"Jadi, adeknya Danial di apartemen Lo?" tanya Rudi. David mengangguk sambil memakan makanan yang dibelinya. Mereka sedang berada di kantin.
"Udah Lo icip-icip?" tanya Andre.
"Belom lah, ntar malam gue embat" jawab David.
"Apa yang di embat? Siapa lagi mangsa Lo kali ini?" tanya Daffy yang tiba tiba muncul.
"Ngapain Lo disini?" tanya David.
"Jawab pertanyaan gue, siapa mangsa Lo kali ini?" tanya Daffy.
"Bukan urusan Lo" balas David.
"Ini urusan gue, kita saudara. Siapa mangsa lo?" tanya Daffy, Daffy itu super keren, seperti apapun dia, dia tetap terlihat tampan.
"Bukan urusan lo Daffy!!" jawab David kalem.
"Oh, di apartemen Lo ya? Oke, gue yang cek ke apartemen Lo!" Daffy langsung pergi tapi tangannya ditahan David.
"Jangan ngurusin urusan gue adek Daffy Albertdrik!" ujar David.
"Lo tau, Lo abang. Harusnya Lo bisa ajarin yang baik buat gue bukan jadiin semua cewek pelampiasan. Lo bayangin kalau mereka itu mama! Mereka cewek vid. Ngotak dong!" ceramah Daffy, mereka jadi pusat perhatian. Saat David berulah Daffy selalu diam, bahkan dia juga sering kena imbasnya. Tapi sekarang dia tidak bisa untuk tetap diam.
"Kalau gue kasih tau Lo, Lo mau ikutan ngembat?" tanya David menggoda.
"Gak ngotak Lo emang, udah berapa banyak mangsa Lo vid?! Mending kalau mereka mau sendiri, lah orang yang gak bersalah yang Lo jadiin sasaran!!" balas Daffy.
"Lo mau gue laporin ke papa?" tanya Daffy. David menarik Daffy ke tempat yang sepi.
"Dengerin gue! Papa itu mafia. M a f i a. MAFIA. Papa pasti gak bakal marah" ujar David.
"Vid, papa emang mafia, tapi dia gak pernah merenggut mahkota wanita. Lo itu sebenernya keturunan siapa sih?!" tanya Daffy. David menampar adiknya untuk yang pertama kalinya. Daffy menahan rasa sakit atas tamparannya David.
"Lo yang keturunan siapa? Lo bahkan gay!" cela David.
"Gay Lo bilang? Gue bahkan bisa muasin cewek lebih dari Lo! Cuma gue punya otak, gak kayak Lo!" balas Daffy.
"Hahahaha, jangan ngelantur adekku! Lo bahkan gak bisa pegang senjata sejak kecil" cela David meremehkan.
"Gue bisa David, gue udah lulus test papa sepenuhnya! Bahkan nilai gue lebih tinggi dari Lo paham?!" tanya Daffy.
"Lo mau gue cium? Kok Lo bacot sih?" tanya David.
"Najis!!!!! Udah deh mending Lo lepasin mangsa lo, sebelum polisi yang datang buat nangkap Lo" peringatan Daffy lalu pergi. David terdiam disitu, tangannya gemetar. Baru pertama kalinya dia menampar pipi adeknya, pertama kali!! Dan itu tadi. Dia merasa bersalah. Daffy pernah mengorbankan nyawanya demi David, Daffy selalu kena imbas atas kelakuan David. Tapi David?
"Ahh, udahlah vid udah! Itu cuma masa lalu, biarkan itu jadi sebuah kenangan. Lakukan sesuai kehendak mu. Jangan dengarkan dia. Papa gak bakalan perduli sama lo" ujar David pada dirinya. Dia berusaha untuk tenang. Dia pergi mengambil tasnya lalu ke kantin menghampiri temannya.
"Gue duluan, mau nyicip mangsa" pamit David.
"Dih, seriusan?!" tanya Valdi.
"Ya iyalah, gue pergi dulu. Bye" David langsung pergi dari sana, dia memarkir motornya di parkiran belakang, sehingga memudahkan untuk cabut jam pelajaran.
★★
"Gitu??" tanya Danial, mereka masih membicarakan tentang pembalasan dendam pada David.
"Iya lah" jawab Bryant mantap.
"Bokap dia mafia, jadi percuma. Di penjara dia bakal dikurung sehari doang setelah itu bebas yan. Yang ada dia bakal makin ngincar Echa ditambah temannya" ujar David.
"Nah, gimana kalau Echa pura pura demen aja sama David? Setau gue, pria bakal berubah kalau berurusan dengan wanita yang dicintainya" usul Khansa.
"Gue?" tanya Yesha, Khansa mengangguk mantap.
"Ogahh!! Nara aja sono, kan mantep" suruh Yesha.
"Lo mau ngelibatkan orang yang gak bersalah? Percaya sama gue, Lo bakal nyesel dan susah memaafkan diri Lo sendiri kalau sampe orang yang Lo libatkan terluka" sahut Ikhsan.
"Iya sih, bener. Ya tapi masa harus gitu ?!" tanya Yesha.
"Kita main cara halus aja, ide nya Khansa lumayan lah" balas Danial.
"Bang allll" rengek Yesha.
"Bang, kalau David lepas kendali gimana coba?" tanya Bryant khawatir.
"Adek gue bisa jaga diri, udah pokoknya usulan Khansa yang kita jalankan. Sekarang, mending kita cari restoran, buat makan. Gue lapar!" ajak Danial.
"Bang tapi, bang is bang. Bang!! Gue jilat ludah sendiri dong kalau gitu?!" keluh Yesha.
"Nah benar, kalau David udah klepek-klepek, pasti bakal nyebar satu sekolah" sahut Revin.
"Aduh ahhh! Kenapa coba dia gak lulus aja. " ujar Branden.
"Sebenarnya dia bukan gak naik kelas, dia itu terlambat sekolahnya" cela Frans.
"Loh? Dia kelas berapa harusnya?" tanya Yesha.
"Diatas abang 1 tahun, tapi sekarang sebaya abang jadinya" jawab Danial.
"Daffy?" tanya Diva.
"Daffy? Dia rajin sekolah. Cuma ada insiden yang buat dia luka dan koma. Itu karena dia berkorban untuk David dan papanya. Makanya sampe sekarang David itu lumayan lembut sama Daffy" balas Danial.
"Kenapa gak suruh Daffy aja sih?" tanya Alika.
"Daffy gak mau berurusan sama abangnya. David itu susah dibilangin" jawab Frans.
"Mamanya?" tanya Nara.
"Mamanya, emak sosialita yang tidak terlalu memperhatikan anak anaknya" jawab Revin.
"Jadi begimanaaa sekarang???" tanya Naufal.
"Pake usulan Khansa" jawab Danial.
"Bang tap—"
"Ayok kita cari makan gue traktir" ajak Danial. Yesha yang pusing langsung mengacak rambutnya lalu kembali tidur ke brangkar. Danial malah menggendongnya.
"Turunin!!!!" suruh Yesha, Danial menurunkan Yesha. Yesha mau kabur tapi gagal karena bisikan Danial.
"Kalau mau kabur silahkan, awas ketemu David ntar diculik, dimutilasi baru tau rasa." Yesha menghentikan niatnya untuk kabur dan mengikuti Danial.
"Gue mau aja gantiin Lo ca, cuma gue takut dia malah lepas kendali" ujar Nara.
"Gue juga gitu" sahut Alika dan Diva.
"Udah, ini urusan gue aja, gue gak mau kalian jadi sasaran" balas Yesha.
"Adek gue udah gede," puji Danial sambil merangkul Yesha.
"Apa Lo apa? Lepas lepas" suruh Yesha, dia ingin melepasnya tapi Danial tidak melepaskan. Mereka berjalan menuju kendaraan masing-masing setelah Danial membayar administrasi. Mama papa Yesha sengaja tidak datang karena Yesha memintanya untuk tidak datang.
★★
"Kemana??! KEMANA OTAK KALIAN?!" emosi David. Wah.. hari ini benar benar hari yang sangat sial untuknya.
"Ma- maaf bos" ujar suruhannya. David pergi menuju salah satu kamar, dia mengecek cctv. Melihat tingkah Yesha, dan melihat para suruhannya yang tepar karena diserang. Dia melihat kalau orang suruhannya yang berada di pintu depan apartemen tepar karena Alika, Nara, dan Diva. Dia keluar dari sana.
"Apa apaan kalian, kenapa lawan cewek kalah? HAH? gak becus kalian!!" cela David. Tiba tiba ponselnya berbunyi.
"Siapa lagi ini?" tanya nya, dia mengangkat panggilan itu.
—+62—
📞 Unknown; Halo assalamualaikum sayang, maaf ya aku kabur. Kamu gak kasih aku makan, jadinya aku laper. Untung aja aku gak mati. Ya udah, semangat sekolahnya oke. Besok kita ketemu aja disekolah.
David; nyerocos terus mulut Lo. Lo siapa?!
📞 Unknown; Gue mangsa Lo yang cabut hehe.
David; Yesha?!
📞 Unknown; ya udah, gue matiin dulu ya bye Assalamualaikum.
Panggilan itu mati. David masih dengan muka cengo nya, karena kebingungan.
"Gak gue kasih obat apapun kan dia? Kok bisa gini?" tanya David kebingungan.
"Hah? Apa bos?" tanya orang suruhannya.
"Bukan apa apa, kalian pulang sana, gue mau istirahat. Satu yang disini. Kalau ada cewek datang, suruh cabut" kata David, orang suruhannya menurut dan pergi hingga tersisa satu. David pun masuk ke kamarnya yang ditempatin Yesha.
"Kejedut apaan kepalanya?" tanya David masih kebingungan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Kanjeng Netizzen
S3adis ank mafia cuiii 😂😂
2020-12-17
0
Callysta
Lahh thor entar kalo si yesha jadi cinta beneran ama david bryant gimana😭😭😭😭😭
2020-07-16
10
linanda anggen
semangat up 😁👍
salam dari :
-balas dendam cowok kampungan
-perfect Idol
-menikah karena skandal (beautiful trap)
2020-06-11
1