Tetua Lu Datang

"Dokter Lin tunggu sebentar, anda melupakan biaya pengobatan." kata pengurus Ma.

"Oh begitu, baiklah aku terima. Oh ya katakan pada tuan Lu, kalau dia memutuskan untuk ke klinik, sebaiknya bawa orang untuk mengurusnya karena biasanya aku tidak bermalam di klinik."

"Maksudmu kau akan pulang dan meninggalkan kakekku sendiri begitu?" Lu Jiayi yang juga ikut keluar. Nadanya terdengar tidak enak.

"Anda benar nona Lu." sahut Lin Chen sambil tersenyum.

"Kau ini dokter atau bukan? mana ada dokter yang meninggalkan pasien."

"Kata orang-orang sih aku ini dokter, bukan perawat." sahut Lin Chen lagi. Ini membuat Lu Jiayi semakin terlihat gusar.

"Sudahlah, aku tidak akan memanggilmu dokter. Lagipula usia kita tidak jauh."

"Oh apakah nona Lu ingin memanggilku kakak Chen?" ucap Lin Chen dengan wajah penuh senyum.

Lu Jiayi menatap lekat-lekat pria di depannya ini, Ia ingat ketika Lin Chen mengobati kakeknya tadi. Saat itu Ia terus memperhatikan setiap gerakan Lin Chen yang sangat serius, duduk tegak sambil memeriksa nadinya dan kemudian melakukan akupuntur tanpa ragu tapi tetap hati-hati. Dalam pandangannya Lin Chen seperti berubah menjadi sangat tampan saat itu.

"Cih dalam mimpimu." Lu Jiayi langsung berbalik dan pergi, pipinya memerah dan Ia tak mau orang lain melihatnya.

Tiba-tiba saja pengurus Ma menjulurkan tangannya, "Dokter Lu, terima kasih."

Tanpa ragu Lin Chen menyalami tangan pengurus Ma, namun Ia mengernyitkan dahi ketika merasakan ada aliran yang kuat menyerang tangannya. Mula-mula serangan itu pelan namun makin lama makin kuat, mungkin karena Lin Chen yang mampu bertahan sehingga pengurus Ma terus menambah kekuatannya.

Pengurus Ma memang sengaja, tuan Lu memberikan tatapan lain saat memintanya mengirim kartu. Ini artinya tuan Lu ingin mencoba Lin Chen.

Tak lama kemudian Lin Chen pun pergi, diiringi tatapan tenang dari pengurus Ma.

"Chen, ternyata kau cukup hebat juga. Berani sekali kau menolak tuan Lu." kata Tetua Li di dalam mobil, meski begitu Ia tetap gelisah dan berulang kali merubah posisi duduknya.

"Aku akan jujur pada anda tetua, ada sesuatu di villa itu dan tuan Lu pengobatan tuan Lu akan memakan waktu yang lama jika terus berada di villa itu."

"Apa itu?"

"Aku juga tidak tau, mungkin energi negatif atau yang lain, yang jelas itu cukup berpengaruh pada kondisi tuan Lu."

Tetua Li langsung mengingat pertemuan pertamanya dengan Lin Chen, saat membantu nona Lu mengusir awan gelap pada tubuhnya. Ia hendak bertanya metode apa yang Ia gunakan dulu, sayangnya suara Tetua Li hilang, ramuan yang Ia minum mulai bekerja.

Akhirnya dia hanya bisa diam.

"Tenang saja, sampai di klinik aku akan membuat ramuan untuk anda."

"Aa uu... maksudnya adalah sebaiknya kau lakukan itu."

"Haha tenang saja Tetua, aku janji, dalam waktu satu bulan anda pasti akan baik-baik saja."

Tetua Li melototkan matanya, "Uu o ... " maksudnya adalah dasar anak kurang ajar.

Di klinik.

"Dokter Lin, anda kemana saja? lihat kami sudah antri di sini dari pagi." keluh seorang Ibu paruh baya sambil batuk.

"Maaf maaf, ada pasien kritis jadi tak bisa ditunda." balas Lin Chen, lalu membuka pintu dan langsung memeriksa pasien satu persatu.

Pasien terakhir baru selesai saat hari sudah menjelang malam. Semua aktifitas ini dikerjakan sendiri oleh Lin Chen tanpa kenal lelah dan memang Lin Chen sama sekali tidak lelah. Sejak memulai kultivasi, Ia tidak pernah lagi mengalami kelelahan fisik.

"Tetua Li silahkan beristirahat di dalam, aku sudah menyiapkan kamarnya." kata Lin Chen lalu pulang, meninggalkan Tetua Li sendiri.

Beberapa hari berlalu tanpa terasa, Tetua Li sudah pulih, suaranya telah kembali. Selama Ia di klinik, Ia melihat Lin Chen bekerja dan semakin takjub dengannya.

Hari itu klinik tutup. Lin Chen sudah memberitahu Tetua Li, ketika ditanya alasannya, Lin Chen hanya mengatakan ingin mencari herbal di gunung dan meminta Tetua Li untuk tinggal karena kemungkinan besar tuan Lu akan datang hari itu.

"Apa kau yakin dia akan datang? harusnya pil itu sudah habis dua hari yang lalu kan?" tanya Tetua Li.

"Tidak, dia pasti datang." ucap Lin Chen yakin.

Dan benar saja, dua mobil BMW hitam berhenti di depan klinik. Tuan Lu turun di papah oleh pengurus Ma bersama Lu Jiayi sedangkan mobil satunya turun seorang pria muda berjas putih dan serta satu wanita muda yang cukup cantik. Bisa ditebak kalau pria itu adalah seorang dokter dan wanita muda itu adalah asisten atau perawat yang dia bawa.

Tetua Li menyambut kedatangan mereka dan mengatakan hari ini klinik sedang tutup namun tidak perlu khawatir karena Lin Chen sudah menyiapkan semuanya.

"Tuan Lu, dokter Lin sudah menyiapkan ramuannya untuk anda. Sebelum pulang semalam, Ia memintaku menggodok ramuan karena anda akan datang hari ini. Tetua Li lalu mempersilahkan tuan Lu masuk untuk langsung beristirahat sementara Ia sendiri melanjutkan menggodok ramuan.

Dalam hati Ia bertanya, apa Lin Chen itu peramal, kenapa Ia bisa tau kalau hari ini tuan Lu pasti datang. Padahal seharusnya sudah beberapa hari yang lalu pil yang Lin Chen berikan sudah habis.

"Tetua Li."

"Tuan Lu? kenapa anda di sini? istirahatlah, sebentar lagi obat anda akan siap." Tetua Li dibuat kaget ketika melihat siapa yang memanggilnya.

Tuan Lu mengangkat dan menggoyangkan sebelah tangannya, "Tidak masalah, aku hanya terlalu bosan di kamar. Tetua Li, katakan sesuatu kenapa setelah aku diam di klinik ini aku merasa segar? penyakitku seolah menguap, aku merasa tidak datang berobat, rasanya seperti sedang datang berkunjung ke rumah teman lama. Tak ada beban sama sekali."

Tetua Li tak menyadari hal ini karena kesehatannya sedang tidak bermasalah, Ia hanya merasa lebih semangat saja tapi itu belum cukup untuk menyadari ada sesuatu yang berbeda.

Lain halnya dengan orang yang datang berobat, perasaan ini akan sangat terasa setelah berada cukup lama di klinik. Bahkan beberapa pasien dengan keluhan sakit kepala, migrain atau sesak nafas dan keluhan ringan lainnya akan langsung sembuh sambil menunggu antrian. Hanya karena merasa tidak enak hati saja kepada Lin Chen sehingga pasien-pasien ini tidak langsung pulang begitu, bagaimana pun mereka sudah lebih baik ketika datang berobat.

"Mungkin itu efek psikologis anda saja, biasanya orang akan lebih merasa rileks kalau tau ada solusi dalam masalah hidupnya." kata Tetua Ma.

Tapi hatinya berkata lain, dia sering melihat Lin Chen hanya memberikan resep untuk menambah vitalitas saja pada beberapa pasien tanpa memeriksanya. Mungkinkah Lin Chen meletakkan sesuatu untuk penyembuhan? pikirnya.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt

2023-11-13

1

Nurul Hikmah

Nurul Hikmah

hebat 👍🏿 ... menjadi dokter hebat 👍🏿

2023-10-23

3

Zoelf 212 🛡⚡🔱

Zoelf 212 🛡⚡🔱

ok

2023-09-14

1

lihat semua
Episodes
1 Hujan Badai di Desa Liang
2 Menemukan Belati
3 Kertas Jimat
4 Menulis Mantra
5 Kitab Kultivasi Surga
6 Arus Informasi
7 Penempaan Tulang
8 Salep Kulit Abadi
9 Nona Lu Jiayi
10 Tetua Lu Datang
11 Wabah
12 Ini Klinikku
13 Pengobatan Tuan Lu
14 Desa Jun
15 Memberi Pelajaran Tim Dokter
16 Teknik Totok Tubuh
17 Dia Wanita?
18 Tong Dji Terluka
19 Menjemput Tong Dji
20 Bola Panas
21 Peresmian Klinik Baru
22 Kapten Song Wanting
23 Orang-orang Yang Aneh
24 Mengambil Kembali Bahan Herbal
25 Melawan Kultivator
26 Sebuah Tekad
27 Pemurnian Energi
28 Korban Kecelakaan
29 Mengobati Banyak Pasien
30 Harus Lebih Kuat Lagi
31 Membuat Pil
32 Mulai
33 Apel Spiritual
34 Orang-orang Yang Mencurigakan
35 Membereskan Harimau Terbang
36 Pengalaman Bertempur
37 Mantra Roh
38 Menjadi Pimpinan
39 Cerita Jun Xing
40 Perubahan dan Aturan Baru
41 Enam Lawan Satu
42 Terobosan Mendadak
43 Kultivasi Dunia Fana
44 Kegunaan Lain Rumput Roh
45 Pasar Batu Dan Barang Antik
46 Keluarga Zhang
47 Masalah Tetua Zhang
48 Memilih Batu Mentah
49 Bayar Sepuluh Kali Lipat
50 Kalah Telak
51 Giok Berunsur Elemen Alam
52 Undangan Untuk Bergabung
53 Masalah Lain
54 Tidak Ada Maaf Yang Kedua
55 Masalah Keluarga Zhang
56 Membereskan Kekacauan
57 Kultivasi Jiwa
58 Anak Muda Yang Menarik
59 Membantu Zhang Zitou
60 Tidak Sesuai Harapan
61 Pil Pertama
62 Suasana di Klinik
63 Mengobati Jiang Fangyou
64 Membangun Jalan Desa
65 Meminta Bantuan
66 Menuju Gunung Kunlung
67 Kuberikan Dua Serangan
68 Akhirnya Sampai di Pos Ketiga
69 Berangkat Bertiga
70 Menuju Garis Berbahaya
71 Rumput Roh Ilusi
72 Melawan Tikus Api Kaki Merah
73 Kekuatan Belati Putih
74 Tidak Percaya
75 Mencari Yang Lain
76 Kondisi Tetua
77 Misi Penyelamatan
78 Batu Roh Api
79 Merebut Batu
80 Menyelamatkan Tetua Li
81 Menarik Simpati
82 Mengalihkan Perhatian
83 kekaguman
84 Membasmi Kawanan
85 Kembali Ke Kota
86 Memberikan Arahan
87 Paviliun Langit Dalam Masalah
88 Bentrok di Gudang
89 Pedang Yang Bagus
90 Serangan Balasan
91 Selidiki Dokter Lin
92 Menjual Pil Vitalitas
93 Gerakan Pegiat Beladiri
94 Farmasi Paviliun Langit
95 Keluarga Lu di Shanghain
96 Mengajak Kerja Sama
97 Bibi di Klinik Yang Meresahkan
98 Proses Produksi Berjalan
99 Undangan tuan Lu
100 Permintaan Tetua Lu
101 Jimat Kutukan
102 Sekte Berhala
103 Membuat Jimat Penangkal
104 Bermasalah Dengan Lin Chen
105 Menyuling Pil Kelas Tiga
106 Cari Siapa Yang Melakukannya
107 Keluarga Wu Harus Dihapus
108 Mengambil Alih
109 Mengambil Alih Aset
110 Sekte Berhala Bereaksi
111 Sikap Tidak Bersahabat
112 Dia Pemimpinnya
113 Meminta Bantuan Keluarga Lu
114 Menjadi Satu-satunya
115 Sekte Berhala Mulai Bergerak
116 Menuju Kota Liang
117 Permainan di Klinik
118 Jangan Macam-macam Di Rumahku
119 Semuanya Milik Lin Chen
120 Petunjuk Lain
121 Sudah Terlambat
122 Masih Ada Korban Lain
123 Markas Sekte Berhala
124 Datang Sebagai Utusan
125 Memasuki Ruang Jiwa
126 Menghapus Sisa Anggota Sekte Berhala
127 Gulungan Rahasia
128 Cincin Dimensi
129 Kembali Pulang
130 Misi Lain
131 Bantuan
132 Peristirahatan Pertama
133 Menuju Target
134 Di Dasar Lembah
135 Munculnya Fenomena Aneh
136 Lin Chen Menghilang
137 Terpaksa Pergi
138 Tidak Sia-Sia
139 Rahasia
140 Mundur Dan Membentuk Yang Baru
141 Desa Dalam Bahaya
142 Bayangan Hitam
143 Alasan Qian
144 Terpaksa Membawanya
145 Beri Mereka Pelajaran
146 Anggota Yang Tersisa
147 Batu Ketiga Muncul
148 Penjelasan Tentang Rahasia Alam
149 Judi Tambang
150 Hans Yang Malang
151 Memeriksa Titik Tambang
152 Tertarik Dengan Titik Tambang Lain
153 Bos Mao Tertarik
154 Memberikan Tanda Tangan
155 Muncul Entah Darimana
156 Aku Tidak Berani Lagi
157 Keluarga Hans Tidak Terima
158 Undangan
159 Menawarkan Titik Tambang
160 Mengobati Anak Buah
161 Rencana Kepala Keluarga Hans
162 Terjebak
163 Pertempuran di Area Tambang
164 Hancurkan Keluarga Hans Untukku
165 Mengambil Alih Senapan Runduk
166 Keluarga Hans Lenyap
167 Sepotong Kue
168 Ada Yang Meracuninya
169 Efek Lain
170 Tidak Boleh Diganggu
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Hujan Badai di Desa Liang
2
Menemukan Belati
3
Kertas Jimat
4
Menulis Mantra
5
Kitab Kultivasi Surga
6
Arus Informasi
7
Penempaan Tulang
8
Salep Kulit Abadi
9
Nona Lu Jiayi
10
Tetua Lu Datang
11
Wabah
12
Ini Klinikku
13
Pengobatan Tuan Lu
14
Desa Jun
15
Memberi Pelajaran Tim Dokter
16
Teknik Totok Tubuh
17
Dia Wanita?
18
Tong Dji Terluka
19
Menjemput Tong Dji
20
Bola Panas
21
Peresmian Klinik Baru
22
Kapten Song Wanting
23
Orang-orang Yang Aneh
24
Mengambil Kembali Bahan Herbal
25
Melawan Kultivator
26
Sebuah Tekad
27
Pemurnian Energi
28
Korban Kecelakaan
29
Mengobati Banyak Pasien
30
Harus Lebih Kuat Lagi
31
Membuat Pil
32
Mulai
33
Apel Spiritual
34
Orang-orang Yang Mencurigakan
35
Membereskan Harimau Terbang
36
Pengalaman Bertempur
37
Mantra Roh
38
Menjadi Pimpinan
39
Cerita Jun Xing
40
Perubahan dan Aturan Baru
41
Enam Lawan Satu
42
Terobosan Mendadak
43
Kultivasi Dunia Fana
44
Kegunaan Lain Rumput Roh
45
Pasar Batu Dan Barang Antik
46
Keluarga Zhang
47
Masalah Tetua Zhang
48
Memilih Batu Mentah
49
Bayar Sepuluh Kali Lipat
50
Kalah Telak
51
Giok Berunsur Elemen Alam
52
Undangan Untuk Bergabung
53
Masalah Lain
54
Tidak Ada Maaf Yang Kedua
55
Masalah Keluarga Zhang
56
Membereskan Kekacauan
57
Kultivasi Jiwa
58
Anak Muda Yang Menarik
59
Membantu Zhang Zitou
60
Tidak Sesuai Harapan
61
Pil Pertama
62
Suasana di Klinik
63
Mengobati Jiang Fangyou
64
Membangun Jalan Desa
65
Meminta Bantuan
66
Menuju Gunung Kunlung
67
Kuberikan Dua Serangan
68
Akhirnya Sampai di Pos Ketiga
69
Berangkat Bertiga
70
Menuju Garis Berbahaya
71
Rumput Roh Ilusi
72
Melawan Tikus Api Kaki Merah
73
Kekuatan Belati Putih
74
Tidak Percaya
75
Mencari Yang Lain
76
Kondisi Tetua
77
Misi Penyelamatan
78
Batu Roh Api
79
Merebut Batu
80
Menyelamatkan Tetua Li
81
Menarik Simpati
82
Mengalihkan Perhatian
83
kekaguman
84
Membasmi Kawanan
85
Kembali Ke Kota
86
Memberikan Arahan
87
Paviliun Langit Dalam Masalah
88
Bentrok di Gudang
89
Pedang Yang Bagus
90
Serangan Balasan
91
Selidiki Dokter Lin
92
Menjual Pil Vitalitas
93
Gerakan Pegiat Beladiri
94
Farmasi Paviliun Langit
95
Keluarga Lu di Shanghain
96
Mengajak Kerja Sama
97
Bibi di Klinik Yang Meresahkan
98
Proses Produksi Berjalan
99
Undangan tuan Lu
100
Permintaan Tetua Lu
101
Jimat Kutukan
102
Sekte Berhala
103
Membuat Jimat Penangkal
104
Bermasalah Dengan Lin Chen
105
Menyuling Pil Kelas Tiga
106
Cari Siapa Yang Melakukannya
107
Keluarga Wu Harus Dihapus
108
Mengambil Alih
109
Mengambil Alih Aset
110
Sekte Berhala Bereaksi
111
Sikap Tidak Bersahabat
112
Dia Pemimpinnya
113
Meminta Bantuan Keluarga Lu
114
Menjadi Satu-satunya
115
Sekte Berhala Mulai Bergerak
116
Menuju Kota Liang
117
Permainan di Klinik
118
Jangan Macam-macam Di Rumahku
119
Semuanya Milik Lin Chen
120
Petunjuk Lain
121
Sudah Terlambat
122
Masih Ada Korban Lain
123
Markas Sekte Berhala
124
Datang Sebagai Utusan
125
Memasuki Ruang Jiwa
126
Menghapus Sisa Anggota Sekte Berhala
127
Gulungan Rahasia
128
Cincin Dimensi
129
Kembali Pulang
130
Misi Lain
131
Bantuan
132
Peristirahatan Pertama
133
Menuju Target
134
Di Dasar Lembah
135
Munculnya Fenomena Aneh
136
Lin Chen Menghilang
137
Terpaksa Pergi
138
Tidak Sia-Sia
139
Rahasia
140
Mundur Dan Membentuk Yang Baru
141
Desa Dalam Bahaya
142
Bayangan Hitam
143
Alasan Qian
144
Terpaksa Membawanya
145
Beri Mereka Pelajaran
146
Anggota Yang Tersisa
147
Batu Ketiga Muncul
148
Penjelasan Tentang Rahasia Alam
149
Judi Tambang
150
Hans Yang Malang
151
Memeriksa Titik Tambang
152
Tertarik Dengan Titik Tambang Lain
153
Bos Mao Tertarik
154
Memberikan Tanda Tangan
155
Muncul Entah Darimana
156
Aku Tidak Berani Lagi
157
Keluarga Hans Tidak Terima
158
Undangan
159
Menawarkan Titik Tambang
160
Mengobati Anak Buah
161
Rencana Kepala Keluarga Hans
162
Terjebak
163
Pertempuran di Area Tambang
164
Hancurkan Keluarga Hans Untukku
165
Mengambil Alih Senapan Runduk
166
Keluarga Hans Lenyap
167
Sepotong Kue
168
Ada Yang Meracuninya
169
Efek Lain
170
Tidak Boleh Diganggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!