjanjilah
21 Melihatnya Selingkuh
22 Kepergian Nenek
23 Tak Tersentuh
24 Kembali Terluka Lagi
25 Teruslah Kuat
26 I Love You
27 Aku Butuh Kamu
28 Terpuruk
29 Dengan Sahabat
30 Mencoba Mencari Solusi
31 Teo Yang Terluka
32 Kesempatan Dari Istri
33 Selesaikan Segera
34 Menemui Riri
35 Melahirkan
36 Salah Makan Apa Ya?
37 Kamu kuat Gea
38 Sweet Heart Owner
39 Hama Penganggu
40 Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41 Aku Lelah
42 Aku Yang Akan Berjuang
43 Aku Ingin Melepasmu
44 Takut Dosa
45 Rencana Teo
46 Teror
47 Kebuasannya
48 Satu Minggu
49 Ngedate
50 Pertemuan
51 Lagi dan Lagi
52 Alasan Riri
53 Cerita Para Wanita
54 Reihan
55 Reuni
56 Cemburu
57 Keputusan
58 Mulai Bekerja
59 Tawaran Pak Zain
60 Menolak
61 Obrolan Lelaki
62 Dia lagi
63 Ga Nyaman
64 Marah Lagi
65 Rencana
66 Memaksa
67 Tak Mengingat Apapun
68 Bersiap
69 Terlalu Cinta
70 Aku Percaya
71 Obrolan Gosip
72 Prahara
73 Butuh Ketenangan
74 Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75 Aku Yang Harus Pergi
76 Penyitaan Anak
77 Anak Lo Aman
78 Pertanda
79 SPD
80 Cemburu Penambah Keheningan
81 Hanya Hadiah Kecil
82 Siang Yang Panas
83 Kembali Merasakannya Lagi
84 Suami Omes
85 Amarah Yang Tersimpan
86 Butuh Kawalan?
87 The Best Women
88 Duo Sahabat
89 Semua Terserah Padamu
90 Kangen Dedek
91 Cemburu
92 Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93 Cinta Tanpa Batas
94 Sudah Tugasku Melayanimu
95 Keributan Kecil
96 Bertemu Ibu
97 Terimakasih Cinta(Tamat)
98 Karya baru
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Menuju Sah
2
Mantan lagi mantan lagi
3
Kesedihan Gea
4
Kamu Tak Pantas Bersamanya
5
Hanya Ada Kamu
6
Menikah
7
Drama Hari Pertama
8
Ternyata Masih Munafik
9
Gea Pingsan
10
Terkuak
11
Menyembunyikannya
12
Permintaan Nenek
13
Kembali bertemu
14
Benar Benar Hamil
15
Janji Bertemu
16
Rumah Sakit
17
Rumah Sakit 2
18
Harus Bagaimana
19
Ajakan Teman
20
Berjanjilah
21
Melihatnya Selingkuh
22
Kepergian Nenek
23
Tak Tersentuh
24
Kembali Terluka Lagi
25
Teruslah Kuat
26
I Love You
27
Aku Butuh Kamu
28
Terpuruk
29
Dengan Sahabat
30
Mencoba Mencari Solusi
31
Teo Yang Terluka
32
Kesempatan Dari Istri
33
Selesaikan Segera
34
Menemui Riri
35
Melahirkan
36
Salah Makan Apa Ya?
37
Kamu kuat Gea
38
Sweet Heart Owner
39
Hama Penganggu
40
Hatimu Belum Sepenuhnya Milikku
41
Aku Lelah
42
Aku Yang Akan Berjuang
43
Aku Ingin Melepasmu
44
Takut Dosa
45
Rencana Teo
46
Teror
47
Kebuasannya
48
Satu Minggu
49
Ngedate
50
Pertemuan
51
Lagi dan Lagi
52
Alasan Riri
53
Cerita Para Wanita
54
Reihan
55
Reuni
56
Cemburu
57
Keputusan
58
Mulai Bekerja
59
Tawaran Pak Zain
60
Menolak
61
Obrolan Lelaki
62
Dia lagi
63
Ga Nyaman
64
Marah Lagi
65
Rencana
66
Memaksa
67
Tak Mengingat Apapun
68
Bersiap
69
Terlalu Cinta
70
Aku Percaya
71
Obrolan Gosip
72
Prahara
73
Butuh Ketenangan
74
Yang Harus Pergi Itu Aku Bukan Kamu
75
Aku Yang Harus Pergi
76
Penyitaan Anak
77
Anak Lo Aman
78
Pertanda
79
SPD
80
Cemburu Penambah Keheningan
81
Hanya Hadiah Kecil
82
Siang Yang Panas
83
Kembali Merasakannya Lagi
84
Suami Omes
85
Amarah Yang Tersimpan
86
Butuh Kawalan?
87
The Best Women
88
Duo Sahabat
89
Semua Terserah Padamu
90
Kangen Dedek
91
Cemburu
92
Terimakasih Sudah Mencintai Putriku
93
Cinta Tanpa Batas
94
Sudah Tugasku Melayanimu
95
Keributan Kecil
96
Bertemu Ibu
97
Terimakasih Cinta(Tamat)
98
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!