"Jadi gitu ceritanya" kata Yesha.
"Lo.... Mau gue tabok? Cerita aja belum Bambang!!!" cibir Alika. Yesha cengengesan, Danial, Ikhsan, Revin, dan yang lain menatapnya sinis.
Kruk krukk...
"Isssh, buat malu aja sih?!" cibir Yesha pada perutnya, dia kelaparan.
"Ada yang bawa roti?" tanya Danial.
"Kagak ada bang" jawab Diva.
"Ya udah bentar gue beliin makanan, Lo mau apa?" tanya Bryant.
"Eh gak usah, biar bang kuda aja" jawab Yesha, dia tersenyum merayu kepada abangnya.
"Iya iya, gue cariin favorit Lo!" balas Danial, dia pun pergi dari ruangan Yesha. Revin mendekat kebrangkar Yesha.
"Lo kenapa gak makan kemaren?" tanya nya.
"Ya kan kemaren gue gak kenyang, eh gak lapar maksudnya" jawab Yesha.
"Ini real adeknya Danial. Sifat ngeselinnya sama!" kata Ikhsan. Yesha cengengesan.
"Huhu, muka lo caa" ujar Diva.
"Tutor skincare-an ya bundhaaa" pinta Yesha pada Diva.
"Bunda bunda, kerasukan jin apaan Lo?" protes Diva.
"Eh wait, tadi Bryant gendong Echa, bukannya Echa anti Bryant?" tanya Naufal.
"Woi pal pal, dia kan pingsan tadi. Mana lah dia tau" balas Khansa. Naufal cengengesan.
Gak lama kemudian Danial masuk membawakan makanan favoritnya Yesha.
"Mau disuapin?" tanya Danial.
"Rame orang, kalau sepi mau. Sini makanannya" pinta Yesha, Danial tidak memberikannya malah menyuapi Yesha.
"Ahh jadi pengen punya abang" kata Diva.
"Lo bisa kok jadiin gue abang Lo" sahut Ikhsan.
"Anggap aja kita sodara" sahut Danial tersenyum.
"Yhaaa terharuu" ujar Diva.
"Jangan alay Bambang," suruh Alika.
"Bambang siapa sih? Pacar baru Lo?" tanya Nara.
"Wah, ca parah ca. Cia punya pacar gak kasih tau" sahut Diva.
"Astagaaa, pacar dari manaa sih? Jangan ngawur deh ah" balas Alika.
"Itu tadi Bambang, mau mojok dimana hm??" tanya Nara menggoda Alika.
"Gue jotos mau Lo?" tanya Alika.
"Ngapa jadi ribut bambang?" tanya Ikhsan.
"Loh? Bang Sandy kenal Bambang juga? Bang Sandy homo? Aww, awww omegattt" ujar Nara sambil pura pura terkejut.
"Lempar ke sungai nil gitu bisa gak?" tanya Ikhsan.
"Bambang itu siapaaa?" tanya Diva sok polos.
"Bokap gua" jawab Alika dan Frans barengan.
"Cie cie, asekkk ahh" ledek Yesha.
"Cie Alika, menantunya pak Bambang" ledek Nara.
"Acie cieeee" balas Diva. Alika menepuk jidatnya.
"Eh?!" tanya Naufal.
"Apaa?" tanya mereka barengan.
"Nama bokapnya Frans bukan Bambang. Tapi Fero." ujar Naufal.
"Lah?" tanya Diva, Nara, Alika dan Yesha.
"Ini kenapa jadi ngomongin bokapnya Frans sih?" tanya Revin.
"Ohhh, jadi mau ngomongin bokapnya bang Revin?" tanya Yesha.
"Echa?" panggil Diva.
"Naon?" tanya Yesha.
"Lo selama di sandra sama David kejedut tembok? Sejak kapan lo jadi kayak keset gini?" tanya Diva.
"Kayak keset gimana sih? Gue sentil ntar ginjal lo" balas Yesha.
"Bisa?" tanya Naufal.
"Bisa dongg, kenapa?" tanya Yesha.
"Gue mau sentil ginjalnya Branden" jawab Naufal.
"Astaghfirullah, sabar branden sabarrrrrrrr" kata Branden sambil mengelus dadanya. Yang lain tertawa melihatnya.
"Gue yakin Echa kejedut tembok. Masa iya dia se-welcome ini?" tanya Alika.
"Udahlah ngomong kesetnya ntaran aja"
"Gue masih tunggu jawaban dari pertanyaan bang Danial" lanjut Bryant.
"Jadi gini" Yesha memium air mineral sebentar lalu duduk.
"Gue kemaren gak bawa kendaraan apapun waktu kumpul sama kalian kan"
"Jadi waktu kalian udah pulang, gue nungguin taksi online yang gue pesen."
"Waktu lagi jalan, ada yang ngikutin gue, tapi gue santai aja"
"Dia terus ikutin gue sampe akhirnya gue tiba tiba langsung balik ngehadap mereka"
"Gue tanya “Lo siapa?” , dia diam aja. Nah, gue penasaran jadi gue samperin mereka"
"Itu ada dua pria gemuk, botak dan nampak persis kayak preman"
"Gue adu mulut sama dia, dan karena dia kesal sama gue dia ngejotos gue. Tapi gue bisa ngehindar. Kita berantem disana"
"Dua orang itu jatuh, gue kira udah selesai eh ternyata yang lain datang. Sekitar tiga orang"
"Gue lawan mereka lagi, dua puluh lima menitan mereka jatuh. Gue bingung sih, kenapa taksi yang gue pesan lama banget datangnya."
"Saat gue cek hp, hp gue ditendang. Sampe sekarang gue gak tau dimana itu hp elite gue. Pecah coy, karena di tendang"
"Ntar gue beliin" sahut Danial.
"Aaaa jadi sayang sama bang Al" puji Yesha. Danial langsung menyuapi Yesha dengan jeruk yang dibelinya, jeruk itu juga sudah dikupas.
"Lanjutin" suruh Revin. Yesha berusaha menelan jeruknya.
"Nyampe mana tadi? Oh iya hp ditendang. Setelah hp gue ditendang, gue mendongak ngelihat ada 5 orang persis sama kayak sebelumnya."
"Gue capek banget tau, dan tiba tiba jadi laper. Waktu gue bersandar di dinding atur nafas. Ada orang dari samping, kayaknya sih cewek dia pake jubah, pake masker. Nah dia nyucuk sesuatu ke lengan gue. Berasa disuntik gue, sakit banget."
"Gue kesal gue tendang dia, eh dia ngehindar. Dia jotos gue. Eh tiba tiba gue lemes banget astagaa" Danial memasukkan jeruk ke mulut Yesha terus menerus.
"Kampret!! Gue swuswah cweritwa gwoblwok" cibir Yesha, mulutnya penuh karena Danial.
"Lah?" tanya Diva. Yesha mengunyah perlahan jeruknya sampai habis.
"Oke lanjut, sampe diii lemes tadi ya?" tanya Yesha, mereka berdehem.
"Gue tuh masih dijotos sama tu orang walaupun gue lemes, itu posisi gue lagi disandarin ke dinding. Gue jadi susah ngelawan karena lemes tadi."
"Mata gue pengen ketutup tapi gue paksa untuk ke buka, si penjahat itu buka maskernya. Samar samar dari penglihatan gue, dia kayak cowok. Gue pastiin sekali lagi, eh gue malah pingsan. Waktu gue bangun, gue di apartemen, gue telepon diva pake telepon rumah yang ada disana." jelas Yesha.
"Sialan, David" umpat Danial setelah Yesha selesai menjelaskan.
"Apa David yang ngehajar Lo sampe babak belur?" tanya Frans.
"Bisa jadi sih, yakin gue." jawab Naufal.
"Untung cuman gue, kalian nggak. Kalau kalian kena gue gak bisa maafin diri gue sendiri." ujar Yesha, dia menunduk.
"Kenapa?" tanya Diva.
"Kalau kalian kena itu pasti gara gara gue" balas Yesha.
"Apasih? Kita susah senang bareng ca, masalah Lo? masalah kita! Kita gak bakal tinggalin pertemanan ini walaupun kita punya musuh seabrek!" ujar Nara, mereka pun berpelukan.
"Persis kayak Teletubbies mereka mah" cibir Revin, yang lain senyum pepsodent. Crazy bacot melepas pelukannya.
"Ca, jujur sama gue! Lu gak di mantap mantap kan?" tanya Alika.
"Syukur Alhamdulillah kagakkk" jawab Yesha semangat.
"Alhamdulillah" ujar mereka berbarengan.
"Tapi tadi pas gue bangun, gue denger ada cewek yang mohon mohon" ujar Yesha.
"Hah, itu mah ****** yang mau mantap mantap sama si David" balas Nara.
"Ini pasti udah direncanain. Dan pasti ada sesuatu kayak alat penyadap untuk tau dimana keberadaan Lo" sahut Bryant.
"Dia ginian pintar, giliran pelajaran gob*lok nya setengah mam*pus" cibir Frans. Bryant diam saja masih terus berfikir.
"Kita susun scenario untuk pembalasan dendam sama David" usul Revin.
"Setuju" jawab twb bersamaan.
"Kita ikut" pinta crazy bacot bersamaan juga.
"Kagak usah" balas mereka kompak.
"Ayolahhh, kita ikut yaa" bujuk Alika.
"Au ah" balas Ikhsan.
"Scenarionya begimana kampret?" tanya Naufal.
"Gue ada ide, tadi.. sekarang udah lupa" sahut Khansa.
"Temen siapa sih ini? Pengen gue gorok lehernya?" tanya Branden.
"Eh, kok gob*lok banget sih? Kenapa kemaren kita gak lapor polisi?" tanya Ikhsan.
"Kalang kabut duluan" balas Revin.
"Jadi balas dendamnya gimana?" tanya Revin.
"Kita tantang baku hantam?" tanya Naufal.
"Kalau polisi tau kita yang kena" balas Danial.
"Tantang balap mobil?" tanya Ikhsan.
"Siapa yang bisa? Gak usah ah" jawab Danial.
"Loh, gak ada yang bisa??" tanya Yesha.
"Bukan gak bisa, David itu licik" jawab Branden.
"Halah udah biasa, ini gue kasih tau, member Crazy Bacot. Nona Alika Florwencia. Jago banget balap mobil. Debess player" kata Yesha.
"Hah?" tanya Frans. Mereka tertawa.
"Semenjak ada Echa, sifat asli kalian muncul ya satu persatu" ujar Khansa.
"Hahahaha" tawa mereka lagi.
"Jago banget nutupinya. Jago basket aja kita gak ada yang tau" sahut Branden sambil melihat Diva, Diva melihat ke Branden juga. Ketika mata mereka bertemu, Diva langsung buang muka karena gugup. Branden senyum pepsodent.
"Secret dong" balas Nara.
"Kalau gak ada gue, Echa juga bisa. Echa jago kok." kata Alika.
"Lo gak bisa?" tanya Frans.
"Lagi gak sehat otak gue, susah nanti liat gerak gerik kelicikan orang itu" balas Alika.
"Oh oke, gue bisa" sahut Yesha.
"Yang bilang mau balapan siapa hah?" tanya Danial.
"Loh bang?" tanya Yesha balik.
"Apa lah loh lah loh. Mau gue suruh papa kurung Lo di kamar selama 3 bulan lamanya?" tanya Danial.
"Ya tapikan.. jadi gimanaaa?" tanya Yesha.
"Gue punya ide" ujar Bryant. Mereka berbisik-bisik lalu mengangguk setuju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Callysta
Weeeh gue perhatiin Bryant kebanyakan diem tpi sekali bicara manfaat banget bjirr🤣🤣
2020-07-16
7
linanda anggen
semangat up 😁👍
salam dari :
-balas dendam cowok kampungan
-perfect Idol
-menikah karena skandal (beautiful trap)
2020-06-09
0
Syala Yaya (IG @syalayaya)
semangat up terus ya..
#SP
2020-06-08
1