Bab. 16 : Menungguku

"Nama Yugi itu mirip sama nama suaminya Nami ya. Agak pasaran juga nama suami kamu," ejek Ina bermaksud bercanda. Berbanding terbalik dengan Nami yang menatap Ina yang ada di depannya dengan tegang.

 

"Enggak apa-apa pasaran. Yang penting ganteng. Iya kan Nami?" bela Mila. Nami memaksakan senyum untuk menanggapi Mila. Sementara Yuli tetap diam.

"Benar. Padahal waktu reuni itu, dia kan bawa perempuan cantik itu. Siapa namanya?" Orang-orang di meja sebelah kembali berbincang.

 

"Emm ... Ve, Ve siapa gitu. Vera kalau enggak salah."

 

"Ya, ya, itu sepertinya. Vera. Mereka itu jadi pasangan serasi waktu itu kan? Aku pikir Yugi nikahnya sama itu. Ternyata enggak."

 

"Ya. Yugi juga terlihat cinta banget sama kekasihnya itu. Wajar sih, ya ... Perempuan itu cantik dan menarik. Aku sampai ngiri juga. Hahaha ..."

Ketiga orang ini terkejut. Karena ada dua nama yang familiar di telinga mereka.

 

Nami terdiam. Sepertinya orang-orang itu adalah teman kuliah atau SMA Yugi. Sementara itu Yuli ganti melirik Nami yang diam. Dia mulai mengerti.

"Apa nama yang diomongin mereka itu sama dengan nama yang aku tahu?" tanya Ina mulai menyadari. Karena selain nama Yugi, muncul nama Vera. Dimana yang mereka tahu bahwa itu adik Nami.

 

Nami menengok dengan cepat. Ina tidak sedang melihatnya, tapi mengajak Mila berdiskusi. Yuli ikut melihat ke arah mereka. Namun kemudian dia melihat Nami yang tampak tegang. Ada sesuatu di sini.

 

"Nami, yang di bicarakan mereka itu Yugi suami kamu bukan?" tanya Mila konfirmasi ke  orang yang ada hubungannya dengan dua nama tersebut.

 

Nami diam. Semua orang melihat Nami ingin mendapat jawaban.

 

"Di dunia ini nama Yugi bukan hanya suami Nami. Mungkin saja itu orang lain," ujar Yuli langsung mengambil kesimpulan.

 

"Nama itu memang mungkin bukan nama suaminya Nami, Yul, tapi nama Yugi dan Vera ... Dua nama itu kan memang bukan nama asing lagi. Kayak kebetulan banget kalau ternyata dua nama yang dikenal ..." Mila menjelaskan.

 

"Ya. Sepertinya itu Vera dan Yugi yang kalian tahu," jawab Nami jujur. Yuli dan Ina menoleh ke Nami. Mila yang sudah melihat ke arah Nami sejak tadi langsung tertegun.

 

"Itu Vera adikmu kan?" tanya Mila menegaskan. Kepala Nami mengangguk pelan.

 

"Jadi Yugi itu ... " Ina menahan untuk melanjutkan kalimatnya karena Yuli memukul lengannya. Yuli merasa tidak nyaman.

 

"Calon suami adikku," ucap Nami meneruskan kalimat Ina. Semua tertegun. Nami mendengus setelah mengatakan itu. Lalu minum dari gelas di depannya.

 

"Kamu merebut kekasih adikmu?" Mila ingin memperjelas. Ina mengerjapkan mata. Yuli tetap menatap Nami.

 

“Bukan itu. Aku tidak mungkin seperti itu," seloroh Nami cepat. Semua tahu itu. Namun apa yang sebenarnya terjadi pada Nami sekarang, mereka ingin tahu. Nami menghela napas berat. "Mama menikahkan aku dengan Yugi menggantikan Vera,” ungkap Nami. Bola mata Mila melebar. Ina menutup mulutnya terkejut. Yuli membeku sekejap, lalu memalingkan wajah dengan menghela napas.

 

Nami memilih menyeruput minumannya. Dia langsung memalingkan wajah pada gelas do tangannya. Membuang sesak di dada yang kembali menyapa. Ternyata mengaku pada semua orang itu berat. Karena tatapan iba dan tidak mengerti mereka makin membuat Nami tertekan.

"Kenapa bisa begitu? Memangnya Vera kenapa?" tanya Ina langsung protes. Nami mendongak. Mila menyodok lengan Ina.

 

"Kamu baik-baik saja?" tanya Yuli yang lebih ingin tahu keadaan Nami daripada alasan Vera tidak menikah. Nami menoleh ke Yuli. Tidak menjawab pertanyaan Ina.

 

"Tidak, tapi aku rasa Yugi yang lebih sakit hati daripada aku. Dia korban sesungguhnya," kata Nami seakan menghibur diri.

 

"Kalian berdua korban," kata Yuli. Mila dan Ina manggut-manggut setuju.

 

"Tunggu. Jika sebenarnya calon Yugi adalah Vera, bagaimana tanggapan dia saat di nikahkan dengan kamu?" tanya Mila.

 

"Iya. Bagaimana dia saat tahu kalian yang akhirnya menikah ya ..." Ina mencondongkan tubuhnya ingin tahu.

 

"Apa kalian enggak terlalu ingin tahu jika bertanya seperti itu?" tanya Yuli kurang setuju. "Saat ini hati Nami pasti kacau karena kalian terus menanyakan hal yang sebenarnya membuat dia sedih. Bukankah di jodohkan dengan orang yang tidak kita cintai itu menyakitkan?" Perempuan ini mengingatkan lagi teman-temannya demi Nami.

 

Mila dan Ina diam. Nami pun diam. Sebenarnya dia enggak bicara soal ini, tapi ia berusaha mengabaikan hatinya yang sakit.

Dering ponsel di atas meja, membuat mereka semua melirik. Karena itu milik Nami.

 

"Kamu masih ada di luar?" tanya Yugi di seberang.

 

"Ya. Aku bersama teman-temanku," ujar Nami. Dugaan mereka bahwa yang menelepon adalah Yugi, benar. Mereka berusaha diam, agar Nami tidak terganggu saat bicara. "Aku di coffeeshop daerah kampus."

 

"Baiklah. Aku akan menjemputmu di sana."

 

"Tidak. Mereka mau mengantarkan aku pulang. Jadi tidak perlu menjemput aku. Sebentar lagi aku pulang," kata Nami mengejutkan teman-temannya.

 

"Oh, baiklah."

 

Setelah percakapan Nami selesai, Yuli langsung menodong dengan pertanyaan. "Kenapa bilang kita mau mengantar kamu pulang?"

 

Mendengar pertanyaan Yuli ... Mila dan Ina melihat Nami. Bola mata perempuan ini mengerjap.

 

"Ya ... Aku minta kalian mengantar aku pulang nanti." Nami mengatakannya dengan jenaka.

 

"Kamu mau menghindari Yugi, ya?" tanya Mila. Nami menghentikan senyuman di bibirnya.

 

"Emm ... Itu."

 

"Karena kamu sudah mengungkap semua ke kita soal pernikahan terpaksa ini, jadi kamu merasa bebas bersikap tidak peduli? Begitu?" tegur Yuli. Dia tidak suka sikap Nami.

 

"Jangan ah, Nami. Meskipun kamu enggak mencintai dia, tapi kan rugi banget kalau kamu bersikap begitu pada suami kamu. Dia kan tampan. Jadi gemes." Ina ikut-ikutan tidak mendukungnya. Mila bersedekap menatapnya.

 

"Kalian enggak bantu aku untuk ..."

 

"Enggak," kata mereka kompak.

 

"Aku enggak pernah mengalaminya sendiri menikah di paksa seperti kamu, tapi jika kamu bersikap begitu, aku enggak setuju. Karena apa, karena saat kita melihat Yugi ... dia kelihatan enggak jahat kan ke kamu," kata Yuli.

 

"Ya. Iyain aja di jemput. Lagian itu artinya dia peduli kan meskipun nikahnya di paksa," imbuh Mila. "Kan yang sakit hati bukan hanya kamu, tapi Yugi juga."

 

Nami diam. Kemudian menghela napas sebelum bicara.

"Aku paham, tapi aku sudah terlanjur bilang enggak usah di jemput. Maaf kalau aku egois dan sok sakit hati seperti yang kalian bilang. Namun saat menjalani pernikahan ini juga kadang membuat aku marah. Pernikahan kan hanya sekali, tapi aku sudah langsung menikah dengan orang yang tidak aku inginkan. Lagian ini hanya soal menjemput. Kenapa kalian jadi jahat ke aku, sih?" protes Nami.

Yang lainnya saling bertatapan. Mereka merasa aneh juga sampai menyerang Nami bersamaan hanya karena perempuan ini tidak mau di jemput Yugi.

...______...

 

Terpopuler

Comments

Azhure

Azhure

ini baru temenan sm circle yg sehat, ga ada yg toxic 🤭🤭🤭

2023-10-12

1

Thyka

Thyka

kok krakter cweknya kyak msah bdoh ,ngak dewasa pdhl umur sdh tua tpi kelakuan kyak nak kcil ,wlapun lho di jdohkan tpi stidaknya lho hargain suami lho

2023-03-18

0

seru_seruan

seru_seruan

masih untung Nami ada temen yg pengertian.

2022-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Keputusan sepihak
2 Bab. 2 Persekongkolan
3 Bab. 3 Menikah
4 Bab. 4 Malam pertama
5 Bab. 5 Pulang ke rumah mertua
6 Bab. 6 Masih di rumah mertua
7 Bab. 7 Berangkat kerja
8 Bab 8. Kisah itu
9 Bab. 9 Ternyata dia disana
10 Bab. 10 Pindah rumah
11 Bab. 11 : Sarapan pertama
12 Bab. 12 Mulai bekerja
13 Bab. 13 Yugi gelisah
14 Bab. 14 Aku tidak masalah
15 Bab. 15 Kata orang
16 Bab. 16 : Menungguku
17 Bab. 17 : Ingin tahu tentangku?
18 Bab. 18 Aku yang pertama
19 Bab. 19 : Tiba di rumah mama
20 Bab. 20 : Ada apa dengan semua ini?
21 Bab. 21 : Mulai menyadari
22 Bab. 22 : Pengkhianat dan penggoda
23 Bab. 23 : Dia suamiku
24 Bab. 24 : Meja makan
25 Bab. 25 : Aku memang bodoh
26 Bab. 26 : Cobaan
27 Bab. 27 : Ingin tahu
28 Bab. 28 : Tamu di rumah Yugi
29 Bab. 29 : Wajah bahagia Yugi
30 Bab. 30 : Gaun yang berbeda
31 Bab. 31 : Hati yang terkoyak
32 Bab. 32 : Yugi geram
33 Bab. 33 : Geram
34 Bab. 34 : Setelah menangis
35 Bab. 35 : Aku tahu
36 Bab. 36 : Gugup
37 Bab. 37 : Suasana syahdu di ruang makan
38 Bab. 38 : Menyatu
39 Bab. 39 : Sesudahnya
40 Bab. 40 : Bertemu Vera dan Rico
41 Bab. 41 : Masih dengan mereka berdua
42 Bab. 42 : Kabar baru di tempat kerja
43 Bab. 43 : Keluarga yang hangat
44 Bab. 44 : Nikmat bukan?
45 Bab. 45 : Aku menyesal
46 Bab. 46 : Gosip buruk di kantor
47 Bab. 47 : Fakta terungkap
48 Bab. 48 : Membela istri
49 Bab. 49 : Kejutan di Jamuan makan
50 Bab. 50 : Ini rencana kalian?
51 Bab. 51 : Kenapa aku baru tahu?
52 Bab. 52 : Aku tidak ada hubungannya dengan kalian
53 Bab. 53 : Kelabu untuk Rico
54 Bab. 54 : Marah yang salah
55 Bab. 55 : Orang gila
56 Bab. 56 : Keputusan Yugi
57 Bab. 57 : Awal yang baru
58 Bab. 58 : Kantor Yugi
59 Bab. 59 : Hamil?
60 Bab. 60 : Rekan bisnis
61 Bab. 61 : Keputusan Rico
62 Bab. 62 : Firasat tidak enak
63 Bab. 63 : Aib
64 Bab. 64 : Perempuan gila
65 Bab. 65 : Usir dia!
66 Bab. 66 : Janinku sayang.
67 Bab. 67 : Tawaran
68 Bab. 68 : Undangan
69 Bab. 69 : Istirahat dulu
70 Bab. 70 : Pantry
71 Bab. 71 : Mesra
72 Bab. 72 : Orang di lobi
73 Bab. 73 : Mengawasi Nami
74 Bab. 74 : Sungguh tidak tahu diri
75 Bab. 75 : Kencan bertiga
76 Bab. 76 : Nasehat dokter
77 Bab. 77 : Bincang mereka
78 Bab. 78 : Pertemuan yang menjengkelkan
79 Bab. 79 : Mereka tidak pernah merasa salah
80 Bab. 80 : Darurat
81 Bab. 81 : Suasana berubah
82 Bab. 82 : Masa tegang usai
83 Bab. 83 : Yugi mulai bergerak
84 Bab. 84 : Inkubator
85 Bab. 85 : Kabar baru
86 Bab. 86 : Bersiap
87 Bab. 87 : Keluarga tahu
88 Bab. 88 : Mengungkap fakta
89 Bab. 89 : Memastikan
90 Bab. 90 : Tidak sama dengan apa yang dikatakan mama
91 Bab. 91 : Nasehat ibu
92 Bab. 92 : Yana ingin tahu
93 Bab. 93 : Kisah Yugi
94 Bab. 94 : Mencoba membujuk
95 Bab. 95 : Masih mencoba
96 Bab. 96 : Permohonan restitusi
97 Bab. 97 : Minta tolong
98 Bab. 98 : Permintaan Rico
99 Bab. 99 : Mengaku salah
100 Bab. 100 : Bukan salah mu
101 Bab. 101 : Bagaimana keadaanmu, Vera?
102 Bab. 102 : Ada yang ingin bertemu denganmu
103 Bab. 103 : Boleh pulang
104 Bab. 104 : Sahabat sepanjang masa
105 Bab. 105 : Putusan hakim
106 Bab. 106 : Air mata
107 Bab. 107 : Sudah usai
108 Bab. 108 : Aku mencintai mu
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab. 1 Keputusan sepihak
2
Bab. 2 Persekongkolan
3
Bab. 3 Menikah
4
Bab. 4 Malam pertama
5
Bab. 5 Pulang ke rumah mertua
6
Bab. 6 Masih di rumah mertua
7
Bab. 7 Berangkat kerja
8
Bab 8. Kisah itu
9
Bab. 9 Ternyata dia disana
10
Bab. 10 Pindah rumah
11
Bab. 11 : Sarapan pertama
12
Bab. 12 Mulai bekerja
13
Bab. 13 Yugi gelisah
14
Bab. 14 Aku tidak masalah
15
Bab. 15 Kata orang
16
Bab. 16 : Menungguku
17
Bab. 17 : Ingin tahu tentangku?
18
Bab. 18 Aku yang pertama
19
Bab. 19 : Tiba di rumah mama
20
Bab. 20 : Ada apa dengan semua ini?
21
Bab. 21 : Mulai menyadari
22
Bab. 22 : Pengkhianat dan penggoda
23
Bab. 23 : Dia suamiku
24
Bab. 24 : Meja makan
25
Bab. 25 : Aku memang bodoh
26
Bab. 26 : Cobaan
27
Bab. 27 : Ingin tahu
28
Bab. 28 : Tamu di rumah Yugi
29
Bab. 29 : Wajah bahagia Yugi
30
Bab. 30 : Gaun yang berbeda
31
Bab. 31 : Hati yang terkoyak
32
Bab. 32 : Yugi geram
33
Bab. 33 : Geram
34
Bab. 34 : Setelah menangis
35
Bab. 35 : Aku tahu
36
Bab. 36 : Gugup
37
Bab. 37 : Suasana syahdu di ruang makan
38
Bab. 38 : Menyatu
39
Bab. 39 : Sesudahnya
40
Bab. 40 : Bertemu Vera dan Rico
41
Bab. 41 : Masih dengan mereka berdua
42
Bab. 42 : Kabar baru di tempat kerja
43
Bab. 43 : Keluarga yang hangat
44
Bab. 44 : Nikmat bukan?
45
Bab. 45 : Aku menyesal
46
Bab. 46 : Gosip buruk di kantor
47
Bab. 47 : Fakta terungkap
48
Bab. 48 : Membela istri
49
Bab. 49 : Kejutan di Jamuan makan
50
Bab. 50 : Ini rencana kalian?
51
Bab. 51 : Kenapa aku baru tahu?
52
Bab. 52 : Aku tidak ada hubungannya dengan kalian
53
Bab. 53 : Kelabu untuk Rico
54
Bab. 54 : Marah yang salah
55
Bab. 55 : Orang gila
56
Bab. 56 : Keputusan Yugi
57
Bab. 57 : Awal yang baru
58
Bab. 58 : Kantor Yugi
59
Bab. 59 : Hamil?
60
Bab. 60 : Rekan bisnis
61
Bab. 61 : Keputusan Rico
62
Bab. 62 : Firasat tidak enak
63
Bab. 63 : Aib
64
Bab. 64 : Perempuan gila
65
Bab. 65 : Usir dia!
66
Bab. 66 : Janinku sayang.
67
Bab. 67 : Tawaran
68
Bab. 68 : Undangan
69
Bab. 69 : Istirahat dulu
70
Bab. 70 : Pantry
71
Bab. 71 : Mesra
72
Bab. 72 : Orang di lobi
73
Bab. 73 : Mengawasi Nami
74
Bab. 74 : Sungguh tidak tahu diri
75
Bab. 75 : Kencan bertiga
76
Bab. 76 : Nasehat dokter
77
Bab. 77 : Bincang mereka
78
Bab. 78 : Pertemuan yang menjengkelkan
79
Bab. 79 : Mereka tidak pernah merasa salah
80
Bab. 80 : Darurat
81
Bab. 81 : Suasana berubah
82
Bab. 82 : Masa tegang usai
83
Bab. 83 : Yugi mulai bergerak
84
Bab. 84 : Inkubator
85
Bab. 85 : Kabar baru
86
Bab. 86 : Bersiap
87
Bab. 87 : Keluarga tahu
88
Bab. 88 : Mengungkap fakta
89
Bab. 89 : Memastikan
90
Bab. 90 : Tidak sama dengan apa yang dikatakan mama
91
Bab. 91 : Nasehat ibu
92
Bab. 92 : Yana ingin tahu
93
Bab. 93 : Kisah Yugi
94
Bab. 94 : Mencoba membujuk
95
Bab. 95 : Masih mencoba
96
Bab. 96 : Permohonan restitusi
97
Bab. 97 : Minta tolong
98
Bab. 98 : Permintaan Rico
99
Bab. 99 : Mengaku salah
100
Bab. 100 : Bukan salah mu
101
Bab. 101 : Bagaimana keadaanmu, Vera?
102
Bab. 102 : Ada yang ingin bertemu denganmu
103
Bab. 103 : Boleh pulang
104
Bab. 104 : Sahabat sepanjang masa
105
Bab. 105 : Putusan hakim
106
Bab. 106 : Air mata
107
Bab. 107 : Sudah usai
108
Bab. 108 : Aku mencintai mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!