Penelpon

Selesai memasak, Kinara pun segera kembali ke dalam kamarnya untuk membersihkan dirinya. Kinara tidak ingin tubuhnya beraroma bawang atau pun bau keringat saat bersama suaminya. Dia ingin selalu terlihat cantik dan beraroma wangi saat dekat dengan Arjuna.

Sebagian pasangan, ( INGAT! SEBAGIAN, bukan semua), tidak perduli lagi dengan penampilan mereka setelah mereka menikah. Penampilan saat berada di rumah bersama pasangan mereka terlihat seadanya, bahkan terkesan malas untuk mempercantik atau mempertampan diri di depan pasangan mereka, berbanding terbalik dengan saat keluar rumah.

Saat keluar rumah mereka begitu perduli dengan penampilan mereka, ingin selalu menunjukkan penampilan yang terbaik. Sebenarnya yang ingin mereka bahagiakan dan mereka senangkan itu siapa? Pasangan mereka atau orang-orang diluar sana?

Kinara tidak mau menjadi bagian dari orang-orang yang seperti itu. Karena nya, Kinara selalu berpenampilan secantik mungkin di depan suaminya. Sudah laku, bukan berarti tidak perlu lagi mempercantik diri. Justru karena sudah laku, wanita harus terus mempercantik diri, karena pelakor di luar sana mempercantik diri untuk menjerat pasangan orang lain.

Setelah selesai mandi dan memoleskan make tipis, Kinara pun mendekati suaminya yang masih sibuk dengan laptopnya. Tanpa menyadari bahwa sedari tadi suaminya itu selalu memperhatikan apapun yang dilakukannya.

"Mas, ayo turun! Kita makan malam bersama,"ajak Kinara dengan suara lembut berdiri di depan Arjuna.

"Hum,"sahut Arjuna, seperti biasa, selalu irit dalam bicara, minim akan kosa kata.

Mereka berkumpul di meja makan, dan menyantap makan malam mereka dengan tenang. Mereka nampak menikmati makanan yang dihidangkan dan makan dengan lahap.

"Jika seperti ini, aku takut, tubuhku yang seksi ini akan menjadi melar. Sejak mbak Kinara yang memasak di rumah ini, aku kesulitan mengontrol napsu makan ku,"celetuk Agus setelah selesai makan malam, dengan menampilkan wajah tidak berdaya.

"Berarti itu bukan salah Kinara, itu salah kamu sendiri yang tidak bisa mengendalikan napsu makan kamu,"sambar Abimana.

"Kek, besok aku akan mendampingi murid-murid ku untuk mengikuti lomba cerdas cermat di SMU Yadika,"ucap Kinara memberitahu Abimana.

"Sekolah itu, lumayan jauh dari sini, Ra. Jalannya pun berkelok dan menanjak. Kamu pergi naik apa? Dengan siapa?"tanya Abimana menampilkan ekspresi khawatir.

"Aku diantar, Mas Juna, kek,"sahut Kinara menunduk dengan wajah bersemu merah. Entah kenapa, membayangkan akan pergi berdua saja dengan Arjuna membuat wajah Kinara bersemu merah. Dirinya selama ini tidak pernah dekat dengan siapapun. Atau lebih tepatnya tidak mau dekat dengan seorang pria pun, memilih fokus pada pendidikan. Setelah menyelesaikan pendidikan, dan mendapatkan pekerjaan, Kinara pun lebih fokus pada pekerjaan nya.

Selama ini belum ada pria yang bisa menarik perhatian nya. Namun entah mengapa, saat berada di dekat Arjuna, Kinara merasakan sesuatu yang berbeda. Jantungnya selalu berdetak kencang dan tidak beraturan saat bersama suaminya itu. Dan hal itu hanya dirasakan oleh Kinara saat berada di dekat Arjuna saja.

"Bagus itu!"sahut Abimana nampak senang,"Jam berapa kira-kira cerdas cermat itu selesai?"tanya Abimana.

"Mungkin siang sudah selesai, kek,"jawab Kinara.

"Besok malam Minggu, kan? Kalian jalan-jalan saja, dan menginap saja di salah satu hotel dekat sana. Biar paginya bisa melihat air terjun yang ada di daerah itu. Sayang kalau ke sana tapi tidak pergi ke air terjun yang ada di daerah itu. Sekalian refreshing. Lagian, kalian belum pernah pergi berdua, kan?! Sorenya baru pulang ke rumah,"ujar Abimana.

Sepasang suami-isteri itu nampak diam, tanpa ada yang bersuara, membuat Abimana membuang napas kasar,"Jun! Kamu dengar tidak apa kata kakek?!"tanya Abimana terdengar kesal.

"Iya, kek!"sahut Arjuna singkat.

"Ajak istri mu jalan-jalan! Luangkan waktu kalian untuk bersama. Jangan laptop saja yang kamu perhatikan! Perhatikan juga istri mu!"ujar Abimana lagi. Cucunya ini dari kecil memang tidak banyak bicara, hanya bicara jika ada hal penting saja.

"Iya, kek,"sahut Arjuna lagi.

Agus memutar bola matanya malas, ikut merasa kesal dengan sikap Arjuna yang kaku dan dingin. Dulu, sebelum menikah, Arjuna tidak separah ini. Namun setelah menikah malah menjadi bertambah parah.

Semua orang sudah kembali ke kamar masing-masing, termasuk Arjuna dan Kinara. Setelah selesai memakai skincare nya, Kinara melihat Arjuna yang sedang berdiri di balkon kamar mereka. Kinara pun memberanikan diri mendekati Arjuna,"Mas.!"panggil Kinara ragu-ragu, melihat Arjuna yang menatap gelang di pergelangan tangannya.

"Tidurlah!"titah Arjuna tanpa menoleh pada Kinara. Kinara pun hanya bisa menghela napas panjang kemudian memilih masuk ke dalam kamar.

Arjuna masih menatap gelang di pergelangan tangan kirinya dengan penuh rasa penyesalan,"Aku merasa bersalah padamu, hingga aku sulit menerima istriku dalam hidup ku. Tapi tidak adil rasanya bagi Kinara jika aku tidak memperlakukan nya layaknya seorang suami memperlakukan seorang istri,"gumam Arjuna.

Arjuna merasa sangat bersalah karena tidak bisa menepati janjinya pada orang yang telah menyelamatkan dirinya. Dan rasa bersalah itu membuatnya sulit untuk menerima Kinara dalam hidupnya.

"Kenapa di selalu terlihat sedih saat menatap gelang itu? Apa karena itu gelang pemberian almarhum ayahnya?Aku juga punya gelang seperti itu, dan aku juga punya kenangan dengan gelang itu,"gumam Kinara yang duduk di tepi ranjang, kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang, namun baru saja Kinara membaringkan tubuhnya tiba-tiba handphonenya berdering.

Kinara tampak mengernyitkan keningnya saat tidak ada nama yang tertera sebagai pemanggil, hanya ada deretan nomor saja,"Halo!"sahut Kinara penasaran dengan si penelpon.

"Halo, sayang! Kemana saja kamu hampir setahun ini? Apa kamu menghindari ku? Apa salah ku? Apa kamu sudah lupa dengan semua yang pernah kita lewati bersama?"cecar suara dari ujung telepon mengalun tenang tapi terdengar mengintimidasi.

"Ka..kau? Dari mana kamu tahu nomer telpon ku?"tanya Kinara dengan suara pelan namun terdengar geram, nampak raut terkejut di wajahnya.

"Kemana pun kamu pergi, aku pasti menemukan kamu, sayang,"ucap suara itu membuat wajah Kinara mengeras.

"Aku sudah bilang padamu, aku bukan orang yang kamu cintai. Jangan ganggu aku lagi!"ucap Kinara pelan tapi penuh penekanan, kemudian memutuskan panggilan suara itu.

"Dasar pria tidak waras! Dari mana dia tahu nomor telepon ku?"gumam Kinara.

Handphone Kinara kembali berdering, dan saat melihat nomor yang sama menelpon lagi, Kinara segera menolak panggilan. Karena pria yang tadi bicara dengan nya terus menerus menelpon nya, Kinara pun memilih menonaktifkan handphonenya.

"Siapa yang menelepon? Kenapa tidak di angkat?"tanya Arjuna yang tiba-tiba sudah berada di dekat Kinara, membuat Kinara terperanjat.

"Eh.. em.. hanya orang iseng, Mas,"sahut Kinara gugub.

Arjuna berjalan ke sisi ranjang yang lain kemudian naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya di sebelah Kinara,"Apa kamu merasa terpaksa menikah denganku?"tanya Arjuna tiba-tiba, menatap langit-langit kamar tanpa menoleh pada Kinara.

Kinara menatap Arjuna dengan ekspresi terkejut sekaligus senang saat pria itu memulai pembicaraan. Selama mereka menikah, baru kali ini Arjuna memulai pembicaraan dengan dirinya. Kinara pun tak melewatkan kesempatan ini dan segera menjawab.

"Sekarang kamu sudah menjadi suamiku, Mas. Berarti kamu adalah jodoh ku. Jadi, aku akan berusaha menjalani pernikahan ini dengan ikhlas dan sebaik yang aku mampu,"jawab Kinara mantap, ikut menatap langit-langit kamar.

"Tidurlah!"ucap Arjuna singkat kemudian tak ada pembicaraan apapun lagi diantara mereka.

Kinara merasa bingung dengan pembicaraan mereka barusan, tapi tidak berani bicara apapun apalagi bertanya, saat Arjuna sudah menyuruhnya untuk tidur.

.

...🌟"Tunjukkan penampilan terbaikmu di depan pasangan mu! Karena dia yang akan menemanimu sepanjang hidupmu."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Susetiyanti RoroSuli

Susetiyanti RoroSuli

apa mungkin ya ,yg menelpon Kinara adakah Arjuna , tanda tanya besar ini bagiku , semiga aja Arjuna yg menelpon

2024-02-21

3

Eka 'aina

Eka 'aina

nahh ini yg aku suka sudah mulai ada pengganggu di Antara mereka bikin cerita makin seru

2024-02-13

1

Rifa Endro

Rifa Endro

ternyata Kinara juga punya gelang itu toh. Jangan ..jangan Kinara gadis kecil yah dicari Juna

2023-12-04

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!