Tanpa Sepatah Kata

"Baik. Jika kamu tidak bisa memastikan bisa memberikan kebahagiaan pada Kinara, ceraikan dia!!"ucap Abimana serius dan tegas.

"Apa maksud kakek?"tanya Arjuna nampak terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Abimana.

"Apakah kurang jelas apa yang baru saja kakek sampaikan? Jika kamu tidak yakin bisa membahagiakan Kinara, kakek ingin kamu menceraikan dia,"ucap Abimana tegas.

Arjuna tertawa hambar mendengar penegasan kakeknya itu,"Apa kakek pikir sebuah pernikahan itu adalah permainan? Dengan paksa kakek menyuruh aku menikahi Kinara, dan sekarang kakek juga memaksa aku untuk menceraikan dia?"tanya Arjuna menatap serius ke arah kakeknya. Entah mengapa Arjuna merasa tidak rela jika harus menceraikan Kinara.

"Untuk apa kamu mempertahankan rumah tangga kamu dengan Kinara, jika kamu tidak yakin bisa membuatnya bahagia? Banyak pria di luar sana yang berlomba-lomba untuk bisa menikah dengan Kinara dan ingin membahagiakan Kinara. Dia pantas untuk bahagia!"sergah Abimana.

"Lalu kenapa kakek menyuruh ku menikahi Kinara, jika kakek juga tidak yakin bahwa aku bisa membuatnya bahagia?"sahut Arjuna tidak mau kalah.

"Cukup! Kakek memang salah karena telah memaksamu menikah dengan Kinara. Dan untuk memperbaiki nya, kakek menyuruh mu untuk menceraikan dia!"ucap Abimana dengan suara lantang.

Arjuna kembali tertawa hambar,"Belum genap dua Minggu kami menikah, bahkan belum genap satu Minggu kami bersama, dan kakek sudah menilai bahwa aku tidak bisa membuat Kinara bahagia ? Kami sebelumnya tidak saling mengenal, jadi tidak mungkin kami langsung bisa berprilaku seperti layaknya pasangan suami-istri pada umumnya kek!"kilah Arjuna.

"Bukankah kamu sendiri tadi yang bilang, bahwa kamu tidak tahu apa akan bisa membuat dia bahagia atau tidak?"sergah Abimana.

"Aku bukan Tuhan, kek! Tentu saja aku tidak bisa memastikan bisa atau tidak aku membahagiakan Kinara,"balas Arjuna.

"Jika begitu, seharusnya kamu tidak menjawab dengan kata-kata kamu tidak tahu. Seharusnya kamu menjawab bahwa kamu akan berusaha untuk membahagiakan dia,"sahut Abimana membuat Arjuna menghela napas panjang.

"Iya, aku salah dan kakek benar,"sahut Arjuna pasrah.

"Jika kamu ingin berusaha membahagiakan Kinara, perbaikilah sikap kamu yang dingin dan kaku itu! Bagaimana kalian bisa saling mengenal, jika kalian tidak saling bicara? Apa kalian bicarakan dengan bahasa isyarat? Atau kalian bicara dengan ilmu telepati?"cecar Abimana.

"Baiklah, aku akan berusaha,"ucap Arjuna menghela napa panjang, kemudian pamit keluar dari ruangan itu pada kakeknya.

Abimana tersenyum tipis seraya menggelengkan kepalanya pelan, menatap Arjuna yang telah menghilang dari balik pintu,"Dasar anak bodoh! Mana mungkin aku menyuruh mu menceraikan Kinara. Aku sudah menunggu lama untuk menjadikan dia sebagai cucu menantu ku. Aku tidak akan membiarkan kamu menceraikannya,"

"Walaupun harus menggunakan seribu satu macam cara, aku pasti akan membuat kalian bersatu. Aku hanya ingin kamu memperbaiki sikapmu, karena aku tidak ingin Kinara meninggalkan mu karena sikapmu yang kaku dan dingin itu,"gumam Abimana dengan bibir yang melengkung ke atas.

***

Malam semakin larut, Kinara duduk bersandar di headboard ranjang seraya memangku laptopnya. Sedangkan Arjuna nampak baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana pendek yang longgar dan kaos oblong seperti biasanya saat dia hendak tidur.

Tatapan mata Arjuna tertuju pada kotak beludru yang berada di atas meja rias, kemudian mengambil dan membukanya. Menatap sepasang cincin yang tadi dipilih Kinara, atau tepatnya dipilih Kinara karena dipaksa Agus.

Dengan membawa kotak yang berisi cincin itu, Arjuna berjalan mendekati Kinara. Pria itu langsung duduk di dekat Kinara, membuat Kinara terkejut. Tanpa berkata sepatah katapun, Arjuna meraih tangan Kinara dan memakaikan cincin bertahtakan berlian itu di jari manis Kinara, kemudian memakai cincin satunya di jari manisnya sendiri.

"𝘿𝙞𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙮𝙚𝙢𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙞𝙣𝙘𝙞𝙣 𝙞𝙣𝙞 𝙩𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙨𝙚𝙥𝙖𝙩𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙩𝙖𝙥𝙪𝙣?"gumam Kinara dalam hati, hingga membuatnya tertegun. Rasanya sungguh tidak percaya dengan apa yang barusan dilakukan oleh suaminya yang nampak enggan berbicara itu,

Arjuna kemudian berjalan memutari ranjang, meninggalkan Kinara yang masih tertegun dan berbaring di samping Kinara. Kaku, dingin? Itulah Arjuna. Wajahnya memang tampan sesuai dengan namanya. Seperti tokoh Arjuna dalam Mahabarata yang selalu digambarkan dengan ketampanannya. Namun sayangnya wajah Arjuna lebih sering terlihat kaku dan dingin.

Itulah manusia, tidak ada yang sempurna atau dalam bahasa Inggris nya perfect. Karena selain Tuhan, yang sempurna atau perfect itu hanya judul lagu. Sempurna lagunya Andra and the BackBone dan Perfect judul lagunya Ed Sheeran.

Sempat terkejut dan tertegun dengan apa yang barusan dilakukan suaminya, Kinara menutup laptopnya, meletakkan nya di atas nakas dan mulai ikut berbaring di samping Arjuna, mengulum senyum memegang jari manisnya yang sudah tersemat cincin pernikahan.

Semenit... dua menit.. tiga menit.. sampai setengah jam tak ada yang bersuara. Mereka sama-sama terdiam tanpa bisa mengucapkan sepatah kata atau pun memejamkan mata hingga...

"Terimakasih atas cincinnya,"ucap Kinara yang sedari tadi lidahnya terasa kelu, mencoba memulai pembicaraan, melirik wajah tampan suaminya itu.

"Hum,"sahut Arjuna singkat, membuat Kinara membuang napas kasar.

Karena tak ada pembicaraan apapun diantara mereka berdua, akhirnya Kinara pun terlelap karena kelelahan setelah beraktivitas seharian. Sedangkan Arjuna belum juga bisa memejamkan matanya. Setelah mendengar dengkuran halus Kinara beberapa menit kemudian, perlahan Arjuna memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Kinara.

"Aku akan mencoba menjalani pernikahan ini sebaik mungkin,"gumam Arjuna menatap lekat wajah Kinara.

Arjuna menghela napas berat saat teringat dengan gelang tali yang dikenakan nya. Arjuna mengangkat tangan kirinya lalu menatap gelang tali dengan simbol Yin, yang terbuat dari batu giok hitam,"Maaf, aku tidak bisa menepati janji ku!"ujar Arjuna yang akhirnya ikut terlelap bersama istrinya.

...🌟"Ada sebagian orang yang tidak bisa mengungkapkan perasaan nya lewat kata-kata, hingga lebih memilih mengungkapkan nya dengan perbuatan dan bukti nyata."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

NB : Yin adalah energi feminin yang diwakilkan warna hitam, kegelapan, air, tanah, bulan, dan dingin. Sementara yang merujuk pada maskulinitas, terang, putih, api, matahari, dan kehangatan.

Secara umum, lambang ying yang memiliki arti hidup yang seimbang. Yin dan yang artinya adalah konsep hidup yang percaya bahwa setiap hal yang ada di dunia ini memiliki dua unsur yang berlawanan. Sumber, Google.

.

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Susetiyanti RoroSuli

Susetiyanti RoroSuli

semoga saja benar benar jodoh Arjuna dan Kinara , itu harapanku

2024-02-21

2

Asie Viera Chueng

Asie Viera Chueng

gelang yg di pakai Arjuna berlambang Yin,bearti gelang yg di kasi ke anak gadis berlambang Yang 😁😊
pasti gelang itu bersama Kirana 🤭

2023-05-25

2

Lina ciello

Lina ciello

helehhh alemongg 😒

2023-01-17

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!