"Pak ini surat pengajuan cuti saya"kata Gea seraya menyodorkan sebuah map ke hadapan mandornya,Pak Zain.
"Wah,yakin beneran nih ceritanya"goda Pak Zain,sementara Gea hanya tersenyum menanggapinya.
"Semoga jadi jodoh dunia akhirat ya Ge,lancar acaranya dan samawa ya"ucap Pak Zain.
"Aamiin,makasih pak atas doanya"balas Gea dengan tulus.
"Rencana ke depannya gimana,ikut suami apa suami yang ikut kamu"tanya pak mandor.
"Mungkin suami yang ikut saya pak,soalnya nenek sendirian,saya ngga mungkin ikut ngekos suami dan ninggalin nenek"jawab Gea.
"Ya bagus kalo gitu.Kapan mulai cuti?Jangan lama lama ya"kata pak Zain.
Gea hanya terkekeh."Kenapa kalo lama pak,palingan juga cuma seminggu pak"
"Jangan seminggu lah Ge,bisa pusing saya kalo kamu cuti seminggu.Lima hari aja ya"pinta Pak Zain.
"Iya deh iya,lima hari pak"
Pak Zain tersenyum mendengar ucapan Gea.
"Bukan saya ga boleh,tapi kalo kamu cuti seminggu kerjaan bakal keteteran.Bulan ini kita sudah harus buat rekapan stok pakan.Bulan depan tiga kandang masuk DOC,jadi harus mulai stok bahan sekitar dua minggu lagi.Saya ga bisa mengandalkan yang lain karena mereka ga secekatan kamu Ge"
"Iya pak saya ngerti.Nanti kalo ada waktu luang saya bakal sempetin buat bantu bikin laporan"kata Gea.
"Ga usah,nanti saya tulis datanya jadi pas kamu udah masuk bisa langsung kerjain laporannya.Yang penting gaji buat karyawan harian kamu siapkan dulu.Saya ga enak kalo harus gangguin pengantin baru cuma buat ngitungin gaji karyawan"kata Pak Zain setengah meledek.
Gea hanya mesem mendengarnya."Bapak bisa aja"
"Ya biasanya kan pengantin baru itu lagi seneng senengnya berduaan.Emang mau digangguin gitu"kata Pak Zain seraya menaik turunkan alisnya.
"Boleh aja,yang penting bapak siap aja sama wajah masam Kak Teo"balas Gea.
"Naaahh,,itu tuh,calon kamu kan anti sama saya,bisa bisa habis nikah kamu langsung disuruh resign ntar"
Gea hanya tertawa"Ga mungkin lah pak,saya masih butuh kerja"
"Kan kamu,lha kalo suami kamu ntar ga ngebolehin kamu kerja bareng saya.Bisa puyeng saya nyari pengganti kamu"kata pak mandor"Lagian calon kamu kenapa sih anti banget sama saya"
"Ya saya mana tau pak"jawab Gea.
"Ya udah saya mau ke gudang dulu.Ngomongin calon kamu sampe lupa kalo hari ini harus cek kualitas bahan"kata pak Zain.
Setelah pak mandor meninggalkan ruangan Gea segera kembali ke mejanya.Pekerjaannya masih banyak dan harus ia selesaikan sebelum ia mengambil masa cutinya minggu depan.
Drrrttt
Ponsel Gea bergetar,pertanda ada pesan masuk.
"Benarkah ini nomor Gea"
Dahi Gea berkerut.Pesan dari nomor baru,tapi kok bisa tau namanya.
"Betul,ini siapa ya"balasnya.
"Gue Riri pacarnya Teo.Gue minta jauhin Teo.Teo cuma milik gue.Rupa lo itu kucel kere,ga pantes buat Teo"
Mata Gea memanas membaca pesan dari Riri.Tangannya meremas kuat ponselnya pertanda ia menahan amarah.
"Saya calon istrinya.Pantas ga pantas bukan kamu yang berhak nentuin karna Kak Teo sendiri yang udah milih nikah sama saya"
Hati Gea terasa sesak.Sebegitu jauh memang perbedaan antara ia dan Teo,hingga ada orang yang mengatakan ia tak pantas untuk Teo.
"Gue bakal rebut Teo dari elo.Muka jelek gitu mana pantes hidup seatap sama Teo"
Airmata Gea mengalir membaca pesan dari Riri.Tangannya tergerak untuk menscreenshoot chat nya dengan Riri.Ia lalu mengirimkannya kepada Teo.Bagaimanapun tersangka utamanya adalah Teo yang masih dicap sebagai pacarnya Riri.Padahal seingat Gea,Teo bilang bahwa ia sudah lama putus dengan Riri.
Begitu jauh perbedaan antara kita kak.Apa kakak masih yakin dengan pernikahan ini?Begitu banyak cewek yang masih ingin bersama kakak dan mereka lebih segalanya daripada aku.Aku memang ga pantas buat kak Teo.
Gea menulis sebait caption untuk pesannya pada Teo.Terkirim dan centang dua.Namun sekian lama menunggu masih saja bertanda hitam.
Gea melirik jam di dinding ruang kerjanya.Masih jam 10,pantas Teo belum membaca pesannya.Pasti masih kerja.
Gea menarik nafas dan menghembuskannya pelan.Berusaha menetralisir perasaannya yang berubah kacau dan mengusik konsentrasi kerjanya.
Bukan tanpa sebab kalo Riri mengatakan ia tak pantas bersama Teo.Wajah tampan Teo dengan kulitnya yang putih bersih dan hidung mancung memang memiliki pesona tersendiri bagi para gadis.Senyumnya yang menawan dan sifatnya yang ramah tentu saja mampu menyihir para gadis melabuhkan hatinya.
Sedangkan dirinya?Gea menatap dirinya lewat pantulan layar ponselnya.Hanya gadis sederhana dengan wajah pas pasan.Dari keluarga broken home lagi.Dirinya sedikit tertutup,bahkan ia sulit bergaul dengan lawan jenis.Wajarlah kalo diantara mantannya Teo ada yang mengatainya seperti itu.
Ponsel ditangan Gea bergetar.Sebuah panggilan masuk.Sungguh saat ini ia enggan untuk bicara,tapi tangannya tergerak untuk menggeser tombol berwarna hijau.
"Assalamualaikum"lirihnya.
"Waalaikumsalam,hey lihat kakak"seru Teo dilayar ponselnya.Mau tak mau Gea menatap Teo.Sorot mata tajam Teo terlihat meneliti wajahnya,lalu ia menghela nafas pelan
"Jangan nangis.Cuma kamu wanita pilihan kakak.Jangan peduliin ocehan orang.Sekarang hapus airmatanya."titah Teo
Gea mengusap airmata dipipinya,tapi entah mengapa masih saja mengalir meski ia telah berusaha menahannya.
"Ya udah kalo ga mau dengerin kakak"
Teo lalu terdiam.Ia hanya memandangi wajah kusut Gea.Ia tau apa yang Gea rasakan tapi jam kerja yang belum usai membuatnya harus menahan untuk bisa menenangkan Gea.
Teo frustasi sendiri karena Gea masih terus menangis dalam diam.Ia lalu mematikan ponselnya.
"Nanti tunggu dulu,pulang kerja kakak jemput❤️❤️❤️"
Pesan dari Teo masuk.Rupanya diamnya Gea menjadi alasan yang tepat untuk Teo Menjemputnya.
Gea masih saja sibuk dengan pemikirannya.Rasa rendah dirinya membuatnya berpikir buruk tentang dirinya sendiri.
Apa ia salah bila dirinya bersama Teo.Dari awal ia sudah mengatakan bahwa Teo begitu sempurna untuk dirinya.Ia telah berulang kali memberi Teo kesempatan untuk kembali pada masa lalunya.Namun Teo bertahan pada pendiriannya untuk tetap menikah dengannya.Lalu salahkah bila kini ia benar benar jatuh cinta pada Teo dan tak ingin kehilangan kekasihnya itu.
Masih sanggupkah Gea bertahan dengan perasaan cintanya pada Teo sementara banyak yang menghujat kalo ia tak pantas Teo.
Entahlah,Gea sendiri ragu dengan perasaannya.Di satu sisi ia ingin Teo meraih kebahagiaannya meski itu tak bersamanya.Namun ia juga tak mungkin membatalkan pernikahannya yang hanya tinggal menghitung hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments