Beberapa menit kemudian mereka tiba di SMA Erdven, mereka turun dari mobil secara bersamaan.
'wahhh, keren..'
'kayak anak kembar nying'
'gak nyangka, Nara secantik itu'
'alika juga noh, beda banget mereka'
'diva subhanallah'
'adeknya bang Febri beda banget sama kemaren kemaren'
'luar biasssa'
Puji para siswa. Bukan hanya siswa tetapi ada juga yang siswi. Hanya beberapa, yang lainnya ada yang menghujat, crazy bacot menyimpulkan.
"Mereka iri" ujar mereka kompak lalu bertos ria. Crazy bacot mengabaikan mereka semua, dan berjalan menuju kelas. Tetapi saat dijalan, dia bertemu dengan salah satu makhluk pribumi yang ingin mereka lempar ke Pluto.
"Wah wah wah, kemaren sok berani ngelawan David, sekarang sok cantik." cibirnya, konon katanya. Siswi yang satu ini punya tingkat kepopuleran yang tinggi, bukan karena prestasi. Tapi karena punya mulut yang susah dikondisikan, dia juga memiliki sifat yang luar biasa centil, genit dan selalu make up-an menor, walaupun dewan guru sudah menasehatinya tetapi tidak ada perubahan. Dewan guru pun menyerah dengan tingkahnya. Dia adalah, Thalia Axel. Bersama dengan ke 4 temannya, Dian, Rani, Enjel, dan Lisa. Lisa XI IPS 4? Iya! Lisa yang biasanya main sama Milly, dan Fera. Tapi sekarang, Lisa tidak lagi bermain dengan Milly dan Fera, melainkan dengan gengnya Thalia.
"Jadi? Masalah buat Lo?!" tanya Alika.
"Emang kita kayak gini ngehabisin duit Lo?!" sahut Diva.
"Emang kalau kita ngelawan David itu urusan Lo?!" sambung Nara.
"NGGAK KAN?!" bentak mereka bertiga, Yesha dari tadi hanya membiarkan mereka, dia bersandar di dinding dengan satu kaki ditempelkan sambil bersidekap dada.
"Oh, wah wah." Thalia kehabisan kata kata. Yesha dan ketiga temannya bersamaan melihat jam mereka. Setelah itu, Yesha bergabung bersama temannya.
"Kepsek gak sewot, dewan guru juga gak sewot. Terus, kenapa Lo sewot?!"
"Berhenti ngurusin hidup orang, dan coba untuk introspeksi diri sendiri oke?" tanya Yesha. Nara, Diva, dan Alika tersenyum sinis.
"Ayok cabut" ajak Thalia. Mereka pun pergi sambil menabrak bahu Nara, Diva, Alika, dan Yesha, crazy bacot membersihkan bahu mereka. Lalu berjalan menuju kelas.
"Eh tunggu" Kata Lisa. Mereka berhenti lalu berbalik.
"Bukannya Lo diculik?" tanya Lisa.
"Siapa yang bilang?" tanya Yesha berbisik.
"Gak tau ege, kitakan sama sama mulu kemaren" balas diva berbisik.
"Bukan diculik, gue pinjam seharian tapi lupa bilang." sahut David yang datang. Dia datang langsung merangkul Yesha. Penampilannya berbeda. Dia seperti manusia sekarang, rambutnya tertata rapi, bajunya dia masukkan. Sepatunya juga tidak melanggar aturan. 'kok ganteng' batin mereka semua.
"Eh? Kenapa bengong?" tanya David. Dia masih merangkul Yesha. Yesha menggeser kan tangan David. David tidak mau menggeserkan tangannya.
"Lo siapa?" tanya Enjel.
"Gue? Gue David Albertdrik, abangnya Daffy Albertdrik. Salam kenal" jawab David sambil tersenyum.
"Ayok sayang" ajak David pada Yesha. Semua masih terbengong. Yesha yang sedikit kesal menginjak kaki David dengan sepatunya.
"Udah? Kita gak mau telat masuk kelas. Kita duluan!!" ujar Diva. Crazy bacot pun pergi.
-
"David" panggil Nara.
"Bang David, gue lebih tua dari kalian" jelas David.
"Ogah gue manggil Lo abang" sahut Yesha. Tiba tiba Yesha berhenti dari jalannya. Dia berjinjit sambil menghadap David. Lalu memegang kening David.
"Nggak panas, fix Lo habis dirukyah" ujar Yesha lalu pergi duluan. Teman temannya dan David terheran-heran.
"Hey, ngapain kalian disini? Ayok masuk" ajak pak Harim. Mereka tersadar dari keheranan dan pergi menyusul Yesha.
∅∅
"Ca, David Lo rukyah??" tanya Diva, mereka baru saja menyelesaikan dua jam mata pelajaran pak Erik. Mereka ingin pergi ke kantin untuk mengisi kekosongan perut. Perut loh ya, bukan hati. Hehe.
"Kagak ada setan, gue juga bingung sama itu anak." jawab Yesha.
"Rencananya Khansa berhasil nih" ujar Nara. Tiba tiba ponsel Alika berbunyi, dia mengangkat teleponnya lalu pergi menjauh.
"Dih dih? Tumben itu anak ditelepon orang malah ngejauh, biasa kagak." tanya Nara.
"Pacar baru tuh, yakin gue" sahut Yesha. Diva menjentikkan jarinya.
"Bener" ujar Diva sambil menunjuk Yesha.
"Kita duluan apa gimana?" tanya Nara
"Duluan aja kali ya, ntar dia nyusul" ajak Diva. Mereka pun memilih untuk pergi ke kantin duluan.
–
"Mana kembaran kalian satu lagi?" tanya Ikhsan, mereka bertiga sudah tiba di kantin, Danial memanggil Yesha dan teman temannya untuk bergabung.
"Itu" jawab Diva sambil menunjuk Alika yang baru datang. Aneh. Alika menghampiri mereka sambil senyum-senyum.
"Tuh kan horor, kerasukan apa si cia woi?!" tanya Nara.
"Heran gue suer, hari ini banyak yang kena rukyah apa gimana?" tanya Diva.
"Eh kenapaaa" tanya Naufal sambil cengengesan.
"Yang pertama, gue ketemu David yang rapinya luar biasa, yang kedua, nih si cia senyum senyum sendiri" jawab Diva.
"Emang aneh David hari ini, jadi ada saingan gue" sahut Revin. Mereka semua menatap heran Revin.
"Kalian juga abis dirukyah kan? Tumben tumbenan rambut digerai" sahut Khansa. Yesha langsung mengikat rambutnya.
"Eh gile ngapain Lo ikatt? Itu nampak luka Lo yang dileher." ujar Diva.
"Bodo amat dah, panas gerahh" jawab Yesha sambil memakan makanannya.
"He abang abang!!" cibir Alika. Dia pun juga mengikat rambutnya.
"Bagusan digerai, malah diikat lagi" cela Branden.
"Itu tadi Lo kenapa senyum senyum??" tanya Nara pada Alika, sambil memakan baksonya.
"Lo tau Ajef kan ya? Huaaa dia ngajakin gue dinner na" jawab Alika. Nara, dan diva tersedak.
"Ajef? Ajef tetangga?? Seriusan?" tanya Diva.
"Iya emang kenapaa?" tanya Alika.
"Ajef siapa sih?" tanya Yesha kebingungan.
"Ajef itu, cowok ganteng pake banget ketua basket di SMA tetangga." jawab Nara santai. Yesha hanya ber 'oh' ria.
"Gue denger katanya bakal ada tanding persahabatan sama SMA mereka" ujar Revin.
"Tanding apaan?" tanya Yesha lagi.
"Telinga lo dek astaga" cela Danial.
"Gue tau bang tanding persahabatan, ya maksud gue tanding persahabatan itu apaan?!" tanya Yesha.
"Tanding persahabatan itu, pertandingan olahraga tapi gak pake hadiah, buat silaturahmi aja" jawab Frans.
"Tandingnya beragam, voly, basket, bulu tangkis, dan sebagainya pokoknya tanding olahraga" sahut Ikhsan.
"Ooooh" jawab Yesha.
"Oke balik ke Ajef, Ajef ajakin Lo dinner? Kapan dimana?" tanya Diva.
"Ntar malam, di kafe edlf. Dia jemput gue tau" jawab Alika kegirangan.
"Gini nih, jones lumutan. Moga aja kaga ada setan yang ngeganggu ya saiiiang" balas Nara. Alika tersenyum, dia beralih ke makanan yang dibelinya sambil bermain ponsel.
"Terus si bambang apa kabar?" tanya Yesha polos. Alika menghentikan suapan yang hampir masuk ke mulutnya lalu menatap Yesha. Yesha yang ditatap malah cengengesan, diikuti temannya yang tertawa.
-
"Oyy" panggil David dari jauh. Saat itu Yesha emang lagi melihat David. 'gila ni anak, kenapa ganteng coba?' tanya Yesha dalam hati. David pun menghampiri Danial dan gengnya.
"Halo abang ipar" sapa David pada Danial. Yesha tersedak, dia batuk batuk.
"Eh? Ini minum" tawar Revin dan Bryant bersamaan. 'sial' batin Yesha. Yesha mengambil keduanya, lalu meminum secara bergantian.
"Ngomong kagak disaring! Gue tabok mau??" tanya Yesha pada David.
"Hahaha, Lo gak apa apa? Mata Lo merah" ujar David, dia duduk disamping Yesha.
"Gue gak apa apa" jawab Yesha.
"Sejak kapan lo jadi sok akrab gini?" tanya Naufal sinis.
"Gue cuma lagi belajar baik aja sama kalian, kalian kan temannya abang ipar gue" jawab David. Yesha menginjak kakinya David.
"Aaaauwwwww" teriak David, seluruh penghuni kantin melihat ke arahnya. Yesha melanjutkan makannya mengabaikan David. David yang kesal memutar pandangan Yesha menuju ke arahnya. Lalu memegang pipi Yesha dengan kedua tangannya. Semua terkejut.
"Kok Lo tega?" tanya David. Yesha masih dalam posisi terkejutnya. David memegang hidung Yesha cukup lama, sehingga membuatnya kesulitan bernafas.
"Aaaauwwwww" keluh Yesha. Dia menatap kesal David, David pun cengengesan sambil menatap Yesha. 'david ganteng banget elah, apalagi cengengesan gini. huaaa' teriak Yesha dalam hatinya. 'duh deg degan, gak mungkin gue demen sama ni anak' batin David.
"Ehemmm" Revin dan Danial pura pura batuk. David melepaskan tangannya. Yesha kembali ke posisinya dengan penuh kegugupan.
"Emmm.. gue pergi dulu ya" pamit David lalu pergi.
"Echaaaaaa" teriak Alika, Nara dan Diva bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Syala Yaya (IG @syalayaya)
crazy up thor ...
2020-06-15
1
Mooboo
Nextt
2020-06-14
1
dipaaaa
yah kok alika ama tetangga😂 it pasangan rahasia nya gk cemburu ngapa.... it bagus mut foto nya:) , mangatsss upp
2020-06-14
6