Lin Chen yang menyadari ada sesuatu yang salah berpikir keras. Awalnya hujan badai membawa benda-benda aneh lalu tidak sampai sepuluh hari kemudian hujan petir datang lagi membawa benda-benda yang lain lagi.
Meskipun hujan petir yang kedua ini tidak sedahsyat yang pertama tapi tetap membawa benda-benda itu. Lin Chen merapihkan benda-benda temuannya dan bertekad untuk menunggu hujan petir yang ketiga. Kalau tebakannya tidak salah, pasti akan ada lagi yang bisa Ia temukan.
Sambil menunggu, Lin Chen beraktivitas seperti biasa. Mencari herbal di gunung lalu menjualnya di klinik paman Tang sekalian bekerja dan membantu di sana.
Suatu hari, paman Tang memanggil Lin Chen. "Chen, aku ingin minta tolong padamu."
"Apa itu paman, katakan saja. Aku pasti berusaha melaksanakan nya." sahut Lin Chen penuh semangat dan tulus.
Paman Tang yang melihat ini tertawa keras, "Hahaha tidak usah terlalu bersemangat begitu, aku hanya memintamu menggantikan aku mengantar herbal-herbal itu ke toko herbal di kota."
Menjadi pemasok herbal adalah salah satu bisnis yang ditekuni oleh paman Tang, Ia mengambil herbal tidak hanya dari desa Liang tempat Lin Chen tapi juga dari desa-desa di sekitarnya. Dan paman Tang bukanlah satu-satunya yang menekuni bisnis ini, beberapa kenalannya juga melakukan hal sama.
Herbal-herbal ini akan di bawa ke toko herbal besar yang ada di kota setingkat kabupaten untuk dikumpulkan, dari sana herbal-herbal ini akan di kirim lagi ke toko herbal di kota-kota besar lainnya. Atau langsung di distribusikan ke klinik-klinik pengobatan tradisional sesuai permintaan.
Begitulah jalur produksi herbal-herbal itu sampai ke hilir, meskipun ada juga yang langsung dikirim ke kota besar tapi cara ini hanya dilakukan oleh mereka yang punya koneksi dan jumlahnya tidak banyak karena biasanya hanya herbal khusus dan langka saja.
"Aku sengaja memintamu pergi, sekalian carikan aku beberapa herbal."
"Tentu saja paman, anda dapat mengandalkanku."
"Hehe maaf merepotkan mu, aku tidak kuat keliling dan menunggu di kota."
Kondisi paman Tang akhir-akhir ini tidak cukup baik, penyakit lamanya sering kumat. Di dua pertiga malam Ia sering bangun karena tubuhnya terasa dingin.
Keesokan harinya sebuah mobil pick-up tua berjalan pelan menuju kota, sekitar dua jam kemudian mobil yang dikendarai oleh Lin Chen tiba di toko herbal yang dimaksud paman Tang.
"Halo, aku Lin Chen, aku membawa herbal dari paman Tang." Lin Chen menyapa sopan.
Lin Chen membawa herbal-herbal itu ke gudang sesuai arahan pegawai toko yang ditemuinya. Setelah ditimbang dan dipilah menurut jenisnya, Lin Chen kembali ke toko untuk menemui pegawai tadi sekaligus mengambil bayaran.
"Saudara, paman Tang berpesan untuk sekalian mengambil paketnya." kata Lin Chen. Paket yang dimaksud adalah herbal titipan paman Tang, rupanya paman Tang sudah menelepon terlebih dahulu tapi karena bahannya kurang satu yaitu rumput matahari, maka paman Tang meminta Lin Chen yang pergi karena harus menunggu rumput matahari dari pemasok herbal lain.
"Hari ini tidak ada yang masuk, coba lihat siang atau sore nanti, atau bisa jadi baru pemasok itu tiba, silahkan menunggu." ucap pegawai toko.
Lin Chen pun memesan satu beberapa ikat sebelum pergi, Ia akan berkeliling sementara menunggu. Lin Chen menyusuri jalan antik, sebuah jalan yang menjual berbagai macam benda antik kuno.
Ketika melewati sebuah toko yang menjual berbagai macam benda ritual, Lin Chen berhenti sebuah buku yang di pajang menarik perhatiannya. Buku mantra jimat, tertulis jelas di bagian depan sampul buku.
"Paman, berapa harga buku ini?"
"Anak muda, kau datang di toko yang tepat, aku rasa ini adalah hari keberuntunganmu. Asal anda tau, buku ini baru saja tiba dan usianya cukup tua. Anda Berjodoh dengan buku ini anak muda."
Pemilik toko mulai membual. Apanya yang buku tua, jelas-jelas ada tulisan penerbit dan tahun pembuatan tercetak jelas pada bagian belakang buku, pikir Lin Chen.
"Bagaimana tuan," kata pemilik toko lagi lau menyebutkan harga sambil menggosok kedua telapak tangannya.
"Paman, berhentilah menipuku. Aku tau ini buku baru, aku tidak tertarik."
"Hehe anak muda, anda ternyata cukup jeli. Begini saja, bagaimana kalau seratus ribu?"
"Sepuluh ribu, kalau tidak mau ya sudah."
"Lima puluh ribu." sahut pemilik toko.
Lin Chen langsung meletakkan buku itu kembali, dia hanya sedikit tertarik saja karena kebetulan ada kertas jimat yang belum lama ini Ia temukan dan kebetulan memang Ia membawa satu.
"Anak muda, tunggu, sepakat sepuluh ribu."
Pemilik toko akhirnya setuju dengan harga Lin Chen dengan wajah yang seolah-olah menunjukkan kerugian. Lin Chen tersenyum penuh kemenangan, Ia lalu membayar dan langsung pergi.
Uang di sakunya sisa empat puluh ribu, uang itu adalah uang pemberian paman Tang untuk biaya perjalanan jadi harus sedikit berhemat. Untungnya ketika Ia kembali ke toko herbal, rumput matahari yang dicarinya sudah ada.
Tepat ketika Ia akan pergi, terdengar teriakan keras dari dalam toko herbal. Orang-orang segera datang berkumpul melihat keramaian.
"Minggir, minggir! beri jalan!"
Teriak seorang tetua yang terlihat seperti seorang tabib tradisional. "Saudara, apa yang terjadi?" Lin Chen yang juga datang bertanya kepada seseorang di kerumunan.
"Katanya ada yang dirasuki arwah jahat."
"Roh jahat?" ucap Lin Chen tak percaya, "masih ada juga hal-hal seperti itu?"
Sebelumnya Lin Chen adalah orang modern yang banyak mempelajari teknologi masa kini, hal-hal yang berhubungan seperti arwah jahat dan lainnya sama sekali tidak bisa dipercaya, namun setelah beberapa lama bergaul dengan paman Tang ditambah kejadian di rumahnya membuatnya mulai sedikit percaya.
Apa yang ada di depannya sekarang ini terlalu cepat. Tapi bukankah ini kebetulan yang baik? bisa melihat langsung orang yang kerasukan?
Dengan rasa penasaran yang tinggi, Lin Chen maju untuk melihat lebih dekat.
Di sana, seorang wanita muda dengan setelan kantor terduduk dengan lesu. Rambutnya berantakan, tatapan matanya kosong dengan kulit yang pucat. Meski keadaannya begitu, tapi aura kecantikan wanita itu masih jelas terlihat.
Tetua yang tadi merangsek masuk berada di dekat si wanita, dengan hati-hati Ia memeriksa nadi dan kelopak matanya lalu menghitung sesuatu dengan jarinya.
"Tetua, bagaimana, apa yang terjadi dengan nona muda?" tanya seorang pemuda yang terlihat seperti pengawal.
Tetua menggeleng pelan, Ia lalu berkata, "Nona dirasuki energi negatif, sepertinya dia terlalu lelah dan banyak tekanan akhir-akhir ini."
"Bisakah tetua mengobatinya?" tanya si pemuda tadi.
"Aku akan mencoba, tapi ini akan butuh waktu yang cukup lama." sahut tetua.
Lin Chen yang tertarik tanpa sadar mendekati tetua, Ia melihat tetua mengeluarkan kertas jimat dan menulis mantra di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Herol
💥
2024-03-05
1
Herol
💯
2024-03-05
1
Rimueng Buloh
kalo disebelah pasiennya keracunan
2023-12-16
1