Nona Lu Jiayi

"Bagaimana keadaannya?"

"Tuan baru saja sadar beberapa saat yang lalu." jawab pria itu sambil berjalan di samping Tetua Li sementara Lin Chen tetap berjalan di belakang dengan tenang. Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang salah, tapi di tidak tau apa.

"Nona Lu," sapa Tetua Li. "Aku membawa seorang dokter, dia adalah murid Tetua Tang. Bagaimana tuan Lu?"

Lu Jiayi mengangguk lalu berkata, "Kakek masih seperti semula, lihat saja, Ia baru saja bangun. Tetua Li cepatlah bantu kakekku." Lu Jiayi tampak sangat sedih. Dia yang biasanya terlihat anggun terlihat sangat menyedihkan.

"Tenang saja, aku membawa orang untuk melihat keadaan tuan Lu."

Tuan Lu adalah pensiunan militer, hampir semua umurnya di berikan kepada negara. Ia sudah pensiun dari militer tapi karena keahlian dan pengalamannya, tuan Lu ini masih menduduki posisi penting. Tidak banyak yang tau posisi maupun departemen yang di pimpinnya, bahkan di keluarganya sendiri hanya putra tertua saja yang tau, yaitu Lu Xiangfeng, ayah dari Lu Jiayi.

Tuan Lu sebenarnya sudah ingin melepas jabatannya tapi negara belum menemukan orang yang setara sebagai penggantinya. Lalu karena penyakit lamanya sering kambuh, tuan Lu pindah dari Ibukota ke kota Liang yang lebih sejuk dan asri dibanding kota lainnya di Huaxia dan yang paling utama adalah karena kota Liang memiliki sejarah ribuan tahun. Ada ketenangan khusus ketika seseorang tinggal di tempat yang penuh sejarah masa lalu.

Lu Jiayi, adalah seorang wanita karir yang sukses. Sikapnya sangat tegas selain cerdas serta didikan keluarga yang ketat menjadikannya sebagai salah satu wanita terkaya di Huaxia namun dingin sehingga banyak pria yang mendekatinya mundur teratur.

Cantik, pintar, kaya raya dan dari keluarga yang kuat. Itulah sedikit gambaran Lu Jiayi.

Di ruangan itu hanya ada tuan Lu, nona Lu dan pengawal merangkap pengurus rumah yaitu pengurus Ma. Pria yang tadi menjemput Tetua Li dan Lin Chen.

Atas permintaan Tetua Li, Lin Chen kemudian memeriksa tuan Lu, yang pertama adalah melihat reaksi pada wajah lalu memeriksa nadi dan yang terakhir mendengar keluhan apa saja yang dirasakan tuan Lu, Semua proses ini dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan pedoman pengobatan tradisional, yakni melihat, meraba dan mendengar.

"Tuan Lu, diagnosaku adalah anda mengalami angin dingin. Penyebabnya antara lain kegiatan anda di waktu muda yang banyak beraktivitas diluar. Aku sudah membawa ramuan obat tapi sebelum itu aku akan melakukan akupuntur."

Lin Chen mulai merawat tuan Lu dengan teliti, menancapkan jarum dengan hati-hati dan berulang-ulang dan setalah merasa cukup, Lin Chen meminta tuan Lu duduk dan menarik nafas panjang dan pelan lalu mengatur ritme nafasnya.

Semakin lama melakukan aktifitas ini semakin cerah dan segar kulit tuan Lu, nafasnya tidak lagi tersendat. Sebelum ini nafasnya sangat pendek.

"Hebat, metode mu sungguh sangat hebat. Tubuhku terasa ringan dan kuat sekarang. Terima kasih dokter Lin." Kata tuan Lu, Ia kini menyesal karena sebelumnya meragukan Lin Chen, untung saja dia tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya pasrah ketika melihat Lin Chen memeriksanya dan itupun karena tidak ingin membuat cucunya kecewa karena telah susah payah mencari dokter untuknya.

"Tuan Lu, ini ramuan yang sudah kusiapkan," kata Lin Chen sambil menyerahkan beberapa pil yang dia bentuk sendiri dari pasta hasil menggodok herbal di klinik. "larutkan satu pil dalam segelas air hangat lalu minum pagi dan sore. Ini akan mengobati saluran pernafasan anda."

Lu Jiayi langsung menuangkan air dan melarutkan sebuah pil begitu mendengar ini. Ia melakukannya bukan karena percaya dengan Lin Chen tapi karena melihat kakeknya yang tersenyum. Artinya dia puas dengan metode pengobatan Lin Chen.

Tanpa ragu, tuan Lu meminum habis air dalam gelas dan semakin senang, meskipun pernafasan nya belum sepenuh pulih tapi ada perubahan. "Aku kehabisan kata-kata, hah orang tua di pusat pengobatan tradisional itu bahkan tidak bisa membuatku senyaman ini."

"Anda terlalu berlebihan tuan Lu, itu hanya resep biasa dan menggunakan herbal umum saja."

Kepercayaan diri Lin Chen bertambah setelah melihat obatnya bekerja dengan baik, Ia bisa tau hanya dengan melihat aura tuan Lu yang semakin membaik. Hanya tetap saja ada kurang dalam pandangannya dan ini bukan dari sisi medis.

Sementara itu tuan Lu menjadi semakin suka terhadap Lin Chen. Menurutnya Lin Chen sangat langka di zaman ini, pengetahuan medis yang luar biasa dan rendah hati tapi. Auranya sangat jelas bukan termasuk orang yang mudah ditindas.

"Hahaha bagus, bagus." ucapnya, lalu, Ia melirik Jiayi dan memintanya menyiapkan sesuatu.

"Dokter Lin, di sini ada lima milyar untuk biaya pengobatan kakekku. Tolong diterima." Jiayi.

Lin Chen menatap kartu bank di tangan Lu Jiayi lalu menggeleng pelan, mendorong kembali kartu lalu berkata, "Tuan Lu aku hanya membantu pernafasan anda, angin dingin dalam tubuh anda masih belum sembuh."

"Jadi, bagaimana dengan kakekku apakah anda tidak punya jalan lain?" Lu Jiayi kembali khawatir sementara tuan Lu tetap tenang, meskipun Ia juga ingin sembuh tapi penyakit itu sudah lama ia derita, belum ada dokter yang bisa menyembuhkan nya.

"Kebetulan aku punya satu herbal yang cocok dan herbal itu ada di klinik."

"Tunggu apalagi, cepat ambil." sahut Lu Jiayi tak sabar.

Tapi Lin Chen menggeleng, "Aku bisa merawat tuan Lu, tapi bukan di sini melainkan di klinik. Kalau tuan Lu mau, datanglah ke klinik setelah dua hari saat itu pil itu habis."

Lu Jiayi hendak protes tapi Lin Chen berkata lagi, "Kalau di klinik, aku bisa memantau perkembangan pengobatan tuan Lu dan lagi aku masih memiliki pasien lain di sana."

"Itu saja, aku harus kembali sekarang."

Lin Chen kemudian pamit tanpa menunggu persetujuan tuan Lu dan lainnya, ini sudah jam 12 siang dan perjalanan ke klinik butuh waktu sekitar tiga jam. Lin Chen khawatir ada pasien yang datang yang butuh pertolongan cepat.

"Hei tunggu! aku tidak setuju kakek dirawat di tempatmu. Kau harus kesini merawat kakekku." Lu Jiayi yang tidak biasa ditolak itu mencoba menghentikan Lin Chen namun Lin Chen tetap berjalan pergi seolah tak mendengar ucapannya.

Tuan Lu hanya diam saja, ada sedikit rasa tidak suka terlihat pada wajahnya meskipun alasan yang Lin Chen katakan sangat wajar dan masuk akal.

"Jiayi, antarkan kartu itu. Kita tidak pernah mengambil apa yang sudah kita berikan." akhirnya tuan Lu mengucapkan sesuatu.

"Tuan, biar aku saja." pengurus Ma mengajukan diri dan disetujui oleh tuan Lu tapi Lu Jiayi mengikutinya, entah apa yang dipikirkannya.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

maaaaaaaaaaaaannnnnnnnnntttaaaaaaaaaaaaaaaaaaaapppppppppppp banget

2023-11-13

1

aris munandar

aris munandar

josss

2023-10-14

2

Lemong Nipis

Lemong Nipis

mantaap👍👍

2023-06-15

2

lihat semua
Episodes
1 Hujan Badai di Desa Liang
2 Menemukan Belati
3 Kertas Jimat
4 Menulis Mantra
5 Kitab Kultivasi Surga
6 Arus Informasi
7 Penempaan Tulang
8 Salep Kulit Abadi
9 Nona Lu Jiayi
10 Tetua Lu Datang
11 Wabah
12 Ini Klinikku
13 Pengobatan Tuan Lu
14 Desa Jun
15 Memberi Pelajaran Tim Dokter
16 Teknik Totok Tubuh
17 Dia Wanita?
18 Tong Dji Terluka
19 Menjemput Tong Dji
20 Bola Panas
21 Peresmian Klinik Baru
22 Kapten Song Wanting
23 Orang-orang Yang Aneh
24 Mengambil Kembali Bahan Herbal
25 Melawan Kultivator
26 Sebuah Tekad
27 Pemurnian Energi
28 Korban Kecelakaan
29 Mengobati Banyak Pasien
30 Harus Lebih Kuat Lagi
31 Membuat Pil
32 Mulai
33 Apel Spiritual
34 Orang-orang Yang Mencurigakan
35 Membereskan Harimau Terbang
36 Pengalaman Bertempur
37 Mantra Roh
38 Menjadi Pimpinan
39 Cerita Jun Xing
40 Perubahan dan Aturan Baru
41 Enam Lawan Satu
42 Terobosan Mendadak
43 Kultivasi Dunia Fana
44 Kegunaan Lain Rumput Roh
45 Pasar Batu Dan Barang Antik
46 Keluarga Zhang
47 Masalah Tetua Zhang
48 Memilih Batu Mentah
49 Bayar Sepuluh Kali Lipat
50 Kalah Telak
51 Giok Berunsur Elemen Alam
52 Undangan Untuk Bergabung
53 Masalah Lain
54 Tidak Ada Maaf Yang Kedua
55 Masalah Keluarga Zhang
56 Membereskan Kekacauan
57 Kultivasi Jiwa
58 Anak Muda Yang Menarik
59 Membantu Zhang Zitou
60 Tidak Sesuai Harapan
61 Pil Pertama
62 Suasana di Klinik
63 Mengobati Jiang Fangyou
64 Membangun Jalan Desa
65 Meminta Bantuan
66 Menuju Gunung Kunlung
67 Kuberikan Dua Serangan
68 Akhirnya Sampai di Pos Ketiga
69 Berangkat Bertiga
70 Menuju Garis Berbahaya
71 Rumput Roh Ilusi
72 Melawan Tikus Api Kaki Merah
73 Kekuatan Belati Putih
74 Tidak Percaya
75 Mencari Yang Lain
76 Kondisi Tetua
77 Misi Penyelamatan
78 Batu Roh Api
79 Merebut Batu
80 Menyelamatkan Tetua Li
81 Menarik Simpati
82 Mengalihkan Perhatian
83 kekaguman
84 Membasmi Kawanan
85 Kembali Ke Kota
86 Memberikan Arahan
87 Paviliun Langit Dalam Masalah
88 Bentrok di Gudang
89 Pedang Yang Bagus
90 Serangan Balasan
91 Selidiki Dokter Lin
92 Menjual Pil Vitalitas
93 Gerakan Pegiat Beladiri
94 Farmasi Paviliun Langit
95 Keluarga Lu di Shanghain
96 Mengajak Kerja Sama
97 Bibi di Klinik Yang Meresahkan
98 Proses Produksi Berjalan
99 Undangan tuan Lu
100 Permintaan Tetua Lu
101 Jimat Kutukan
102 Sekte Berhala
103 Membuat Jimat Penangkal
104 Bermasalah Dengan Lin Chen
105 Menyuling Pil Kelas Tiga
106 Cari Siapa Yang Melakukannya
107 Keluarga Wu Harus Dihapus
108 Mengambil Alih
109 Mengambil Alih Aset
110 Sekte Berhala Bereaksi
111 Sikap Tidak Bersahabat
112 Dia Pemimpinnya
113 Meminta Bantuan Keluarga Lu
114 Menjadi Satu-satunya
115 Sekte Berhala Mulai Bergerak
116 Menuju Kota Liang
117 Permainan di Klinik
118 Jangan Macam-macam Di Rumahku
119 Semuanya Milik Lin Chen
120 Petunjuk Lain
121 Sudah Terlambat
122 Masih Ada Korban Lain
123 Markas Sekte Berhala
124 Datang Sebagai Utusan
125 Memasuki Ruang Jiwa
126 Menghapus Sisa Anggota Sekte Berhala
127 Gulungan Rahasia
128 Cincin Dimensi
129 Kembali Pulang
130 Misi Lain
131 Bantuan
132 Peristirahatan Pertama
133 Menuju Target
134 Di Dasar Lembah
135 Munculnya Fenomena Aneh
136 Lin Chen Menghilang
137 Terpaksa Pergi
138 Tidak Sia-Sia
139 Rahasia
140 Mundur Dan Membentuk Yang Baru
141 Desa Dalam Bahaya
142 Bayangan Hitam
143 Alasan Qian
144 Terpaksa Membawanya
145 Beri Mereka Pelajaran
146 Anggota Yang Tersisa
147 Batu Ketiga Muncul
148 Penjelasan Tentang Rahasia Alam
149 Judi Tambang
150 Hans Yang Malang
151 Memeriksa Titik Tambang
152 Tertarik Dengan Titik Tambang Lain
153 Bos Mao Tertarik
154 Memberikan Tanda Tangan
155 Muncul Entah Darimana
156 Aku Tidak Berani Lagi
157 Keluarga Hans Tidak Terima
158 Undangan
159 Menawarkan Titik Tambang
160 Mengobati Anak Buah
161 Rencana Kepala Keluarga Hans
162 Terjebak
163 Pertempuran di Area Tambang
164 Hancurkan Keluarga Hans Untukku
165 Mengambil Alih Senapan Runduk
166 Keluarga Hans Lenyap
167 Sepotong Kue
168 Ada Yang Meracuninya
169 Efek Lain
170 Tidak Boleh Diganggu
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Hujan Badai di Desa Liang
2
Menemukan Belati
3
Kertas Jimat
4
Menulis Mantra
5
Kitab Kultivasi Surga
6
Arus Informasi
7
Penempaan Tulang
8
Salep Kulit Abadi
9
Nona Lu Jiayi
10
Tetua Lu Datang
11
Wabah
12
Ini Klinikku
13
Pengobatan Tuan Lu
14
Desa Jun
15
Memberi Pelajaran Tim Dokter
16
Teknik Totok Tubuh
17
Dia Wanita?
18
Tong Dji Terluka
19
Menjemput Tong Dji
20
Bola Panas
21
Peresmian Klinik Baru
22
Kapten Song Wanting
23
Orang-orang Yang Aneh
24
Mengambil Kembali Bahan Herbal
25
Melawan Kultivator
26
Sebuah Tekad
27
Pemurnian Energi
28
Korban Kecelakaan
29
Mengobati Banyak Pasien
30
Harus Lebih Kuat Lagi
31
Membuat Pil
32
Mulai
33
Apel Spiritual
34
Orang-orang Yang Mencurigakan
35
Membereskan Harimau Terbang
36
Pengalaman Bertempur
37
Mantra Roh
38
Menjadi Pimpinan
39
Cerita Jun Xing
40
Perubahan dan Aturan Baru
41
Enam Lawan Satu
42
Terobosan Mendadak
43
Kultivasi Dunia Fana
44
Kegunaan Lain Rumput Roh
45
Pasar Batu Dan Barang Antik
46
Keluarga Zhang
47
Masalah Tetua Zhang
48
Memilih Batu Mentah
49
Bayar Sepuluh Kali Lipat
50
Kalah Telak
51
Giok Berunsur Elemen Alam
52
Undangan Untuk Bergabung
53
Masalah Lain
54
Tidak Ada Maaf Yang Kedua
55
Masalah Keluarga Zhang
56
Membereskan Kekacauan
57
Kultivasi Jiwa
58
Anak Muda Yang Menarik
59
Membantu Zhang Zitou
60
Tidak Sesuai Harapan
61
Pil Pertama
62
Suasana di Klinik
63
Mengobati Jiang Fangyou
64
Membangun Jalan Desa
65
Meminta Bantuan
66
Menuju Gunung Kunlung
67
Kuberikan Dua Serangan
68
Akhirnya Sampai di Pos Ketiga
69
Berangkat Bertiga
70
Menuju Garis Berbahaya
71
Rumput Roh Ilusi
72
Melawan Tikus Api Kaki Merah
73
Kekuatan Belati Putih
74
Tidak Percaya
75
Mencari Yang Lain
76
Kondisi Tetua
77
Misi Penyelamatan
78
Batu Roh Api
79
Merebut Batu
80
Menyelamatkan Tetua Li
81
Menarik Simpati
82
Mengalihkan Perhatian
83
kekaguman
84
Membasmi Kawanan
85
Kembali Ke Kota
86
Memberikan Arahan
87
Paviliun Langit Dalam Masalah
88
Bentrok di Gudang
89
Pedang Yang Bagus
90
Serangan Balasan
91
Selidiki Dokter Lin
92
Menjual Pil Vitalitas
93
Gerakan Pegiat Beladiri
94
Farmasi Paviliun Langit
95
Keluarga Lu di Shanghain
96
Mengajak Kerja Sama
97
Bibi di Klinik Yang Meresahkan
98
Proses Produksi Berjalan
99
Undangan tuan Lu
100
Permintaan Tetua Lu
101
Jimat Kutukan
102
Sekte Berhala
103
Membuat Jimat Penangkal
104
Bermasalah Dengan Lin Chen
105
Menyuling Pil Kelas Tiga
106
Cari Siapa Yang Melakukannya
107
Keluarga Wu Harus Dihapus
108
Mengambil Alih
109
Mengambil Alih Aset
110
Sekte Berhala Bereaksi
111
Sikap Tidak Bersahabat
112
Dia Pemimpinnya
113
Meminta Bantuan Keluarga Lu
114
Menjadi Satu-satunya
115
Sekte Berhala Mulai Bergerak
116
Menuju Kota Liang
117
Permainan di Klinik
118
Jangan Macam-macam Di Rumahku
119
Semuanya Milik Lin Chen
120
Petunjuk Lain
121
Sudah Terlambat
122
Masih Ada Korban Lain
123
Markas Sekte Berhala
124
Datang Sebagai Utusan
125
Memasuki Ruang Jiwa
126
Menghapus Sisa Anggota Sekte Berhala
127
Gulungan Rahasia
128
Cincin Dimensi
129
Kembali Pulang
130
Misi Lain
131
Bantuan
132
Peristirahatan Pertama
133
Menuju Target
134
Di Dasar Lembah
135
Munculnya Fenomena Aneh
136
Lin Chen Menghilang
137
Terpaksa Pergi
138
Tidak Sia-Sia
139
Rahasia
140
Mundur Dan Membentuk Yang Baru
141
Desa Dalam Bahaya
142
Bayangan Hitam
143
Alasan Qian
144
Terpaksa Membawanya
145
Beri Mereka Pelajaran
146
Anggota Yang Tersisa
147
Batu Ketiga Muncul
148
Penjelasan Tentang Rahasia Alam
149
Judi Tambang
150
Hans Yang Malang
151
Memeriksa Titik Tambang
152
Tertarik Dengan Titik Tambang Lain
153
Bos Mao Tertarik
154
Memberikan Tanda Tangan
155
Muncul Entah Darimana
156
Aku Tidak Berani Lagi
157
Keluarga Hans Tidak Terima
158
Undangan
159
Menawarkan Titik Tambang
160
Mengobati Anak Buah
161
Rencana Kepala Keluarga Hans
162
Terjebak
163
Pertempuran di Area Tambang
164
Hancurkan Keluarga Hans Untukku
165
Mengambil Alih Senapan Runduk
166
Keluarga Hans Lenyap
167
Sepotong Kue
168
Ada Yang Meracuninya
169
Efek Lain
170
Tidak Boleh Diganggu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!