Teknik Totok Tubuh

Sesaat setelah semua sudah makan, sebuah mobil off road lain masuk ke halaman rumah Tong Dji. Rupanya itu adalah tuan Lu bersama Tetua Li yang tadi dijemput oleh pengurus Ma.

"Apa yang terjadi? untuk apa kalian disini?" tuan Lu heran melihat beberapa dokter di halaman dan di depan mereka dokter Lin dan yang lainnya terlihat baru saja selesai makan malam.

"Tuan Lu, aku adalah dokter Ken yang datang bersama nona Lu tempo hari."

"Oh kamu, lalu untuk apa kamu kesini?"

"Itu... kami ingin menanyakan kenapa dokter Lin mengobati penduduk desa dan menanyakan obat apa yang dokter Lin berikan."

"Pertanyaan aneh." tuan Lu mengabaikan dokter Ken lalu berjalan menghampiri Lin Chen dan cucunya.

"Ayah, sebenarnya begini ... "

Lu Jiayi berinisiatif menceritakan kejadian itu kepada kakek nya. "Tindakanmu sangat bagus." itulah kalimat pertama yang tuan Lu katakan. "Seorang pria harus tegas. Aku sengaja datang untuk memberitahu bahwa aku harus pergi, ada urusan mendesak. Jiayi kamu nanti di antar dokter Lin."

"Kakek meninggalkan aku disini?"

"Hais kau ini, lihat dirimu, kau sudah cukup besar. Sudahlah, ini urusan mendesak. Dokter Lin, besok aku akan klinik lagi, bagaimana?"

"Tidak masalah, jangan tidur larut dan pakailah pakaian yang tebal agar tetap hangat." Ini adalah nasehat seorang dokter.

"Baik. Dokter Lin, bisa bicara sebentar?"

Lin Chen mengikuti tuan Lu ke samping, "Dokter Lin, aku mau minta maaf untuk kelakuan Jiayi. Sebenarnya dia anak yang baik dan ceria, hanya saja sepuluh tahun lalu sejak Ibunya meninggal, Ia berubah. Mungkin karena masa remajanya tidak ada kasih sayang seorang Ibu. kuharap anda bisa mengerti."

"Aku mengerti tuan Lu. Aku juga tidak mempermasalahkan hal-hal kecil." kata Lin Chen.

Kemudian, tuan Lu pun pergi.

Tak lama setelah itu wakil kapten polisi pun datang setalah mendengar kabar para dokter sedang bermasalah.

"Dokter Lin, anda pasti sudah menebak maksud kedatangan ku." kata wakil kapten.

Lin Chen yang sudah sejak awal malas meladeni para dokter itu berkata, "Aku tidak tau, tapi kalau niat anda datang untuk membela mereka, maka jawabanku sama. Lalu, kalau anda ingin membawaku ke kantor, tunjukkan surat resminya."

"Dokter Lin, jangan tidak sopan."

"Berarti dugaan ku benar. Sudah, begitu saja, bawa suratnya besok. Sekarang aku sudah ngantuk, energiku habis menolong orang yang yang tidak bisa di obati selusin dokter hebat." Setelah mengucapkan itu, Lin Chen memalingkan muka ke Lu Jiayi dan berkata, "Nona Lu, ini sudah malam."

Wakil kapten kehabisan kata-kata, hanya bisa berdiri diam di tempatnya. Lin Chen sama sekali tidak memberinya muka. Kini lawan sudah masuk dan semua lampu sudah padam, lalu mau apalagi kalau tidak pergi.

"Pak wakil, bagaimana urusan ini diselesaikan?" dokter Ken bertanya.

"Hais kalian ini, mau membicarakan apalagi, kau mau aku menangkap dan memenjarakannya? atau kau mau aku berdiri sampai berjamur disini? Jangan jadi bodoh, salahkan diri kalian tidak bisa menangani wabah." wakil kapten akhirnya tidak tahan dan memarahi dokter Ken.

...

Setelah sarapan pagi, Lin Chen pergi bersama Tong Dji mengambil separuh guci yang yang Tong Dji simpan di dalam tanah.

"Dokter Lin, Tetua Li mengatakan padaku kalau anda sedang mencari pekerja klinik, betulkah?"

"Apa paman tertarik? tapi syaratnya harus bermalam di klinik."

"Hehe itu sudah seharusnya dokter Lin, dan kalau anda tidak keberatan, aku siap bekerja kapanpun." Tong Dji tanpa ragu bersedia bekerja di klinik.

Lin Chen juga senang mendengarnya. "Paman Tong, masalah gajinya...

Tong Dji dengan cepat melambaikan tangannya, "Terserah dokter Lin saja, aku tidak masalah. Nah kita hampir sampai."

Tong Dji menggali tanah dengan cepat, lalu mengambil sebuah bungkusan dari dalam tanah. "Dokter Lin, ini benda itu."

Lin Chen tidak membukanya, takut benda itu atau apapun itu di dalamnya bisa menimbulkan wabah baru lagi.

"Sepulang dari sini aku akan langsung pergi bersama nona Lu, paman boleh menyusul kapan saja."

"Sobat, perlahan dulu." Seseorang menghadang di depan Lin Chen.

Dengan perspektifnya, Lin Chen dapat mengetahui niat orang di depannya.

"Apa isi bungkusan itu?"

"Kenapa kau ingin tau?"

"Sobat, jangan gegabah, aku hanya ingin tau saja, aku kehilangan benda berharga dan mungkin saja itu adalah barangku."

Lin Chen tidak perlu repot-repot menanggapi orang di depannya, Ia berkata dengan acuh. "Ambillah kalau begitu."

Orang di depan Lin Chen tanpa berkata apa-apa lagi langsung melayangkan tinjunya, sangat cepat dan tanpa suara.

Lin Chen merasakan bahaya, pukulan tanpa suara biasanya hanya bisa dilakukan oleh seorang ahli.

"Cepat." gumam Lin Chen melihat tinju orang di depannya, Ia pun mengambil jarak dan melayangkan tinju menyambut lawan.

Bugh...

Dua tinju bertemu, sedetik kemudian keduanya melompat mundur. Lin Chen merasa tulangnya seperti mati rasa sedangkan musuhnya terbelalak hampir tak percaya

"Tulang bocah ini sangat keras." batin orang itu. "Sobat, kau cukup kuat. Tapi belum sekuat itu."

Begitu orang itu selesai bicara, dia kembali melayangkan tinjunya, namun kali ini dia cukup cerdas. Dia selalu menghindari kontak langsung dan tidak mau beradu kekuatan tulang lagi.

Sebaliknya Lin Chen malah tampak kerepotan, memang dia menang setingkat dengan kekerasan tulangnya tapi dalam hal beladiri, pengalaman dan pengalaman, Lin Chen tertinggal jauh.

"Dokter Lin, aku membantu." Tong Dji merangsek masuk dalam pertarungan, namun satu tendangan membuatnya terhempas.

Lin Chen berpikir keras mencari sebuah metode dalam ingatannya, sayangnya tidak ada satupun jurus atau teknik beladiri. Hanya ada teknik kultivasi, ilmu alkimia medis dan formasi serta beberapa informasi lain.

"Kalau begini terus lambat laun aku bisa dalam bahaya." batin Lin Chen. "Oh iya benar juga, titik akupunktur. Ya, itu dia." Lin Chen mulai fokus pada tujuannya.

Lawannya juga pintar, saat tau dia kalah dalam hal kepadatan tulang, Ia merubah taktiknya.

Kalau tadi dia memukul maka sekarang dia mendorong, akibatnya tubuh Lin Chen sering limbung dan jatuh akibat dorongan dan sapuan kaki lawan. Tidak berbahaya memang, tapi lama-lama kepalanya pusing juga dan kalau dibiarkan, cepat atau lambat Ia pasti kalah.

Tukk...

"Kamu... ah, sial aku lupa dia seorang dokter."

Tampak Lin Chen dengan seringai lebar berdiri tegak, kepercayaan dirinya bangkit ketika melihat usahanya berhasil. Dengan dua jari disatukan dan digunakan untuk menekan titik akupunktur di tangan dan kaki lawan, Lin Chen terlihat seperti dewa totok.

"Tampaknya kau salah pilih lawan kali ini hehe."

"Cih, jangan terlalu senang." seru orang itu. "Apa itu, ilmu menotok? gunakan kepalanmu kalau berani."

"Apa kau bodoh?" Lin Chen tak habis pikir, memangnya dirinya sudah gila? tidak menggunakan totokannya sama saja dengan kalah.

"Sekarang giliranku." ucap Lin Chen lalu merangsek maju.

Terpopuler

Comments

ga jelas
alur sampah

2024-07-17

1

Alif

Alif

waduh

2024-03-10

0

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

laaaaaah kok ayah

2023-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Hujan Badai di Desa Liang
2 Menemukan Belati
3 Kertas Jimat
4 Menulis Mantra
5 Kitab Kultivasi Surga
6 Arus Informasi
7 Penempaan Tulang
8 Salep Kulit Abadi
9 Nona Lu Jiayi
10 Tetua Lu Datang
11 Wabah
12 Ini Klinikku
13 Pengobatan Tuan Lu
14 Desa Jun
15 Memberi Pelajaran Tim Dokter
16 Teknik Totok Tubuh
17 Dia Wanita?
18 Tong Dji Terluka
19 Menjemput Tong Dji
20 Bola Panas
21 Peresmian Klinik Baru
22 Kapten Song Wanting
23 Orang-orang Yang Aneh
24 Mengambil Kembali Bahan Herbal
25 Melawan Kultivator
26 Sebuah Tekad
27 Pemurnian Energi
28 Korban Kecelakaan
29 Mengobati Banyak Pasien
30 Harus Lebih Kuat Lagi
31 Membuat Pil
32 Mulai
33 Apel Spiritual
34 Orang-orang Yang Mencurigakan
35 Membereskan Harimau Terbang
36 Pengalaman Bertempur
37 Mantra Roh
38 Menjadi Pimpinan
39 Cerita Jun Xing
40 Perubahan dan Aturan Baru
41 Enam Lawan Satu
42 Terobosan Mendadak
43 Kultivasi Dunia Fana
44 Kegunaan Lain Rumput Roh
45 Pasar Batu Dan Barang Antik
46 Keluarga Zhang
47 Masalah Tetua Zhang
48 Memilih Batu Mentah
49 Bayar Sepuluh Kali Lipat
50 Kalah Telak
51 Giok Berunsur Elemen Alam
52 Undangan Untuk Bergabung
53 Masalah Lain
54 Tidak Ada Maaf Yang Kedua
55 Masalah Keluarga Zhang
56 Membereskan Kekacauan
57 Kultivasi Jiwa
58 Anak Muda Yang Menarik
59 Membantu Zhang Zitou
60 Tidak Sesuai Harapan
61 Pil Pertama
62 Suasana di Klinik
63 Mengobati Jiang Fangyou
64 Membangun Jalan Desa
65 Meminta Bantuan
66 Menuju Gunung Kunlung
67 Kuberikan Dua Serangan
68 Akhirnya Sampai di Pos Ketiga
69 Berangkat Bertiga
70 Menuju Garis Berbahaya
71 Rumput Roh Ilusi
72 Melawan Tikus Api Kaki Merah
73 Kekuatan Belati Putih
74 Tidak Percaya
75 Mencari Yang Lain
76 Kondisi Tetua
77 Misi Penyelamatan
78 Batu Roh Api
79 Merebut Batu
80 Menyelamatkan Tetua Li
81 Menarik Simpati
82 Mengalihkan Perhatian
83 kekaguman
84 Membasmi Kawanan
85 Kembali Ke Kota
86 Memberikan Arahan
87 Paviliun Langit Dalam Masalah
88 Bentrok di Gudang
89 Pedang Yang Bagus
90 Serangan Balasan
91 Selidiki Dokter Lin
92 Menjual Pil Vitalitas
93 Gerakan Pegiat Beladiri
94 Farmasi Paviliun Langit
95 Keluarga Lu di Shanghain
96 Mengajak Kerja Sama
97 Bibi di Klinik Yang Meresahkan
98 Proses Produksi Berjalan
99 Undangan tuan Lu
100 Permintaan Tetua Lu
101 Jimat Kutukan
102 Sekte Berhala
103 Membuat Jimat Penangkal
104 Bermasalah Dengan Lin Chen
105 Menyuling Pil Kelas Tiga
106 Cari Siapa Yang Melakukannya
107 Keluarga Wu Harus Dihapus
108 Mengambil Alih
109 Mengambil Alih Aset
110 Sekte Berhala Bereaksi
111 Sikap Tidak Bersahabat
112 Dia Pemimpinnya
113 Meminta Bantuan Keluarga Lu
114 Menjadi Satu-satunya
115 Sekte Berhala Mulai Bergerak
116 Menuju Kota Liang
117 Permainan di Klinik
118 Jangan Macam-macam Di Rumahku
119 Semuanya Milik Lin Chen
120 Petunjuk Lain
121 Sudah Terlambat
122 Masih Ada Korban Lain
123 Markas Sekte Berhala
124 Datang Sebagai Utusan
125 Memasuki Ruang Jiwa
126 Menghapus Sisa Anggota Sekte Berhala
127 Gulungan Rahasia
128 Cincin Dimensi
129 Kembali Pulang
130 Misi Lain
131 Bantuan
132 Peristirahatan Pertama
133 Menuju Target
134 Di Dasar Lembah
135 Munculnya Fenomena Aneh
136 Lin Chen Menghilang
137 Terpaksa Pergi
138 Tidak Sia-Sia
139 Rahasia
140 Mundur Dan Membentuk Yang Baru
141 Desa Dalam Bahaya
142 Bayangan Hitam
143 Alasan Qian
144 Terpaksa Membawanya
145 Beri Mereka Pelajaran
146 Anggota Yang Tersisa
147 Batu Ketiga Muncul
148 Penjelasan Tentang Rahasia Alam
149 Judi Tambang
150 Hans Yang Malang
151 Memeriksa Titik Tambang
152 Tertarik Dengan Titik Tambang Lain
153 Bos Mao Tertarik
154 Memberikan Tanda Tangan
155 Muncul Entah Darimana
156 Aku Tidak Berani Lagi
157 Keluarga Hans Tidak Terima
158 Undangan
159 Menawarkan Titik Tambang
160 Mengobati Anak Buah
161 Rencana Kepala Keluarga Hans
162 Terjebak
163 Pertempuran di Area Tambang
164 Hancurkan Keluarga Hans Untukku
165 Mengambil Alih Senapan Runduk
166 Keluarga Hans Lenyap
167 Sepotong Kue
168 Ada Yang Meracuninya
169 Efek Lain
170 Tidak Boleh Diganggu
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Hujan Badai di Desa Liang
2
Menemukan Belati
3
Kertas Jimat
4
Menulis Mantra
5
Kitab Kultivasi Surga
6
Arus Informasi
7
Penempaan Tulang
8
Salep Kulit Abadi
9
Nona Lu Jiayi
10
Tetua Lu Datang
11
Wabah
12
Ini Klinikku
13
Pengobatan Tuan Lu
14
Desa Jun
15
Memberi Pelajaran Tim Dokter
16
Teknik Totok Tubuh
17
Dia Wanita?
18
Tong Dji Terluka
19
Menjemput Tong Dji
20
Bola Panas
21
Peresmian Klinik Baru
22
Kapten Song Wanting
23
Orang-orang Yang Aneh
24
Mengambil Kembali Bahan Herbal
25
Melawan Kultivator
26
Sebuah Tekad
27
Pemurnian Energi
28
Korban Kecelakaan
29
Mengobati Banyak Pasien
30
Harus Lebih Kuat Lagi
31
Membuat Pil
32
Mulai
33
Apel Spiritual
34
Orang-orang Yang Mencurigakan
35
Membereskan Harimau Terbang
36
Pengalaman Bertempur
37
Mantra Roh
38
Menjadi Pimpinan
39
Cerita Jun Xing
40
Perubahan dan Aturan Baru
41
Enam Lawan Satu
42
Terobosan Mendadak
43
Kultivasi Dunia Fana
44
Kegunaan Lain Rumput Roh
45
Pasar Batu Dan Barang Antik
46
Keluarga Zhang
47
Masalah Tetua Zhang
48
Memilih Batu Mentah
49
Bayar Sepuluh Kali Lipat
50
Kalah Telak
51
Giok Berunsur Elemen Alam
52
Undangan Untuk Bergabung
53
Masalah Lain
54
Tidak Ada Maaf Yang Kedua
55
Masalah Keluarga Zhang
56
Membereskan Kekacauan
57
Kultivasi Jiwa
58
Anak Muda Yang Menarik
59
Membantu Zhang Zitou
60
Tidak Sesuai Harapan
61
Pil Pertama
62
Suasana di Klinik
63
Mengobati Jiang Fangyou
64
Membangun Jalan Desa
65
Meminta Bantuan
66
Menuju Gunung Kunlung
67
Kuberikan Dua Serangan
68
Akhirnya Sampai di Pos Ketiga
69
Berangkat Bertiga
70
Menuju Garis Berbahaya
71
Rumput Roh Ilusi
72
Melawan Tikus Api Kaki Merah
73
Kekuatan Belati Putih
74
Tidak Percaya
75
Mencari Yang Lain
76
Kondisi Tetua
77
Misi Penyelamatan
78
Batu Roh Api
79
Merebut Batu
80
Menyelamatkan Tetua Li
81
Menarik Simpati
82
Mengalihkan Perhatian
83
kekaguman
84
Membasmi Kawanan
85
Kembali Ke Kota
86
Memberikan Arahan
87
Paviliun Langit Dalam Masalah
88
Bentrok di Gudang
89
Pedang Yang Bagus
90
Serangan Balasan
91
Selidiki Dokter Lin
92
Menjual Pil Vitalitas
93
Gerakan Pegiat Beladiri
94
Farmasi Paviliun Langit
95
Keluarga Lu di Shanghain
96
Mengajak Kerja Sama
97
Bibi di Klinik Yang Meresahkan
98
Proses Produksi Berjalan
99
Undangan tuan Lu
100
Permintaan Tetua Lu
101
Jimat Kutukan
102
Sekte Berhala
103
Membuat Jimat Penangkal
104
Bermasalah Dengan Lin Chen
105
Menyuling Pil Kelas Tiga
106
Cari Siapa Yang Melakukannya
107
Keluarga Wu Harus Dihapus
108
Mengambil Alih
109
Mengambil Alih Aset
110
Sekte Berhala Bereaksi
111
Sikap Tidak Bersahabat
112
Dia Pemimpinnya
113
Meminta Bantuan Keluarga Lu
114
Menjadi Satu-satunya
115
Sekte Berhala Mulai Bergerak
116
Menuju Kota Liang
117
Permainan di Klinik
118
Jangan Macam-macam Di Rumahku
119
Semuanya Milik Lin Chen
120
Petunjuk Lain
121
Sudah Terlambat
122
Masih Ada Korban Lain
123
Markas Sekte Berhala
124
Datang Sebagai Utusan
125
Memasuki Ruang Jiwa
126
Menghapus Sisa Anggota Sekte Berhala
127
Gulungan Rahasia
128
Cincin Dimensi
129
Kembali Pulang
130
Misi Lain
131
Bantuan
132
Peristirahatan Pertama
133
Menuju Target
134
Di Dasar Lembah
135
Munculnya Fenomena Aneh
136
Lin Chen Menghilang
137
Terpaksa Pergi
138
Tidak Sia-Sia
139
Rahasia
140
Mundur Dan Membentuk Yang Baru
141
Desa Dalam Bahaya
142
Bayangan Hitam
143
Alasan Qian
144
Terpaksa Membawanya
145
Beri Mereka Pelajaran
146
Anggota Yang Tersisa
147
Batu Ketiga Muncul
148
Penjelasan Tentang Rahasia Alam
149
Judi Tambang
150
Hans Yang Malang
151
Memeriksa Titik Tambang
152
Tertarik Dengan Titik Tambang Lain
153
Bos Mao Tertarik
154
Memberikan Tanda Tangan
155
Muncul Entah Darimana
156
Aku Tidak Berani Lagi
157
Keluarga Hans Tidak Terima
158
Undangan
159
Menawarkan Titik Tambang
160
Mengobati Anak Buah
161
Rencana Kepala Keluarga Hans
162
Terjebak
163
Pertempuran di Area Tambang
164
Hancurkan Keluarga Hans Untukku
165
Mengambil Alih Senapan Runduk
166
Keluarga Hans Lenyap
167
Sepotong Kue
168
Ada Yang Meracuninya
169
Efek Lain
170
Tidak Boleh Diganggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!