"Udah udah, capek gue ketawa karena si Khansa" suruh Danial.
"Siapa yang suruh ketawa bosss" balas Khansa sambil makan.
"Dih sensi amatt, pms bang?" tanya Naufal.
"Udel Lo ijo" cibir Khansa. Naufal hendak mengeceknya ijo atau tidak.
"Kagak usah lo cek pal astagaaaaa" keluh Branden.
"Hahahah, kok bisa gue satu geng sama kalian" ujar Ikhsan.
"Jodoh emang gitu" jawab Khansa asal.
"Sa, Lo gay???!" tanya Bryant.
"Cangkemmu kui cok" balas Khansa, mereka tertawa lagi.
"Oke, sudahi tawaan kalian. Sekarang, gue tebak. Pasti bang Danial lupa mau bilang apa" kata Frans.
"Iya bang?" tanya Naufal.
"Iya bener, gue lupa mau ngomong apaan" jawab Danial sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Pikun, belum juga kawin" cibir Revin.
"Bang Epin kayak gak pernah lupa, heran deh" sahut Bryant.
"Gue mah kagak pernah lupa, yang pernah dilupain" balas Revin.
"Woii bucinnn!!!!!!" teriak mereka bersamaan lalu tertawa. Untung saja pemilik kafe ini dekat dengan Danial dan para komplotannya, jadi gak ada masalah baginya kalau mereka ribut.
"Ya Allah otak gueee.. gue beneran lupa mau bilang apaaannn" kata Danial sambil mengacak rambutnya.
"Ayo ingat jangan buat penasaran!!!!" pinta Naufal seperti orang bersorak.
"Diam pal, kalau udah lupa susah ingatnya. Apalagi spesies bapak bapak kayak Danial" ujar Ikhsan.
"Bapak bapak udel Lo ijo" cibir Danial.
"Bang kreatif dikit kek, ungu gitu. Abu abu, pink, merah kan masih banyak" protes Khansa.
"Gusti, ngopo konco ku ngene kabeh?!" tanya Branden. Mereka tertawa lagi.
"Gue tebak, pasti mau bilang tentang rencana David" kata Bryant.
"Emang David punya rencana apa?" tanya Naufal.
"Astagaaa palllllllll.. minggat Lo minggattttttt" suruh Branden gak sabar.
"Ya Allah, nopal di dzolimi" ujar Naufal dramatis.
"Apa Lo bilang?" tanya Revin.
"Nopal" jawab Naufal.
"Ohhhhhh, ternyata Lo abangnya cute girl yang nyanyi hiya hiya kuntet" sahut Ikhsan. Tawa mereka pecah, benar benar ngakak. Mereka sering melihat animasi cute girl ketika gabut.
"Yang gak punya mata itu kan ya?" tanya Frans.
"Nah bener" jawab Revin. Mereka tertawa lagi kecuali Naufal.
"Setelah Khansa gue, habis ini siapa ya" tanya Naufal.
"Dihhh, bang. Anak buah Lo ngalayy" ujar Frans pada Danial.
"Udah biasa" jawab Danial sambil meminum minumannya.
"Oke gini guys. Kita belum tau gimana lanjutan kerusuhan David nantinya. Dia juga belum tau tentang Yesha. Mungkin bentar lagi dia bakal ngulah. Gue minta sama kalian, tolonggg banget. Jagain mereka berempat. Gue takut mereka kenapa kenapa. Because dua hari lagi, gue harus pergi ke Jepang" lanjut Danial.
"Lagi? Bang, Lo baru balik dari Kanada" sahut Bryant.
"Ya mau gimana lagi," jawab Danial.
"Lo nya juga mau kali" balas Ikhsan.
"Iya gitu, pokoknya gue mohon banget, jagain mereka berempat. Jangan cuma Yesha aja tapi Diva, Nara sama Alika juga. Oke?" tanya Danial.
"Oke" jawab mereka bersamaan. Setelah selesai rundingan, mereka bercanda tawa sampai matahari terbenam baru mereka kembali kerumah masing-masing.
★★
Dikediaman Alika Florwencia
"Assalamualaikum" ujar Alika.
"Waalaikumsalam, udah pulang Lo?" tanya Elina —Kakak Alika—.
Alika punya kakak, namanya Elina Serly. Umur mereka selisih 3 tahun. Elina menduduki bangku kuliah di semester 3.
"Kalau belum gue gak disini" jawab Alika.
"Kagak bisa santai Lo?"
"Kurang santai apalagi gue, ya kali gue jawab Lo sok sok imut gitu? Ogah!"
"Alika" panggil Fandy —Ayah Alika—
"Iya ayah? Ada apa?" tanya Alika.
"Nggak, kamu darimana?" tanya Fandy.
"Main sama teman"
"Teman? Bohong tu yah, paling sama pacar" sahut Elina.
"Diam Lo!"
"Alika" panggil Dewi —Bunda Alika—.
"Alika main sama Echa, Dipa, Nara bunda, bukan sama pacar. Alika gak punya pacar. Alika bukan kak El yang tiap seminggu ganti cowok" ujar Alika.
"Eh adek kampret" umpat Elina.
"Apa Lo?" tanya Alika sinis.
"Akur dikit gitu Lo, kalian saudara" suruh Fandy.
"Dia ayah." ujar mereka bersamaan, Elina menunjuk Alika. Alika menunjuk Elina.
"Ya udah ya udah terserah" kata Fandy pasrah, dia lelah menghadapi dua anak gadisnya yang tidak pernah akur.
"Alika ke kamar dulu" pamit Alika lalu pergi.
–—–
Dikediaman Narade Assasya.
"Nara pulangggg" teriak Nara.
"Masuk itu assalamualaikum, bukan teriakk" cela Nova —Mommy Nara—.
"Assalamualaikum mommy" ujar Nara.
"Kamu darimana?" tanya Tony —Daddy Nara—.
"Main sama temen dad" jawab Nara.
"Nanda gak percaya"
"Nessi juga"
Nanda Putra dan Nessia Putri. Mereka adek kembar Nara yang berbeda kelamin, Nanda lebih tua daripada Nessi. Mereka duduk di kelas 2 SMP. Nara adalah anak pertama dari hasil pernikahan Tony dan Nova.
"Eh krucil diam kaliann" suruh Nara.
"Kak Nara aja kayak bahagia gitu, Nessi makin yakin pasti kak Nara abis mojok kan?" tanya Nessi.
"Nah iya, pasti kamu habis pacaran kan?" tanya Nova.
"Mommmmmm!" panggil Nara.
"Hahahahahah" mereka tertawa melihat Nara yang kesal.
"Udah udah, jangan di ganggu. Keluar taringnya kalian mau delepin lagi?" tanya Tony.
"Mommy Daddy sama aja, gak ada yang belain Nara dari dua makhluk ini, Nara ke kamar dulu" pamit Nara lalu pergi.
"Kak naraaaa, Nanda punya coklattt mau gakkkkk?" teriak Nanda.
"Delivery ke kamar gueeee" teriak Nara balik.
"Ogahhh!!" balas Nanda, Nara pun berbalik. Mengambil coklat Nanda lalu pergi ke kamarnya. Tony dan Nova hanya menggelengkan kepalanya melihat anak sulungnya itu.
––
Di rumah Ludiva Farasia.
"Mami papi kemana bi?" tanya Diva.
"Keluar non, kata tuan Ardi ada urusan, nyonya Farah ikut sama tuan Ardi non. Nona diva disuruh nyusul ke kafe, ini alamatnya" jawab pembantu diva sambil menyerahkan secarik kertas berisikan alamat.
"Diva dirumah aja, bibi siapin makanan untuk diva. Diva pergi ke kamar dulu. Nanti bibi antar ke kamar diva" suruh diva lalu pergi ke kamarnya. Si pembantu pun membuatkan makanan untuk diva.
Dikamar Diva, setelah membersihkan diri dia mengambil ponselnya yang bunyi karena panggilan video dengan teman temannya.
—Crazy Bacot Uwuuuu ❤️—
📱Echa; Hello gessss
📱Nara; Kesel gue tau gak.
📱Alika; Kenapa Lo?
📱Nara; Nanda sama Nessi asal jeplak, ngatain gue mojok.
📱Alika; Kok sama? Elina setan itu juga ngatain gue ketemu sama cowok.
📱Echa; Hahaha tapi gak sepenuhnya bohong sih, kan tadi ketemu rombongan sirkus.
📱Nara; Iya sih.
📱Alika; eh, dip kenapa Lo diam aja? Cerita dong..
📱Echa; iya nih, cerita dong dip.
📱Nara; Lo kenapa? Lo dijegat pas pulang? Siapa orangnya kasih tau gue!!
Diva tersenyum karena mereka.
📱Diva; Bukan apa apa. Bokap nyokap gue gak dirumah. Gue ngerasa iri gitu sama kalian, keluarga kita sederajat tapi kenapa ortu gue gak pernah nyisihin waktunya gitu buat gue.
📱Nara; dip, mereka pasti punya alasan, mereka sayang kok sama Lo. Sama kayak kita sayang sama lo.
📱Diva; Alasan apa? Gue pengen kali kayak kalian yang tertawa bareng sama bokap nyokap atau sodara kalian. Diantara kalian cuma gue anak tunggal.
📱Echa; Kalau gue jadi lo, gue seneng. Kagak enak punya abang. Punya abang itu rese, ngeselin bikin darah tinggi tau gak.
📱Alika; Sama gue juga gak demen sama Elina.
📱Nara; kalian satu, gue dua coyyy!!!!!
📱Echa, Alika, Diva; tertawa.
📱Alika; keep smile dip, ada kita. Gak lama lagi ortu Lo bakal ada buat Lo dan Lo bakal ketawa ketiwi kok sama om Ardi dan tante Farah.
Diva hanya diam sambil tersenyum, dia bersyukur punya teman seperti Nara, Alika dan Yesha. Dari luar pintu kamar Diva, Ardi dan Farah mendengarkan keluhan Diva, mereka merasa sedikit bersalah karena tidak terlalu perduli dengan Diva.
📱Echa; udah, kita gak usah sedih lagi. Besok jumpa pokok nya gak boleh sedih. Okeeeee.
📱Echa; gue tutup dulu teleponnya, si Danial ember, dia lapor ke nyokap gue kalau gue belum tidur. Gue matiin okee. Good night. Assalamualaikum.
Mereka semua pun mematikan panggilan mereka lalu masuk ke alam mimpi masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Fitriani
tambah suka thor mataku ampe keluar love2 😍😍
2021-03-14
0
clou
lanjut thorrrr
2020-06-01
0
ines.m.c.a😙
lanjut thor😊
2020-06-01
3