Aku Antar

Kinara masuk ke dalam kamar kemudian meletakkan kopi yang dibawanya di atas meja sofa,"Mas, diminum dulu kopinya!"ucap Kinara setelah meletakkan kopi di atas meja sofa.

"Hum,"sahut Arjuna tanpa menatap Kinara, mengambil kopi yang dibuat Kinara, kemudian menyesapnya beberapa kali, kemudian meletakkannya diatas meja dan kembali fokus pada layar laptopnya.

Kinara hanya menghela napas panjang mendengar jawaban suaminya yang hanya berdehem itu. Kinara bingung harus bagaimana menghadapi suaminya itu. Pikiran Kinara pun teralihkan, saat handphonenya berdering. Kinara langsung mengambil handphonenya, duduk di tepi ranjang kemudian menerima panggilan tersebut setelah melihat siapa yang menghubungi nya.

"Halo, Pak Rudi,"sahut Kinara saat menerima panggilan itu dan tanpa sadar, Arjuna menghentikan aktivitasnya, saat mendengar Kinara menyebut nama seorang pria, namun kembali melanjutkan aktivitas nya, seraya menajamkan pendengarannya untuk mendengarkan Kinara yang sedang menerima telepon.

"Halo, Bu Kinar, ibu nggak lupa, kan kalau besok kita akan mendampingi anak-anak ke SMU Yadika?"sahut Pak Rudi di ujung telepon.

"Iya, saya ingat, kok, Pak,"sahut Kinara singkat.

"Ibu naik apa kesana?"tanya Pak Rudi.

"Seperti biasanya, saya naik motor, Pak. Memangnya ada apa, ya, Pak?"tanya Kinara, sedangkan Arjuna dalam kebisuannya masih tetap mendengarkan apa yang dikatakan Kinara.

"Kita barengan aja, yuk, Bu! Kita satu motor saja, SMU Yadika itu jauh loh, Bu. Nanti ibu bisa kecapekan jika menyetir sendiri,"ucap Pak Rudi yang sengaja mencari alasan untuk mendekati Kinara.

"Terimakasih, Pak! Tidak usah! Saya akan mengendarai motor saya sendiri. Saya sudah biasa kok, naik motor menempuh perjalanan jauh,"tolak Kinara secara halus.

"Bareng sama saya saja, Bu! Jalannya agak berkelok, loh! Banyak tanjakan juga. Berbahaya, Bu!"sahut Pak Rudi masih berusaha membujuk.

"Nggak usah, Pak! Terimakasih!"tolak Kinara lagi, hingga akhirnya Pak Rudi pun menyerah untuk membujuk Kinara dan memilih mengakhiri panggilan.

Kinara meletakkan handphonenya di atas nakas, kemudian berjalan mendekati Arjuna yang sedang duduk di sofa, memangku laptopnya. Tanpa disadari oleh Kinara jika dari tadi Arjuna memasang telinganya, mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibirnya.

Dengan perlahan Kinara duduk disebelah Arjuna, menundukkan kepalanya,"Em.. Mas, besok aku akan mendampingi murid-murid ku untuk mengikuti lomba cerdas cermat di SMU Yadika. Tidak apa-apa, kan?"tanya Kinara hati-hati, takut suaminya tidak memberikan ijin. Kinara sadar jika dirinya sudah bersuami, jadi kemanapun pergi, dia harus meminta izin kepada suaminya.

"Hum, besok aku antar,"sahut Arjuna masih tetap fokus dengan laptopnya.

Mendengar kata-kata Juna itu, Kinara yang sedang menunduk itu pun tertegun. Semenjak menikah dengan Arjuna, baru dua kali ini Arjuna bicara agak panjang dengannya. Pertama saat baru bertemu, Kinara mengusir Arjuna dari dalam kamar karena salah paham dan yang ke-dua kalinya adalah barusan. Namun setelah mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh Arjuna, Kinara langsung mendongak menatap wajah suaminya.

"Me.. mengantarkan aku? Be.. benarkah, besok Mas Juna akan mengantarkan aku?"tanya Kinara terbata-bata, memastikan bahwa apa yang didengarnya tadi tidak salah.

"Hum,"sahut Juna singkat dan tetap tak menoleh pada istrinya itu. Alasan mengantarkan istrinya? Tentu saja dia jengkel setelah mendengar percakapan istrinya dengan seorang pria di telpon. Walaupun tidak mendengar apa yang dikatakan oleh pria yang bernama Rudi itu lewat panggilan telepon, tapi dari kata-kata istrinya yang seperti menolak ajakan, Arjuna dapat memastikan bahwa pria bernama Rudi itu berusaha mendekati istrinya.

Dan masih jelas di ingatan nya saat seorang pria sedang berbincang dengan istrinya di dekat gerbang sekolah. Saat itu, Kinara mengaku pada Agus bahwa pria yang berbicara dengannya di dekat pintu gerbang sekolah itu berusaha membujuk istrinya agar mau di antar pulang oleh pria itu. Hal itulah yang membuat Arjuna memutuskan untuk mengantar istrinya besok. Walaupun sebenarnya Arjuna punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya, tapi Arjuna memilih untuk mengantarkan istrinya.

Mendengar sahutan dari suaminya itu, kedua sudut bibir Kinara pun tertarik keatas menciptakan sebuah senyuman.

"Terimakasih, Mas! Terimakasih!"ucap Kinara dengan wajah berbinar, reflek memegang lengan Arjuna, hingga Arjuna menoleh ke padanya.

Mendapat tatapan dari Arjuna yang tidak dapat diartikan, senyum Kinara pun langsung pudar, menunduk dan melepaskan tangannya dari lengan Arjuna. Selama menikah dengan Arjuna, baru kali ini Kinara memegang tubuh Arjuna.

"Maaf!"ucap Kinara masih menunduk, tidak berani menatap wajah suaminya."Em.. besok kita akan berangkat lebih pagi, Mas. Pukul enam pagi, karena perjalanannya lumayan jauh,"ucap Kinara memberitahu suaminya jam berapa mereka harus berangkat.

"Hum,"sahut Arjuna, lagi-lagi singkat.

"Aku, ke dapur dulu, Mas. Aku akan memasak untuk makan malam kita,"pamit Kinara.

"Hum,"lagi-lagi Arjuna cuma berdehem menanggapi kata-kata Kinara.

"Mas Juna ingin dimasakin apa?"tanya Kinara dengan senyum yang terukir di bibirnya.

"Terserah kamu,"sahut Arjuna membuat Kinara menghela napas dalam-dalam menghadapi suaminya yang sangat irit bicara itu, kemudian keluar dari kamar itu menuju dapur.

Di dapur, Kinara dan Bik Iyem mulai berkutat dengan bahan masakan dan peralatan dapur. Mereka memasak beberapa menu makan malam. Kinara juga tidak lupa memasak untuk Abimana, karena Abimana tidak boleh makan sembarangan, agar pria tua itu tetap sehat dan bugar.

Abimana benar-benar sangat menyayangi Kinara dan selalu menuruti apa yang dikatakan oleh Kinara agar dirinya tetap sehat. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan Kinara padanya, membuat Abimana merasa sangat bahagia. Bahkan selama Abimana di rumah sakit kemarin, Kinara sampai menginap di rumah sakit agar bisa menjaga Abimana.

"Bik Iyem dan Mbak Kinara sedang masak apa?"tanya Agus yang tiba-tiba sudah berada di dalam dapur.

"Ayam bakar, urap, rempeyek, tempe mendoan dan bakwan jagung,"sahut Bik Iyem.

"Wahh.. perutku jadi langsung lapar mendengar menu hari ini,"ucap Agus dengan wajah yang terlihat senang,"Mas Juna beruntung banget punya istri seperti Mbak Kinar,"sambung Agus.

"Jangan terlalu memujiku, Gus! Aku takut nanti aku terbang ketinggian, kalau jatuh, kan, sakit,"sahut Kinara tersenyum tipis tanpa menatap Agus karena fokus dengan kegiatan memasaknya.

"Aku ngomong jujur, Mbak! Apa adanya,"balas Agus sambil mengambil buah jeruk di atas meja makan.

"Apa adanya, apa ada apa-apa nya?"canda Bik Iyem sambil memotong- motong sayuran.

"Apa adanya, Bik! Mas Juna memang sangat beruntung punya istri seperti Mbak Kinar, sudah cantik, pintar, ramah, pintar masak pula,"jawab Agus yang sedang mengupas buah jeruk.

"Ach, aku jadi Bandung mendengar pujian kamu, Gus,"ucap Kinara membuat Agus dan Bik Iyem mengerutkan kening mereka secara bersamaan.

"Jadi Bandung? Maksud nya?"tanya Agus mengulangi apa yang dikatakan oleh Kinara, untuk memastikan bahwa pendengarannya tidak salah. Agus sampai menghentikan aktivitasnya yang akan memakan buah jeruk. Begitu pun Bik Iyem yang langsung berhenti memotong sayuran. Kedua orang itu langsung menatap Kinara untuk mendapatkan jawaban dan memastikan mereka tidak salah dengar.

"Bandung, Gus. Baper nggak terbendung,"sahut Kinara kemudian terkekeh diikuti Agus dan Bik Iyem yang ikut terkekeh.

"Mbak Kinar bisa aja bercandanya,"ucap Agus menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Iya, nich! Nak Kinara bisa aja bikin kami ketawa, bibi kira bibi salah dengar,"imbuh Bik Iyem.

...🌟"Silent is gold, tapi bukan berarti selamanya kita harus diam. Kita harus tahu, kapan kita harus bicara dan kapan kita harus diam."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Patrish

Patrish

kosa kata baru... satu kata untuk menjawab semua pertanyaan... HUM.,.

2024-03-09

2

Susetiyanti RoroSuli

Susetiyanti RoroSuli

ya tambah pengetahuan dan pengalaman

2024-02-21

2

Eka 'aina

Eka 'aina

iissshh si juna kesambet setan bisu kali ya🤦

2024-02-13

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!