Tulang Rusukku

Tulang Rusukku

Terpaksa

...🌸Jika ada kesamaan nama orang dan nama tempat, itu hanya kebetulan belaka.🌸...

Kinara seorang gadis bermata bulat, hidung yang tidak terlalu mancung, bibir mungil, wajah yang agak tirus dan rambut yang panjang sepinggang, keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang menutupi dada hingga pahanya. Kinara memilih baju yang akan dipakainya di dalam lemari, hingga....

"Ceklek"

"Akkkh!! Keluar kamu! Kenapa kamu masuk ke kamar orang sembarangan! Keluar!"pekik Kinara seraya bersembunyi di balik pintu lemari dan hanya menyembulkan kepalanya saja, saat seorang pria tiba-tiba masuk ke dalam kamar itu.

"Diam! Apa kamu ingin semua orang kesini? Ini adalah kamar ku, kenapa aku harus keluar?"ucap pria itu, yang malah menutup pintu kamar itu dan dengan santainya melangkah masuk.

"Hey! Berhenti! Jika kamu tidak keluar dari kamar ini aku akan berteriak dan mengadukan kamu pada kakek dan suamiku!"pekik Kinara masih berdiri di balik pintu lemari.

Pria itu membuang napas kasar menatap Kinara,"Kamu tahu tidak siapa suamimu?"tanya pria itu dengan wajah kesal.

"Tentu saja aku tahu. Suamiku adalah Arjuna Setya Abimana,"ucap Kinara yakin dan tegas.

Mendengar itu, pria itu langsung mengambil dompetnya yang berada di saku belakang celananya kemudian mengambil KTP -nya,"Lihat ini!"ucap pria itu seraya mendekati Kinara dan menempelkan KTP-nya di dahi Kinara kemudian berlalu menuju kamar mandi.

"Hei.! Kamu.!"pekik Kinara tapi tidak dihiraukan oleh pria itu.

Kinara langsung mengambil KTP yang tertempel di dahinya itu dengan tangan kanannya dan melihat foto serta identitas yang tertera di KTP itu. Seketika matanya pun membulat. "Di..dia.. suamiku?"gumam nya lalu menutup mulutnya dengan tangan kirinya.

***

Satu Minggu yang lalu.

"Mas Arjuna, Kakek masuk rumah sakit,"lapor Agus, asisten sekaligus orang kepercayaan Arjuna.

"Apa? Kenapa kakek bisa masuk rumah sakit?"tanya Arjuna seraya menyambar jas yang digantung di stand hanger yang ada di dalam ruangannya dan bergegas keluar dari ruangan itu diikuti oleh Agus.

Pria dengan tinggi 180 centimeter dengan wajah tegas, berpostur tegap dan terlihat proposional itu berjalan dengan langkah lebar meninggalkan gedung tempatnya bekerja.

"Penyakit jantung kakek kambuh lagi,

Mas. Itu yang saya dengar dari Pak Radit ( Pak Radit adalah orang kepercayaan Abimana, kakek dari Arjuna)," sahut Agus mengikuti langkah Arjuna.

"Apa kata dokter?"tanya Arjuna.

"Kata dokter arteri koroner kakek dipenuhi banyak plak, sehingga menghalangi aliran pembuluh darah. Kakek juga bandel, tidak mau memperbaiki pola makannya hingga menyebabkan kolesterol dan zat lain menempel pada dinding arterinya,"jelas Agus.

"Aku sudah bilang pada kakek agar diet dan menjalani operasi untuk pemasangan ring pada jantung nya, tapi kakek tidak mau," ujar Arjuna nampak kesal kemudian langsung masuk kedalam mobil yang pintunya sudah di buka oleh Agus.

"Kata kakek, beliau tidak mau berobat jika Mas Juna tidak mau menikah," ucap Agus setelah Agus duduk di kursi kemudi.

"Aku sudah punya gadis pilihan ku sendiri. Aku tidak mau di jodoh- jodohkan,"tukas Arjuna yang baru selesai memakai sabuk pengaman.

"Mas Juna jangan berbohong! Selama ini Mas Juna tidak pernah dekat dengan perempuan manapun. Apa jangan- jangan ular cobra Mas Juna tidak bisa berdiri dan menyemburkan bisa,"celetuk Agus sambil melirik ke arah pangkal paha majikannya sedangkan tangannya memasang sabuk pengaman.

"Pletak"

"Awh.!! Sakit, Mas!"pekik Agus memegang kepalanya yang di ketok dengan kepalan tangan oleh Arjuna.

"Mangkanya kalau ngomong jangan sembarangan!" hardik Arjuna.

"Buah pala di pinggir kota, ini kepala bukan buah Maja,"ucap Agus.

"Udah, cepetan jalan! Bacot Lo ach!" sergah Arjuna.

Setelah menempuh setengah jam perjalanan, akhirnya mobil yang dikemudikan oleh Agus pun tiba di rumah sakit. Arjuna dan Agus pun segera menuju UGD, ruang tempat Abimana di ditangani. Pak Radit orang kepercayaan Abimana pun sudah ada di depan ruangan itu menunggu Abimana.

"Bagaimana keadaan kakek, Pak?"tanya Arjuna pada Pak Radit.

"Saya belum tahu, Mas. Dari tadi dokter nya belum keluar juga,"jawab Pak Radit dengan raut wajah yang khawatir.

"Ceklek" suara pintu ruang UGD pun terbuka. Ketiga pria itu pun menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruangan UGD itu.

"Dok, bagaimana keadaan kakek saya?" tanya Arjuna pada dokter paruh baya yang baru keluar dari ruangan UGD itu.

"Kakek anda sudah lebih baik. Tapi sebaiknya segera melakukan pemasangan ring pada jantung nya. Jika tidak, saya takut kakek anda mengalami serangan jantung.Sebentar lagi kakek anda akan dipindahkan ke ruang rawat inap,"ucap dokter.

"Terimakasih, dok!"ucap Arjuna.

"Sama-sama. Saya permisi!"ucap dokter itu kemudian meninggalkan tempat itu.

Beberapa menit kemudian Abimana pun dipindahkan ke ruang rawat. Arjuna pun langsung masuk ke dalam ruangan itu diikuti oleh Agus dan Pak Radit.

Perlahan Abimana membuka matanya, mengedip-ngedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Abimana menatap wajah orang-orang yang ada di sekelilingnya.

"Kakek, bagaimana keadaan kakek?" tanya Arjuna seraya menggenggam tangan keriput pria yang berusia 67 tahun itu.

"Kakek tidak apa-apa,"sahut Abimana dengan suara lemah.

"Aku akan mengatur agar kakek bisa secepatnya menjalani operasi pemasangan ring pada jantung kakek," ucap Arjuna.

"Tidak, kakek tidak mau melakukan operasi pemasangan ring pada jantung kakek. Terkecuali kamu mau menikah dengan gadis pilihan kakek." sahut Abimana.

"Kek, sudah aku bilang aku menyukai seseorang dan aku tidak mau menikah dengan gadis pilihan kakek,"tolak Arjuna membuang napas kasar.

"Kakek mu ini sudah mau mati, tapi kamu tidak mau menikah juga. Sudah, jangan perdulikan kakek mu ini,"ucap Abimana dengan suara lemah tapi bernada ketus.

"Kek, jangan begitu! Kakek berobat, ya?" bujuk Arjuna.

"Tidak usah. Siapkan saja pemakaman kakek. Kakek sudah lelah hidup di dunia ini. Kakek ingin menyusul anak dan istri kakek saja," sahut Abimana semakin ketus, bahkan memalingkan wajahnya dari Arjuna.

"Kek, kenapa kakek bicara seperti itu? Hanya kakek satu-satunya keluarga yang aku miliki. Apa kakek tega meninggalkan aku sendiri?" keluh Arjuna.

"Bukankah kamu bisa hidup tanpa kakek? Kamu tidak butuh siapapun, termasuk kakek,"ketus Abimana.

"Apa yang harus aku lakukan agar kakek mau berobat? Aku akan melakukan apapun untuk kakek, asal jangan menyuruh ku untuk menikah,"sahut Arjuna.

"Kalau begitu kamu tidak usah memikirkan pengobatan kakek mu ini. Siapkan saja pemakaman untuk kakek,"tukas Abimana.

Sudah sejak dua tahun yang lalu Abimana meminta Arjuna menikah dengan gadis pilihan nya. Tapi Arjuna tidak pernah tahu, gadis seperti apa yang di jodohkan kakeknya dengan nya. Karena Abimana tidak pernah menunjukkan foto gadis pilihan nya itu, apalagi mempertemukan mereka.

Sudah berkali-kali Arjuna menolak di jodohkan dengan gadis pilihan kakeknya itu. Tapi Abimana terus saja membujuk Arjuna untuk menikahi gadis pilihannya itu. Dan kini Abimana benar- benar keras kepala, tidak mau melakukan pemasangan ring pada jantung nya jika Arjuna tidak mau menikah dengan gadis pilihannya.

Arjuna menghela nafas berat kemudian menatap kakeknya itu dengan mata teduh,"Baiklah, aku akan menuruti keinginan kakek,"ucap Arjuna pasrah.

"Kakek melakukan ini untuk kebaikan mu. Tapi ingat, jangan pernah berpikir untuk bercerai dengan gadis pilihan kakek. Karena jika kalian bercerai, semua kekayaan yang kakek berikan padamu akan dibagi dua dengan gadis itu,"ancam Abimana.

"What? Kakek sampai segitunya pada gadis yang kakek jodohkan padaku itu?" tanya Arjuna tidak percaya.

"Kakek serius,"ucap Abimana dengan wajah yang benar-benar serius.

"Oke..oke! Kakek atur saja semuanya setelah kakek sembuh,"sahut Arjuna mengalah.

"Kakek mau kalian menikah sebelum kakek menjalani pengobatan. Kakek tidak mau kamu bohongi,"ucap Abimana.

"Astaga...kakek! Mengurus pernikahan itu butuh waktu, Kek. Jadi sebaiknya kakek berobat dulu, setelah itu, baru membicarakan tentang pernikahan ku. Aku tidak ingin terjadi apa-apa pada kakek,"bujuk Arjuna.

"Kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Kakek nanti akan mempersiapkan semuanya,"ucap Abimana.

"Baiklah, kapan aku harus menikah dengan gadis pilihan kakek itu?"tanya Arjuna pasrah.

"Sekarang juga,"jawab Abimana mantap, menatap pada Arjuna.

"What? Kakek bercanda?"pekik Arjuna tidak percaya.

To be continued

Terpopuler

Comments

duoNaNa

duoNaNa

kayak kartun

2024-05-14

0

Susetiyanti RoroSuli

Susetiyanti RoroSuli

wuah sang kakek koq gethol banget tuch mau menjodohkan cucunya

2024-02-18

2

Eka 'aina

Eka 'aina

izin mampir di sini ya kak Nana....tiba2 kok kangen sama novel2 nya kak Nana pas liat2 eehh masih ada yg blm di baca 😁

2024-02-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!