Pasrah

"Baiklah, kapan aku harus menikah dengan gadis pilihan kakek itu?"tanya Arjuna pasrah.

"Sekarang juga,"jawab Abimana mantap, menatap Arjuna.

"What? Kakek bercanda?"pekik Arjuna tidak percaya.

"Kakek tidak bercanda. Kakek tidak mau nanti kamu sampai berubah pikiran,"sahut Abimana.

"Jangan-jangan tadi kakek berpura-pura sakit agar kakek bisa memaksa aku untuk menikah?"tanya Arjuna curiga.

"Jadi kamu mau menikah dengan gadis pilihan kakek apa tidak? Apa kamu memang tidak berniat membuat kakek mu ini bahagia?"tanya Abimana tanpa menjawab pertanyaan Arjuna dengan wajah yang terlihat kesal.

"Oke..oke. Aku akan menuruti keinginan kakek,"ucap Arjuna yang terpaksa mengabulkan permintaan kakeknya untuk menikah. Arjuna memang merasa, selama ini belum bisa membahagiakan orang yang telah merawat dan membesarkannya dari kecil itu. Abimana lah yang telah merawat dan membesarkan Arjuna semenjak kedua orang tuanya meninggal.

"Radit! Bawa penghulu, wali dan juga saksi itu kemari!"titah Abimana.

"Penghulu nya sudah ada di sini? Kakek benar-benar sudah merencanakan semuanya, kan? Bahkan penghulu, wali dan saksinya aja sudah ada. Kakek sengaja menjebak aku?"tanya Arjuna nampak terkejut namun tidak di tanggapi oleh Abimana.

"Radit, kenapa masih diam di situ? Cepat bawa mereka masuk!"titah Abimana karena Radit masih diam ditempat nya.

"Baik. Pak,"sahut Radit kemudian segera keluar dari ruangan rawat Abimana itu. Sedangkan Arjuna hanya bisa menghela napas kasar. Kali ini, kakeknya benar-benar telah menjebaknya.

Dan tak lama kemudian pintu ruangan itu kembali terbuka. Radit membawa tiga orang pria ke dalam ruangan rawat inap itu.

"Radit, telepon gadis itu dan aktif kan loud speaker nya!"titah Abimana.

"Baik, Pak,"sahut Radit lalu segera mengambil handphone-nya dan menghubungi seseorang. Setelah tersambung, Radit meletakkan handphone itu di dekat Abimana.

"Halo, Pak Radit,"sahut suara dari ujung telepon.

"Ra, ini kakek,"ucap Abimana.

"Kakek, bagaimana keadaan kakek?"tanya seorang gadis dari sambungan telepon itu, terdengar khawatir.

"Kakek baik-baik saja. Ra, dulu kamu pernah berjanji jika kakek boleh meminta apapun dari kamu. Boleh tidak jika kakek sekarang meminta sesuatu?"tanya Abimana dengan suara lembut.

"Kakek boleh minta apapun dari aku. Jika aku bisa memberikan nya, aku pasti akan berikan,"ucap gadis itu terdengar serius.

"Kakek cuma minta satu hal dari mu. Kakek ingin kamu menikah dengan cucu kakek,"ucap Abimana penuh harap.

"A..a..aku hanya gadis biasa, kek. Aku punya banyak kekurangan. Aku merasa tidak akan pantas bersanding dengan cucu kakek. Aku takut nanti akan mempermalukan keluarga kakek,"sahut gadis itu dari sambungan telepon membuat Arjuna tersenyum, karena gadis itu terdengar menolak secara halus.

"Kakek sudah lama mengenalmu, kakek yakin kamu bisa menjadi istri yang terbaik untuk cucu kakek. Kakek tidak tahu kalian ditakdirkan untuk bersama apa tidak, tapi kakek berharap dan berdoa, kamu adalah tulang rusuk dari cucu kakek.Tolong menikah lah dengan cucu kakek,"ucap Abimana memohon.

"Baiklah jika itu yang kakek minta dari ku. Aku bersedia menikah dengan cucu kakek,"kata gadis itu, membuat raut wajah Arjuna berubah masam dan membuang napas kasar.

Mendengar jawaban dari gadis itu, senyum lebar pun terukir di wajah Abimana,"Tapi cucu kakek punya banyak kekurangan, apa kamu masih mau?"tanya Abimana, mencoba mengetes gadis pilihannya.

"Aku juga banyak kekurangan, kek. Bukankah dua insan disatukan dalam satu ikatan dengan tujuan agar bisa saling menyempurnakan?"ujar gadis itu.

"Tapi cucu kakek juga tidak tampan, apa kamu juga masih mau?"tanya Abimana sambil melirik Arjuna sekilas membuat Arjuna memutar bola matanya malas.

"𝘼𝙥𝙖? 𝙆𝙖𝙠𝙚𝙠 𝙗𝙞𝙡𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙪 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙢𝙥𝙖𝙣? 𝙈𝙖𝙩𝙖 𝙠𝙖𝙠𝙚𝙠 𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧-𝙗𝙚𝙣𝙖𝙧 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙧𝙖𝙗𝙪𝙣," gerutu Arjuna di dalam hati.

"Tidak tampan pun tidak apa, yang penting bisa membuat aku nyaman,"sahut sang gadis.

"Jika begitu, kalian menikah sekarang saja,"ucap Abimana tersenyum senang.

"Se..se.. sekarang, kek?"tanya gadis itu terdengar terkejut.

"Iya, ibu mu sudah mengijinkan kamu untuk menikah dengan cucu kakek. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa menanyakan hal ini secara langsung kepada ibumu,"ucap Abimana.

"Ibu memang sudah mengijinkan kamu menikah dengan cucu Kakek Abimana, Ra. Karena kamu sudah tidak punya wali nikah lagi, jadi kita serahkan pada wali hakim,"sahut suara seorang wanita terdengar dari sambungan telepon itu, karena saat mengetahui bahwa Abimana yang menelponnya, gadis itu mengaktifkan mode loud speaker, sehingga ibunya yang sedang duduk di sampingnya pun bisa mendengar pembicaraan putrinya itu.

Sempat terkejut mendengar perkataan ibunya, akhirnya gadis itu pun berkata,"Baiklah, jika ibu sudah mengizinkan, saya bersedia menikah dengan cucu Kakek,"

Mendengar jawaban gadis itu, Abimana pun kembali tersenyum,"Baiklah, Pak penghulu, tolong nikahkan cucu saya di depan saya,"pinta Abimana.

"Baik, Pak,"ucap penghulu itu.

"Tunggu! Aku menikah sekarang tanpa ada mempelai wanita di sini? Bagaimana bisa?"tanya Arjuna seraya mengerutkan keningnya.

"Nak Arjuna, disyaratkan dalam keabsahan akad nikah kehadiran empat pihak, yaitu wali, mempelai pria, dan dua orang saksi yang adil. Dan diperbolehkan wali dan mempelai pria diwakilkan.” (Taqiyyuddin al-Husaini al-Hushni, Kifayah al-Akhyar fi Halli Ghayah al-Ikhtishar, Dar al-fikri, juz, 2, hal 390). Ketidakhadiran mempelai wanita tidak mempengaruhi sah atau tidaknya suatu perkawinan, namun harus ada wali yang mewakilkan. Berangkat dari penjelasan ini, tidak hadirnya mempelai wanita diperbolehkan asalkan mempelai wanita ridho dengan akad nikah tersebut dan memiliki bukti tertulis. Oleh karena itu, bukan menjadi permasalahan lagi apabila calon mempelai wanita tidak bisa hadir dalam proses akad nikah,"jelas Pak penghulu.

"Mempelai wanita sudah setuju, walinya pun sudah ada, mempelai pria, dan dua orang saksi, jadi pernikahan ini bisa dilaksanakan dan sah dimata hukum. Bukankah begitu Pak penghulu?"tanya Abimana.

"Iya, Pak itu benar,"sahut Pak penghulu.

"Kalau begitu, segera mulai saja ijab qobul nya pak penghulu,"pinta Abimana.

"Baiklah, apakah Nak Arjuna sudah siap?"tanya penghulu itu.

"Iya,"sahut Arjuna pasrah.

Akhirnya penghulu pun menikahkan Arjuna dengan gadis pilihan kakeknya yang bernama Kinara Dewi. Sedangkan sang gadis hanya mendengarkan ijab qobul dari sambungan telepon.

Baru saja pernikahan tanpa kehadiran mempelai wanita itu selesai, handphonenya tiba-tiba berdering, Arjuna pamit keluar dari ruangan itu diikuti oleh Agus untuk mengangkat telepon nya.

Tak lama kemudian Arjuna kembali ke dalam ruangan menghampiri kakeknya bersama Agus yang selalu mengikuti kemanapun Arjuna pergi.

"Kek, ada masalah dengan pengiriman barang, aku harus segera pergi untuk menanganinya. Kakek harus menepati janji kakek untuk operasi,"ucap Arjuna memberitahu kakeknya.

"Apa masalahnya serius?"tanya Abimana nampak khawatir.

"Tidak akan menjadi serius jika di tangani sekarang. Cuma masalahnya, aku harus keluar kota sekarang,"ujar Arjuna.

"Lalu bagaimana dengan Kinara?"tanya Abimana.

"Minta tolong sama Pak Radit untuk menjemputnya. Karena aku tidak tahu berapa lama akan ada di luar kota,"jawab Arjuna.

"Baiklah kalau begitu, nanti biar pak Radit yang menjemput istri mu dan membawanya pulang ke rumah,"ujar Abimana.

"Terserah kakek bagaimana baiknya,"sahut Arjuna.

"Baik. Kalau begitu, hati-hati di jalan,"ucap Abimana.

"Baik, kek. Kalau begitu, aku pamit ya, kek!"ucap Arjuna dan dianggukki kepala oleh Abimana.

Abimana yakin ada masalah penting yang harus diselesaikan oleh Arjuna. Abimana melihat ada ketegangan di wajah Arjuna. Karena itu, Abimana mengijinkan Arjuna pergi.

"Radit, besok kamu jemput cucu menantu ku,"titah Abimana.

"Baik, Pak,"sahut Radit.

...🌟"Menikah karena perjodohan belum tentu akan berakhir tak bahagia....

...Dan menikah karena cinta, juga belum tentu berakhir bahagia."🌟...

..."Nana 17 Oktober"...

...🌸❤️🌸...

To be continued

Terpopuler

Comments

Susetiyanti RoroSuli

Susetiyanti RoroSuli

bagus koq awalnya menarik

2024-02-20

2

Farhidayu💜🌱🏠🇯🇴

Farhidayu💜🌱🏠🇯🇴

ini benar jika dlm Islam tanpa perempuan menghadiri akad nikah..tetap akan boleh jika si wanita sudah setuju

2024-01-26

1

Dewi S Ayunda

Dewi S Ayunda

aku mampir d sini juga kak... semoga sukses slalu karya²nya y kak ,,,💋♥️

2024-01-23

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!