Biasanya tuan Lu menggunakan rumput api untuk mengusir rasa dingin dalam tubuhnya namun kali ini Lin Chen menggunakan jamur api yang panasnya jauh lebih kuat, itulah sebabnya kenapa Lin Chen hanya menggunakan sepotong kecil saja.
Khasiat jamur api mulai bekerja, Lin Chen mulai menusuk beberapa titik akupuntur di tubuh tuan Lu untuk memudahkan aliran panas menembus bagian-bagian tubuhnya, kalau tidak, kalau tidak aliran panas itu akan tertahan di satu tempat dan akan membuat tuan Lu lebih menderita lagi.
"Kakek, kakek tidak apa-apa kan?" Lu Jiayi berkata dengan cemas, saat ini tuan Lu berkeringat deras namun Ia tidak berani mendekat, tuan Lu telah mengangkat tangannya.
"Kalau anda tidak kuat, kita bisa ... "
Tuan Lu menggigit giginya dan berkata, "Lanjutkan"
Pria tua ini hebat juga, pikir Lin Chen. Kalau saja Ia sudah mencapai tahap pemurnian energi, Ia bisa menekan rasa sakit yang di alami tuan Lu. Ia merasa kasihan sekaligus kagum melihat semangat orang tua itu.
Sementara Tetua Li hanya berdiri mematung di tempatnya, memperhatikan semua proses yang terjadi. Terkadang Ia terlihat ingin berbicara tapi tidak jadi.
Membuang udara dingin dengan hawa panas bukanlah proses yang mudah, terdengar biasa saja namun yang dirasakan tuan Lu ini benar-benar menyiksanya. Kalau disuruh memilih, dia lebih naik bertarung dengan medan tempur daripada harus menahan ini.
Rasa sakit itu akan datang saat hawa panas bertemu udara dingin di setiap sendi tuan Lu, beruntung Lin Chen selalu memblokir perlawanan udara dingin dengan terus menerus melakukan akupuntur.
Sejam kemudian tuan Lu mulai membaik, kulitnya sudah mulai tampak cerah seiring uap tipis yang keluar dari kulitnya.
"Selesai."
Inilah kata yang ditunggu-tunggu sejak tadi. "Tuan Lu, yang berikutnya tidak akan sesakit ini, anda hanya perlu meminum herbal selama dua hari dan sakit anda sembuh." ucap Lin Chen.
"Tidak perlu mengasihaniku, aku masih kuat." tuan Lu berpikir Lin Chen mengurangi pengobatan nya.
Lin Chen tersenyum lalu berkata, "Aku tau anda sangat kuat, tapi itu tidak perlu lagi. Seperti uang aku katakan, dua hari lagi anda akan sembuh."
"Benarkah?" tuan Lu masih tidak percaya, selama ini dia tersiksa, entah sudah berapa banyak perawatan yang Ia lakukan tapi tak pernah berhasil.
"Anda boleh berlatih sedikit kalau tidak percaya tapi jangan yang berat-berat, klinik ini pasti tak kuat menahannya." kata Lin Chen, Ia menemukan rahasia tuan Lu saat tadi melakukan akupuntur.
"Kau... "
Lin Chen kembali tersenyum, rahasia adalah rahasia, Ia tak harus mengatakan nya. "Paman Tong, ramuannya sudah selesai, istirahat lah, aku juga ingin istirahat." kata Lin Chen, mengalihkan pembicaraan.
"Hahaha baik... baik, semua bisa istirahat. Besok kita akan melakukan perjalanan bersama, jangan sampai lelah."
"Tuan Lu? Lin Chen memandang tuan Lu dengan tatapan bertanya.
"Kenapa, apa aku belum cukup sehat untuk keluar? tanya tuan Lu.
"Tidak, anda sudah cukup sehat. Setelah tidur semalaman, anda akan cukup kuat untuk berlatih tapi..." Lin Chen berhenti sebentar dan berpikir apa hubungannya denganku, lagipula terserah dia juga mau pergi kemana. "Baiklah, terserah tuan Lu saja, hanya sedikit mengkhawatirkan keadaan anda saja."
Nyatanya Lin Chen cukup heran untuk apa tuan Lu pergi ke sana, dan lebih heran lagi ketika Tetua Li dan bahkan Lu Jiayi juga ingin ikut pergi. heh memangnya ini terlihat seperti mengunjungi tempat wisata?
Lin Chen tidak tidur, Ia menikmati aliran udara di kliniknya dengan ber kultivasi. Dua kertas mantra yang sudah dia pasang diam-diam membuat udara di klinik jauh lebih bersih dari udara luar.
Pagi hari, klinik kecil itu tampak sibuk, Tong Dji terlihat membereskan mobilnya, lima orang pasien sebelumya juga sudah terlihat sehat kembali dan membantu.
Lu Jiayi yang bermalam di hotel juga sudah datang, tak lupa Ia membawa makanan untuk sarapan semua orang. Namun rencana pagi itu harus ditunda karena ada beberapa pasien klinik yang datang. Saat semua beres, hari sudah agak sore dan terpaksa mereka berbenah ulang karena kemungkinan besar harus bermalam di desa Jun.
"Hais dokter Lin, anda harus mengganti mobil jelek ini." Tetua Li kembali mengeluh, tadinya tuan Lu hendak menyewa satu mobil off road lagi tapi Lin Chen menolak, Ia tidak mau merepotkan orang lain dan memakai mobilnya sendiri, mobil tanpa AC yang suka bergetar tiba-tiba.
Rombongan Lin Chen tiba di desa saat hari sudah gelap, mereka disambut oleh petugas kepolisian yang diterjunkan di sana dan diharuskan untuk melapor.
"apa-apaan ini, aku penduduk desa ini! kenapa aku harus melapor?" Tong Dji yang biasanya sangat rendah hati itu merasa tidak terima.
"Tuan tenanglah, apa anda tau desa anda sekarang sedang terjangkit wabah? kami disini sedang bertugas.
Petugas ini berkata cukup sopan, tadinya Ia ingin membentak marah tapi melihat mobil off road serta tuan Lu, hatinya menjadi sungkan dan takut, berpikir status orang-orang ini.
"Justru itu, aku membawa seorang dokter disini." kata Tong Dji lagi.
Mendengar kata dokter, petugas segera memberitahu ke dalam lalu membiarkan mereka lewat.
"Orang itu boleh juga," ucap Tetua Li yang duduk di samping Lin Chen. "Chen, kenapa kau tidak minta dia untuk bekerja untukmu di klinik? aku lihat dia cukup bisa diandalkan." kata Tetua Li lagi.
Sebenarnya Lin Chen juga memikirkan ini tapi mencari seseorang itu sangat sulit, faktor kejujuran adalah yang paling utama.
"Aku lihat kau sangat repot, tenang saja aku akan membantumu bicara padanya."
Lin Chen pun mengangguk. Lalu tak lama kemudian mobil berhenti di sebuah rumah sederhana.
"Dokter Lin tunggu sebentar, aku akan meminta seseorang membereskan kamar." Tong Dji buru-buru pergi bersama kelima orang pasien.
Malam itu semua orang bermalam di rumah Tong Dji, termasuk Lu Jiayi yang entah kenapa hari ini tidak banyak mengeluh malah terlihat beberapa kali tersenyum. Sangat cantik.
"Apa kau juga mau kubantu berbicara?"
Tetua Li yang berada di samping Lin Chen berkata menggoda.
"Tetua Li...? hais kenapa anda selalu saja ada di mana-mana?" Lin Chen tampak canggung, mukanya juga memerah karena malu, takut dikira tidak sopan saat memandang Lu Jiayi.
Tetua hanya terkekeh kecil sambil berlalu..
Tak banyak yang mereka lakukan malam itu, Lin Chen juga sama sekali tak khawatir masalah wabah. Dari pengamatannya terhadap lima orang yang dibawa Tong Dji ke klinik, wabah itu tidaklah terlalu kuat, baluran salep encer sudah lebih dari cukup untuk menyembuhkan mereka.
Awalnya Lin Chen hanya akan memberi salep kepada Tong Dji untuk mengobati wabah tapi perkataan Tong Dji yang diam-diam membuatnya tertarik. Ia mengatakan menyimpan separuh dari benda dari langit itu dan menguburnya tanpa sepengetahuan orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Nf@. Conan 😎
uang apa yang thor
2023-11-28
2
Ayi Hadi
lanjuuuuut
2023-10-26
0
Zoelf 212 🛡⚡🔱
no
2023-09-14
0