Bab. 19 : Tiba di rumah mama

“Kenapa makan kue yang ada di tanganku ... Bukannya kuenya masih banyak di atas meja ...,” omel Nami lirih seraya menunduk. Dia mengomel bukan karena itu, tapi karena sekarang dadanya sedang berdebar-debar.

 

Tangan Nami menyuapkan lagi kue itu dengan agak cepat. Pun dengan potongan kue agak besar. Itu membuat krim kue belepotan.

 

“Kamu sering membuat pria ingin mengusap bibirmu ya? Makannya belepotan begini,” kata Yugi seraya mengulurkan tangannya mengusap ujung bibir Nami yang terkena krim dari kue. Bola mata Nami melebar. Yugi bersikap tenang. Seakan tindakannya barusan adalah hal biasa.

Cih! Nami membuang muka ke arah lain karena barusan. Lalu kembali menoleh pada Yugi dengan mata tajam.

“Apa yang kamu katakan? Aku tidak akan membiarkan seorang pria menyentuh bibirku, mengerti?” bantah Nami. Bahkan Rico tidak bisa melakukannya. Mungkin karena itu, dia jenuh dan memilih bercinta dengan wanita lain.

 

“Jadi aku satu-satunya pria yang bisa menyentuh bibir kamu?” tanya Yugi seperti mendapatkan jackpot mendengar pengakuan itu dari Nami.

Bola mata Nami mengerjap terkejut dengan respon Yugi. Perempuan ini langsung mengambil air minum. Ia butuh minum banyak-banyak sekarang. Yugi tersenyum puas melihat perempuan ini gugup dan panik.

...****...

Setelah berhasil menemukan oleh-oleh untuk mama, mereka segera ke rumah mama. Akhirnya mereka tiba di rumah keluarga Nami sekitar hampir setengah sepuluh malam.

 

Rumah ini masih tidak berubah, batin Yugi melihat rumah itu. Sebagai kekasih Vera, dia juga sering ke rumah ini. Bahkan jika gadis itu masih dandan, Nami-lah yang muncul membawakan minuman padanya. Ia mulai tahu Nami dari sana. Perempuan yang terkesan mandiri dan tidak peduli.

 

Yugi menoleh ke sebelah kanan. Ada mobil yang asing di sana. Menurutnya, keluarga Nami tidak punya mobil seperti itu. Saat menoleh pada Nami, perempuan itu terus saja melangkah menuju rumahnya. Jadi Yugi urung untuk bertanya. Lagipula tidak ada urusan soal mobil itu milik siapa.

 

Pintu depan sedikit terbuka. Sepertinya ada tamu di dalam rumah. Karena itu, suara mobil mereka yang ada di halaman, langsung bisa di dengar dari dalam.

 

Seseorang muncul dari balik pintu. Dia Vera. Sepertinya perempuan itu terkejut melihat kedatangan Nami dan Yugi.

 

"Halo, Vera," sapa Nami yang sebenarnya enggan. Perempuan itu langsung menoleh ke belakang dengan panik saat di sapa.

 

"Ma! Ma!" teriak Vera. Perempuan muda ini terdengar tergesa-gesa memanggil mama. Bahkan Vera tidak mempersilakan kakaknya masuk. Dia membiarkan Nami dan Yugi berdiri di luar.

 

"Kamu tidak mempersilakan kita masuk?" tanya Yugi. Nami juga mengernyitkan dahi menunggu jawaban adiknya. Karena Vera tetap berdiri di ambang pintu tanpa bergeser dari sana. Vera hanya melihat ke arah Nami dengan tatap persaingan.

 

"Ma!" teriak Vera tetap memanggil mamanya tanpa menjawab pertanyaan mantan kekasihnya itu. Nami dan Yugi saling berpandangan dengan keheranan.

 

"Ada apa, Vera?! Kenapa kamu berte ..." Suara mama lambat laun kian pelan. Seiring dengan kemunculan beliau yang muncul di hadapan Nami dan Yugi. Beliau tidak jadi meneruskan kalimatnya karena terkejut dengan kemunculan Nami dan suaminya.

 

Vera menunjukkan kemunculan dua orang ini dengan dagunya. Wajahnya tampak kesal. Sementara mama masih terdiam oleh rasa terkejut.

 

"Aku datang, Ma," kata Nami senang.

 

"Oh, kamu Nami." Mama akhirnya bisa bangun dari rasa kaget tadi.

 

"Ya. Aku datang, Ma." Nami tersenyum bahagia. Mama memberi kode pada Vera untuk minggir. Vera melihat mamanya dengan bingung. Namun ia harus segera minggir karena pelototan mata mamanya.

 

"Oh, masuklah. Masuk." Mama mempersilakan mereka berdua masuk ke dalam. Vera seperti masih dalam rasa panik yang tidak bisa di pahami.

 

"Ini oleh-oleh untuk mama." Nami menyerahkan buah tangan yang sudah ia beli sebelum datang ke rumah ini. Mama menerimanya. Vera berjalan dengan raut wajah kesal.

 

"Oh, ya. Ayo duduk." Mama meminta mereka duduk.

 

"Terima kasih, Ma," kata Yugi.

 

"Tunggu di sini, ya. Mama akan meminta bibi membuatkan sesuatu untuk kalian."

 

"Jangan repot-repot. Nami kan bukan tamu. Biar Nami sendiri yang buat minum." Nami beranjak dari sofa.

 

"Eh, tidak usah. Duduk saja di sini dengan suami mu."

 

"Saya tidak apa-apa kok, Ma." Yugi bermaksud membiarkan Nami melakukan apa yang di inginkan ya di sini. Ia tidak ingin mengekangnya.

 

"Yugi bilang enggak apa-apa di tinggal Nami." Merasa mendapat dukungan Nami tersenyum.

 

"Oh, begitu. Baiklah." Mama tampak gugup. Mungkin karena menganggap kedatangan Ni dan suaminya mendadak. Mereka berdua pun menuju ke dapur.

 

Sementara itu, Vera yang mulai duduk di sofa melirik Yugi. Tangannya bersedekap.

 

"Jadi kamu menikmati pernikahan ini, ya?" sindir Vera. Yugi melirik.

 

"Kenapa kamu tidak ikut dengan kakak dan mama kamu?" Yugi justru mengusir Vera.

 

"Itu terserah aku."

 

"Ya. Memang begitu. Ini kan rumah kamu." Yugi menganggukkan kepala dengan tenang.

 

"Aku pikir kalian enggak bakal muncul di sini. Ternyata kamu tangguh juga. Setelah kegagalan pernikahan itu dan pasangan kamu di ganti kakakku, kamu justru tetap datang ke rumah ini lagi. Rumah mantan perempuan yang akan jadi calon istrimu." Vera memperjelas. Sepertinya itu untuk mengolok-olok pria ini.

 

"Soal itu tidak akan pernah terhapus karena kenyataannya adalah kita memang pernah bersama." Yugi tidak akan pernah bisa memungkiri itu. Dia sadar.

 

"Apa kamu sengaja ke rumah ini untuk melihat ku? Kamu ingin bertemu denganku?" tanya Vera sangat percaya diri. Mendengar itu Yugi mengerjapkan mata, lalu terkekeh. Vera mengernyitkan keningnya. "Enggak perlu ngeles deh. Aku mengerti itu. Kak Nami dan aku memang berbeda. Aku lebih menarik darinya."

 

Gelak kekehan Yugi perlahan lenyap.

 

"Kamu sungguh tidak tahu diri, Vera. Setelah kamu melakukan kesalahan fatal dengan hamil dengan pria lain, kamu masih berpikir bahwa aku datang ke rumah ini untuk mencari kamu. Itu terdengar sangat lucu," cemooh Yugi.

 

"Kenapa lucu? Kamu terobsesi denganku kan?" Vera masih memaksa.

 

Yugi menggelengkan kepala mendengar kalimat desakan perempuan ini.

 

"Maaf, Vera. Mungkin kesalahan ku, pernah jatuh cinta padamu. Ternyata kamu bukan perempuan yang pantas di beri hati. Kamu begitu culas. Aku menyesal pernah punya hati untukmu." Yugi benar-benar menunjukkan wajah menyesal.

 

"Huh. Aku juga enggan menerima cinta kamu lagi, Yugi. Karena aku sudah dapat pria yang lebih unggul dari kamu," tunjuk Vera pada Yugi bangga. Pasti pria uang menghamilinya itu.

 

"Oh, selamat kalau begitu. Aku bersyukur di tunjukkan lebih dulu bagaimana dirimu yang asli sebelum kita benar-benar menjadi suami istri. Aku datang ke rumah ini murni sebagai suami kakakmu, Vera. Terserah kamu berpikir apa. Aku tidak peduli. Aku adalah suami Nami." Dengan tegas Yugi menjelaskan siapa dirinya sekarang. Vera mendengus mendengarnya.

 

Sementara itu di dapur, Nami meracik minuman sendiri. Mama yang tadinya menemaninya tidak ada di sampingnya. Tadi ada panggilan telepon masuk ke ponsel mama, jadi beliau meminta untuk menjauh sejenak.

 

Klek! Suara pintu dapur terbuka lelah seseorang.

 

"Oh, mama. Apakah mama sudah selesai menelepon?" tanya Nami seraya berbalik. Deg! Namun sungguh mengejutkan bahwa yang muncul dari balik pintu bukanlah mama.

 

... _____...

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ 🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢ𝐘ᵃ🇭⃝⃟♡🍆

☠ᵏᵋᶜᶟ 🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢ𝐘ᵃ🇭⃝⃟♡🍆

oh sudah ku duga

2022-12-12

0

seru_seruan

seru_seruan

eng ing eeeeeeng......
kenapa cinta mereka nguplek uplek ama 2 sodara.
jengkel nya jadi nggak maksimal..
wlkkkwkwkkk

2022-12-11

1

Erna Yunita

Erna Yunita

WAH.....RICO....KAMU BAKALAN NYESEL UDAH NINGGALIN NAMI.....YAKIN 1000% AQ

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Keputusan sepihak
2 Bab. 2 Persekongkolan
3 Bab. 3 Menikah
4 Bab. 4 Malam pertama
5 Bab. 5 Pulang ke rumah mertua
6 Bab. 6 Masih di rumah mertua
7 Bab. 7 Berangkat kerja
8 Bab 8. Kisah itu
9 Bab. 9 Ternyata dia disana
10 Bab. 10 Pindah rumah
11 Bab. 11 : Sarapan pertama
12 Bab. 12 Mulai bekerja
13 Bab. 13 Yugi gelisah
14 Bab. 14 Aku tidak masalah
15 Bab. 15 Kata orang
16 Bab. 16 : Menungguku
17 Bab. 17 : Ingin tahu tentangku?
18 Bab. 18 Aku yang pertama
19 Bab. 19 : Tiba di rumah mama
20 Bab. 20 : Ada apa dengan semua ini?
21 Bab. 21 : Mulai menyadari
22 Bab. 22 : Pengkhianat dan penggoda
23 Bab. 23 : Dia suamiku
24 Bab. 24 : Meja makan
25 Bab. 25 : Aku memang bodoh
26 Bab. 26 : Cobaan
27 Bab. 27 : Ingin tahu
28 Bab. 28 : Tamu di rumah Yugi
29 Bab. 29 : Wajah bahagia Yugi
30 Bab. 30 : Gaun yang berbeda
31 Bab. 31 : Hati yang terkoyak
32 Bab. 32 : Yugi geram
33 Bab. 33 : Geram
34 Bab. 34 : Setelah menangis
35 Bab. 35 : Aku tahu
36 Bab. 36 : Gugup
37 Bab. 37 : Suasana syahdu di ruang makan
38 Bab. 38 : Menyatu
39 Bab. 39 : Sesudahnya
40 Bab. 40 : Bertemu Vera dan Rico
41 Bab. 41 : Masih dengan mereka berdua
42 Bab. 42 : Kabar baru di tempat kerja
43 Bab. 43 : Keluarga yang hangat
44 Bab. 44 : Nikmat bukan?
45 Bab. 45 : Aku menyesal
46 Bab. 46 : Gosip buruk di kantor
47 Bab. 47 : Fakta terungkap
48 Bab. 48 : Membela istri
49 Bab. 49 : Kejutan di Jamuan makan
50 Bab. 50 : Ini rencana kalian?
51 Bab. 51 : Kenapa aku baru tahu?
52 Bab. 52 : Aku tidak ada hubungannya dengan kalian
53 Bab. 53 : Kelabu untuk Rico
54 Bab. 54 : Marah yang salah
55 Bab. 55 : Orang gila
56 Bab. 56 : Keputusan Yugi
57 Bab. 57 : Awal yang baru
58 Bab. 58 : Kantor Yugi
59 Bab. 59 : Hamil?
60 Bab. 60 : Rekan bisnis
61 Bab. 61 : Keputusan Rico
62 Bab. 62 : Firasat tidak enak
63 Bab. 63 : Aib
64 Bab. 64 : Perempuan gila
65 Bab. 65 : Usir dia!
66 Bab. 66 : Janinku sayang.
67 Bab. 67 : Tawaran
68 Bab. 68 : Undangan
69 Bab. 69 : Istirahat dulu
70 Bab. 70 : Pantry
71 Bab. 71 : Mesra
72 Bab. 72 : Orang di lobi
73 Bab. 73 : Mengawasi Nami
74 Bab. 74 : Sungguh tidak tahu diri
75 Bab. 75 : Kencan bertiga
76 Bab. 76 : Nasehat dokter
77 Bab. 77 : Bincang mereka
78 Bab. 78 : Pertemuan yang menjengkelkan
79 Bab. 79 : Mereka tidak pernah merasa salah
80 Bab. 80 : Darurat
81 Bab. 81 : Suasana berubah
82 Bab. 82 : Masa tegang usai
83 Bab. 83 : Yugi mulai bergerak
84 Bab. 84 : Inkubator
85 Bab. 85 : Kabar baru
86 Bab. 86 : Bersiap
87 Bab. 87 : Keluarga tahu
88 Bab. 88 : Mengungkap fakta
89 Bab. 89 : Memastikan
90 Bab. 90 : Tidak sama dengan apa yang dikatakan mama
91 Bab. 91 : Nasehat ibu
92 Bab. 92 : Yana ingin tahu
93 Bab. 93 : Kisah Yugi
94 Bab. 94 : Mencoba membujuk
95 Bab. 95 : Masih mencoba
96 Bab. 96 : Permohonan restitusi
97 Bab. 97 : Minta tolong
98 Bab. 98 : Permintaan Rico
99 Bab. 99 : Mengaku salah
100 Bab. 100 : Bukan salah mu
101 Bab. 101 : Bagaimana keadaanmu, Vera?
102 Bab. 102 : Ada yang ingin bertemu denganmu
103 Bab. 103 : Boleh pulang
104 Bab. 104 : Sahabat sepanjang masa
105 Bab. 105 : Putusan hakim
106 Bab. 106 : Air mata
107 Bab. 107 : Sudah usai
108 Bab. 108 : Aku mencintai mu
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab. 1 Keputusan sepihak
2
Bab. 2 Persekongkolan
3
Bab. 3 Menikah
4
Bab. 4 Malam pertama
5
Bab. 5 Pulang ke rumah mertua
6
Bab. 6 Masih di rumah mertua
7
Bab. 7 Berangkat kerja
8
Bab 8. Kisah itu
9
Bab. 9 Ternyata dia disana
10
Bab. 10 Pindah rumah
11
Bab. 11 : Sarapan pertama
12
Bab. 12 Mulai bekerja
13
Bab. 13 Yugi gelisah
14
Bab. 14 Aku tidak masalah
15
Bab. 15 Kata orang
16
Bab. 16 : Menungguku
17
Bab. 17 : Ingin tahu tentangku?
18
Bab. 18 Aku yang pertama
19
Bab. 19 : Tiba di rumah mama
20
Bab. 20 : Ada apa dengan semua ini?
21
Bab. 21 : Mulai menyadari
22
Bab. 22 : Pengkhianat dan penggoda
23
Bab. 23 : Dia suamiku
24
Bab. 24 : Meja makan
25
Bab. 25 : Aku memang bodoh
26
Bab. 26 : Cobaan
27
Bab. 27 : Ingin tahu
28
Bab. 28 : Tamu di rumah Yugi
29
Bab. 29 : Wajah bahagia Yugi
30
Bab. 30 : Gaun yang berbeda
31
Bab. 31 : Hati yang terkoyak
32
Bab. 32 : Yugi geram
33
Bab. 33 : Geram
34
Bab. 34 : Setelah menangis
35
Bab. 35 : Aku tahu
36
Bab. 36 : Gugup
37
Bab. 37 : Suasana syahdu di ruang makan
38
Bab. 38 : Menyatu
39
Bab. 39 : Sesudahnya
40
Bab. 40 : Bertemu Vera dan Rico
41
Bab. 41 : Masih dengan mereka berdua
42
Bab. 42 : Kabar baru di tempat kerja
43
Bab. 43 : Keluarga yang hangat
44
Bab. 44 : Nikmat bukan?
45
Bab. 45 : Aku menyesal
46
Bab. 46 : Gosip buruk di kantor
47
Bab. 47 : Fakta terungkap
48
Bab. 48 : Membela istri
49
Bab. 49 : Kejutan di Jamuan makan
50
Bab. 50 : Ini rencana kalian?
51
Bab. 51 : Kenapa aku baru tahu?
52
Bab. 52 : Aku tidak ada hubungannya dengan kalian
53
Bab. 53 : Kelabu untuk Rico
54
Bab. 54 : Marah yang salah
55
Bab. 55 : Orang gila
56
Bab. 56 : Keputusan Yugi
57
Bab. 57 : Awal yang baru
58
Bab. 58 : Kantor Yugi
59
Bab. 59 : Hamil?
60
Bab. 60 : Rekan bisnis
61
Bab. 61 : Keputusan Rico
62
Bab. 62 : Firasat tidak enak
63
Bab. 63 : Aib
64
Bab. 64 : Perempuan gila
65
Bab. 65 : Usir dia!
66
Bab. 66 : Janinku sayang.
67
Bab. 67 : Tawaran
68
Bab. 68 : Undangan
69
Bab. 69 : Istirahat dulu
70
Bab. 70 : Pantry
71
Bab. 71 : Mesra
72
Bab. 72 : Orang di lobi
73
Bab. 73 : Mengawasi Nami
74
Bab. 74 : Sungguh tidak tahu diri
75
Bab. 75 : Kencan bertiga
76
Bab. 76 : Nasehat dokter
77
Bab. 77 : Bincang mereka
78
Bab. 78 : Pertemuan yang menjengkelkan
79
Bab. 79 : Mereka tidak pernah merasa salah
80
Bab. 80 : Darurat
81
Bab. 81 : Suasana berubah
82
Bab. 82 : Masa tegang usai
83
Bab. 83 : Yugi mulai bergerak
84
Bab. 84 : Inkubator
85
Bab. 85 : Kabar baru
86
Bab. 86 : Bersiap
87
Bab. 87 : Keluarga tahu
88
Bab. 88 : Mengungkap fakta
89
Bab. 89 : Memastikan
90
Bab. 90 : Tidak sama dengan apa yang dikatakan mama
91
Bab. 91 : Nasehat ibu
92
Bab. 92 : Yana ingin tahu
93
Bab. 93 : Kisah Yugi
94
Bab. 94 : Mencoba membujuk
95
Bab. 95 : Masih mencoba
96
Bab. 96 : Permohonan restitusi
97
Bab. 97 : Minta tolong
98
Bab. 98 : Permintaan Rico
99
Bab. 99 : Mengaku salah
100
Bab. 100 : Bukan salah mu
101
Bab. 101 : Bagaimana keadaanmu, Vera?
102
Bab. 102 : Ada yang ingin bertemu denganmu
103
Bab. 103 : Boleh pulang
104
Bab. 104 : Sahabat sepanjang masa
105
Bab. 105 : Putusan hakim
106
Bab. 106 : Air mata
107
Bab. 107 : Sudah usai
108
Bab. 108 : Aku mencintai mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!