Perhatian

"Kok kamu nggak ngundang aku? Dan... apa Rania tahu, jika kamu sudah menikah?"tanya Derry dengan wajah yang berubah menjadi serius.

"Kami memang belum mengadakan resepsi pernikahan, aku masih sibuk dengan pekerjaan ku. Karena itulah aku belum mengundang kamu,"sahut Arjuna.

"Jadi Rania benar-benar belum tahu jika kamu sudah menikah? Kamu tahu, kan , kalau dia sangat mencintai kamu?"tanya Derry serius.

"Kamu juga tahu, kan, kalau aku tidak pernah mencintai dia?"Arjuna balik bertanya.

"Dia, sudah lama ngejar-ngejar kamu. Bahkan tidak segan melabrak wanita yang menyukai kamu. Seolah-olah dia itu istri kamu,"ujar Derry tersenyum tipis seraya menggeleng-nggelengkan kepalanya pelan,"Rania tidak tahu kalau kamu menjalin hubungan dengan seseorang wanita, bahkan sampai menikah. Pasti karena dia sedang keluar negeri, kan?Tapi, siapa wanita yang beruntung bisa menikah dengan sang Arjuna Ini?"tanya Derry seraya menaik turunkan sebelah alisnya.

"Nanti kamu juga tahu,"sahut Arjuna singkat.

Seorang pelayan datang meletakkan minuman dan cemilan mereka berdua, hingga untuk sesaat mereka menghentikan obrolan mereka.

"Aku heran, kenapa para wanita itu pada suka sama kamu, padahal kamu itu irit bicara dan minim kosa kata,. Kelebihan kamu itu cuma karena wajah kamu tampan,"ujar Derry setelah pelayan tadi pergi.

"Jangan iri!"sahut Arjuna dengan ekspresi datar.

"Awas, jaga istrimu baik-baik! Jangan sampai dia celaka oleh Rania! Kamu tahu, kan? Rania itu orangnya nekat?"tanya Derry.

"Hum,"sahut Arjuna singkat.

"Berapa lama kalian pacaran?"tanya Derry menyelidik.

"Langsung nikah,"sahut Arjuna.

"What? Maksud kamu, kamu tidak pernah pacaran sama dia?"tanya Derry pemasaran.

"Hum,"sahut Arjuna seraya memakan cemilan pesanannya.

"Kok, bisa?"tanya Derry lagi. Memang bicara dengan Arjuna itu membutuhkan kesabaran yang tinggi, karena pria itu tidak akan banyak bicara, kecuali saat berdebat.

"Dijodohkan,"sahut Arjuna lagi.

"What? Jaman modern kayak begini masih dijodohkan, kayak jaman Siti Nurbaya saja,"ucap Derry kemudian terkekeh,"Apa kamu menyukai nya?tanya Derry kembali kepo.

"Sepertinya,"sahut Arjuna.

"Sepertinya? Hais..jawaban macam apa itu? Bilang saja kalau kamu mulai menyukai dia. Aku semakin penasaran, seperti apa istrimu itu, hingga membuat es kutub Utara ini meleleh,"ujar tersenyum tipis.

Walaupun Arjuna tidak suka banyak bicara, tapi Arjuna memiliki banyak teman karena Arjuna selalu menunjukkan perhatiannya melalui tindakan, bukan kata-kata. Arjuna juga terkenal tidak pelit dan pengertian pada teman-teman nya. Seperti Derry yang dulu hampir saja tidak bisa mengikuti ujian akhir sekolah jika Arjuna tidak membantunya melunasi pembayaran administrasi untuk persyaratan mengikuti ujian. Karena saat itu, ayah Derry sedang sakit hingga kekurangan uang untuk membayar uang sekolah Derry.

Beberapa lama mengobrol, akhirnya Arjuna pamit pergi setelah menerima telepon dari Kinara yang memberitahu Arjuna untuk menjemputnya.

***

Cerdas cermat sekabupaten yang diadakan di SMU Yadika itu akhirnya selesai dengan hasil yang memuaskan, karena murid-murid dari SMU Anak Bangsa berhasil menjadi pemenang di beberapa lomba mata pelajaran. Cerdas cermat tersebut memang diadakan per mata pelajaran. Jadi setiap tiga orang murid akan mengikuti cerdas cermat dalam satu mata pelajaran.

"Saya senang sekali, sekolah kita bisa menjadi pemenang di beberapa mata pelajaran dan paling banyak membawa pulang piala,"ujar Bu Cici merasa bangga.

"Iya, Bu. saya juga senang. Tapi sekarang kita harus segera pulang, kalau tidak, kita akan pulang kesorean,"ujar Pak Yudi.

"Bu Kinar, suami Ibu Kinar belum menjemput?"tanya Bu Cici yang nampak masih penasaran dengan suami Kinara, demikian pula dengan Pak Yudi dan Pak Rudi.

"Sudah saya hubungi, Bu. Paling sebentar lagi juga datang,"sahut Kinara tersenyum tipis.

"Susah sekali ketemu suami Bu Kinar,"ujar Bu Cici nampak kecewa.

Akhirnya mobil yang membawa Pak Yudi, Bu Cici dan beberapa orang murid itu pun meninggalkan SMU Yadika dengan pak Rudi yang berkendara di belakang mobil itu. Sedangkan Kinara masih menunggu Arjuna, dan tak lama kemudian mobil Arjuna pun terlihat, lalu berhenti di dekat Kinara berdiri. Kinara pun langsung masuk ke dalam mobil.

"Kamu ingin kita kemana?"tanya Arjuna melirik Kinara sekilas.

"Terserah Mas Juna saja. Aku tidak tahu daerah ini,"sahut Kinara.

Arjuna mengajak Kinara ke beberapa tempat yang bagus di daerah itu. Walaupun Arjuna tidak banyak bicara, namun Arjuna nampak selalu mengerti apa yang diinginkan Kinara. Arjuna membeli apapun yang nampak menarik perhatian Kinara.

Bahkan saat Kinara nampak memperhatikan sebuah warung makan, tanpa berkata apa-apa, Arjuna langsung menarik tangan Kinara untuk masuk ke warung makan yang tidak terlalu besar itu, namun terlihat bersih dan rapi.

Perhatian yang diberikan oleh Arjuna hari ini benar-benar membuat Kinara bahagia. Setelah langit mulai gelap, Arjuna membawa Kinara ke sebuah hotel untuk menginap. Mengistirahatkan tubuh mereka yang terasa lelah dan pegal setelah seharian beraktivitas.

Keesokan harinya mereka pergi ke air terjun yang ada di daerah itu. Nampak Kinara sangat bahagia bermain air dibawah air terjun. Sedangkan Arjuna hanya menikmati indahnya pemandangan dan merasakan sejuknya udara. Mereka cukup lama berada di air terjun itu, hingga akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat lain untuk membeli oleh-oleh khas daerah tersebut.

Saat hari mulai sore, mereka pun memutuskan untuk pulang, agar tidak terlalu malam sampai di rumah.

Setelah Kinara kelua dari kamar mandi, Arjuna pun gantian masuk untuk membersihkan diri. Beberapa saat setelah selesai mandi, Kinara tampak sedang menerima telpon di balkon kamar.

"Apa kabar, Fit?"tanya Kinara setelah melihat nama pemanggil yang muncul di layarnya.

"Ra, aku minta maaf, karena aku, Doni jadi tahu nomor telepon kamu. Dia pasti telah menelepon kamu, kan?"tanya Fita dari sambungan telepon, to the point.

"Tidak apa-apa. Aku tahu, dia pasti telah memaksa kamu,"sahut Kinara menghela napas berat, bersamaan dengan Arjuna yang keluar dari kamar mandi.

"Apa kamu tidak mencintai dia, Ra,"tanya Fita.

"Aku tidak mencintainya,"sahut Kinara tanpa menyadari Arjuna yang berdiri di dekat pintu balkon, mendengar setiap kata yang keluar dr bibirnya..

"Dia bilang akan memberikan apapun yang kamu minta jika kamu bersedia hidup bersamanya,"ucap Fita.

"Jika dia berpikir aku akan mencintainya karena harta yang dimilikinya dan sering bersamanya setelah menikah, dia salah. Aku bukan wanita yang tamak akan harta. Aku tidak akan mencintai seseorang hanya karena harta yang dimilikinya. Lagipula, hatiku sudah aku berikan pada seseorang,"ujar Kinara.

"Apakah orang yang kamu maksud itu adalah suamimu?"tanya Fita nampak terkejut, karena selama ini tidak ada pria yang bisa mendapatkan cinta Kinara.

"Hum,"sahut Kinara.

"Tapi, katamu , kamu menikah bukan karena kemauanmu?"

"Hum. Aku terpaksa menikah dengan dia, karena keluarga kami berhutang budi pada keluarganya,"jelas Kinara.

"Tapi akhirnya jatuh cinta padanya?"

"Iya,"sahut Kinara dengan raut bahagia di wajahnya.

Arjuna yang sedari tadi mendengarkan percakapan Kinara nampak mengernyitkan keningnya. Siapakah yang dicintai Kinara dan siapa yang tidak dicintai Kinara? Arjuna nampak bingung.

...🌟"Perhatikan yang diberikan lebih berharga dari pada rangkaian kata. Karena kata tidak akan berarti jika tanpa bukti nyata."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Eka 'aina

Eka 'aina

heemmm es balok nya mulai kepo suka nguping 😀😀😀

2024-02-13

2

Rifa Endro

Rifa Endro

Bambang sapu aren penasaran nie ...

2023-12-04

2

boma

boma

makanya kepoin dong jgn diem2 bae kang jun😁

2022-10-31

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!