11 Ibrahim, Nur, Bram dan Ayra

Bram terpaku di depan ruangan kerjanya. Ia memikirkan apa yang harus ia lakukan. Orang-orang yang ia minta mencari informasi tentang Ibrahim belum memberikan kabar lebih lanjut. Ia sengaja mengirim Ammar ke luar negeri untuk mengalihkan perhatian anaknya. Karena jika ia di kantor. Maka akan bingung ketika Bram tak di kantor sedangkan ia harus pergi ke kediaman Nur.

Ia terpaksa merahasiakan Nur dari istri dan anak-anaknya. Karena berdasarkan informasi dari orang-orang Bram, setelah pemerintah Australia menyatakan bahwa Ibrahim bukan anggota yang terlibat jaringan terooorisme. Ada beberapa kelompok yang mencari keberadaan Ibrahim yang dinyatakan hilang oleh pemerintah Australia.

Anak bungsu Bram itu dianggap hilang ketika kejadian. Karena pakaian yang atas nama Ibrahim setelah di periksa lagi, Bukan Ibrahim melainkan orang lain. Hal itu membuat orang-orang Bram yang mengetahui bahwa jati diri istri Ibrahim sedang di cari oleh orang-orang atau kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan untuk mencari informasi.

Nur baru 4 bulan menikah dengan Ibrahim. Pernikahan mereka terhitung singkat dan cepat. Itupun terjadi karena bungsu Bram sendiri yang melamar Nur saat dirinya terbaring di ranjang rumah sakit. Dan pernikahan itu terjadi hanya di saksikan oleh saksi dan penghulu.

Nur yang hanya tahu jika Ibrahim adalah salah satu TKI yang bekerja di Malaysia sama seperti dirinya yang sedang menjalani misi terakhir yaitu terkait jual beli tenaga kerja ilegal. Disaat ia menyelesaikan misi nya bersama tim. Ia memang sengaja tidak membalas ketika di pukul dan di siksa oleh beberapa orang yang merasa marah karena pekerjaan mereka di usik. Karena akhir misi adalah ia yang akan masuk rumah sakit. Namun semua terjadi di luar rencana, lelaki yang menyelamatkan dirinya malah melamar dan menikahinya.

Maka ia saat dipukul hanya diam dan tak membalas. Namun saat Ibrahim yang juga menjalani misi di pabrik itu, ia melihat seorang perempuan di hajar di tepi pabrik. Ia cepat membantu Nur. Dan mau tidak mau disaat akan membawa Nur ke rumah sakit. Ia yang begitu menjaga pandangannya, terpaksa berkali-kali beristighfar karena sebagian baju Nur robek. Terlebih saat Nur dirumah sakit tak ada kontak anak dan saudara yang bisa di hubungi. Hanya agen yang menaungi Nur yang bisa Ibrahim hubungi dan menyatakan bahwa Nur adalah sebatang kara.

Malam Hari saat ia menunggu orang yang ia selamatkan itu siuman. Ia malah dibuat jatuh hati karena bibir mungil Nur melafadzkan sebuah surat Ibrahim. Air mata bungsu Ayra itu menangis terharu. Seorang perempuan yang juga masih gadis. Dalam keadaan tubuh penuh luka masih bisa mengeluarkan kalimat indah yaitu kalam-kalam Allah.

Ibrahim menyangka jika Nur adalah Tenaga kerja wanita yang bekerja di pabrik yang sama. Ia tak tahu jika istrinya adalah salah satu anggota intelejen yang berasal dari organisasi yang sama.

Jangankan ketika hidup. Ketika seorang anggota intelejen mati pun. Jati dirinya sebagai anggota intelejen tak akan di ungkap ke publik. Maka tak heran jika jati diri Ibrahim sebagai salah satu anggota intelejen tak ada yang tahu termasuk pernikahan nya yang ternyata belum sempat ia beritahukan pada Ayra dan kakak-kakaknya karena misi nya di Malaysia belum selesai.

Keluarga di tanah air hanya tahu Ibrahim sedang kuliah di Australia. Karena sudah biasanya anggota intelejen akan menyamarkan keberadaannya. Padahal bungsu Ayra itu sedang menjalankan misi di Malaysia. Sebuah lembaga intelegen sangat menjaga kerahasiaannya. Bahkan sesama anggota intelejen yang tidak berada di tim yang sama tak akan tahu jika orang itu juga Anggota intelejen. Seperti yang terjadi pada Ibrahim dan Nur Hasanah.

Ibrahim bisa menjadi anggota intelejen karena putra Ayra itu memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Bahkan ketika SD, bungsunya Ayra itu melalui percepatan kelas dimana anaknya hanya menjalani SD selama Lima tahun. Awal mula Ibrahim akhirnya bercita-cita masuk intelejen adalah ketika SMP. Salah seorang istri dari teman Kyai Rohim kagum dengan kepintaran sang cucu yang baru kelas 3 SMP bisa menguasai 5 bahasa. Dimana itu bukan hal mudah. Belum lagi fisik yang terlihat sehat juga atletis.

Istri sahabat Rohim yang dulu mantan anggota intelegen mengatakan pada Umi Laila bahwa sosok Ibrahim begitu dibutuhkan untuk negara di bidang intelejen. Karena selain kecerdasannya. Pemahaman agamanya. Karena banyaknya aliran agama yang seolah menjadi penentang Pancasila sebagai dasar negara. Bahkan jihad bagi mereka adalah mati dengan melukai orang-orang yang tak sama pemahamannya dengan mereka. Maks sosok-sosok cerdas dan paham ilmu agama dibutuhkan di bidang intelejen.

Ketika Umi Laila berbicara pada Ibrahim. Ia pun tertarik ikut sekolah akselerasi yang merupakan jenis sekolah unggulan yang hanya orang-orang unggul saja yang bisa masuk ke sekolah ini. Maksudnya, unggul dalam kecerdasan. Syarat untuk masuk sekolah ini adalah mempunyai kecerdasan IQ di atas rata-rata siswa di sekolah regular.

Dan Ibrahim memiliki itu. Sehingga putra bungsu Ayra itu hanya menempuh pendidikan SMA nya selama 1 tahun di sekolah akselerasi itu. Lalu ia mengikuti tes sekolah Intelejen dengan seleksi begitu ketat. Hingga akhirnya ia lulus dan harus mengikuti pendidikan selama 4 tahun untuk memperoleh gelar sebagai anggota intelejen. Naas, misi keduanya di Australia membuat nya hilang tanpa jejak.

Bram sudah tahu konsekuensinya, saat dulu ia menandatangani surat persetujuan anak nya menandai anggota intelejen, disana diterangkan jangankan hidup bahkan ketika mati pun tak akan diakui sebagai anggota intelejen itu. Bisa di pribahasa kan Ibrahim telah menjadi anak negara. Maka hidup dan matinya hanya negara yang tahu.

Bram tak bisa meminta klarifikasi atau semacam informasi pada lembaga itu. Ia menyewa orang-orang lain yang bisa ia minta mencari informasi keberadaan anaknya. Termasuk Nur yang juga mantan intelejen telah bocor ke orang-orang Bram. Maka rasa takut Bram membuat dirinya menyembunyikan Nur dari orang-orang.

"Kamu adalah warisan Ibrahim jika memang dia telah tiada. Dan jika ia masih hidup. Aku akan menjaga mu. Maafkan aku Ayra....Aku belum bisa jujur padamu." Ucap Bram dalam hatinya saat Nur menceritakan alasannya mundur dari intelejen.

Keesokan harinya ia ingin memberi tahu Nur jika Qiya akan dirumah sakit yang tak jauh dari kediamannya dan juga tempat untuk dirinya kontrol. Saat tiba disana belum ia mengatakan maksud tujuannya. Nur yang penasaran bertanya pada Bram.

"Pa, rahasia apa yang mas Ibrahim tak ceritakan padaku Pa? Dia bilang dia bukan siapa-siapa. Hanya buruh pabrik. Papa juga bilang papa bukan siapa-siapa. Lantas vila ini?" Tanya Nur penasaran.

"Hhhhh.... bersabarlah Nak. Papa tak bisa menceritakan semuanya. Nanti akan ada masanya kamu tahu. Yang jelas Ibrahim tak berbohong jika ia mengatakan ia bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa. Karena semua harta ini hanya titipan dari Allah untuk kami menjadi orang bermanfaat dimuka bumi ini. Termasuk kamu yang mengundurkan diri dari intelejen. Dan satu rahasia besar. Allah mempertemukan kamu dengan orang yang sama seperti mu. Ia baru satu tahun lebih bertugas." Jelas Bram sambil menenangkan hati sang menantu.

"Maksud Papa mas Ibrahim agen seperti Nur dulu? Nur berpikir akan hidup bahagia setelah mundur dan membayar denda dari lembaga intelijen. Tetapi seolah ada yang dirahasiakan oleh Mas Ibrahim dari Nur. Apakah betul pa, mas Ibrahim juga anggota intelejen?." Tanya Nur makin penasaran.

"Tenanglah.... Semua akan melalui masa-masa dimana kita merasa masalah begitu berat Nak. Tapi yakinlah akan ada pelangi setelah hujan deras." Ucap Bram pada menantunya yang belum memiliki surat nikah resmi karena belum tercatat di Lembaga resmi.

Tanpa Nur dan Bram sadari. Kehadiran Bram ke Vila untuk mengatakan bahwa ia tak akan bisa sering mengunjungi menantunya itu. Tepat di depan pintu mobil. Saat Nur setengah berlari memberikan jam tangan Bram yang tertinggal. Ia yang sedang mencium tangan Bram sedang di foto oleh seseorang.

Dan dalam hitungan detik foto itu masuk ke ponsel perempuan yang sedang menyiapkan diri untuk menyambut suaminya pulang bekerja. Saat ia membuka pesan yang ia sangka dari sang kekasih hati. Betapa kagetnya Ayra. Ia melihat seorang perempuan muda sedang mencium tangan suaminya dengan takhdim dan sang suami memegang kepala perempuan itu.

Ia sudah hampir lebih dari 25 tahun menemani sang suami. Ini kali pertama Bram selama menikah dengan dirinya begitu dekat dengan perempuan. Namun pupil mata Ayra semakin membesar. Foto kedua yang masuk. Terlihat Bram memegang kedua pundak seorang perempuan. Terlihat jelas, perempuan muda cantik memandang Bram. sang suami pun memandangi wajah perempuan itu.

"Hhhh.... Astaghfirullah.... Lindungilah suami hamba dari fitnah-fitnah yang kejam Rabb.... ". Ayra pun seketika menatap cermin besar yang ada di hadapannya.

Terpopuler

Comments

ummu rekyhan

ummu rekyhan

berat berat
konsekuensinya itu

2023-04-14

2

LENY

LENY

harusnya Ayra dan anak2 dikasih tahu.biar.gak timbul fitnah
kan mereka jg bisa jaga rahasia. kl begini malah jd fitnah dan ada pihak ke 3 yg ambil kesempatan.

2023-02-10

1

Nuryati Yati

Nuryati Yati

tuh kan jd salah paham

2023-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Keluarga Bramantyo
2 2 Ayra Terjatuh
3 3 Hilman dan Qiya
4 Ayra dan Keluarganya.
5 5 Hilman dan Pak Toha
6 6 Keputusan Qiya
7 7 Dua Keluarga Dua Rasa
8 8 Siapakah Perempuan Itu?
9 9. Nur Hasanah
10 10 Memilih Wahana Internship
11 11 Ibrahim, Nur, Bram dan Ayra
12 12 Menanti Kejujuran
13 13 Kejujuran Bram
14 14 Qiya Berangkat Ke Wahana Internship
15 15 Qiya di Rumah Sakit
16 16 Dokter Gede Ardhana, Qiya dan Cita
17 17 Isi Hati Si Kembar
18 18 Rasa Yang berbeda
19 19 Dokter Gede dan Qiya
20 20 Hati Qiya Yang Terusik
21 21 Qiya Dan Kebenaran Yang Ia Lihat
22 22 Mie Kiting dan Alam Ghoib
23 23 Qiya dan rasa dihatinya
24 24 Kedatangan Ayra dan Bram
25 25 Dua Kondisi Di Dua tempat Berbeda
26 26 Kembali Bertemu
27 27 Ammar dan Kepribadian nya
28 28 Apakah Ini Cinta?
29 29 Keputusan Ayra dan Bram
30 30 Keluarga Bram dan Ayra
31 Berita Tentang Ibrahim
32 32 Kau Gadis Atau Janda? Atau Istri Orang?
33 33 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya
34 34 Surat Tugas Meresahkan Hati
35 35 Keresahan Hati Ammar
36 36 Dua Lelaki Yang Berharap Alisha
37 37 Lelaki Itu Ibrahim
38 38 Nasib Alex dan Doa Qiya
39 39 Jantung Dokter Gede
40 40 Dokter Gede
41 41 Ammar dan Cintanya
42 42 Dokter Gede dan Qiya
43 43 Dua Hati Satu Cinta
44 44 Dua Hati Satu Cinta 2
45 45 Berharap Seperti Arjuna dan Wara Subadra
46 46 Status Qiya dan Dua Pria
47 47 Alisha, Mayang, Putri Broto?
48 48 Kisah Hidup Gede Ardhana
49 49 Kejujuran Ammar
50 50 Siapa Kamu?
51 51 Arumi Mayang Dahayu
52 52 Rasa Kecewa Ammar
53 53 Kebimbangan Ammar
54 54 Dua hati, Buah Hati Ayra
55 55 Musyawarah Keluarga
56 56 Hati Qiya dan Arumi
57 57 Menanti Jawaban Arumi
58 58 Jawaban Arumi
59 59 Keputusan Bram
60 60 Dokter Gede PDKT
61 61 Dokter Gede dan Qiya Merona
62 62 Ternyata dia Muslim
63 63 Perjuangan Dokter Gede 1
64 64 Ungkapan Hati Dokter Gede
65 65 Kala Lisan Tak Mampu Berucap
66 66 Habis Di Goda Ammar
67 67 Masalalu dokter Gede & Masa Depannya
68 68 Anak Kembar Ayra, Apakah Sold Out?
69 69 Potret Keluarga Ayra Khairunnisa
70 70 Bantu Author Senin besok ya (vote buat the twins)
71 71 Perjuangan Cita Untuk Qiya
72 72 Tamu tak diharapkan
73 73 Datang Disaat yang Tepat
74 74 Maksud dua Lelaki
75 75 Hanya Ibu Jari Yang bisa Mewakili
76 76 Penantian Nur untuk Separuh Jiwa nya
77 77 Petuah Untuk Qiya dari Poro Sepuh
78 78 Kedatangan Dua Lelaki
79 79. Gede dan Hilman Di Mata Keluarga Bram
80 80 "Dek Qiya"
81 81 Dek Qiya Menangis?
82 82 Masalalu Yang Harus Diceritakan
83 83 Menanti kedatangan Keluarga Gede
84 84 Lamaran Gede untuk Qiya
85 85 Separuh Jiwa Nur
86 86 Calon Kakak Ipar
87 87 Kekhawatiran Bu Ratih
88 88 Ammar & Arumi "Sah"
89 89 Hati Ammar dan Arumi
90 90 Air mata Di Hari Bahagia
91 91 Malam Yang Dingin
92 92 Kompetisi Meraih Cinta
93 93 Ijab Gede dan Qiya
94 94 Kau Telah Memilih Yang Lain
95 95 Satu Nama Dua Hati
96 96 Kehangatan Cinta Untuk Arumi
97 97 Munajat Cinta
98 98 Gede dan Masalalunya
99 99 Gadis itu Siapa
100 100 Isi hati Ammar dan Qiya 1
101 101 Isi Hati Ammar dan Qiya 2
102 102 Tiga Bulan Pernikahan
103 103 Kelembutan Hati
104 104 Pesona Ayra dan Anak-anaknya
105 105 Arumi Dan Ammar
106 106 Flashback Arumi bersama Ayra
107 107 Dinginnya Australia
108 108 Apakah Aku ada Disana?
109 109 "Mas Ammar"
110 110 Kamu Dimana?
111 111 "I love you Arumi."
112 112 Kebahagiaan Pengantin Baru
113 113 Saling Membuka Diri
114 114 Hati Yang Masih Tersakiti
115 115 Masalalu Pak Rendra
116 116 Kebahagiaan Keluarga Ayra.
117 117 Cinta Penuh Kelembutan
118 118 Belajar dari Kisah
119 119 Keegoisan Pak Rendra
120 120 Kebenaran Masalalu Pak Rendra
121 121 Bahagia Gede, Penyesalan Rendra
122 122 Kebahagiaan Putra Ayra
123 123 Luka Hati Bu Ratih
124 124 Penolakan Ratih
125 125 Kehamilan Anak dan Menantu Ayra
126 126 Kemuliaan Versi Gede dan Qiya
127 127 Dua Menantu Yang Bahagia
128 128 Ungkapan Hati Gede
129 129 Kehangatan dan Pesona Keluarga Bramantyo
130 130 Peran Qiya Sebagi Istri
131 131 Pesona The Twins
132 132 Siapa Kamu Arumi?
133 133 Skenario Allah
134 134 Kebenaran Untuk Arumi
135 135 Kebesaran Hati Gede
136 136 Kebahagiaan Pak Subroto
137 137 Arumi Koma
138 138 Tiga Keluarga
139 139 Kesedihan Ammar
140 140 Ikhtiar Ammar
141 141 Hasil Pemeriksaan
142 142 Kedatangan Ayra dan Bram Di Australia
143 143 Aib Pak Rendra Yang Terbuka
144 144 Flashback Bram dan Ayra
145 145 Rendra dan Masalalunya
146 146 Watak yang Keras
147 147 Permohonan maaf Pak Rendra
148 148 Kabar Duka
149 149 Pesona Qiya dan Gede Di Mata Ayra
150 150 Habis Gelap Terbitlah Terang
151 151 Semua karena Cinta
152 152 Keluarga Bramantyo Pradipta
153 153 Mantan
154 154 Prasangka
155 155 Pesona Ammar
156 156 Otw Ending.
157 Perjuangan Nafisah Shidqiyah
158 158 Kembar 3
159 159 Bayi-bayi Trah Kyai Rohim
160 160 Pemotretan
161 161 Keakraban keluarga Ayra
162 162 Perkenalan Zhafirah
163 163 Intermezo Zhafirah
164 164 Firasat Ayra
165 165 Ayra dan Kelima Cucunya
166 166 THE END
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Duka Keluarga Bramantyo
2
2 Ayra Terjatuh
3
3 Hilman dan Qiya
4
Ayra dan Keluarganya.
5
5 Hilman dan Pak Toha
6
6 Keputusan Qiya
7
7 Dua Keluarga Dua Rasa
8
8 Siapakah Perempuan Itu?
9
9. Nur Hasanah
10
10 Memilih Wahana Internship
11
11 Ibrahim, Nur, Bram dan Ayra
12
12 Menanti Kejujuran
13
13 Kejujuran Bram
14
14 Qiya Berangkat Ke Wahana Internship
15
15 Qiya di Rumah Sakit
16
16 Dokter Gede Ardhana, Qiya dan Cita
17
17 Isi Hati Si Kembar
18
18 Rasa Yang berbeda
19
19 Dokter Gede dan Qiya
20
20 Hati Qiya Yang Terusik
21
21 Qiya Dan Kebenaran Yang Ia Lihat
22
22 Mie Kiting dan Alam Ghoib
23
23 Qiya dan rasa dihatinya
24
24 Kedatangan Ayra dan Bram
25
25 Dua Kondisi Di Dua tempat Berbeda
26
26 Kembali Bertemu
27
27 Ammar dan Kepribadian nya
28
28 Apakah Ini Cinta?
29
29 Keputusan Ayra dan Bram
30
30 Keluarga Bram dan Ayra
31
Berita Tentang Ibrahim
32
32 Kau Gadis Atau Janda? Atau Istri Orang?
33
33 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya
34
34 Surat Tugas Meresahkan Hati
35
35 Keresahan Hati Ammar
36
36 Dua Lelaki Yang Berharap Alisha
37
37 Lelaki Itu Ibrahim
38
38 Nasib Alex dan Doa Qiya
39
39 Jantung Dokter Gede
40
40 Dokter Gede
41
41 Ammar dan Cintanya
42
42 Dokter Gede dan Qiya
43
43 Dua Hati Satu Cinta
44
44 Dua Hati Satu Cinta 2
45
45 Berharap Seperti Arjuna dan Wara Subadra
46
46 Status Qiya dan Dua Pria
47
47 Alisha, Mayang, Putri Broto?
48
48 Kisah Hidup Gede Ardhana
49
49 Kejujuran Ammar
50
50 Siapa Kamu?
51
51 Arumi Mayang Dahayu
52
52 Rasa Kecewa Ammar
53
53 Kebimbangan Ammar
54
54 Dua hati, Buah Hati Ayra
55
55 Musyawarah Keluarga
56
56 Hati Qiya dan Arumi
57
57 Menanti Jawaban Arumi
58
58 Jawaban Arumi
59
59 Keputusan Bram
60
60 Dokter Gede PDKT
61
61 Dokter Gede dan Qiya Merona
62
62 Ternyata dia Muslim
63
63 Perjuangan Dokter Gede 1
64
64 Ungkapan Hati Dokter Gede
65
65 Kala Lisan Tak Mampu Berucap
66
66 Habis Di Goda Ammar
67
67 Masalalu dokter Gede & Masa Depannya
68
68 Anak Kembar Ayra, Apakah Sold Out?
69
69 Potret Keluarga Ayra Khairunnisa
70
70 Bantu Author Senin besok ya (vote buat the twins)
71
71 Perjuangan Cita Untuk Qiya
72
72 Tamu tak diharapkan
73
73 Datang Disaat yang Tepat
74
74 Maksud dua Lelaki
75
75 Hanya Ibu Jari Yang bisa Mewakili
76
76 Penantian Nur untuk Separuh Jiwa nya
77
77 Petuah Untuk Qiya dari Poro Sepuh
78
78 Kedatangan Dua Lelaki
79
79. Gede dan Hilman Di Mata Keluarga Bram
80
80 "Dek Qiya"
81
81 Dek Qiya Menangis?
82
82 Masalalu Yang Harus Diceritakan
83
83 Menanti kedatangan Keluarga Gede
84
84 Lamaran Gede untuk Qiya
85
85 Separuh Jiwa Nur
86
86 Calon Kakak Ipar
87
87 Kekhawatiran Bu Ratih
88
88 Ammar & Arumi "Sah"
89
89 Hati Ammar dan Arumi
90
90 Air mata Di Hari Bahagia
91
91 Malam Yang Dingin
92
92 Kompetisi Meraih Cinta
93
93 Ijab Gede dan Qiya
94
94 Kau Telah Memilih Yang Lain
95
95 Satu Nama Dua Hati
96
96 Kehangatan Cinta Untuk Arumi
97
97 Munajat Cinta
98
98 Gede dan Masalalunya
99
99 Gadis itu Siapa
100
100 Isi hati Ammar dan Qiya 1
101
101 Isi Hati Ammar dan Qiya 2
102
102 Tiga Bulan Pernikahan
103
103 Kelembutan Hati
104
104 Pesona Ayra dan Anak-anaknya
105
105 Arumi Dan Ammar
106
106 Flashback Arumi bersama Ayra
107
107 Dinginnya Australia
108
108 Apakah Aku ada Disana?
109
109 "Mas Ammar"
110
110 Kamu Dimana?
111
111 "I love you Arumi."
112
112 Kebahagiaan Pengantin Baru
113
113 Saling Membuka Diri
114
114 Hati Yang Masih Tersakiti
115
115 Masalalu Pak Rendra
116
116 Kebahagiaan Keluarga Ayra.
117
117 Cinta Penuh Kelembutan
118
118 Belajar dari Kisah
119
119 Keegoisan Pak Rendra
120
120 Kebenaran Masalalu Pak Rendra
121
121 Bahagia Gede, Penyesalan Rendra
122
122 Kebahagiaan Putra Ayra
123
123 Luka Hati Bu Ratih
124
124 Penolakan Ratih
125
125 Kehamilan Anak dan Menantu Ayra
126
126 Kemuliaan Versi Gede dan Qiya
127
127 Dua Menantu Yang Bahagia
128
128 Ungkapan Hati Gede
129
129 Kehangatan dan Pesona Keluarga Bramantyo
130
130 Peran Qiya Sebagi Istri
131
131 Pesona The Twins
132
132 Siapa Kamu Arumi?
133
133 Skenario Allah
134
134 Kebenaran Untuk Arumi
135
135 Kebesaran Hati Gede
136
136 Kebahagiaan Pak Subroto
137
137 Arumi Koma
138
138 Tiga Keluarga
139
139 Kesedihan Ammar
140
140 Ikhtiar Ammar
141
141 Hasil Pemeriksaan
142
142 Kedatangan Ayra dan Bram Di Australia
143
143 Aib Pak Rendra Yang Terbuka
144
144 Flashback Bram dan Ayra
145
145 Rendra dan Masalalunya
146
146 Watak yang Keras
147
147 Permohonan maaf Pak Rendra
148
148 Kabar Duka
149
149 Pesona Qiya dan Gede Di Mata Ayra
150
150 Habis Gelap Terbitlah Terang
151
151 Semua karena Cinta
152
152 Keluarga Bramantyo Pradipta
153
153 Mantan
154
154 Prasangka
155
155 Pesona Ammar
156
156 Otw Ending.
157
Perjuangan Nafisah Shidqiyah
158
158 Kembar 3
159
159 Bayi-bayi Trah Kyai Rohim
160
160 Pemotretan
161
161 Keakraban keluarga Ayra
162
162 Perkenalan Zhafirah
163
163 Intermezo Zhafirah
164
164 Firasat Ayra
165
165 Ayra dan Kelima Cucunya
166
166 THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!