Menunggu Jandanya

Arjuna berjalan menuju meja makan dan di sana sudah ada Abimana, juga Kinara. Tak lama kemudian Agus pun datang dan tampak memicingkan matanya saat melihat penampilan Kinara.

"Mbak Kinara mau kemana? Kok, pakai baju seperti itu, tambah cantik aja,"tanya Agus penasaran sekaligus memuji. Sebenarnya bukan cuma Agus yang penasaran, tapi Arjuna juga merasa penasaran, namun enggan untuk bertanya.

"Plak"Abimana memukul kepala Agus.

"Auwh! Sakit, kek! Apa salah ku? Kenapa aku dipukul?"protes Agus bersungut-sungut.

"Jangan coba-coba merayu kakak ipar mu! Dasar playboy kadal buntung!"cibir Abimana.

"Issh..kakek ini! Aku kan, cuma memuji kakak ipar ku. Bukan merayunya!"protes Agus. Wajah Agus memang tampan, walaupun tidak setampan Arjuna. Tapi Agus selalu saja bergonta-ganti pacar, dan suka merayu perempuan yang menarik perhatiannya.

"Mana percaya aku sama buaya cap kadal buntung kayak kamu,"sambar Abimana.

"Terserah kakek lah! ucap Agus, kemudian kembali menatap Kinara,"Jadi, kakak ipar mau kemana?"tanya Agus yang masih penasaran.

"Mengajar,"sahut Kinara seraya mengambilkan makanan untuk Arjuna.

"Mbak kinara, guru?"tanya Agus memastikan.

"Iya,"sahut Kinara tersenyum tipis.

"Kakak ipar mu guru di SMU Anak Bangsa, dan SMU swasta Setya Budi,"sahut Abimana nampak bangga.

"Wahh..dua sekolah itu kan sekolah yang terkenal dengan mutu pendidikan nya yang bagus,"ucap Agus nampak kagum,"Mbak Kinara mengajar mata pelajaran apa?"tanya Agus masih penasaran, sedangkan Arjuna nampak fokus dengan makanannya, namun telinganya mendengarkan semua pembicaraan orang yang ada di meja makan itu dengan baik.

"Sejarah dan bahasa Inggris,"sahut Kinara yang juga mulai menyantap makanannya.

"Wahh... amazing! Mbak Kinara bisa mengajar dua mata pelajaran sekaligus. Guru sejarah ya? Jika Mbak Kinara belum menikah, ingin sekali aku menuliskan namaku dalam sejarah hidup Mbak Kinara sebagai orang yang sepesial dalam hati Mbak Kinara, dan karena Mbak Kinara juga guru bahasa, aku juga ingin mengungkapkan perasaan ku yang mendalam melalui bahasa kalbu,"ucap Agus sok puitis membuat Abimana membulatkan matanya.

"Plak"Abimana kembali memukul kepala Agus.

"Auwh! Sakit, kek!" protes Agus lagi seraya memegang kepalanya.

"Aku sudah bilang, jangan coba-coba merayu kakak iparmu!"sergah Abimana.

"Aku kan, cuma mewakili Mas Juna buat merayu Mbak Kinara, kek! Lihatlah cucu kesayangan kakek itu! Sudah macam sapu aren, kaku! Lama-lama nanti Mbak Kinara bosan sama Mas Juna, kalau tampangnya kayak es balok gitu. Udah kaku, dingin lagi,"celetuk Agus membuat Arjuna menatap tajam padanya.

"Plak "pukulan kembali mendarat di kepala Abimana.

"Awhh! Bisa-bisa aku gegar otak kalau begini,"gerutu Agus mengusap-usap kepalanya.

"Mana ada, merayu diwakilkan? Dasar kadal buntung!"sergah Abimana.

"Iya, iya aku diam. Mas Juna matanya udah kayak elang begitu, takut aku,"ucap Agus menatap Arjuna yang menghunuskan tatapan tajam padanya pun begidik ngeri, kemudian mulai menyantap sarapannya dengan tenang. Sedangkan Kinara dari tadi mati-matian menahan tawa karena kelakuan Agus.

"Jun, nanti sekalian kamu antar istri mu ke SMU Anak Bangsa, kalian kan searah,"titah Abimana.

"Iya, kek,"sahut Arjuna singkat.

"Nanti Kinara pulang pukul satu, kamu jemput dan ajak dia untuk membeli cincin pernikahan. Kalian kan, belum memiliki cincin pernikahan. Pilih yang paling bagus,"ujar Abimana yang sudah tahu jadwal mengajar cucu menantunya.

"Iya,"lagi-lagi Arjuna menjawab dengan singkat.

Setelah sarapan, Arjuna, Kinara dan Agus pun langsung berangkat menggunakan mobil. Arjuna duduk di kursi penumpang bagian belakang bersama Kinara, sedangkan Agus menjadi supir mereka. Dalam perjalanan Arjuna tidak bicara sepatah katapun dan hanya fokus pada laptop di pangkuan nya. Malah Agus yang sibuk berceloteh bertanya ini, itu pada Kinara sehingga keduanya menjadi akrab. Namun Arjuna mendengarkan apapun yang mereka berdua bicarakan.

"Sudah sampai, Mbak,"ujar Agus saat menghentikan mobilnya di depan sekolah tempat Kinara mengajar.

"Iya, terimakasih, Gus,"ucap Kinara. Walaupun mereka lahir di tahun yang sama, tapi Kinara lebih tua dua bulan dari Agus, jadi Kinara memanggil Agus tanpa embel-embel apapun. Kinara tahu soal itu saat mereka bicara selama perjalanan tadi. Selain itu, Agus juga adik sepupu dari Arjuna, jadi memang sewajarnya jika Kinara memanggil Agus tanpa embel-embel apapun.

"Sama-sama, Mbak,"sahut Agus dengan senyum khasnya yang menampilkan gigi gingsul nya.Ya, gigi Agus memang gingsul, sehingga menambah manis wajahnya saat tersenyum.

"Mas, aku ngajar dulu!"pamit Kinara seraya mengulurkan tangan nya.Arjuna yang mengerti maksud Kinara pun langsung mengulurkan tangan kanannya dan Kinara pun langsung mengecup punggung tangan Arjuna. Setelah itu langsung keluar dari dalam mobil.

"Kenapa belum jalan?"tanya Arjuna pada Agus karena setelah Kinara keluar dari dalam mobil, Agus tak kunjung melajukan mobilnya.

"Mau lihat Mbak Kinara sampai masuk, Mas. Aku takut ada yang mendekati Mbak Kinara. Orangnya cantik dan manis begitu, pasti banyak yang naksir,"sahut Agus terus menatap Kinara yang berjalan masuk ke dalam sekolah. Mendengar kata-kata Agus, spontan Arjuna pun ikut melihat Kinara yang masuk ke dalam sekolah itu.

Setelah Kinara masuk ke dalam sekolah dan tidak terlihat lagi, Agus pun melajukan mobilnya,"Mas, jangan terlalu dingin sama istri sendiri? Atau kalau memang Mas Juna nggak suka sama Mbak Kinara, Mbak Kinara nya buat saya saja,"celetuk Agus.

"Plak"mendengar kata-kata Agus, dengan spontan Arjuna memukul kepala Agus.

"Auwh! Sakit, Mas!"pekik Agus mengusap kepalanya dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya memegang kemudi.

"Diam! Dan jangan berisik!"hardik Arjuna.

"Kalau Mbak Kinara sampai minta cerai karena sikap dingin Mas Juna, aku siap menunggu jandanya,"ujar Agus nampak antusias.

"Apa kamu bilang?!"sergah Arjuna dengan suara tinggi, sampai Agus terlonjak karena kaget. Menatap Arjuna dari spion dalam mobil yang terlihat menampilkan aura dingin dan tatapan yang begitu tajam.

"E.. enggak, Mas! Bercanda doang, kok!"ucap Agus tersenyum bodoh.

...🌟 Tunjukkan perhatian mu, sebelum orang yang kamu cintai mendapat perhatian lebih dari orang lain dan meninggalkan mu."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

To be continued

Terpopuler

Comments

Susetiyanti RoroSuli

Susetiyanti RoroSuli

aku seneng banget dngkata mutiara dari jeng Nana , bener sekali punya istri nggak diperhatikan , baru tahu rasa jika disambar orang lain , menangis deh lhu tentunya

2024-02-20

3

yuli

yuli

plak itu abimana memukul kepala agus ya tor 🤪🤪

2024-01-27

1

Farhidayu💜🌱🏠🇯🇴

Farhidayu💜🌱🏠🇯🇴

wahai Juna itu lah bocil yg menyelamatkan kamu.

2024-01-26

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!