"Echaaaaaa" teriak Alika, Nara dan Diva bersamaan. Seluruh penghuni kantin terkejut lalu melihat mereka.
"Apa mata kalian? Mau gue colok pake sumpit?" tanya Nara, mereka yang takut akan ancaman Nara menyegerakan diri untuk kembali ke urusan masing-masing.
"Astagaaaa" Yesha memegang pipinya.
"Gue kena pelet nih pasti, bantu guee" ujar Yesha. Danial yang didepannya menyentil jidat Yesha.
"Bang- ke" keluh Yesha.
"Gila emang Lo, Lo rukyah pake apa itu anak?" tanya Danial.
"Ya ampun bang, gue juga kaget kali liat dia kayak begitu" jawab Yesha.
"Ca, astaga ca" sahut Nara.
"Au dah, mau pindah dulu ke Pluto. Babayyy" kata Yesha lalu pergi.
"O em ji helooo" ujar Diva.
"Kagak usah ngalay juga bambang, ah" keluh Nara. Diva cengengesan.
"Takut gue takut" ujar Danial.
"Lo sendiri kemaren yang bilang, “adek gue bisa jaga diri” lah sekarang malah panik" protes Ikhsan.
"Ajaib nih beneran deh" kata Frans. Tiba tiba ada seseorang yang menghampiri mereka.
"Kak diva, dipanggil pak Wanto" ujarnya.
"Mau ngapain?" tanya Nara.
"Cuma gue?" tanya Diva.
"Gak tau kak kenapa,"
"Bukan kakak aja, kata pak Wanto sekalian sama tiga teman kakak yang nantangin bang David waktu itu" jawabnya.
"Aduh, jangan bilang??!" respon Alika, dia menutupi muka dengan tangannya.
"Ah yaudah nanti kita datang, makasih" ujar diva, adek kelas mereka itupun pergi.
"Pak Wanto guru BK kan ya? Ngapain juga kita dipanggil ini. Masalah David pasti, aaahhh ya allahhh" keluh Alika.
"Kagak usah ngeluh, positif thinking. Mungkin pak Wanto mau kasih kita hadiah ye kan?!" tanya Nara pada Ikhsan.
"Mana gue tau" respon Ikhsan.
"Udah lah nceng, main aja Lo sana sama Spongebob" balas Nara kesal. Mereka pun tertawa.
"Udah, ayok" ajak Diva.
"Echanya ditelepon" suruh Revin.
"Iye bawel" balas Diva. Mereka pun pergi setelah menelepon Yesha.
★
"Ada apa pak?" tanya Diva mewakili mereka.
"Duduk dulu" suruh pak Wanto. Mereka pun duduk di sofa yang ada diruangan pak Wanto. Setelah lima menit mereka menunggu, datanglah David dan komplotannya.
"Loh pak?" tanya Nara.
"Tenang" suruh pak Wanto.
"Saya dengar dari pak Ahmed, dua hari yang lalu kalian terlibat perselisihan." ujar pak Wanto.
"Ah elah pak, udah selesai kok" sahut Alika, Yesha dari tadi diam saja memperhatikan mereka yang berbicara dengan ekspresi anak kecil yang gak tau apa apa. David memperhatikan Yesha sambil senyum senyum sendiri.
"Vid jangan gila Lo" suruh Adam saat melihat David senyum senyum. David tersadar lalu kembali ke mendengarkan perkataan pak Wanto.
"Yang saya permasalahkan bukan perselisihan kalian, saya juga paham. Saya tau kalau kalian cuma mau membasmi spesies David dan gengnya" lanjut pak Wanto.
"Dikata serangga apa pak? Pake kata basmi segala" balas Andre.
"Anggap saja seperti itu" kata pak Wanto.
"Tidur deh gue disini, bapak ngomong setengah setengah. Saya mau pergi ke Pluto pak" ujar Yesha asal, dia menyandarkan tubuhnya di sofa sambil memejamkan mata. Diva menyenggol lengannya. Yesha pun kembali tegak.
"Ngapain kamu di Pluto?" tanya pak Wanto.
"Cari pacar pakk" jawab Yesha asal. Teman temannya pun tertawa.
"Echaa" tegur Alika. Yesha tersenyum merayu ke Alika. Alika menatap malas Yesha.
"Oke oke saya lanjutkan. Kalian tau kan tentang tanding persahabatan yang akan dilaksanakan hari Sabtu minggu depan?" tanya pak Wanto.
"Saya gak tau pak" ujar Yesha dan David bersamaan.
"Foto copy" cibir Yesha sambil menatap malas David. David hanya diam.
"Astagaa, virus kamu menyebar begitu pesat ya David" sindir pak Wanto.
"Saya lagi pak?" tanya David bingung.
"Pak dipercepat dong, saya mau ke Pluto beneran ini" suruh Yesha.
"Hufftty.. yaudah dengarkan baik baik. Hari Sabtu minggu depan akan ada tanding persahabatan di SMA ini. SMA kita akan melawan SMA 2 Persatuan, SMA tetangga. Kalian sesuai dengan anggota kalian, bapak tugaskan untuk menjadi perwakilan tim basket dari SMA kita." jelas pak Wanto.
"Loh? Kami cuma berempat pak?" tanya Alika.
"Nanti pak Ahmed akan merekrut anggota baru untuk kalian" jawab Pak Wanto.
"Mulai hari ini, kalian bisa latihan secara gantian di lapangan basket" lanjut pak Wanto.
"Pak, kita gak mau latihan di lapangan basket sekolah, kasih tau sama pak penjas. Kalau udah rekrut pemain baru, chat ke Diva aja. Oke pak??" tanya Yesha.
"Kenapa dengan lapangan basket disekolah?" tanya pak Wanto heran. Yesha menunjuk David.
"Perusuh pakkk, kagak mau saya. Oke kan pak? Oke sip. Saya duluan ya pak, mau ke Pluto cari pacar. Assalamualaikum pemirsaa" celoteh Yesha lalu pergi keluar ruangan pak Wanto. Ketiga teman Yesha menepuk jidatnya. David dan temannya terheran-heran termasuk pak Wanto.
"Maaf ya pak, echa emang gitu pak," ujar Alika perwakilan. Nara tanpa sepatah kata pun pergi mengikuti Yesha.
"Kita duluan pak," pamit Diva, Diva dan Alika pun pergi.
·—–·
"Ogah banget gue tanding basket dihadapan banyak orang" keluh Alika, mereka sedang berjalan menuju parkiran untuk kembali kerumah.
"Sama gue jugaaa" sahut Yesha.
"Nyesel gue terima tantangan kak David kemaren" ujar Yesha.
"Kak?" tanya mereka bertiga.
"Iyaaa, gue disuruh manggil kakak atau abang, kalau nggak gue dimutilasi." keluh Yesha sambil menunjukkan chatingannya dengan David di aplikasi WhatsApp.
"Kerennnn, jangan jangan lo demen nih sama David" ledek Nara.
"Jangan ngacooo," sahut Yesha.
"Dek," jegat David. Yesha terkejut, dia mengira itu abangnya ternyata makhluk kasar, sebelas dua belas sama makhluk halus. Wkwk.
"Ohhh ohmaygat" keluh Yesha dan ketiga temannya bersamaan.
"Kenapa muncul tiba tiba sih hahh?!' tanya Yesha kesal. David cengengesan.
"Balik sama gue yuk" ajak David.
"Kagakkkk, gue mau sama temen gue" jawab Yesha.
"Cara alus atau mau gue gendong sampe ke mobil gue" ancam David sambil berbisik. Yesha kaget dan langsung berpindah.
"Vid, Lo demen sama adek gue?" tanya Danial yang baru datang.
"Bisa jadi bisa nggak, adek lo gemesin sih" jawab David sambil menatap Yesha.
"Adek gue emang susah kondisiin perkataan dan perbuatan, dia butuh pasangan yang bisa merubah itu. Bukan pasangan yang menjerumuskan dia kesitu" kata Danial.
"Tenang abang ipar, gue bakal berubah kok. Gak Lo liat sekarang, baju gue rapi, sepatu gue udah item kinclong. Rambut gue udah gak kayak gembel lagi. Gue udah sempurna bang untuk Yesha, ya kan ca" tanya David pada Yesha.
"Huaa papaaa, bantu anak mu dari manusia gilaaaa" keluh Yesha.
"Dih dih," cibir Ikhsan.
"Bang Sandy, bantuin Yesha ya. Yaaa. Serem tau ini" keluh Yesha.
"Fia" panggil Danial.
"Baang, kalau adek Lo gak idup lagi mau? Lo ntar nyesel gak punya adek seimut gue" sahut Yesha. Diva Nara Alika menoyor kepala Yesha.
"Gak sopan sama yang paling muda" cela Yesha. Mereka tertawa.
"Boleh kan ya bang, gue yang anterin pulang. Sekalian ngajak makan" pamit David.
"Kagak usah panggil gue abang, bawa aja, jangan sampe setetes darah pun keluar dari tubuhnya" sahut Danial.
"Oke aman" balas David, dia langsung menarik tangan Yesha. Yesha mengikuti David, dia melihat kebelakang dengan puppy eyesnya.
"BANG FEBRIIIIIIIII" keluh Diva, Nara, dan Alika. Danial sudah sedia menutup telinganya lalu pergi menuju motornya.
"Kampret" cela mereka bertiga bersamaan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Luna piena
kenapa si Bryant gaada kesel" nya sih sama david yang ngedeketin echa cemburu kek ihh ngeselin banget
2021-08-21
0
dipaaaa
wahhh ngakak lanjut mumuttt😍✨❤
2020-06-15
5
Ciaaa02_
Uwuwww lanjut mutt jangan lupa hadiah gue yang satu lagi. 😂😍
2020-06-14
3