Focragi • 20 Latihan basket

"Hem? Iya, jemput aja nanti. Okee, iyaaaa. Waalaikumsalam" ujar Alika saat teleponan.

"Lancar bosss?" tanya Nara.

"Chaiayaa, yang gak jomblo lagi. Tinggal gue sama Nara" keluh Diva.

"Gue gak jomblo betewe" sahut Nara.

"Loh? Adaa?" tanya Diva.

"Ya ada dong, Nara gitu" balas Nara sombong sambil mengemudi.

"Gue segen mau ngomong sama kalian, tapi karena sekarang si echa lagi deket sama David, Cia sama Ajef, gue kasih tau deh. Gue deket sama Kak Wisnu, XII IPA 3" kata Nara.

"Sumpah lo? Yah, masa cuma gue doang yang single" keluh Diva.

"Lo ngerasa gak sih?" tanya Alika.

"Ngerasa apa?" tanya Diva.

"Ah elahh, Branden itu demen sama lo ege." ujar Alika.

"Hoax, kepekaan gue memudar karena terlalu peka sama mas taehyung" sahut Diva.

"Dih dihhhh, bucin muluu, punya pacar kagak" sindir Nara.

"Sakit hati dedek," kata Diva. Alika dan Nara pun tertawa.

"Menurut kalian Echa sama David bakal jadian apa nggak?" tanya Alika.

"Feeling gue sih nggak, paling cuma berkomitmen, itupun tah iya tah nggak" jawab Nara.

"Iya, gue setuju sama Nara. Yesha kok pacaran" sahut Diva.

"Tapi, feeling gue mengatakan mereka bakal jadian" ujar Alika.

"Au ah, ucing ala ue" kata Nara alay.

"Alayyyyyy woi kamprettt" cibir Alika dan Diva bersamaan lalu tertawa.

Ting..

Ting..

Ting..

"Siapa sih berisik banget hp lo dip" tanya Nara. Diva membuka ponselnya.

✉️

+625244xxxx

P

Kak

Kak, saya orang utusan pak Ahmed.

"Oooh, orang utusannya pak Ahmed chat gue," ujar Diva.

"Jih, cepet amat" kata Alika.

✉️

Ludiva Farasia

Nanti latihan, alamatnya gue share. Jangan sampe telat, telat bakal kita hukum!

Ludiva Farasia

[Alamat rumah Nara]

✉️

+625244xxxx

Jam berapa kak??

✉️

Ludiva Farasia

Sekitar jam setengah lima

✉️

+625244xxxx

Kok lama banget kak?

✉️

Ludiva Farasia

Kok Lo yang sewot? Mau dateng ya dateng nggak ya nggak! Sekarang aja jam 4 Lo gak mau istirahat?!

✉️

+625244xxxx

Santuy aje kali kak

"Jih" kata Diva. Dia hanya meread pesan itu.

"Kenapa?" tanya Nara.

"Adkel songong nih pasti, kesel gue" jawab Diva.

"Sabar baee" suruh Alika.

––—––

Di sisi lain..

David dan Yesha sedang menikmati makanannya di suatu kafe terdekat. Yesha memperhatikan David yang senyum senyum sambil melihat ponselnya.

"Mending gue pulang sama Nara tadi, percuma gue disini dikacangin. Lo nya aja sibuk sama hp" ujar Yesha, dia meminum air putih yang ada dimeja itu lalu beranjak pergi. David tergesa-gesa membayar makanan nya, setelah itu dia mengejar Yesha.

"Caca, echaa" panggil David sambil mengejar Yesha. Saat Yesha mau masuk taksi, David menarik tangannya sehingga Yesha memeluk David.

"Maaf pak, taksinya gak jadi" ujar David sopan pada sopir taksi. Taksi itupun pergi. David memeluk Yesha tapi Yesha memberontak. David melepas pelukannya.

"Lo lucu kalau ngambek" rayu David sambil tersenyum manis.

"Diam bacot" suruh Yesha. Dia beralih ke jalan raya mencari taksi lagi. David menariknya menuju mobil. Yesha tidak mau, dia berhenti di jalan. David langsung menggendongnya saat dia berhenti.

"Daviddd" keluh Yesha.

"Kak David, atau bang David? Mas David juga boleh" bisik David.

"Ogahhh, turunin guee" berontak Yesha.

"Diem jangan berontak atau gue bawa Lo ke apartemen" ancam David.

"Pemaksa" ujar Yesha pelan. David terus menggendongnya sampai ke dalam mobil. Setelah didalam mobil, David buru buru ke dalam mobilnya dan memasangkan seat belt Yesha. Yesha terus saja memandangi David. 'ganteng' batinnya.

"Gue emang ganteng" kata David tiba tiba. Muka Yesha memerah. David malah cengengesan.

"Kemana kita selanjutnya?" tanya David.

"Balik, gue mau latihan basket" jawab Yesha.

"Latihan bareng gimana?" tanya David.

"Kagakkk mauu" jawab Yesha.

"Jadi mau nya apa?" tanya David lagi.

"Maunya lo jangan ganggu gue dan jangan banyak tanya" jawab Yesha.

"Yah masa gitu?" tanya David. Yesha diam saja, David mengendarai mobilnya hanya berkeliling disekitar situ.

"Kapan nyampenyaaa kakkk?!" tanya Yesha kesal.

"Semangatin gue dulu baru gue antar pulang" suruh David. Yesha menghela nafas.

"Masih disuruh semangatin loh, belum disuruh cium" kata David. Yesha melepas seat belt nya sejenak lalu mendekat ke David, dia memegang pipi David dengan nekat.

"Semangat latihannya abang David yang baik" ujar Yesha sambil tersenyum. Setelah itu dia kembali ke posisinya dan memakai seat belt nya. David masih terkejut dengan kelakuan Yesha, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. 'calm down David,' batin David. Dia melanjutkan mengemudi.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di rumah Yesha. Yesha ingin keluar dari mobil David tapi tidak bisa karena masih terkunci. David cengengesan sambil menghadap depan.

"Apa lagi kak?" tanya Yesha.

"Nggak ada, gue cuma mau bilang"

"Semangat juga ya latihannya" kata David sambil mencium pipi Yesha, dia membuka kuncinya. Yesha langsung keluar dari sana untuk menutupi muka meronanya. Dari dalam mobil, David cengengesan. Setelah melihat Yesha masuk rumah, David pergi dari sana untuk menuju rumahnya.

★____★

"Mana coba anaknya, ngaret banget ini!" keluh Yesha.

"Tau tuh," sahut Nara.

"Siapaa sih siapa?" tanya Alika.

"Gue lupa tanya nama coy" jawab Diva.

"Ck.. 5 menit gak datang gue cabut" ujar Yesha.

"Dih, mau ngapain lo?" tanya Nara.

"Istirahatlah, setelah pulang tadi gue cuma ganti baju doang" ujar Yesha.

"Itu gak sih?" tanya Alika, ada mobil yang berhenti di dekat tempat mereka berdiri. Mereka berada di halaman samping rumah Nara, disana ada lapangan basket yang sengaja Tony buat untuk mereka latihan.

"Siap siap gue semprot" ujar Alika. Saat satu kaki turun dari sana mereka kebingungan.

"Loh kok sepatu cowok?" tanya Diva. Perlahan namun pasti orang itu keluar sambil membenahi rambutnya. Alika, Diva, Nara, dan Yesha terkejut. Bola yang ada ditangan Nara pun terjatuh. Orang itu melambaikan tangannya pada Diva, Nara, Alika, dan Yesha.

"Da- David?" tanya Alika. Ya! Orang itu adalah David, bersama dengan komplotannya.

"Div, maksudnya apa?" tanya Nara. Diva gugup, jika mereka saling memanggil nama asli, itu tandanya mereka sedang menahan emosi.

"Gu- gue gak tau" jawab Diva. Seketika Yesha kehilangan semangatnya dan langsung duduk disana. Dia langsung merebahkan tubuhnya di sana. Hanya 5 menit lalu bangkit kembali.

"Kenapa Lo kesinii sih?! Ngapain ?! Siapa yang kasih tau tempat ini?! Lo mata matai gue hah?!" teriak Yesha bertubi tubi saat melihat David sudah didekatnya.

"Di rem kalau ngomong. Satu satu gitu loh" suruh David.

"Mana anaknya?" tanya David pada Adam.

"Ini" jawab Adam mereka yang tadinya berbaris meminggirkan diri, terlihat lah disana seorang cewek.

"Ha- halo kak, nama saya Sindy." ujarnya gugup. Alika menarik Sindy.

"Kenapa Lo bawa itu orang hah?!" tanya Nara kesal.

"Bu- bukan gitu kak, ta- tadi bang Adam cek ke hp saya, dan yang balas chat 'kok lama banget' itu bang Adam kak. Sa- saya adeknya bang Adam" jelasnya gugup.

"Udahlah, gausah jadi latihan. Capek gue. Langit udah mau malam juga" ujar Yesha lalu beranjak pergi. Lagi lagi David menarik tangannya.

"Kenapa sih? Kok marah marah terus?" tanya David kalem, Yesha hanya diam sambil menghempas kasar tangan David.

"Ma- maaf ya kak" ujar Sindy. Yesha jongkok sambil mengacak rambutnya.

"Lanjutin gak ca?" tanya Diva.

"Jangan tanya gue, kapten nya itu Lo" jawab Yesha.

"Lanjut aja lah ya" ujar Alika.

"Serah" jawab Nara.

"Terus kalian disini ngapain?" tanya Diva.

"Kita? Kita disini jadi lawan kalian" jawab Andre.

"Serah serah serah" ujar Nara, mereka pun mengatur posisi di lapangan. Permainan pun bermula.

Dari kejauhan..

"Kok panas atiku, yekan yan, sa, bran, frans?" tanya Naufal. Danial dan gengnya juga berada disana. Tapi mereka tidak jadi masuk karena melihat gengnya David. Mereka memperhatikan tim diva dan tim nya david.

"Tadi ogah ogahan, giliran udah main becandaan mulu" ujar Branden.

"Panas ati yaa?" goda Ikhsan pada Branden Bryant, Khansa, dan Frans.

"Gue lempar ke Bikini bottom mau lo bang?" tanya Bryant kesal. Ikhsan hanya tertawa kecil. Mereka terus melihat pertandingan antara David dan Diva sampai selesai.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***